"Siapa yang menuduhmu, itu semua kenyataan!! kau datang di keluargaku dan membuat kami bertengkar. Apa kau tau akibat ulahmu, aku sampai dibenci oleh Mama dan Adikku!! Sebelum kau datang, rumahku sangat tenang!! " ucap Rey masih menatap Zola penuh emosi.
"Jika Anda memang tidak suka denganku, untuk itulah saya pergi dari sana. Aku juga tidak mau menjadi penyebab masalah kalian. Aku lebih baik mencari pekerjaan lain yang benar benar membuatku nyaman. Sungguh aku tidak pernah berfikir sekotor itu Tuan, kau yang salah paham denganku!" ucap Zola dengan nada sedikit tinggi hampir seperti bentakan
"Beraninya kau meninggikan suaramu di depan ku haa, mau cari mati!! " ujar Rey sudah berdiri dan menggebrak meja. Membuat barang barang diatasnya berjatuhan dan pecah.
"Bunuh saja aku, aku tidak takut!! "ucap Zola sambil berdiri dan mengambil pisau buah tak jauh dari sana. Memberikannya pada Rey dengan memegang kedua tangannya.
"Ayoo lakukan, jika itu membuat mu senang Tuan!! "ucap Zola tanpa takut mendorong pisau yang berada ditangan Rey menuju leher jenjangnya.
Reno yang melihat itu segera mengambil pisau itu dan membuang ke sembarang arah.
"Apa kau sudah gila Rey, tenangkan dirimu" saut Reno.
"Wanita ini yang gila, aku sudah tidak tahan lagi" ucap Rey sambil pergi dari tempat itu. Saat mendekati pintu, tiba tiba muncul seorang gadis mengagetkan Rey.
"Kejutannnn!!! Zola aku datang me-" belum selesai Bebi bicara matanya mengarah pada wajah Rey dan memandangnya dari ujung kepala sampai kaki. Tanpa disadari mulutnya menganga melihat pemandangan yang dirasa seperti patung titisan dewa itu.
"Omegod.. tampannyaaa" ucap Bebi masih seperti terhipnotis.
Menyadari temannya datang, Zola berjalan menghampiri Bebi dan segera menutup mulutnya. Seketika membuat Bebi melirik ke Zola dan tanpa sengaja matanya berpindah ke arah Reno.
"Sial, apa aku mimpi. Zola dirumahmu ada dua titisan dewa. Ini benar benar seperti mimpi" ucap Bebi sambil memukul pipi dan memandang Rey dan Reno bergantian.
"Kau ngelantur lagi, ayo masuk lah" ujar Zola sambil menarik Bebi ke kamarnya.
"Zola tunggu,, aku masih ingin melihat titisan dewa itu. "seru Bebi yang masih dipaksa menuju kamar Zola.
Zola mendorong Bebi dan segera mengunci pintunya. Dibalik kamar itu terdengar Bebi berteriak.
"Anak itu... datang diwaktu yang tidak tepat" gumam Zola.
Dibelakangnya Rey dan Reno heran kenapa temannya itu malah dikunci dikamar.
"Kumohon kalian pergi lah, ini sudah malam."tukas Zola tanpa memandang kedua laki laki itu.
"Zola, tolong pertimbangkan permintaan kami. Ini juga demi kebaikan Shela" ucap Reno yang masih berusaha membujuk.
"Maaf tuan, aku tidak bisa. Sekarang pergilah" ujar Zola meninggalkan mereka ke dapur.
Didalam mobil Rey membanting pintu dan mengumpat kebodohannya sendiri.
"Sial, sial, sial..... kau memang bodoh Rey. Untuk apa meminta wanita tak tau diri itu kembali. Bodoh bodoh"ucap Rey dengan mengusap kasar rambutnya.
Reno yang melihatnya hanya diam tak menggubris sepupunya itu. Dan segera menjalankan mobil menuju rumah Rey.
Didalam rumah Rey masih saja membanting barang yang ditemuinya. Merasa masih kurang Rey berusaha mengangkat Guci kesukaan Mamanya dan ingin membantingnya.
"Rey, apa apaan kau ini" seru Mama yang melihat tingkah Rey dan segera menghampirinya
"Ma, wanita itu benar benar tak tau diri. Rey sudah memintanya kembali menjadi guru privat Shela, tapi dia menolak dengan sombongnya. Benar benar tak punya malu" seru Rey yang kepalanya sudah mendidih.
"Jadi kau sudah kesana? Tapi kenapa Zola menolak?, "ucap Mama heran dan berfikir tentang sikap Zola.
"Iya Bi, kami sudah minta padanya untuk kembali, tapi Rey malah menuduhnya orang matre"saut Reno santai sambil mendudukan diri di sofa.
"Ya tentu saja Zola marah, kau yang salah Rey. Tiba tiba menuduh seperti itu" ucap Mama.
"Dia memang seperti itu kan, aku sudah baik menyuruhnya kembali, tapi ini yang kudapat" ujar Rey yang juga duduk disebelah Reno.
"Apa Mama yang harus turun tangan sendiri? "tanya Mama melihat kesal ke anaknya itu.
"Aku tidak mau Mama bertemu wanita bodoh itu, aku akan mencari pengganti yang lebih baik darinya. Tunggu saja. "jawab Rey menuju kamarnya.
~~
Pagi itu adalah hari Libur kuliah maupun kerja. Zola dan Bebi hari itu memutuskan untuk hangout bersama pergi ke Mall.
Saat sampai di Mall, Bebi tak henti hentinya memilih barang barang kesukaannya. Berbeda dengan Zola yang tidak mau menghamburkan uang karena melihat dia yang belum mendapat pekerjaan.
"Eh Zola, Besok kita harus pergi ke perusahaan Winjaya untuk mendaftar ulang rencana magang kita. Ya walaupun sudah diterima, tapi kita harus mendaftar ulang. Untuk formalnya. "ucap Bebi yang sekarang duduk berdua dengan Zola disebuah kafe makan di dalam Mall tersebut.
"Iya terserah kau saja. Aku sudah menyiapkan semua keperluannya"saut Zola kurang antusias
"Oh ya, dua cowo kemarin itu siapamu?" tanya Bebi penasaran
"Bukan sapa sapa, "jawab Zola singkat
"Ayolah kenalkan aku pada mereka, " ucap Bebi penuh harap
"Aku tidak terlalu mengenal mereka, dan aku juga tidak mau bertemu mereka. Kau mengerti!! "tukas Zola dengan nada kesal
"Baik baik, gitu aja marah" ujar Bebi menyerah
"Besok kita berangkat jam berapa? "tanya Zola mengalihkan pembicaraan
"Jam 8, kurasa kita akan langsung bekerja disana" jawab Bebi dengan santai
"Apaa, kau bilang hanya daftar ulang kan" ucap Zola heran
"Iyaa, tapi kita diharuskan segera bekerja. Karna mereka juga membutuhkan tenaga" ucap Bebi
"Ya sudah baiklah, antar aku beli baju untuk itu, " ujar Zola
"Oke,.... ayoo my plendd... hehe" saut Bebi terkekeh
"Kau ini.. " ucap Zola gemas dengan tingkah sahabatnya itu.
~~
Keesokan paginya, Zola bangun dari tidurnya dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Zola keluar dengan memakai handuk melilit ditubuhnya dan memperlihatkan kulit putih mulusnya, rambut yang digelung membuat leher jenjangnya masih menujukkan tetes tetes air yang melekat ditubuh mungilnya. Walau dilihat sekilas saja, bisa membuat wanita lain iri dengan kesempurnaan dirinya itu. Wajah mirip blesteran Jerman Indo yang menambah kesan aura cantik khasnya.
Dia mengambil baju magangnya dilemari dan mulai memakainya. Atasan kemeja putih yang sangat pas ditubuhnya menunjukkan lekuk dada depan yang sdikit ketat dipadukan rok 2 centi diatas lutut dengan belahan samping membuatnya semakin terlihat lebih sexy.
"Apa ini tidak terlalu ketat? oh rasanya sesak sekali, ini gara gara bebi, jika aku tidak menurutinya kemarin pasti sudah kupastikan memilih baju yang lebih pantas" ucap Zola sambil memandang jijik dirinya sendiri
"Aku seperti wanita penggoda ,"keluh Zola
Drttt
Drttt
Suara ponsel disampingnya membuat Zola menoleh ke benda itu. Diambilnya dan melihat satu pesan masuk dari Bebi.
Bebi
~Zola, aku tunggu di dalam kantor perusahaan ya. Kita bertemu di Lobi. Aku akan kirim alamatnya padamu. ~
Zola
~Baiklah aku akan segera kesana. Tunggu aku~
Zola segera menyisir rambutnya dan melingkarkan setengah kebelakang dan menjepitnya serta membiarkan sisanya tergerai lurus jatuh dengan indah. Setelah dirasa sudah rapi, Zola bergegas memesan taksi dan meluncur ke tempat yang sudah di share loc oleh Bebi.
BSB..............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Resnauli Simarmata
8
2021-03-24
0
CR⃟7Naikenz *🎯Hs
kantor Rey kah 🤔🤔
2021-03-18
0
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
zola rey
bebi reno
wkKwkwk
2020-08-27
2