Sepertinya aku benar benar sakit, hampir saja nyawa ku melayang. Untung ada In shu, dia malaikat penolongku. Dia bilang nanti malam akan datang, aku harus sedikit bersiap. Kami memang baru berkenalan, itupun karena tragedi buruk ini. Tapi setidaknya dia berhak melihat penampilan terbaik ku.
" hari ini penampilan ku kacau, aku harus mandi dan sedikit berdandan. " ucapku melangkah kekamar mandi.
badanku memang masih lemah, tapi setelah berendam rasa nya menyegarkan. Kugunakan Nightie berenda tumpuk warna unggu pastel dengan bandana klasik warna putih gading. aku terlihat feminim.
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, In Shu belum juga datang. Apa dia tak jadi datang pikirku. Ah di menelefon ku.
" hay bagaimana keadaanmu? " tanya nya
" sangat baik " ucapku
" syukurlah, ini sudah malam sebaiknya aku melihat mu besok" ucap In Shu
aku terdiam sejenak. " baiklah" jawabku dengan nada sedih. " kau sudah makan malam" tanyaku
" setelah ini aku akan makan, istirahatlah. sampai jumpa bsok " In Shu menutup teleponya.
ku letakan telefonku, dengan kecewa. Ku tarik selimutku dan kupejamkan mataku.
IN SHU
Sesampainya dikantor, sekretarisku sudah memberi setumpuk draft perjanjian kerjasama dan review produk. Aku mulai mengatur ritme ku, sejam lagi meeting dengan ayah, ini haru selesai sebelum meeting.
Selama meeting aku tidak bisa fokus, semua yang dipresentasikan lewat begitu saja. Sudah dua jam aku meninggalkan dya, dan sudah 3 kali sejak itu aku menghubungi Dae Hyun untuk menanyakan keadaan dya.
" Hyung, dya tidak akan pingsan lagi kan? " tanyaku
" tenang lah, ada suster choi " jawab Dae Hyun " "kau yakin dya hanya kenalanmu, kau lebih seperti suami yang cerewet sekarang "
aku tertawa. " baiklah kalo begitu " ucapku.
Selama meeting ayah memperhatikan ku, tak kuasa akhirnya dia bertanya. " terjadi sesuatu, kau terlihat gelisah ? tanya nya.
" tidak ada, " jawabku berbohong " aku hanya merasa perlu mereview produk ini lagi lebih dalam. bisakah kita jadwalkan meeting lagi? tanyaku.
Ayah mengangguk. Meeting hari ini sungguh lama, menurutku. Usai meeting ayah mengajaku makan dan aku menolak, aku beralasan ada janji makan dengan member lain, akhirnya dia membiarkan ku pergi.
aku sampai di depan rumah nya, dan masih berada didalam mobil. Aku sangat ingin menemuinya dan melihat nya. Tapi apa yang akan dia pikirkan.bagaimana dengan hyung? ahhh, aku memukul stir mobilku.
aku akan menelefonya saja.
"hay bagaimana keadaanmu? " tanyaku
" sangat baik " ucapnya
" syukurlah, ini sudah malam sebaiknya aku melihat mu besok" ucap ku
dya terdiam sejenak. " baiklah" jawabny dengan nada sedih. " kau sudah makan malam" lanjutnya.
" setelah ini aku akan makan, istirahatlah. sampai jumpa bsok " jawabku menutup teleponya.
Dya terdengar sedih, apa dia juga mengharap aku menemuinya. apa dia baik baik saja? Apa sebaiknya ku temui? aku menghela nafas panjang.
aku memilih keluar mobil dan memasuki rumahnya. ku lihat perawat choi baru keluar dari kamar. Kami mengobrol tentang keadaan dya sebentar setelah itu ia pamit untuk istirahat, aku mulai masuk ke kamar dya. Kulihat dya sudah terlelap. ku pandangi wajahnya, ku sentuh rambut yang menutupi wajahnya. ku sentuh pipinya yang putih. Bagaimana ini, aku mengingginkanya.
Sejam kemudian aku tiba di rumah, telfonku berdering. Nomer yang ku kenal tertera di layar.
" ya, aku baru tiba dirumah. maaf aku sibuk akhir akhir ini, jadi tak sempat menghubungimu. kau tau kami akan comeback kan. baiklah, aku temui kau weekend ini. Iya, aku janji. tidurlah. ya, aku juga merindukanmu" telfon terputus.
.
Ku lihat keluar, bulan bersinar terang. Aku memikirkan dya. Sial Aku sudah merindukanya. " hmm, ini tak akan mudah " umpatku.
**********************************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments