Arcell sudah bersiap dengan pakaian santainya setelah mandi, awalnya berniat untuk menghubungi kedua orang tuanya tetapi tadi saat selesai mandi Arcell mencoba menghubungi tak di angkat. Arcell pun memilih untuk turun ke lantai dasar untuk bersantai.
"Mba bikinin salad buah ya??" pinta Arcell ke maid,
"Baik non,"
Di rumah ini tak hanya ada Bi nina tapi ada 3 maid juga, Bi nina adalah kepala maid di sini dan sudah ada sejak para twins kecil maka itu Bi nina menjadi kepala maid.
"Mang!" panggil Arcell ke mang mamad yang sedang melap mobil twins,
"Eh non kenapa??"
"Tadi kan Arcell minta bikinin salad sama Mba Ana tapi Arcell mau pergi bentar jadi tolong bilangin nanti saat sudah selesai taroh di kulkas kamar Arcell dulu"
"Non teh mau kemana?"
"Biasalahh.."
"Yee non ditanya jawabnya biasalah malahan, ntar kalo den aden nanya masa mamang jawab biasalah juga"
"Arcell mau ke luar bentar aja ko gak sampe malam"
"tapi kemana??"
"Caffe yang baru buka katanya makanan di sana enak"
"naik apa?" Arcell diam memikirkan harus naik apa mobil atau motor,
Arcell sudah bisa menyetir sejak SD kelas 6 , bagaimana bisa? ya Arcell merengek ke twins dan kedua orang tuannya juga Oma dan Opa juga Grandpa nya untuk di ajarkan naik mobil, teman-temannya semua pda di ajarkan naik motor sedangkan Arcell di ajarkan Naik mobil tiga hari tiga malam Arcell merengek kepada semuanya sampai akhirnya sang daddy dan mommy nya pasrah mau tak mau di ajarkan lah Arcell yang masih di bawah umur itu menyetir,
"Mobil aja deh, mamang siapin ya mobil Arcell yang hitam Arcell mau siap-siap dulu"
(mobil Arcell hadiah dari Grandpa nya)
"Tapi non,, kan kaki non masih sakit gak mamang antar aja??"
"Ya elah mang gini doan g mah Arcell strongg"
"Yaudah mang tolong yaa...." mamang mengangguk
Arcell masuk ke dalam lagi, sebenarnya hari sudah hampir malam tapi walau begitu lapangan golf di terangi cahaya lampu yang terang walau hari semakin gelap. Arcell mengganti pakaiannya dengan style swag nya namun kali ini Arcell menggunakan celana pendek karna lututnya luka.
Arcell buru-buru turun ke bawah pasalnya Arcell melirik ke arah balkon para abang-abangnya sudah akan kembali entah siapa yang menang tetapi Arcell sangat ingin membeli cemilan di Caffe yang baru buka itu, Tak memperdulikan nyeri pada lututnya Arcell buru-buru turun dan menuju depan rumahnya, belum samapi depan pintu Bibi memanggil Arcell untuk memberitahu kalau saladnya sudah selesai namun tak di hiraukan Arcell.
"Mau kemana Non Arcell Na?" tanya Bi nina yang berpapasan hendak mengantarkan minuman ke Aden-aden yang baru selesai bermain.
"Gatau kayaknya buru-buru gitu"
"Ohh, yasudah salad nya kamu masukin kulkas yang ada di kamar non Arcell aja kaya biasa" Bi Ana mengangguk,
Arcell sudah berada di dalam mobil buru-buru dirinya masuk ke dalam untung sudah di panaskan oleh mamang tadi jadi dirinya tak perlu menunggu mesin panas, Arcell langsung berangkat saja sebelum ketahuan.
sedangkan para laki-laki sedang beristirahat di kursi taman halaman belakang seraya membicarakan apa agenda selanjutnya selain menghabiskan uang Bagas karna kalah bermain golf.
iya Bagas kalah di detik-detik terakhirnya maka itu Bagas yang akan mentraktir makan malam kali ini di Restoran bintang 5 kali ini, walau tak mungkin habis uang para anak sultan in tapi tetap saja mereka tak boleh boros dalam uang sudah di ajarkan sedari kecil untuk menabung.
"Makasih Bi" ucap keempatnya saat bi nina menyajikan minuman
"Oh ya bi nanti gak usah masak makan malam deh tapi kalau terlanjut buat bibi dan mamang juga satpam aja soalnya mau makan di luar kitanya" Ucap Aldo,
"baik den, bibi permisi dulu"
Para laki-laki ini sedang membahas apa agenda mereka sedangkan Arcell sudah dalam perjalan menuju pusat kota dimana Caffe tersebut berada tak butuh waktu lama karna Arcell sudah berada di parkiran Caffe tersebut, tampak luar cukup ramai orang-orang yang datang ke Caffe tersebut,
Arcell keluar dari mobil kesayangannya langsung jadi pusat perhatiaan mulai dari wajahnya yang cantik dan body yang perfect juga mobilnya yang sangat mencolok mau kaum adam atau hawa semua memperhatikan Arcell, Arcell yng jadi pusat perhatian hanya bisa menghela nafas dan bersabar. inilah salah satu dirinya malas mengungkap identitasnya sebagai putri dari keluarga Gibson, belum di ungkap saja dirinya sudah jadi bahan perhatiaan dari netizen apalagi sampai mereka tau kalau dirinya salah satu pewaris dari keluarga Gibson,
"Gilaa tu cewe cantik bangett!!"
"Anak sultan nih mana nih"
"Aslii no debat cantiknya kaya bidadari"
"Sayang!! masih cantikan aku juga!!"
"Paling simpanan Om-Om"
"Cantikan gue masih"
begitulah kira-kira omongan netizen yang melihat Arcell ada yang kagum dan ada yang tak uka dengan Arcell, Walau begitu Arcell hanya diam saja kecuali mereka sudah kelewatan baru Arcell bertindak, Arcell memesan menu yang kata orang viral itu.
"Panekuk nya 2 yang special, minumnya Americano juga Ice cream rasa Matcha"
"Baik ada lagi ka?"
"hmmm sebentar" Arcell melihat-lihat menu yang ada
"Ah ini aja Pizza buah uk S 1, dan Pizza keju uk S 1"
"Baik, itu aja ka?"
"Iyaa"
"Silahkan tunggu sebentr ya ka" Arcell mengangguk lalu memilih tempat duduk.
Arcell duduk di pojokan karna kebanyakan tempat sudah di isi mau tak mau Arcell duduk di kursi pojok tak masalah yang penting dirinya bisa menikmati hidangan di Caffe ini, Arcell lebih suka menghabiskan uangnya ke makanan dan minuman ya walau kadang ke Aksesoris maupun barang-barang itupun kalau menurut Arcell bagus dan dirinya harus punya. Terkadang juga Arcell pelit dengan uangnnya ketika ingin berbelanja dan dia urungkan memilih untuk membli nanti saja.
"Idihh tu cewe cantik banget ya gak Van" ucap Rafa
"Iya anjir, udah punya pacar belum ya"
"Yakali cewe secantik itu jomblo" Gio hanya menggeleng melihat sikap kedua sahabatnya selalu heboh jika ada atau ketemu perempuan cantik, Gio menoleh ke arah perempuan yang di biarakan kedua sahabatnya itu,
"Emang cantik si" batin Gio
"Gue coba dekatin ah" Ucap Rafa lalu beranjak pergi
Arcell masih fokus dengan ponselnnya karna sedang bermain game entah game apa yang membuatnya tak mempehatikan sekitar terutama saat Rafa sudah duduk di kursi depannya.
"Yahh segala relot kan mati!!" gumam Arcell pelan karna karakternya kalah di game,
"Hallo" Sapa Rafa , sedangkan yang di sapa tak menyahut membuat kedua sahabat nya yang ada di meja depan tertawa kecil mentertawakan Rafa,
"Hallo boleh kenalan?" Ucap Rafa lagi kali ini barulah Arcell ngeh kalau ada orang.
"Hah ya kenapa?" Arcell melepaskan earphone bluetoothnya
"ANJ ni cewe untung cantik" Bantin Rafa
"Ah anu boleh kenalan ?" Arcell mengerutkan keningnya namun dirinya harus bersikap sopan betu tidak??
"Boleh" ucap Arcell seraya tesenyum tipis bahkan hampir tak terlihat
"Gue Rafa Abimanyu Wiradharma, dan lo?"
"Gue?? Queenzie" Ucap Arcell,
Arcell sengaja tak memberitahu nam depannya karna dirinya malas saja kalau ada yang memangil nama depannya selain orang yang dekat dengannya, jadi setiap Arcell memperkenalkan diri, dirinya juga akan bilang panggil aja Queen walau begitu banyak yang memanggilnya Zie karna juga sebaliknya Arcell pun tak masalah.
"Okey salam kenal"
"YA" singkat Arcell cuek, Begitulah Arcell dengan ikap cueknya ke orang-orang pasti bakal di bilang sombong atau blablabla itu hanya berlaku ke orang yang belum akrab dengan dirinya saja,
"Gue di meja depan mau gabung bareng gue dan teman-teman gue gak??" Ajak Rafa
"Gak makasih!" Rafa tersenym kecut sifat Arcell sama seperti sahabatnya Gio yang cuek dan menyebalkan hnya saja keduannya tertolong cantik dan tampan,,
Rafa kembali ke meja dimana teman-temannya berada, tak lama pesanan Arcell pun datang wajah senang Arcell ketika makanan datang tak luput dari perhatian Gio seketika Gio pun ikut tersenyum kala Arcell menyambut makananya,
"Ah ya ka bisa aku bayar langsung??" tanya Arcell
"Tentu ka, mau tunai tau kredit??"
"Kredit ka"
"Tunggu sebentar ya ka" Arcell mengangguk
Arcell enikmati semua makanan yang di pesannya seraya bersantai walau hari sudah malam.
"Berapa semuannya ka" tanya Arcell saat pelayan tadi datangmembawa mesin kecil di tanggannya
"173k ka" Seketika Arcell diam Atm biasanya lupa dirinya bawa sedangkan yang dia bawa adalah blackcard.
"Ini ka" pelayan itu tercengang melihat Arcell memberikan Blackcardnya, tak anya pelayan itu Gio dkk pun ikut tercengang siapa sebenarnya perempuan ini. Seteleh selesai melkukan pembayaran, Arcell melanjutkan makannya.
Saat ini pukul 07.45 malam,
Twins , Bagas dan Raga sudah bersiap seharusnya mereka berangkat Pukul 7 tad namun si ribet Bagas tak mau berangkat kalau dirinya tidak berpakaian rapi masa iya makan di restoran mewah dirinya memakai boxer kan di kira pengemis nanti, maka itu menunggu orang suruhanny untuk mengambilkan pakainnya di rumah.
"Arcell bangunin gih jadi ikut gak" titah Alde ke Aldo, Aldo yang di perintahkan pun mengangguk dan beranjak pergi.
...🖤 JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE 🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Leni Ani
bagunan di mana.orang nya pergi makan enak😁😁😁
2022-08-06
0
☠ᵏᵋᶜᶟandil⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞
niat nya mau makan malam bersama dengan arcel tapi yang di tunggu dan di cari sudah duluan enak² makan sendiri di cafe 😂😂😂
2021-07-03
1
Ezi
lanjut Thor 👍🏻
2021-03-10
1