*tingg (suara massage)
aku terbangun dari tidur. Tubuhku terasa sakit, penerbangan panjang membuat badanku pegal pegal.
Aku baru tiba dini hari dari Inggris, masalah di Dunster menyita pikiranku, mungkin aku akan kesana enam bulan lagi. Kulihat jam di layar ponsel ku, ada banyak pesan disana. 34 chat dari Monica, 5 dari grup keluarga, dan 1 pesan dari Mr. Chul Moo.
Ku eja lagi Nama terakhir yang tertera diponselku
" Mr.Chul Moo," gumamku.
Secara otomatis tubuhku tersadar, dan aku mulai bangun.
Mr. Chul Moo_ saya tunggu, jam 10.00 dikantor saya.
aku mulai bangkit dari tempat tidur dan berlari memasuki kamar mandi.
"Yaaaa, Sial ini jam 09.30" teriaku dalam kamar mandi.
Lima belas menit kemudian, aku sudah didalam mobil bersama Tuan Kim. Jarak Sinsa-dong ke SNU University hanya 9,9 Km, tidak jauh sih tapi pasti telat. Sepanjang jalan aku terus memaki Mr. Chul Moo . Tuan Kim hanya tertawa mendegarnya.
Sampai di area kampus SNU aku mulai berlari, aku tau ini sudah terlambat. Tapi aku masih berharap ada keajaiban.
Dua jam berlalu, Tuan Kim menjemputku. Ku jatuhkan tubuhku tanpa bersuara ke kursi belakang. Pikiranku melayang mereka ulang perkataan Tuan Chu tadi. Ia menunggu ku tidak seperti biasanya, bahkan dia menyiapkan kopi untukku. Aku tau ini bukan pertanda baik. Tapi kupasang senyum terbaiku memasuki ruanganya.
" halo, Tuan Chu. Terimakasih anda mau menunggu saya" sapa ku sambil membungkuk memberi hormat.
Tuan Chu, tersenyum dan membungkuk.
" duduklah, sudahku sedukan kopi untukmu " ucapnya mempersilahkan ku duduk.
aku tersenyum mengiyakan," saya tak pandai membaca suasana, tapi seperti nya ini pertanda tidak baik tuan"
Ia tersenyum, garis garis keriput terlihat di ujung bibirnya." aku tau ini tidak mudah dya, dan aku yakin kamu tau arah pembicaraan ku selanjutnya "
Tuan Kim, memanggilku, membuyarkan ku dalam lamunan.
" Dya mau makan apa? " ucapnya lembut seperti biasa.
Tuan Kim slalu memanggilku dengan nama, aku melarangnya memanggil ku Nona, atau lainya. Awalnya Jelas dia menolak,bahkan sampai hendak mengundurkan diri. Ia merasa aku seperti malaikat untuknya dan keluarga nya. dia ingin menghormatiku. Tapi bukan dya namanya jika tak menang, tuan kim akhirnya kalah, mengalah lebih tepatnya. Kita sepakat untuk memanggil lebih santai jika hanya berdua.
aku menghela nafas pelan, " aku mau sesuatu yang membuatku bersemangat "
Tuan Kim tersenyum dan tanpa bertanya ia melajukan mobil nya.
Tuan Kim membawa ku ke Dongdaemun Sijang atau pasar Dongdaemun. Dongdaemun Sijang adalah perpaduan antara pasar modern dan pasar tradisional. Beberapa toko masih mempertahankan bangunan lamanya, sedangkan bangunan modern seperti mall sudah ada hampir 20 tempat disini. Dongdaemun juga menjadi surga belanja bagi pecinta fashion. Produk fashion yang dijual merupakan tren terbaru dengan kualitas terbaik dan hampir semua toko buka 24 jam.
Mobil berhenti di area street food, ia memberi kode untuk turun. aku mengikuti nya, turun dari mobil aku langsung tersenyum, Ini area pasar dengan ratusan makanan berjejer di kiri dan kanan. aku berjalan dengan mata berbinar, kupilih tteokbokki pedas. sambil menunggu aku berbincang dengan Tuan Kim.
" Maria menghubungi Tuan Chu, dia minta agar Tuan Chu tidak terlalu keras padaku. Katanya aku adalah putri nya, dia bilang aku sangat pintar dan cepat belajar. aku hanya kehabisan waktu. Tunggulah, maka kamu akan menemukan wanita yang akan merubah dunia, begitu katanya " ucapku
.
Tuan Kim, tersenyum. " Maria begitu baik, tidak seperti kelihatanya "
.
" Ya, Maria seperti ibu buatku, aku masih ingat pagi dimana aku menanggis dan lari pada nya. Saat itu aku putus dari Theo. Pagi itu seharusnya kami pergi menonton the oxford & cambridge boat race, aku menjemput Theo di apartemenya. Saat aku masuk Aku melihat Theo tidur dengan mantan kekasihnya. Aku menanggis saat Maria menelponku. Aku langsung lari padanya dan menceritakan semua. Malam nya aku diminta menginap dirumahnya. Maria menenangkan ku hingga esok pagi nya. "
Tuan Kim mengangguk, menerima pesanan kami.
" kau tau Tuan Kim, ironi nya pagi itu Maria bercerita bahwa wanita yang kulihat bersama Theo adalah Miranda, Theo dan Miranda akan menikah seminggu lagi. Dan ia menerima undanganya langsung dari Miranda. Miranda adalah salah satu mahasiswa nya, dia cantik dan pandai berakting. Dia sudah main beberapa drama usai lulus kuliah. Maria berjanji akan datang. Dan setelah dia tau kalau aku menanggis karena Theo, dia jadi marah. Marah pada Theo karena membohongi ku. " ucapku sambil memakan tteokbokki pedasku.
.
" aku minta Maria jangan memberitahu Miranda, dia pantas bahagia. biarkan aku yang pergi,ini hanya perasaan sesaat. Nyata nya aku hancur." lanjutku sambil terkekeh.
***********************************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dewi Suherman
kata2nya tertata rapi.. alurnya ok
2021-05-21
2