Dikamar Shela yang bernuansa pink dengan dipadukan warna biru laut dan keberadaan barang barang branded menambah kesan mewah pada kamar itu.
Pagi itu bangun seorang wanita cantik dengan bulu matanya yang lentik dan kulit putihnya senada dengan ranjang kamar itu. Dia mendudukkan dirinya dan membiasakan matanya terkena pancaran sinar matahari yang masuk dari sela sela kaca kamar tersebut.
"Shela, ayo bangun.. " ujar Zola sembari menggoyangkan tubuh temannya tersebut.
"uhh,, iya bentar masih asik mimpi nih" saut Shela masih memejamkan matanya.
Merasa percuma membangunkan Shela, Zola bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. saat keluar dia mendapati shela masih terlelap dari tidurnya. Memang hari itu masih sangat pagi. Zola yang bosan di kamar segera turun kebawah menuju ke dapur. Matanya terbelalak mendapati 3 koki yang sedang sibuk memasak itu. Baru kali ini dia melihat koki masak dengan lihainya. Merasa diperhatikan salah satu koki menghampiri Zola yang berdiri tidak jauh dari pintu.
"Selamat pagi Nona, ada yang bisa saya bantu? " tanya koki itu.
"Emmm... sebenarnya aku ingin masak tapi sepertinya kalian sudah menyiapkannya" jawab Zola.
"Nona ingin makan apa nanti saya siapkan" tanya koki itu lagi.
"Embb,, sebenarnya aku ingin masak bubur, apa aku boleh? " tanya Zola antusias
"Baiklah saya akan membuatnya untuk Nona" jawab koki tersebut.
"Tidak tidak,... aku sendiri yang akan masak. Aku ingin masak itu, dan memberikannya pada orang yang sudah aku lukai" kata Zola sambil tertunduk lesu.
"emmb tapi Nona saya takut dimarahin Tuan kalau mengijinkan Nona masak" saut koki itu kebingungan
"Tenang saja, mereka masih tidur... aku akan diam nanti" seru Zola sangat bersemangat
"Baiklah Nona, silahkan " koki itu membiarkan Zola masak.
Didalam Kamar Rey, nampak seorang laki laki sudah bersiap untuk pergi dengan memakai jas kulit warna merah dan sedang memasang jam tangan merk limit edition. Tiba tiba terdengar suara ponselnya berdering. Laki laki itu segera mengangkat telfon itu.
"Ada apa"jawab Reno
"......"
"Benarkah ? Bunuh saja, hilangkan jejaknya, aku tidak mau ada masalah dikemudian hari" tegas Reno.
"......"
"Oke, kerja bagus" jawab Reno sembari mematikan ponselnya.
"Bangunlah Rey... kita harus segera bergegas jangan lupa rencana kita tadi malam" ujar Reno masih memanggil Rey.
"Kau turun duluan saja, aku mau mandi dulu" jawab Rey sambil mengucek matanya.
"Baiklah aku tunggu dibawah" ucap Reno melangkahkan kaki keluar kamar itu.
Nampak dibawah sudah ada Papa Alex, Mama Rina, Shela dan Zola duduk mengitari meja makan itu.
"Selamat pagi semua.... " seru Reno sambil tersenyum hangat pada mereka
"Pagi Reno... apa tidurmu nyenyak? " balas Mama
"Gimana mau nyenyak Bi, tangan Reno sakit sekali hingga tidak bisa tidur dengan pulas" jawab Reno yang sudah duduk didepan Zola. Senyum Jail tercetak diwajah tampan itu.
Zola tidak berani menatap wajah laki laki yang ada didepannya itu. Dia masih menunduk dan mengaduk makanannya asal.
"Kak Reno apa sesakit itu lukanya? " tanya Shela penasaran.
"Tentu saja, lihatlah warnanya semakin membiru"jawab Reno sambil menunjukkan lukanya.
"Itu pasti benar benar sakit, tapi kak Reno kan laki laki masak lemah dengan luka seperti itu"cibir Shela.
"Tentu saja kakak kuat, tapi tetap saja lukanya masih membekas, aku takut kalo pacar pacar kakak melihat ini bisa bisa aku ditinggal pergi" ujar Reno sambil melihat lukanya.
"Cih... kalau aku jadi wanita kakak pun aku tetap tak sudi diduain. Mereka hanya gila dengan harta kakak.Lebih baik hati hati dengan mereka" tukas Shela.
"Haha,...kamu ini masih saja menggemaskan" seru Reno mencubit hidung Shela.
"Auhh sakit kak... menyebalkan.. " ujar Shela kesal dan mengusap hidungnya.
"Kau selalu saja mengganggu adikku yang nakal ini"seru Rey yang sudah hampir sampai ke meja makan. Matanya tertuju di orang yang duduk di kursi samping Shela.
"Kenapa kau masih disini!! " ucap Rey menatap tajam Zola yang ada didepannya.
"Kakak jangan kasar dengan Zola, hari ini aku akan mengantar ke rumahnya dan berangkat kuliah bersama sama"seru Shela ketus.
"Kau masih ingin berhubungan dengan wanita tak mengerti etika ini" ujar Rey sambil mengambil pisau buah dengan kasar.
"Kakak yang tidak punya etika, jangan menyalahkan Zola terus dong" kesal Shela
"Kita ini mau makan, bisakah kalian pelankan suara sedikit" kata Papa Alex yang menggelengkan kepalanya.
Seorang koki datang menyajikan makanan di meja makan hingga memenuhi hampir seluruh meja itu.
"Frans, kau masak bubur? " tanya Mama pada koki yang disebut Frans itu.
"Emm,...iya Nyonya" jawab Frans dengan sedikit grogi.
Zola yang melihatnya hanya bisa diam saat Koki itu melirik kearahnya.
"Baiklah... sepertinya aku mau makan bubur ini sepertinya lezat. " ucap Mama sambil mencium bau harum dari bubur itu.
Mama mencicipi bubur itu, seketika raut wajahnya berubah menjadi senang.
"Frans ini benar benar enak.... bagaimana kamu membuat bubur ini? " tanya Mama antusias
"Embb... itu resep dari seseorang Nyonya"jawab Frans dengan menggaruk lehernya pertanda bingung.
"Benarkah enak? " Saut Papa sambil mencicipi bubur tersebut.
"Gimana enak kan pa? " seru Mama tampak senyum bahagia.
"hmmm,....enak sekali ma.. Frans lain kali buat kan seperti ini lagi ya" kata Papa langsung memakan lahap bubur itu.
"Rey , Reno apa kalian mau? " tanya Mama
"Kalau enak saya mau Bi... "jawab Reno
"Aku juga" jawab Rey
Mendengar itu Zola tersenyum senang. Dia tak menyangka mereka menyukai masakannya.
"Ini makan yang banyak ya, bubur sangat baik untuk kesehatan" kata Mama menasehati sambil memberi bubur di mangkok mereka.
"Ini enak Bi, wahh Koki Frans memang jago masak ya.. " ujar Reno.
Sedangkan Rey tak bicara hanya melahap habis bubur tersebut hingga tandas. Merasa kurang dia mengambil bubur itu lagi. Tapi dihalangi oleh Mama.
"Rey ini untuk Zola, nanti habis kamu makan semua. Zola berikan tampat makan kamu nak" ujar Mama menadahkan tangannya.
"Tidak usah Tante, Zola gak terlalu suka bubur" Tolak Zola dengan suara lembutnya.
"Baiklah kalau begitu, ini Rey habiskan yaa" kata Mama sambil mengisi mangkok Rey lagi.
Pagi itu menjadi sarapan bersama pertama mereka. Tidak ada yang menyadari bahwa Zola sangat bahagia dengan suasana yang terjadi di pagi itu.
BSB................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Gilang Hamzah
Dari perut naek kehati..bucin DECH si Rey
2021-04-30
0
Anthy Khalid
bakal ketagihan nieh nantinya....😁😁😁
2021-04-01
0
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
aq mampir lagi
2020-08-27
1