Shela dan Zola melangkahkan kaki keluar rumah Zola dengan perasaan senang. Terlihat raut wajah Shela yang tak henti hentinya tersenyum gembira seperti itu.
"Zola, kapan kapan aku boleh menginap dirumahmu ya,, "pinta Shela antusias
"Memangnya kamu mau tidur ditempat kecil seperti ini? " ucap Zola dengan suara lembutnya
"Tentu saja, Kau kira hanya kau saja yang bisa tinggal dirumah ini, aku juga bisa. Asal kau menemani ku" ucap Shela dengan ketawa khasnya.
"Bukan meremehkan tapi jika aku lihat kamu gak bisa jauh jauh dari keluargamu" kata Zola.
"Kau benar, aku gak akan bisa pisah dengan mereka khususnya Mama. Aku sangat menyanyangi mereka Zola" ujar Shela dengan sedih.
"Kalau begitu kamu harus menuruti apa yang mereka katakan. Kamu tidak boleh berkata kasar apalagi menyalahkan mereka. Keluarga adalah satu satunya yang bisa membuat kita bahagia. Jaga mereka seperti kamu menjaga dirimu sendiri. Hanya itu yang bisa kamu lakukan untuk membuat mereka bahagia Shela. " ucap Zola dengan tulus.
"Kau benar, Aku selama ini hanya mementingkan egois ku dan sangat kekanakkan, hingga aku lupa membuat mereka bahagia " kata Shela mengingat masa kebodohannya sendiri.
"Ya sudah ayo kita berangkat" seru Zola. Dan mereka pun bergegas ke mobil menuju kampus.
Sementara itu ditempat parkir kampus Maxim yang baru saja sampai segera turun dan berlari ke kelas Zola. Ingin rasanya dia bertemu dengan gadis pujaannya itu.
Selama ini banyak laki laki yang ingin dekat dengan Zola tapi itu semua dihalangi oleh Maxim. Maxim selalu melakukan segala cara apapun untuk membuat orang orang yang mendekati Zola terkena masalah. Dia tidak mau Zola jatuh hati pada laki laki lain selain dirinya. Apapun akan dilakukan untuk bisa mendapatkan hati Zola.
Sebelum sampai dikelas Zola. Dia melihat Zola berjalan mendekat ke arahnya. Gadis itu sembari tersenyum lebar pada orang disamping nya. Maxim seketika sadar dengan siapa Zola bersama sekarang.
"Zola, Aku mencarimu. Kau dari mana saja"tanya Maxim dengan nada kesalnya.
'Dia kan laki laki itu' gumam Shela melihat Maxim seperti mengenalnya.
"Aku kan sudah bilang, aku berangkat ke kampus dengan temanku. Ini kenalkan dia Shela" ucap Zola sambil mengenalkan Shela pada Maxim.
"Hello Shela.... Oh ya Zola kamu udah makan? " tanya Maxim masih fokus memandang Zola tanpa melihat Shela.
"Sudah kok" jawab Zola.
"Nanti siang kita makan bersama ya" pinta Maxim bersemangat.
"Lihat nanti ya, aku masih punya tugas banyak soalnya. " ucap Zola
"Baiklah, kamu harus jaga pola makan kamu, jangan kecapekan, ingat itu" ucap Maxim dengan nada tegas.
"Iya, kamu tenang saja. Shela aku ke kelas dulu ya, bye" ujar Zola langsung masuk ke dalam kelas.
"Bye juga Zola" seru Shela sambil melambaikan tangan. Maxim langsung pergi meninggalkan Shela.
"Aku yakin dia laki laki itu. Apa dia laki laki yang dekat dengan Zola. Oh ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus menjauhkan dia dari Zola. Dia bisa membuat hidup Zola hancur. Awas saja kali ini aku tidak akan melepasmu. "ucap Shela hampir seperti gumaman, dengan kesal dia melangkahkan kaki menuju kelasnya.
~~
Di kantor disebuah ruang meeting. Rey tampak fokus mendengarkan presentasi dari salah seorang manager di perusahaannya tersebut. Rey mengamati orang didepannya itu sambil mendekap tangan nya didepan dada dan kaki terangkat menyilang dipaha kaki kekarnya.
"Keuntungan apa yang aku dapat dari prensentasimu itu, yang kudengar hanya secuil laba yang kuperoleh tapi dampaknya malah pengeluaran yang tinggi, apa itu dinamakan sebuah pencapaian? " tanya Rey sambil melihat sinis laki laki itu.
Membuat bulu kuduk orang orang diruang itu berdiri dengan peluh membasahi tubuh gemetar mereka. Ya mereka tidak mau membuat CEO mereka marah untuk kesekian kalinya.
"JAWAB!!! " Bentak Rey pada laki laki yang bernama Baray itu.
"P-pak s-saya b-bisa jelaskan ini tentang... " ucap Baray terbata bata
"CUKUP!! AKU TIDAK MAU PERUSAHAAN INI HANCUR AKIBAT ULAH KALIAN! " Ucap Rey dengan intonasi tinggi membuat suaranya menggema sampai sudut ruangan itu.
"Aku sudah memberi kalian peluang untuk mendapatkan tender itu, tapi apa yang kudapat!! Kalian hanya main main dengan uang perusahaan dan melepas tender itu. Aku benar benar tidak habis pikir, DIMANA OTAK KALIAN!! " Seru Rey dengan raut wajah memerah karena kemarahannya.
"M-Maaf kan kami pak Rey, tolong beri kami kesempatan, kami akan memperbaikinya" pinta Baray memohon belas kasih Bosnya itu.
"Kesempatan?? bukankah ini Kesempatan ke 3 kalinya, mau berapa lagi aku harus bersabar pada kalian , HAH.... KATAKANN!! "Seru Rey sambil menggebrak meja.
"Sudahlah, kalian semua ku pecat!! Hans urus mereka dan segera cari pengganti, aku mau 3 hari kita dapatkan karyawan baru yang lebih potensial tentunya profesional!! " ujar Rey sambil keluar meninggalkan ruangan itu.
Diruangan kerja Rey, tampak menarik dasi untuk melonggarkan kerahnya. Dia sama sekali merasa sumpek dan panas padahal diruangan itu sangat dingin.
"Hans!!! " panggil Rey pada Asisten sekaligus Sekretarisnya itu.
Hans langsung masuk ke ruangan Rey sambil membawa map ditangannya.
"Berikan padaku! " ucap Rey sambil menyaut map ditangan Hans.
"Aku sudah kecolongan kali ini, tapi tidak lain kali. Aku akan lebih tertib pada mereka, tak peduli mereka membenciku, yang penting perusahaan ini tetap berdiri kokoh. "ucap Rey sambil menandatangani berkas di Map itu.
Sekedar tau, isi Map itu berisi aturan baru untuk para karyawan sekaligus Manager disana. Siapapun harus tunduk dan menaati peraturan itu. walaupun menyatakan harus mati saat itu maka saat itu juga mereka akan mati. peraturan yang kejam.
"Kalau mereka tidak mau menaati ini, keluarkan mereka. Aku tidak peduli, aku hanya ingin melihat kesetiaan pada perusahaan ini. Jika sampai aku mendengar keributan, suruh orang untuk menghabisi mereka!! " ujar Rey penuh penekanan.
"Baik pak" jawab Hans. Hans adalah teman Reno dari SMA, dia sudah sangat dipercayai diperusahaan itu. Hans memiliki postur tubuh lumayan tinggi dan wajah tampannya tak kalah dengan Bos nya itu. Tak anyal banyak wanita dikantornya mengaguminya tentu setelah Bosnya. Bagi mereka Rey adalah sosok laki laki yang membuat hati para wanita itu seperti terkoyak dan ingin mendapatkan perhatiannya. Tapi Rey hanya memandang sebelah mereka. Baginya wanita hanya akan jadi kelemahannya. Mungkin ini salah satu alasannya belum menikah sampai sekarang.
BSB...............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
jgn emisi az rey🤣
2020-08-27
0
Nabila
co ck ck ... Rey km itu Emang sombong betul Awas nya. kalau udah cinta mu datang sama Zola pasti bisa mandi kembang 7 rupa tiap mlm 😆😆😆😆. Hhhhhh
2020-08-20
3
nyi
hans....pindah kerja 😅😅
2020-08-09
0