Dewa masuk kedalam kamar mandi dan melihat tidak ada Aya didalam kamar. Lalu Dewa mengkahkah kakinya menuju ke kamar mandi untuk membilas dirinya. Saat Dewa masuk kedalam kamar mandi, dilihatnya Aya yang tengah berendam didalam bathup. Sesaat Dewa akan menutup kembali kamar mandi namun diurungkannya saat mendengar dumelan Aya tentang dirinya
"Gak bisa apa yah, sehari aja gak mesumin aku?! katanya gak cinta katanya gak sayang, tapi tiap hari digarap! dasar pria mesum!! belum lagi sikapnya yang jutek dan dingin minta ampun, berasa ngomong sama tembok! sebenenernya lucu juga yah, padahal dia kesel dan marah karena kakak, tapi aku yang kena imbasnya. Nasib - nasib kenapa kamu seperti mempermainkan hidupku. Apa gak bisa ya, aku bahagia sedikittttt aja" kata Aya sendiri saat tengah bermain busa. Dewa mendengarkan semua ocehan Aya yang mengatai dirinya. Lalu dengan cepat Dewa melangkah dan masuk kedalam bathup
"Mas Dewa!!!" teriak Aya dengan terkaget-kaget.
"Iya ada apa?! ngatain apa kamu tadi hah?!" tanya Dewa
Aya melipat bibir bawahnya rapat, ia pun baru ingat jika dirinya tengah tidak memakai apapun dan hanya tertutup oleh busa. Buru-burh Aya menyilangkan tangannya
"Gak! Aya gak ngomong apa-apa! cepeten pergi mas! Aya mau mandi!!!" Sarkas Aya
"Kamu ngusir aku?!" tanya Dewa
"Bukan ngusir mas, tapi mandinya gantian. Atau gak mas pake shower aja gih!" kata Aya dengan sangat malu dalam kondisi seperti itu. Bukannya pergi, Dewa malah mendekati Aya dan memepet kan tubuhnya
"Bukannya kamu tadi ngatain aku pria mesum?! tembok?! apa lagi ya....." kata Dewa saat sudah memojokkan Aya di ujung bathup
Aya tidak bisa mengelak ataupun menyangga perkataan Dewa karena yang dikatakan semuanya benar. Tadi Aya mengatainya begitu, tapi memang sesuai kenyataan yang ada. Lalu secara tiba-tiba tangan Dewa menjalar kemana-mana saat didalam bathup. Aya pun menahannya namun sungguh Dewa adalah Rajanya penggoda, dan Aya selalu kalah setiap kali mendapat godaan dari Dewa. Sementara Dewa tersenyum begitu puas saat melihat Aya tersiksa seperti itu.
Wajah Aya sudah memerah, digigitnya bibir bawah Aya sendiri sekuat tenaga. Aya tidak ingin memohon dan meminta Dewa untuk menyentuhnya lebih dalam, sementara Dewa terus saja melancarkan sentuhannya.
"Memohonlah Aya....!" kata Dewa tepat ditelinga Aya
"E...enggak! Aya gak mau!" jawab Aya dengan nafas tersengal
"Kita lihat sejauh mana kamu mampu bertahan Sayangggggggg!!" Ucap Dewa dengan smirk liciknya
Aya benar-benar tengah diuji oleh suami mesumnya. Dan saat ini dirinya merasakan pusing sampai keubun-ubun. Aya benar-benar tidak kuat lagi menahan semuanya dan akhirnya ia pun mengaku kalah
"Mas,,, Aya nyerah,,, lakukan mas" kata Aya memohon kepada Dewa dan Dewa pun tersenyum puas seketika.
"Tidak! aku tidaak akan melakukannya Cahaya! ini hukuman buat kamu yang sudah berani mengatai suamimu!!" kata Dewa yang langsung melepaskan Aya
"Masss Aya mohon mas" kata Aya saat menahan tangan Dewa yang akan pergi meninggalkannya
Dewa pun mengibaskan tangan Aya hingga ia terjatuh kembali kedalam bathup sementara Dewa membersihkan dirinya di shower dengan cepat. Aya pun ingin menyusul Dewa namun Dewa sudah memakai handuk dan keluar dari kamar mandi. Meski diakui Dewa, jika Aya selalu membuat Dewa Gila, bahkan saat ini pun seperti itu. Namun kegengsian Dewa diatas segalanya, dia memilih untuk meninggalkan Aya yang tengah berada dalam kondisi hasrat membuncak.
Tak lama Aya sudah keluar dengan memakai bathrobe putihnya dan melihat Dewa yang baru saja selesai memakai pakaian santainya. Aya berjalan menunduk dan pelan menuju ke lemarinya, Aya benar-benar merasakan pusing yang sangat dasyat saat itu, tubuhnya pun panas seperti demam. Dewa tidak menyadari itu, ia terus saja tersenyum sinis melihat Aya seperti itu.
Saat Aya tengah memilih pakaiannya, tiba-tiba Aya langsung pingsan dan jatuh kelantai
"Aya!!" Teriak Dewa yang kaget. Ia pun menepuk-nepuk pipi Aya untuk membangunkannya namun Aya masih tidak bangun
Lalu Dewa mengangkat Aya dan membaringkan ditempat tidur mereka.
"Aya!! bangun!! seneng banget bikin orang cemas!" kata Dewa
Tak lama Aya pun membuka matanya dan sayu-sayu melihat Dewa yang tengah menatapnya juga.
"Kepala Aya pusing mas, badan Aya kerasa panas" jawab Aya pelan.
Dewa pun berfikir apa ini semua akibat dirinya yang menggoda Aya berlebihan? Dewa jadi ingat ucapan Megan kepada Donny saat di hotel waktu itu, saat dia mengatakan jika kepala Megan sakit dan meminta Donny untuk menuntaskannya.
Deg!
Jantung Dewa berpacu cepat saat itu, saat teringat semua kejadian penghianatan yang masih terbayang di benaknya. Kemudian Dewa langsung melakukan apa yang seharusnya dia lakukan bersama Aya sedari tadi. Aya pun sedikit meringis saat Dewa melakukannya dengan sangat kasar, namun beberapa saat rasanya sudah berbeda.
"Kau selalu membuatku Gila Aya" Kata hati Dewa saat itu.
Setelah cukup lama mereka bergulat, akhirnya selesai juga pergulatan mereka dan Aya maupun Dewa tertidur bersama saat itu, keduanya pun terlihat sangat lemas dan lelah.
***
Waktu menjelang sore, Aya terbangun saat teringat belum sholat Ashar, ia pun langsung melihat jam di dinding, waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Lalu Aya segera turun dari tempat tidur dan membersihkan dirinya sementara Dewa masih tertidur pulas ditempat tidur. Setelah Aya selesai membersihkan dirinya, ia pun membangunkan Dewa dan menyuruhnya untuk segera mandi dan bersiap untuk sholat.
Begitu Aya selesai sholat, ia pun pergi kedapur untuk menyiapkan makan malam mereka. Saat dibawah, Aya bertemu koki yang tengah memasak didapur.
"Lagi masak apa bik?" tanya Aya
"Nyonya, ini saya lagi masakan lobster saus padang kesukaan tuan, Nyonya mau dimasakkan apa?" tanya koki
"Apa aja deh, saya mah gak nolak dimasakin apa aja, asal jangan di masakin kerikil" jawab Aya
"Haha Nyonya bisa saja bercandanya. Mana berani saya masakin Nyonya kerikil. Yang ada nanti malah saya di gantung sama tuan" kata koki itu.
Keduanya nampak berbincang santai, tak lama kemudian Dewa pun turun dari kamar Atas dan menghampiri mereka berdua. Koki pun memberi hormat kepada Dewa saat itu, sementara Aya cuek dan lebih memilih untuk memakan buah-buahan didepannya. Lalu Dewa duduk di samping Aya sembari ikut memakan buah yang ada diatas meja.
"Dih ikut-ikutan aja! kayak gak ada kerjaan lain" sindir Aya
Dewa tidak merespon, ia pun terus memakan buah anggur didepannya. Tak lama Dewa angkat bicara
"Kamu gak pengen belanja ke mall?" tanya Dewa
"Emang boleh Aya keluar?!" tanya Aya
"Ya enggak sih" jawab Dewa
"Pertanyaan gak bermutu! udah jelas Aya gak dibolehin keluar rumah, masih aja nanya pengen ke mall apa enggak!! heran deh" kata Aya
Daripada mendengar ocehan Aya, Dewa pun beranjak ke ruang kerjanya. Sementara Aya masih berada didepur bersama bik Diah koki dirumah itu.
.
.
.
.
.
Dukungan kalian sangat berarti buat uni
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ina Core
lnjut thot... semangat donk
2021-12-01
0
I Made Ardana
ehm gengsinya dapet... suka deh thorr
2021-11-30
0
Pia Palinrungi
lanjut thor...
2021-11-30
0