Seminggu sudah aku di Oxford, dan hari ini adalah hari kedua setelah kepergian Maria. Maria mengalami komplikasi setelah operasi, ia hanya bertahan selama dua jam sebelum akhirnya meninggal. Aku tak bisa menutupi kesedihanku, saat pemakaman, aku terus menanggis dipelukan leo.
Ini adalah pertama kali nya aku kehilangan seseorang yang dekat dengan ku. Hubungan kami bukan hanya sebatas dosen dan mahasiswa melainkan kami seperti ibu dan anak. Kami memiliki impian yang sama, dan segera ingin mewujudkanya, tapi tuhan lebih sayang pada maria. Kini impian kami tinggal kenangan.
Maria meninggalkan seorang putri, ia tinggal di Cina dengan suaminya, sedangkan suami Maria sudah meninggal sepuluh tahun lalu. Sejak kepergian suaminya Maria lebih banyak menghabiskan waktu dengan para mahasiswa nya termasuk aku, tak heran banyak mahasiswa yang dekat denganya bahkan hingga saat ini.
Pagi ini aku berada di rumah Maria, aku memandangi deretan foto nya dengan para mahasiswa, aku pasti merindukanmu lirihku.
lexi memasuki ruangan, ia memelukku. lexi adalah putri Maria satu satu nya.
" terimakasih sudah menjaga mamaku " ucapnya.
aku hanya tersenyum lemah.
" sebelum operasi mama sempat mengirimkan pesan padaku, jika ia meninggal ia ingin semua buku,jurnal dan penelitianya diserahkan padamu. Mama ingin kau yang menjaga semua itu " ucap lexi.
aku tertawa, " sepertinya ibu mu ingin aku benar benar menyelesaikan disertasiku "
kami tertawa dan berpelukan.
aku berpamitan pada lexi,sebelum pulang, aku memposting foto terakhirku dengan Maria.
D.Y.A_ " tidur lah dengan damai, jaga aku dari sana "beberapa menit kemudian, 1 Direct Massage masuk ke ponselku
In Shu_ " hay, kau di UK ? aku juga sedang di UK, aku tidak tau apakah ini waktu yang tepat. tapi apa kau mau minum kopi? "
aku tersenyum membaca pesanya,aku butuh udara segar batinku.
D.Y.A_ " aku di oxford, kau mau berkendara kesini"
Sebuah emote berkedip dikirimkan In Shu kepadaku sebagai jawaban.
aku bergegas pulang.
Jarak london ke oxford hanya memerlukan waktu 60 menit. In Shu kini sudah berada didepan mobilnya persis disamping apartemen ku. Ia mengenakan kaus lengan panjang berwarna hitam dan chino pants warna cokelat.
" hay " sapaku.
" hay " balasnya sambil membukakan pintu mobil.
" hari ini kita mau kemana? " tanyaku.
In Shu menggeleng, " belum tau, ada ide "
" kau suka, pedesaan? mau ke Dunster ? " tanyaku
In Shu mengangguk setuju.
" tapi ku peringatkan perjalanan ini cukup lama " jawabku.
" tak masalah waktu ku panjang" balasnya.
Selama di perjalanan, ku jelaskan sedikit tentang Dunster dan In Shu mendengarkan dengan baik.
" Dunster adalah salah satu desa yang paling indah di Inggris, disana kita bisa melihat bangunan bangunan lama yang antik serta pemandangan yang cantik " ucapku, " aku akan mengajakmu makan di salah satu resto favoritku, dan mengajakmu tour wine jika waktu nya memungkinkan " lanjutku.
In Shu mengangguk setuju.
Di sepanjang perjalanan kami membicarakan banyak hal, dari lagu, puisi, politik dan makanan.
In Shu termasuk pria yang pandai, ia memiliki wawasan yang luas, bahkan sesekali kami berdebat tentang kebijakan pemerintah. Aku menyukai percakapan kami.
" baiklah, apa yang sedang kau lakukan di UK ?"
tanyaku
" emm, aku menghadiri launching mobil " ucapnya sambil menepuk stir kemudi.
aku mengangguk, " ahh, kamu ambassador brand ini "
In Shu mengangguk sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian, Kami tiba di jalan utama kota Dunster. Dunster adalah sebuah desa yang terletak di timur laut Taman Nasional Exmoor. Dunster menawarkan pemandangan pedesaan di abad pertengahan, dengan kastil kastil megah, benteng kuno, jembatan dan sungai yang berdiri sejak abad 11. Dari jalan utama kita sudah bisa melihat Dunster Castle yang menjulang tinggi. Dunster Castle adalah salah satu bangunan yang dilindungi oleh pemerintah Inggris,sebagai warisan budaya.
Selain Dunster Castle, Dunster terkenal sebagai kota pusat penghasil Wol pada abad ke 13, atau lebih dikenal dengan Yarn Market. Meskipun sekarang sudah tidak banyak memproduksi wol, namun beberapa toko masih membuat dan memasarkan wol mereka sendiri sebagai souvenir.
In Shu turun dari mobil dan berdecak kagum.
aku tersenyum, " indah bukan "
in shu mengangguk setuju.
Setelah beberapa saat aku mengajak In shu berjalan menuju timur dan sedikit medaki bukit. Selain menawarkan atmosfer pedesaan Dunster juga menawarkan pemadangan alam yang indah, dengan deretan perbukitan dan hutan dari area pedesaan Somerset. Yang menarik dari arsitektur Dunster adalah pusat hiburan terkonsentrasi di jalan utama dimana hampir semua restauran, pub, tearoom, dan toko terletak akrab satu sama lain dan mudah dicapai hanya dengan berjalan kaki. Sedangkan area timur adalah area terbuka dengan pemandangan alam.
Ditengah perjalanan, aku meminta berhenti sebentar. aku duduk sambil melihat kawanan sapi yang sedang merumput.
" ahh begitu damai rasa nya hanya melihat pemandangan ini, dan melihat mereka makan" seloroh ku sambil menunjuk kawanan sapi.
In Shu terkekeh dan duduk disampingku.
" seperti nya ada yang sudah lapar "
aku tertawa. " mau berfoto ? kamu bisa memintaku untuk mengambil fotomu, cukup bayar 20 Euro saja padaku."
In Shu tertawa. " baiklah, tolong jadikan aku tampan" ia mengulurkan ponsel nya.
" ohh, kau sudah tampan tuan " jawabku
In su tersenyum manis
Aku mengambil beberapa foto In Shu, dan ia balik mengambil beberapa foto untuk ku. Hari ini aku mengenakan T Shirt dengan potongan off shoulder warna peach dan skinny jeans warna navy. Ku ikat rambut ku model ekor kuda dengan scraft motif bunga.
Usai berfoto aku mengajak In Shu untuk makan di tempat favoritku, Eton Mess Eddar. Seperti nama nya tempat ini terkenal dengan makanan penutup nya Eton Mess. Eton Mess sendiri terbuat dari bahan dasar merangue, krim, dan stroberi yang telah dihaluskan. Secara visual ini mirip dengan
krim vanila yang diberi selai stroberi dan disajikan dingin. Kombinasi rasa manis dan asam nya menyegarkan.
In shu melihat buku menu.
aku melambaikan tangan untuk memesan. " kamu bisa mencoba Roast Meat dan Eton Mess, itu menu favorit disini" ucapku
" baiklah, aku pesan itu " jawab In Shu sambil menutup buku menu.
" mau aku pilihkan minuman juga? "ucapku
In Shu mengangguk, dan tersenyum.
" ok, aku pesan Roast Meat, Aga White Wine, lancashire hotpot dengan extra mashed potato, karna aku sangat lapar, dan Rose Wine dan em dua Eton Mess " ucapku sambil berkedip.
************************************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments