Jam sudah menunjukan jam 12.30, siang itu Zola merasa sangat lapar dan ingin segera istirahat. Tapi melihat tumpukan berkas yang menggunung dia mengesampingkan rasa laparnya itu. Tentunya siapa lagi yang memberi pekerjaan itu selain Bos arogan itu. Tiba tiba Hans menghampirinya dan berdiri didepan Zola.
"Istirahatlah, ini sudah jam siang. Nanti kau lapar" kata Hans menatap Zola
"Saya belum selesai Tuan, Nanti saya akan makan jika sudah menyelesaikan ini" ucap Zola dengan suara lembutnya.
"Sampai besok pun pekerjaan itu tidak akan selesai. Ayo kita makan bersama" ajak Hans.
"Jika kita berdua pergi siapa yang akan disini. Nanti Tuan Rey marah pada kita. " ucap Zola sedikit takut.
"Sudah tidak apa apa, aku yang akan tanggung jawab. Toh ini waktunya istirahat. Aku yakin kamu juga tidak akan bisa konsentrasi jika belum memakan sesuatu"kata Hans menyakinkan.
"Tuan yakin? " tanya Zola
"Iya, ayo cepatlah" ajak Hans sambil berjalan menuju lift
Zola langsung mengikuti Hans dan sekarang mereka berada didalam lift. Hans tak henti hentinya memandang Zola dan membuat Zola merasa risih dengan itu.
"Tuan, bisakah Anda berhenti melihat saya seperti itu. " ucap Zola sambil menundukkan kepalanya dan merasa malu dipandangi oleh Hans.
"Ah, maafkan aku. Dan sebaiknya kamu jangan memanggilku dengan Tuan. Panggil saja Hans. Aku lebih suka kau memanggil namaku. " ucap Hans dengan santai
"Iya Tuan, eh maksut saya Hans" ucap Zola dengan sedikit gugup
Mereka berdua telah sampai di Tempat makan yang tak jauh dari kantor. Mereka duduk di pojok tempat makan itu. Dan memesan makanan sesuai selerai mereka.
"Makan lah kali ini aku yang akan traktir." ucap Hans sambil memakan makanannya.
"Tidak usah Hans, aku tidak ingin merepotkanmu" jawab Zola yang tidak enak hati.
"Sudahlah tak pa pa, anggap saja kita merayakan hari diterimamu kerja disini. Aku senang kamu cepat paham dengan pekerjaan yang kuberikan padamu. Jika kau merasa kesulitan kau bisa tanya padaku. Jadi berikan nomor telefonmu padaku" ucap Hans menatap Zola yang menyeruput Milkshake coklat kesukaannya.
"Bukankah yang duluan meminta nomor telfon harusnya aku" ucap Zola sambil terkekeh. Melihat Zola tersenyum membuat Hans semakin terpesona dengan Zola.
'Gadis ini bisa membuatku gila' gumam Hans dalam hati.
"Baiklah berikan ponselmu padaku" Pinta Hans dengan mengadahkan tangannya didepan Zola.
Zola segera memberikan ponselnya pada Hans. Hans mengetikkan nomer telfonnya. Dan diam diam memiscall nomornya sendiri menggunakan ponsel Zola. Senyum senang terukir diwajahnya.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu Hans? " tanya Zola heran
"Ah bukan apa apa, ini ponselmu" jawab Hans memberikan ponsel Zola padanya.
"Apa kau tau Pak Rey selalu lembur dikantor, jadi kamu harus terus menemaninya. Kamu jangan khawatir karna anak anak magang disini selalu diberi upah seperti para karyawan disini." ujar Hans memberi informasi.
"Apa karyawan lainnya juga lembur Hans? " tanya Zola mengingat dia tidak mau berada sekantor dengan Bos galaknya itu.
"Emb, ada tapi hanya sedikit orang. Dan mereka selalu pulang dibawah jam 7. Tapi tidak dengan Pak Rey. Kadang dia lembur sampai larut malam" ujar Hans.
"Dia benar benar akan menyiksaku" gumam Zola
"Tadi kau bicara apa? " tanya Hans menatap Zola.
"Eh tidak tidak, ayo cepat makanlah"ucap Zola sedikit kikuk dengan Hans.
Setelah selesai makan mereka menuju kantor. Terlihat tak jauh dari sana Reno sedang berjalan masuk kedalam kantor. Melihat Hans berjalan didepan segera dia menghampirinya.
"Hans, tunggu"teriak Reno.
Hans yang mendengar seseorang berteriak memanggil namanya seketika berbalik begitupun Zola yang berada disampingnya.
"Zola, kau ada disini juga? " tanya Reno yang langsung menyadari wanita disamping Hans.
"Iya Tuan, saya magang disini" ucap Zola sedikit gugup.
"Bagaimana bisa? Apa kau tau ini adalah kantor Rey. Apa Rey sudah tau kau disini? "tanya Reno penasaran.
"Pak Rey sudah tau saya disini Tuan" Jawab dengan menundukkan kepalanya.
"Zola disini magang sebagai sekretaris Pak Rey, menggantikan ku sementara" ujar Hans menimpali
"Sekretaris?? Benarkah? Apa Rey sendiri yang memintanya? "ucap Reno yang masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Iya Ren, Pak Rey yang memilihnya"ucap Hans dengan santai
"Hans bisakah aku kembali bekerja? aku ingin segera menyelesaikan pekerjaanku"pinta Zola
"Baiklah ayo kita kembali, ayo Ren aku tau kau ingin bertemu Pak Rey kan" ucap Hans menebak.
"Iya ayo, ada banyak hal yang ingin kutanyakan padanya. " ucap Reno
Mereka berdua berjalan dulu dan dibelakangnya Zola mengikuti.
Mereka telah sampai di lantai 15 tempat ruangan Rey berada. Zola segera kembali ke posisi duduknya dan berencana mengerjakan tugas yang menumpuk itu. Reno dan Hans segera masuk ke ruangan dan menemukan Rey yang sedang sibuk mengetik laptop didepannya.
"Pak Rey ada Reno ingin bertemu dengan Anda" ucap Hans.
"Baik Hans , kau bisa keluar dari sini. " jawab Rey masih fokus pada layar monitor laptopnya.
Hans pergi dan Reno segera duduk di sofa yang agak jauh dari meja Rey sekarang.
"Ada apa kau menemuiku"tanya Rey
"Apa sebenarnya rencana mu pada wanita itu? " ucap Reno melirik tajam Rey
"Siapa maksutmu? " tanya Rey tak mengerti maksut dari Reno.
"Zola, apa tujuanmu menerima dia magang disini, jangan bilang kau akan balas dendam" ucap Reno curiga.
"Kukira siapa, memang aku menerima pengajuan magang nya, memang nya salah? "tanya Rey tak menggubris tuduhan Reno
"Aku tau sifatmu Rey, orang yang sudah mengganggumu tak akan kau biarkan tenang"ujar Reno
"Menurutmu aku sedang menyiksanya,." ucap Rey yang menatap tajam ke arah Reno.
"Sepertinya seperti itu, kau tau dia sepertinya wanita baik baik. Jangan sampai kau menyesal hanya karna balas dendammu itu" ucap Reno dengan nada kesal.
"Kenapa kau begitu khawatir dengannya, apa kau menyukainya?" tanya Rey dengan nada selidik
"Jika aku jadi kau, aku pasti instropeksi diriku sendiri. Dan soal perasaanku itu bukan urusanmu" jawab Reno sambil membuang muka
"Sejak kapan seorang Reno Malfrick perhatian pada seorang wanita ?" ucap Rey dengan tertawa keras.
"Aku tidak pernah menyakiti wanita baik baik Rey, aku bukan dirimu yang hanya menilai wanita dari segi negatif. Dan aku yakin Zola wanita baik baik. " ucap Reno yang ampuh membuat Rey bungkam.
"Mereka sama saja tidak ada bedanya" ujar Rey sembari menghampiri Reno dan duduk di sofa.
"Mereka punya ketertarikan masing masing. Hanya saja kita sebagai laki laki harus lebih tau. Tindakanmu itu jangan sampai melukai hati orang lain. Apalagi hati wanita sebaik Zola" ucap Reno memberi nasehat.
"Berhenti mengoreksiku, aku tidak mau mendengar celotehanmu" ucap Rey sambil meminum kopi dimeja.
"Apa kau mau minum kopi juga?" tanya Rey
"Boleh" ucap Reno menyetujui.
BSB.............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
CR⃟7Naikenz *🎯Hs
nanti. juga bucin
2021-03-18
0
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
rey..ga mau instropeksi
2020-08-27
3
Nabila
Ray ,.. sok banget ..
2020-08-20
1