Aya berjalan menemui sang mama yang masih terduduk di depan ruang operasi. Kemudian Aya menemui mamanya
"Ma,,," kata Aya menyapa mamanya
"Aya, kemarilah" kata mama
Kemudian Aya duduk di samping mamanya dan akan mengajaknya berdiskusi
" Ma.. kemarin Aya menjual mobil papa untuk setengah biaya rumah sakit ma. Dan setengahnya lagi harus segera di lunasi" kata Aya
"Kau pulang dan ambil perhiasan mama di brangkas Ya, lalu jualah" kata mama
"Tapi nilainya masih sangat jauh ma, tadi Aya ke koperasi papa tapi tidak ada uang dan koperasi kita juga dalam keadaan tidak stabil karena investor utama mencabut dana investasinya. Ma... bagaimana kalau kita gadaikan rumah kita saja ma??" tanya Aya
Mama Aya pun menoleh kepadanya dan menatap penuh kepiluan
"Gadaikan saja Ya...jika kita tidak memiliki uang lagi. Nanti kita fikirkan bagaimana cara mengembalikannya" kata mama
"Baik ma, kalau begitu Aya pulang dulu ya ma. Assalamualaikum" kata Aya
"Wa'alaikumsalam" Jawab mama
Lalu Aya pergi meninggalkan mamanya untuk segera pulang kerumah. Aya pun menaiki ojek mangkal yang ada di depan rumah sakit. Begitu sampai dirumah, Aya segera masuk kedalam dan menuju kamar mama dan papanya.
Aya membuka brangkas dan mengambil semua perhiasan yang disimpan oleh mamanya, lalu ia mengambil surat rumah untuk di gadaikan. Setelah itu Aya segera keluar dari rumah dan melakukan rencana selanjutnya.
Aya menaiki ojek pengkolan menuju ke toko penjual perhiasan, lalu ia menjual semua perhiasan mamanya. Tak menunggu lama Aya pun sudah mendapatkan uang 50juta. Selanjutny, Aya pergi ke rumah sakit untuk membayarkan uang itu kebagian administrasi.
"Alhamdulillah, tinggal 50 juta lagi. Aku harus segera ke Bank untuk menggadaikan sertifikat rumah" kata Aya yang kemudian langsung pergi meninggalkan rumah sakit.
Tanpa Aya sadari seseorang terus mengawasi gerak geriknya, Aya terlihat pontang panting mencari sumber dana untuk biaya operasi papanya. Saat di tengah jalan, Aya mendapat pesan dari mamanya yang mengabarkan jika operasi papanya lancar dan saat ini papa Aya sudah di pindahkan dari ruang Operasi. Sedikit rasa lega menyelimuti hati Aya saat mendengar berita itu.
Aya pun sudah tiba di salah satu Bank Swasta lalu ia masuk dan menemui customer Service di bank itu.
"Ada yang bisa kami bantu mbak??" katanya
"Begini mbak , saya mau menggadaikan rumah saya" Kata Aya yang kemudian mengeluarkan sertifikat rumah papanya, kemudian pegawai itu pun membuka Sertifikat itu dan meneliti keasliannya.
"Rumah ini dapat di gadaikan mbak, ini syarat-syarat yang harus di penuhi" kata pegawai itu yang kemudian menjelaskan persyaratan untuk pegadaian rumah. Tampak Aya sedikit lesu saat membaca syarat yang di ajukan oleh pihak bank
"Emm,, saya lengkapi dulu ya mbak syaratnya" kata Aya mencari Alasan untuk segera pergi dari tempat itu.
Kemudian Aya pergi meninggalkan Bank itu dengan tangan kosong. Menurutnya bunga untuk pengembalian dana yang akan di pinjamnya sangat besar, sementara ia juga harus menyertakan selip gaji padahal dirinya belum bekerja sama sekali dan karena membuatnya semakin sedih, belum lagi jika akan menggunakan uang koperasi papanya tidak akan mungkin karena koperasi itu pun dalam keadaan yang sulit.
Saat Aya tengah berdiri di pinggir jalan untuk menunggu angkutan kota, sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan Aya berdiri. Kaca mobil penumpang pun terbuka membuat Aya melihat siapa pemilik mobil itu
"Aya masuklah" kata Dewa dari dalam mobil
Aya tak bergeming, ia pun masih tetap berdiri menunggu angkutan kota yang tidak kunjung tiba
"Aya! masuk!" kata dewa dengan sedikit nada keras
"Gak mau! Aya mau naik angkot aja dari pada ikut kak Dewa!" sarkas Aya
Dewa yang diuji kesabarannya pun sepertinya tidak lagi mampu menahan, dia pun membuka pintu mobil lalu keluar dari mobilnya
"Masuk!" kata Dewa
"Enggak!! gak usah maksa kak!" Jawab Aya
Dewa yang semakin kesal karena sikap keras kepala Aya pun langsung mendorong Aya masuk kedalam mobil. Tanpa persiapan apapun, akhirnya Aya terhuyun masuk kedalam mobil Dewa.
"Dasar pemakasa!!" Hardik Aya saat Dewa masuk kedalam mobil.
"Kalau kamu nurut, aku gak perlu maksa kamu!" Jawab Dewa
Aya nampak begitu kesal dengan sikap Dewa yang memaksanya. Dia pun tidak mengerti dengan sikap dewa yang seperti sekarang. Padahal dulu saat ia bersama Megan, Dewa terlihat seperti pria yang hangat dan bukanlah type pria pemaksa. Aya pun melihat jalanan yang menurutnya sangat asing baginya.
"Kita mau kemana kak?!" Sarkas Aya
"Nanti kamu juga tau!" Jawab Dewa dengan santai
Mobil terus melaju membelah jalanan, tak lama kemudian mobil Dewa tiba di sebuah rumah mewah yang baru pertama kali ini dirinya lihat.
"Kita kerumah siapa kak?!" Tanya Aya
"Jangan banyak bicara! cepat masuk!" kata Dewa
Kemudian Dewa dan Aya masuk kedalam rumah besar itu dan saat pintu terbuka, mereka disambut oleh beberapa perempuan yang sepertinya pelayan dirumah itu. Aya begitu kagum dengan rumah besar itu, ia pun mengikuti Dewa masuk kesebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku.
"Masuklah" kata Dewa
Aya pun masuk dan duduk di sofa dengan takut-takut, kemudian Dewa duduk di samping Aya.
"Kenapa kak Dewa ngajakin Aya kesini?!" Tanya Aya
"Aku bisa membantumu melunasi biaya operasi papamu sampai sembuh" jawab Dewa
"Kami gak butuh bantuan kak Dewa!"kata Aya
"Haha... aku sudah tau semuanya Aya! bahkan kamu sudah menjual mobil papamu, dan tadi kamu akan menggadaikan rumah orang tuamu kan?, tapi tidak jadi karena kamu mungkin merasa berat dengan bunganya. Belum lagi nanti setelah papamu pulang dari rumah sakit, kalian akan tinggal dimana?!" kata Dewa
Aya tambah kesal bukan main saat mendengar ucapan Dewa yang mengetahui semuanya.
"Kak Dewa mata-matain aku?!" Sarkas Aya
Dewa pun hanya tersenyum sinis melihat Aya yang sudah dipenuhi kabut amarah.
"Tidak perlu marah Aya... Jika kamu mau, aku bisa membantu keluargamu, tapi dengan satu syarat" kata Dewa
"Apa?!" Tanya Aya singkat
"Menikahlah denganku!" Jawab Dewa dengan tatapan tajam kepada Aya
"Dasar gila!!! kak Dewa pikir Aya cewek apaan hah?! Setelah kak Dewa menceraikan kak Megan dengan seenaknya kak Dewa menikahi Aya!" kata Aya dengan kesal
"Pikirkan baik-baik penawaranku Aya!" Kata Dewa didepan wajah Aya dengan smirk liciknya
Aya menggenggam erat tangannya dengan kuat dengan menahan amarah, Lalu Aya mengangkat tangannya dan akan menampar Dewa, namun Dewa langsung menahan tangan Aya dan masih tersenyum kecut kepadanya.
"Lebih baik kau terima tawaranku! Jika tidak, aku tidak akan segan untuk membuat hidup kakakmu tercinta itu menderita seumur hidupnya!" Kata Dewa yang kemudiam dengan lancangnya menarik pinggang Aya lalu mengecupnya secara paksa. Aya pun memberontak keras saat Dewa terus memperdalam kecupannya. Aya tidak terima dengan apa yang dilakukan mantan kakak iparnya kepadanya. Aya pun terus memukuli dan mendorong badan Dewa untuk menjauh, namun Dewa tidak sedikitpun melepaskan Aya hingga kini Aya sudah melemah dan tidak mampu lagi melawan. Akhirnya Dewa melepaskan kecupannya dan menatap Aya dengan tajam
"Aku tunggu jawabanmu besok! Jika sampai besok kamu tidak memberikan jawaban, maka tunggu saja kejutan yang sudah aku siapkan untuk keluargamu!" kata Dewa saat melepaskan Aya.
Aya pun bangkit dan langsung pergi meninggalkan Dewa, hatinya begitu sakit dan marah dengan apa yang dilakukan Dewa terhadapnya. Aya menangis sembari mengusap bibirnya yang sudah terasa kebas akibat ulah mantan kakak iparnya. Sementara Dewa tersenyum penuh kemenangan dengan apa yang sudah ia lakukan saat itu.
"Aku akan membuat Keluarga Wijaya menderita dan menangis darah sekalipun!" kata Dewa saat mengusap bibirnya yang basah.
Akhirnya Aya pergi dari rumah besar itu, ia pun mencari taxi yang melintas di jalan. Hati Aya begitu memanas dan ia pun terus menangis mengingat apa yang dilakukan Dewa kepadanya.
.
.
.
.
.
Vote dan dukungan kalian sangat uni tunggu yah readers uni biar makin semangat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
guntur 1609
dendam mu salah alamat dewa. seharusnya yg kau beri pelajaran ya megan. bukan keluarga ya...nyesel bin nyesek kau nanti. aya kau buat begitu
2024-03-02
0
Ciripah Mei
dewa knp balas yvsm adek y g gentle bngt sih
2022-01-05
0
Januar
hai dewa jangan kejam2 dong nanti kamu bucin sama aya.
2021-12-06
0