Di dalam Kafe seberang jalan dengan tempat parkir penuh mobil itu duduk 3 orang yang mengobrol dengan penuh senyum tawa dan keceriaan tergambar di masing masing wajah mereka. Datang lah seorang pelayan mengantar pesanan makanan mereka bertiga.
"Kalian tau si Boby itu pernah menyukaiku, tapi karna aku gk suka makanya aku menolaknya, walaupun memang sih banyak laki laki nempel denganku,, "kata Bebi dengan senyuman genitnya.
" Wah aku terkejut ternyata selera Boby sedikit menurun ya,, " Maxim yang mendengarnya terkekeh tak henti hentinya.
"Apa kau bilang? menurun? Mungkin itu kau, seenak nya bilang begitu! " tukas Bebi dengan sebal sambil melototkan matanya.
"Haha... memang begitu kok, kau saja yang kepedean menolak laki laki, suatu saat kau akan merasakan ditolak juga,, Haha" seru Maxim.
Merasa di rendahkan oleh Maxim, Bebi merengutkan wajahnya sambil berdiri.
"Aku mau ke toilet, lama lama aku muak dengan mulutmu itu" kata Bebi sambil berjalan menuju toilet.
"Maxim, kau tidak seharusnya bicara seperti itu, Bebi jadi marah kan. " kata Zola memberi nasehat.
Maxim menghentikan tertawanya saat mendengar Zola berbicara.
"Iya aku minta maaf, tadi hanya bercanda" saut Maxim dengan menundukkan kepalanya.
"Oh ya tadi kamu mau bicara apa? " tanya Zola.
"Emm,,, ada hal penting yang ingin aku tanyakan kepadamu, tapi tidak disini, aku ingin berdua saja bicara denganmu, " kata Maxim dengan mata menatap Zola dengan seksama.
"Kita kan sudah berdua, katakan saja" kata Zola sambil menyeruput minumannya.
"Ini sangat penting, aku tidak mau bicara disaat Bebi masih disini, aku ingin hanya berdua saja" seru Maxim.
"Oh, ya sudah" kata Zola tanpa memaksa lagi.
"Zola nanti biar aku yang mengantar kamu pulang ya, " kata Maxim penuh harap.
"Aku bisa pulang sendiri Max, toh deket dari sini kok" jawab Zola santai.
"Tapi sekalian aku mau bilang hal penting tadi" seru Maxim memohon.
"Emm, baiklah, terserah kau saja, itung itung permintaan maaf ku juga karna sudah melukaimu tadi. " kata Zola yang nada bicaranya merasa bersalah akibat ulahnya dikampus tadi.
"Iya, sebenarnya gak papa kok, kamu tenang saja" kata Maxim sambil tersenyum.
Setelah selesai, mereka keluar dari Kafe sbelumnya Zola dan Maxim pamit pulang kepada Bebi.
Sepanjang perjalanan mereka diam saja, karna jarak kafe dan rumah Zola dekat mereka memutuskan untuk jalan kaki. Hening sesaat, kemudian tanpa terduga Maxim memegang tangan Zola dan membuat gadis itu menghentikan kakinya.
"Maxim, kenapa kau memegang tanganku? " seru Zola mencoba melepaskan tangannya.
"Zola , sebenarnya aku menyukaimu, maukah kamu jadi pacar aku? " tanya Maxim dengan mata berkaca kaca.
Zola mendengar pengakuan tersebut sontak melepaskan tangannya dari Maxim. Dan sedikit menjauh darinya.
" Maxim , aku tidak bisa menerima mu, maaf, untuk saat ini aku tidak mau menjalani suatu hubungan dengan siapapun. " jawab Zola setenang mungkin takut kata katanya melukai hati Maxim.
"Aku gk akan maksa kok,, kamu bisa fikirkan dulu, aku kasih kamu waktu untuk itu" seru Maxim tak menyerah.
"Tidak Maxim, jawaban ku memang ini, aku belum mau menjalin hubungan, kuharap kamu mengerti, " seru Zola. Tanpa berkata lagi Zola lari dan memasuki rumah kecilnya dengan segera menutup pintu.
"Aku tidak akan menyerah, kamu akan menjadi milikku Zola, itu pasti" kata Maxim menyemangati dirinya sendiri. Dia segera pergi meninggalkan rumah Zola.
~~
Dirumah Keluarga Winjaya
"Kakak, cepat turun! kita sarapan bersama sama" seru Shela dari balik pintu kamar Rey.
Mencoba menggedor pintu tersebut supaya Rey bangun.
Hari ini adalah hari weekend, jadi ini kesempatan Shela untuk bermain dengan kakaknya tersebut.
"Kakak bangun!! apakah kakak pingsan didalam?? apa perlu aku bawa tukang bobol pintu dan menarik kakak turun?!" tanya Shela dengan kesal.
Sementara di dalam kamar, Rey nampak menyisir rambutnya kasar dengan tangan berdecak kesal.
"Ahh,, keterlaluan kenapa dia berisik sekali! mengganggu tidur enakku saja! " kata Rey dengan sembarang membuang selimutnya dan berjalan ke pintu dan membukanya.
"Kau ini,, kenapa berisik sekali ganggu ketenangan ku saja! " seru Rey.
"Ketenangan apanya, sekarang waktunya sarapan mama dan papa sudah menunggu di bawah, cepatlah turun! kalau tidak aku benar benar akan menyewa badut untuk mengganggu kakak! " ancam Shela tanpa bicara lagi langsung turun ke bawah.
"Siall!! dia bisanya hanya mengancam!! dikira aku akan takut apa" kata Rey sambil berjalan menuju kamar mandi dan menutupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
tata
disini lagi lanjut thor
2020-08-19
5
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
mampir lagi
2020-08-09
2
Leni Hertina
belum ada yg bikin gemes
2020-08-08
1