...Bang Alde (chat)...
"Cell Abang mendadak harus
ke tempat teman Abang.
kamu pulang sama Raga gapapa kan?"
"Arcell maafin Abang ya?
Jangn marah sama Abang dan bang Aldo
ya? soalnya teman Abang minta tolong
ke kita"
...........
...Bang Aldo (Chat)...
"Arcell kita berdua ada urusan penting"
"Acell bisa kan pulang sendiri?"
"Atau mau minta mamang jemput ya?"
"Acell jangan marah ya?"
"Soalnya temen Abang lagi di rumah
sendirian mau gak mau kita sahabatnya
nemenin karna dia takut sendirian mana
mau hujan lebat kayaknya"
"Acell hati-hati di jalan ya kabarin Abang
kalo udah di rumah"
............
Arcell tak membalas karna ponselnya habis batrai sedari bell berbunyi dan Raga pergi latihan di lapangan,
"Arcell ada balas pesan Lo belum?" tanya Aldo ke Alde,
"Belum dari jam set 5 tadi"
"Coba telpon lagi deh"
...Acell cantik banget (Panggilan)...
..."NOMOR YANG ANDA TUJU SEDANG SIBUK COBALAH BEBERAPA SAAT LAGI"...
..............
"gimana?"
"Gak bisa di hubungin"
"Coba Lo telpon Raga deh tanya" Alde mengangguk,
"De Do Gas gua gak repotin Lo pada kan? sumpah gue takut banget"
"Gak selow di rumah Lo banyak cake soalnya jadi di maafkan" tutur Bagas
"Ambil aja yang Lo mau Gas" Bagas merespon dengan jempol saja karna sibuk nyemil
"Do? Alde mau kemana?"
"Toilet" Singkat Aldo, Aldo sekarang sedang gelisah karna Arcell tak bisa di hubungi,
sedangkan Alde sama gelisah nya maka itu dari tadi mencoba menghubungi Arcell namun tak ada jawaban,
...Raga (Panggilan)...
"Hallo?"
^^^"Ga Lo bareng Arcell gak?"^^^
"Enggak bukannya Lo pada
yang jemput?"
"Gue tadi ekskul basket di
GOR ini aja gak bisa balik ujan"
^^^"Lo gak bercanda kan?"^^^
"Lawak Lo!"
"Emang kenapa si?"
^^^"Gue hub Arcell gak bisa"^^^
^^^"2jam lalu gua chat ngabarin kalau^^^
^^^kita gak bisa jemput dia karna Jesika ^^^
^^^parno hujan jadi kita putar arah ke rumah^^^
^^^Jesika, awalnya ceklis 2 tiba-tiba aja ceklis 1^^^
^^^gak di balas chat gue maupun Aldo"^^^
"Lo gila De? Arcell juga parno hujan
Lo lupa pengalaman buruk dia
waktu hujan hah!! Astaga alder gobl*k!!"
...Tuttttttt......
Raga memutuskan sepihak,
Alde pun seketika ingat kalau Arcell juga parno hujan betapa bodohnya mereka melupakan hal sepenting ini, Alde langsung bergegas kembali ke ruang tengah di mana sahabatnya berada,
"Apa katanya?" sontak Aldo bertanya,
"emergency " singkat Alde ,
(Darurat)
Alde bergegas memakai jaketnya dirinya terlihat panik attack, Aldo yang melihat itupun ikut memakai jaketnya walau tidak tau apa yang terjadi jantungnya berdegup kencang.
"Lo berdua mau kemana?" tanya Jesika,
"Ada urusan penting!" Alde dan Aldo pun pergi meninggalkan Jesika juga Bagas,
Bagas yang sedari tadi asik makan pun seketika badmood karna di tinggalkan berdua dengan Jesika apa kata orang jika melihat mereka di rumah berdua cuaca hujan bisa-bisa di sangka yang enggak-enggak.
"Gue aja yang bawa Lo tunjuk jalan mau kemana!" Aldo mengambil kunci mobil dari Alde ,
"Ke sekolah!"
"Kenapa si? ada apa?"
"Arcell gak pulang bareng Raga! Raga di GOR basket!"
"Astagfirullahhhhh!!!!" Aldo mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang karna cuaca hujan yang sedari tadi awet tak henti-henti nya.
Sedangkan Raga,
Raga langsung bergegas pergi setelah mematikan Panggilan dirinya dan Alde tadi rasa bersalah tiba-tiba saja menusuk di dadanya meninggalkan Arcell di sekolah sendirian,
Karna jarak dari sekolah ke GOR tidak terlalu jauh walau begitu di terjang hujan seperti ini tetap saja terasa jauh dan was-was akan tergelincir.
Di sekolah,
Sebenarnya Arcell sudah pulang bersama Gio dkk 15menit yang lalu, Rafa dan Devan kaget saat Gio tiba di parkiran bersama seorang perempuan yang mana menggenggam tangan Gio,
Gio tak bisa menjelaskan secara detail yang pasti dirinya akan mengantarkan Arcell pulang dulu baru bisa menjelaskan, Arcell hanya diam tanpa berkata sedikit di samping Gio, Melepaskan jaketnya dan memakaikan ke Arcell agar tidak kedinginan.
"Pakai biar Lo gak sakit"
hujan lebat mereka terobos karna Arcell yang menangis saat geledek yang sangat nyaring terdengar, Arcell langsung merengek ingin pulang mau tak mau Gio dkk menerobos hujan demi Arcell ya walau niat awal mereka juga menerobos namun beda lagi jika ada perempuan ikut mereka.
Di perjalanan Arcell memeluk erat tubuh Gio takut bercampur dingin gengsi Arcell pun hilang sampai-sampai di perjalanan hujan seperti itu entah lelah menangis Arcell tertidur tanpa ingat mengatakan alamat rumahnya ke Gio,
"Bongil woy bongil" panggil Gio Namun tak ada sahutan,
"GI TIDUR TU CEWE!!" Teriak Devan
"Hah???"
"TU CEWE TIDUR!!"
Karna cuaca nya semakin buruk Gio pun langsung membawa Arcell kerumahnya Devan dan Rafa ketiganya Berpisah di bundaran karna jalur mereka bertiga berbeda kecuali Devan dan Rafa sama hanya beda gang saja,
Setiba di rumah Gio,
"Eh Aden itu siapa?" Tanya mang Asep penjaga atau satpam di rumah Gio,
"Mang Bantu pegangin bentar" Mang Asep pun langsung memegangi belakang Arcell dan Gio turun dari motor,
"Temen Gio mang" ucap Gio saat sudah turun dari motor,
"Wajahnya pucat banget den" mang Asep memperhatikan wajah Arcell tak sengaja,
"Astagfirullahhhhh iya mang gimana nih?? mamang sii " panik Gio,
"Bawa masuk aja den kayaknya kedinginan"
"gimana bawanya?"
"Ya Aden gendong lah masa mamang yang gendong gak kuat" Gio langsung mengangkat tubuh Arcell,
Gio masuk tergesa-gesa seraya menggendong Arcell untung saja Gio kuat sering nge-gym, Gio merebahkan tubuh Arcell di sofa tak perduli kalau sofa itu basah atau tidak.
"Eh Abang" sapa Gheana atau Gea Adik Gio,
"Wah bawa cewe!! lapor mamah ahh!!" Gea langsung berlari menuju tangga di samping lift untuk menuju kamar orang tuanya di lantai 2,
"BUNDAA ABANG BAWA CEWE KERUMAH BUNDA!!!!" Teriak Gea heboh
"Kamu ini kebiasaan teriak-teriak ada apa si?"
"ayo ikut Gea ke bawah!"
"Ayah juga!!" titah Gea,
Kedua orang tuanya yang penasaran ada apa pun turun dengan tergesa-gesa ke lantai bawah, Ya keduanya langsung terkejut saat melihat Gio mondar-mandir panik.
"Gio siapa itu perempuan nak??" tanya Bunda,
"Bunda bunda tolong Gio, Arcell badannya panas banget mukanya juga pucat" pinta Gio dengan Bunda nya,
Bundanya pun tiba-tiba ikutan panik sedangkan ayah dan Gea adiknya hanya terdiam kikuk bingung apa yang terjadi sebenarnya,
"Gi bawa ke kamar tamu aja" titah sang Bunda, Gio pun langsung mengangguk dan menggendong Arcell lagi menuju kamar tamu,
"Yah tolong ambilin air buat ngekompres "
"Ge ambilin alat pengukur suhu tubuh" setelah memberikan perintah mommy pun menyusul ke kamar tamu,
Ayah dan Anak yang di minta pun langsung mengambil apa yang di suruh walau keduanya masih tak konek dengan apa yang terjadi,
Di sekolah,
Sedari tadi tiga pria ini sibuk menelusuri setiap ruangan kelas maupun gudang mencari keberadaan Arcell namun tidak ketemu ponselnya pun GPS-nya terkahir berada di sekolah.
"kenapa Lo berdua sampe lupain hal sepenting ini si? bego banget!!" kesal Raga,
"Kita tau kita salah anj!" kesal Aldo juga,
...🖤 JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE 🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟandil⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞
wah nich twins A minta dihukum 🤦
masa bisa lupa kalau adiknya juga suka parno sama hujan dan petir dan lebih mentingin Jesika lagi 😠😠
2021-07-04
2
Nur Hayati
ia kalian memang salah twins lebih mentingin Jesica dr pada Ade Lo sndr yg jelas-jelas juga tkt hujan kenapa demi mau nemenin Jesica sampai lupa segala hal,parah memang kalian twins bener kata raga
2021-03-18
4