Malam Menjelang......
Malam itu, Dewa masih berkutat di ruang kerjanya. Sementara Aya ingin tidur namun matanya sulit terpejam, rasanya ada yang kurang bagi Aya. Berkali-kali aya merubah posisi tidurnya namun tetap saja dia tidak bisa tidur. Lalu Aya keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur untuk membuat 2 gelas susu. Satu gelasnya sudah diminum Aya, dan satunya akan diantarkan kepada Dewa
Tok Tok
Aya membuka pintu ruangan kerja Dewa dan melihatnya tengah berkutat didepan layar laptopnya.
"Mas, ini aku buatin susu hangat" kata Aya
"Letakkan disitu aja!" Jawab Dewa
Kemudian Aya meletakan gelasnya di samping Dewa lalu ia pun akan keluar
"Tumben belum tidur?" kata Dewa saat melihat waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB
"Emm,,, belum ngantuk" Jawab Aya
Tidak ada balasan lagi dari Dewa dan membuat Aya sedikit kesal namun karena Aya merasa gengsi, ia pun hanya bisa ngedumel sendiri didalam hatinya kemudian Aya memilih pergi dari ruangan kerja Dewa. Sesaat Dewa melihat kearah Aya dan dia merasa sedikit aneh melihat sikap Aya. Kemudian Dewa meminum susu hangat itu, lalu mematikan laptopnya. Dewa menyusul Aya kekamar mereka.
Aya baru saja membaringkan dirinya diranjang, ditariknya selimut putih hingga sebatas pinggangnya. Lalu Dewa membuka pintu kamarnya, hati Aya bersorak gembira. Meski mulutnya tertutup tapi wajahnya seketika merona. Dewa membaringkan dirinya di samping Aya dan menatap langit-langit di kamarnya.
"Aya"
"Apa mas?" kata Aya
"Kenapa gak tidur-tidur?!" tanya Dewa
"Belum ngantuk mas" jawab Aya
"Belum ngantuk apa gak bisa tidur?!" Tanya Dewa
Aya pun membalikkan badannya dan menatap kearah Dewa yang masih menatap langit kamar mereka
"Belum ngantuk aja! udah ah males ngeladeni mas!!" kata Aya yang langsung membenarkan posisinya dan menarik selimutnya lebih atas. Aya tidak mampu untuk jujur mengatakan sebenarnya. Dirinya begitu malu, belum lagi debaran jantungnya yang tidak bisa diajak kompromi.
Lalu Dewa memiringkan badannya melihat Aya yang pura-pura memejamkan matanya.
"Udah deh, bilang aja gak bisa tidur kalau gak dipeluk aku!" kata Dewa yang langsung menarik Aya kedalam pelukannya. Sontak Aya membuka matanya dan tatapan mereka bertemu.
Sungguh jantung Aya serasa akan melompat saat dia benar-benar bisa melihat dengan seksama wajah suaminya. Rasanya dia sudah tersihir dan hanya mampu diam tanpa bisa menolaknya. Dewa tersenyum licik lalu mendekatkan wajahnya kepada Aya, sementara Aya yang masih merasa gugup pun langsung memejamkan matanya, berharap setelah itu dirinya dapat merasakan manisnya kecupan dewa.
Namun sayang beribu sayang, harapan Aya sia-sia
"Fuuhhhhh!!! siapa juga yang mau cium kamu!hahahahaa......" kata Dewa dengan tawanya terbahak bahak karena berhasil mengerjai Aya
Aya pun membuka matanya dan merasa dipermainkan oleh suaminya. Aya jadi kesal sendiri melihat Dewa terus mentertawainya. Lalu dengan beraninya, Aya menarik tengkuk Dewa dan kini malah dia yang mengecup Dewa lebih dulu. Dewa sempat kaget dan langsung terdiam dari tawanya, sesaat kemudian Dewa merasakan kehangatan kecupan Aya yang semakin dalam dan membuatnya jadi menggila
Aya melepaskan Dewa namun malah Dewa menarik Aya hingga ia berada di atasnya. Sesaat kemudian Dewa melepaskan Aya
"Kamu yang mulai Aya! jadi kamu yang harus selesaikannya!!" kata Dewa
"Gak mau! Aya ngantuk!" Jawab Aya yang kemudian turun dari atas Dewa dan akan kembali ke posisi awalnya
Namun bukan Dewa jika tidak bisa membuat Aya tunduk dan terbuai. Dipeluknya Aya dari belakang dan dilancarkan serangan-serangan kecil yang mampu membuat Aya merinding disco. Akhirnya Aya menyerah dan lagi-lagi dirinya harus menidurkan bayi besarnya yang pasti akan membuatnya kelelahan kesok harinya.
*********
Hari berikutnya......
Pagi itu Aya terlihat sangat sibuk, mulai dari menyiapkan sarapan untuk Dewa, kemudian menyiapkan pakaian dan perlengkapannya sebelum ke kantor. Meskipun begitu Aya tetap melakukan kewajibannya sebagai istri yang baik untuk Dewa, meski belum dianggap istri.
Tak lama Dewa pun turun dari kamarnya dan akan segera berangkat.
"Mas,, sarapan dulu" kata Aya saat menghampiri Dewa
"Aku gak mau sarapan dirumah! udah lahhh kamu sarapan sendiri aja!" kata Dewa kembali acuh kepada Aya
Aya tidak kehilangan akal untuk membuat Dewa sarapan dirumah. Diambilnya kunci mobil dewa yang berada di tangannya.
"Uuppsss"
"Aya!! balikin kunci mobilku!" Sarkas Dewa
Aya pun memasukkannya kedalam saku gamisnya
"Mau ambil?? nih ambil sendiri aja kalau bisa! weeekkkk" Kata Aya yang kemudian berjalan meninggalkan Dewa dengan riang gembira. Dewa pun mengejar Aya sampai menuju kemeja makan
"Aya!! jangan kekanakan!!" Sarkas Dewa
"Biarin! kalau mau kuncinya, kita sarapan dulu! kalau gak mau, ambil aja nihh di saku Aya kalau mas gak malu sama pelayan-pelayan disini!" kata Aya.
Benar saja, Dewa langsung duduk disamping Aya dan membalikkan piringnya. Tidak ada pilihan lain selain mengikuti kemauan istrinya yang aneh menurut Dewa, dari pada Dewa merogoh saku Aya yang berada di bagian atas depan, bisa malu dirinya di depan para pelayannya.
Aya pun tersenyum lalu mengambilkan nasi goreng dan juga lauknya untuk Dewa, Kemudian Dewa pun memakan juga makanan didepannya. Baru sesuap dia memasukan nasi goreng itu, Dewa langsung menghentikan makannya.
"Kenapa mas?" tanya Aya
"Diah!!" kata Dewa
"Iya tuan, ada apa tuan??" tanya koki Dewa
"Kenapa rasa nasi goreng ini berbeda?!" tanya Dewa
"Emm,,, itu ituuu nasi goreng buatan Nyonya tuan" Jawab koki dengan takut-takut
Dewa yang tengah minum pun langsung menyemburkan minumannya, untung saja tidak mengenai Diah.
"Kenapa mas?? gak enak ya?!" Tanya Aya
"Gak enak!" Jawab Dewa
Namun berbeda dengan ucapannya, Dewa masih saja menikmati nasi goreng itu dan malah nambah satu centong lagi. Aya hampir saja menyemburkan tawanya saat melihat tingkah lucu suaminya.
"Emmm katanya gak enak, itu kok nambah sih" kata Aya meledek
"Udah deh cepetan habisin sarapanmu! ngoceh aja!" kata Dewa
Aya hanya tersenyum santai saat melihat Dewa yang begitu lahap menghabiskan nasi goreng di piringnya. Setelah habis, Aya pun memberikan kunci mobil kepada Dewa dan mengantarkan nya sampai didepan.
"Nanti siang mau makan dirumah apa di kantor mas?" Tanya Aya
"Dikantor, kamu makan sendiri aja" jawab Dewa jutek
"Ya udah kalau makan di kantor, hati-hati ya mas" Kata Aya yang kemudian mencium tangan Dewa
"Assalamualaikum" kata Dewa
"Wa'alaikumsalam" Jawab Aya yang kemudian Aya menghadiahkan satu kecupan manis di pipi kanan Dewa lalu Aya berlari masuk kedalam rumah. Dewa pun merasa surprize dan ia langsung memegangi pipinya yang memerah. Hati Dewa menghangat seketika, lalu ia segera masuk kedalam mobil dan meninggalkan rumah besar itu.
Sementara para pelayan yang melihat kejadian pagi itu pun jadi ikut senyum senyum melihat kejahilan Nyonya nya yang meski di cueki habis-habisan oleh tuannya, tapi dia tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hati tuannya.
.
.
.
.
uhuk uhuk dukungannya di tunggu yahhhh, biar semangat nulisnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
DPuspita
Gak enak kl gak dimakan kata Dewa dlm hati 🤭
2024-01-23
0
Abi
Kasian deh Lo🤭
2021-12-03
0
Rena
di PHP in sm dewa rupanya🤭
2021-12-02
0