Jam 10.00 pagi, aku dan Monica tiba di kantor Vogue Korea. Kami memasuki lift menuju studio,hari ini monica sengaja menemani ku. Semenjak kejadian aku sakit tempo lalu ia membuat peraturan lebih ketat untuk mengawasi ku.
Aku cukup maklum dengan apa yang dilakukan nya, menjaga kesehatan ku adalah tanggung jawab semua asisten ku terlebih lagi ada pinalti khusus apabila terjadi kelalain yang menyebabkan aku sakit. Itu semua kontrak yang dibuat Reihand untuk semua asistenku. Dan jika Reihand tau klo kemarin aku sakit, entah apa yang terjadi pada mereka.
" terimakasih karena tlah menemani ku.. " ucapku lirih.
Monica mendegus kesal,ia masih terlihat marah.
" aku masih sedih dengan kepergian maria, aku tak mau sendiri " lanjutku
Monica mengenggam tanganku dan tersenyum " tenang, aku disini, "
Pintu lift terbuka, aku melihat nuansa musim semi memenuhi studio vogue. aku tau klo tema hari ini adalah bunga, tapi aku tak tau klo mereka menghias semua studio dengan pink blossom. Aku tersenyum takjub, studio terasa seperti kebun bunga. Bahkan ada mini bar dan prasmanan bernuansa taman bunga.
Monica sama terkejutnya denganku, beberapa kali kami datang untuk wawancara majalah tidak ada yang semeriah ini. Studio ini seolah dibuat khusus untuk ku, semua makanan yang aku suka ada disini, pink blossom ice coffee, pink macarrons, pie cherry, dan ice cream cherry caramel.
aku tersenyum.
Seseorang datang menyambutku, ia memperkenalkan diri sebagai Pimpinan redaksi majalah Vogue.Kami berpelukan dengan hangat.
" apakah ini sudah musim semi " ucapku pada Ae Ri.
Ia terkekeh, " kami menyulap musim semi khusus untuk mu"
" wah, benarkah.. aku sangat beruntung. terimakasih, aku akan bekerja keras hari ini " ucapku.
Kami berbincang sebentar dan aku pamit untuk berganti pakaian.
hari ini aku mengenakan mini dress dengan potongan tea lenght dan corset warna kuning. Sedangkan Rambut ku diikat ekor kuda dan sedikit berantakan.
Sesi foto tak berlangsung lama, mereka mengatakan puas dengan semua hasil fotoku. Bahkan ada yang berseloroh, model internasional memang berbeda. aku mencari Ae Ri untuk wawancara, hari ini mereka bilang Ae Ri langsung yang akan mewawancarai ku.
aku melihat dia sedang berbincang dengan seseorang, seseorang yang aku kenal. mereka berbalik dan melihatku.
" hay.. " aku menyapa In Shu
In Shu membalas sapa ku dan tersenyum " hay"
Ae Ri memperkenalkan In Shu padaku
" kenalkan ini teman ku In Shu, dia berkunjung hari ini karena lusa Super Key akan wawancara disini "
aku tersenyum, " ya aku mengenalnya , aku S.K.Y".
In Shu tertawa.
Ae Ri mengajak In Shu bergabung dengan kami. aku duduk bersebelahan dengan In shu sedangkan Ae Ri di hadapan kami. Sebelum wawancara Monica menyiapkan sebuah selimut untuk menutup gaun pendek yang aku kenakan. Dengan sigap In Shu membantu memakaikan nya. aku terdiam melihat itu.
" Aku akan mulai wawancaranya, tapi santai saja aku akan mengikuti rules nya " ucap Ae Ri sambil menujuk sebuah catatan kecil dimeja.
aku tertawa, " maafkan aku, aku menjauhi pertanyaan pribadi"
Ae Ri tersenyum " baiklah tema kami bulan ini adalah Wanita, kami melambangkan wanita sebagai keindahan. apa makna menjadi wanita untuk mu? "
" menjadi wanita adalah sebuah berkah untuku, bagaimana tidak dari rahim seorang wanita kita menciptakan kehidupan baru " jawabku.
Ae Ri berdecak kagum, " waw jawaban yang mengejutkan. Bagaimana kamu melihat wanita pada saat ini ?
" Masih banyak Wanita dalam stereotip nya. Mereka tidak berani melawan penindasan, ketimpangan dan ketidaksetaraan, wanita bukan mahluk yang lemah mereka mampu menahan sakit saat melahirkan dan percaya menjadi wanita adalah proses yang sangat panjang yang tidak pernah berakhir dan menjadi wanita bukan lah pilihan melainkan berkah" jelasku
aku melihat In shu dan Ae Ri terkejut dengan jawabanku.
" maaf, aku slalu berapi api ketika membahas gander, feminimisme, dan wanita. aku ingin dunia lebih ramah dengan wanita " terangku
" ini sungguh menarik dya.. " lanjut Ae Ri
aku tersenyum " aku ingin menunjukan pada dunia bahwa wanita tidak hanya indah, tp ia juga berisi dan kuat. sepertinya tidak berlebihan karena sudah banyak contohnya"
kami semua tertawa. aku menyandarkan posisi duduk ku dan memindahkan tanganku kesamping. Secara tak sengaja tanganku bersentuhan dengan tangan In shu.
aku terkejut namun tetap diam.
Ae Ri melanjutkan pertanyaanya, " wah ini obrolan yang sangat menyenangkan,lalu wanita seperti apa dirimu ? "
Saat aku hendak menjawab pertanyaan, aku merasakan tangan In Shu secara lembut mengusap tanganku perlahan. Dan itu membuatku tersenyum, bukan karena pertanyaan yang diberikan Ae Ri tapi sentuhan In Shu yang menimbulkan sensasi mendebarkan.
" emm aku wanita yang ambisius, sedikit keras kepala... "
" No, sangat keras kepala " ucap In Shu memotong jawabanku.
" tidak, hanya sedikit.. " belaku, tiba tiba tangan In Shu mengenggam tanganku. " ok, cukup keras kepala, puas.. "
In shu tertawa, " kamu memang keras kepala terima lah itu "
Aku hanya tersenyum dan tangan In shu masih mengenggam tanganku. Secara reflek aku menarik selimut ku untuk menutupi tangan kami.
Seperti tahu apa yang ku pikirkan, In Shu memindahkan posisi duduknya lebih mendekat padaku. Kini jarak kami hanya sekitar 20 cm dan tangan kami saling mengenggam dengan jari terkait serta tertutup selimut.
***********************************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments