Seperti hari biasanya, hari ini pun tak ada bedanya, setelah melakukan tugasnya ,Zifara pun berangkat kerja, kembali membangun semangat baru untuk hari yang baru, meski tubuhnya mulai terasa remuk dengan pergulatan kerjaan setiap hari, tak membuatnya patah dan putus begitu saja , kehidupan masih panjang, masih butuh perjuangan yang besar untuk menggapai keindahan.
Menyangga sebuah beban yang berat posisi sebagai pengganti orang tuanya, berprofesi sebagai ayah dan Ibu untuk adiknya , belum lagi menghadapi masalah lain, sebelum kepergian Dimas, dirinya masih punya kekuatan dan mempunyai tempat sandaran meskipun ayah pria itu tak setuju dengan hubungannya, Dimas masih setia merajut kasih dengannya, tapi kini dengan tulangnya sendirilah Zifara harus menjajaki dunia.
Pagi ini Daniel pun tak mau kalah, matanya sudah terbuka dengan lebar.
Apa wanita itu sudah berangkat kerja, bantinnya beranjak dari ranjangnya menuju balkon.
Menatap ke bawah ternyata pintunya sudah tertutup rapat dan motor di samping rumahnya yang sudah tidak ada menandakan Zifara memang sudah keluar dari rumah tersebut.
''Kapan dia tidurnya, kalau sepagi ini saja sudah tidak di rumah,Daniel mulai berfikir tentang Zifara, dari pagi sudah masak dan membersihkan rumah, setelah itu berangkat kerja, belum lagi pulang kerja harus kembali melaksanakan tugasnya lagi di rumah itu ,waktu yang begitu singkat hanya di jalaninya dengan bekerja dan bekerja.
''Ah... bodoh amat ,kalau dia tak tahan biarin saja , biar dia pergi dari sini, lagi pula aku tidak memaksanya untuk bertahan dalam pernikahan ini, bicara dengan diri sendiri.
Tok.. tok... tok... suara ketukan pintu mengalihkan pandangan sekali gus fikiran Daniel untuk masuk dan meninggalkan tempatnya.
''Apa pak?'', tanya Daniel pada pak Bejo yang ternyata sudah berdiri di depan pintu.
''Ada Non Monica Pak, katanya mau ketemu bapak, Daniel mengernyitkan dahinya, kenapa wanita itu sepagi ini ke rumahnya, bukankah dirinya bilang kalau mereka harus saling menjauh untuk intropeksi diri,
''Baik pak, suruh tunggu, aku akan turun, menatap punggung pak Bejo turun.
Daniel menatap dari atas Monica yang kini duduk di ruang tamu, dan itu tak membuatnya gigrik untuk turun malah kembali masuk ke kamarnya.
Kamu tidak sepenting dulu Mon, kamu sudah mengingkari janjimu padaku, aku merelakan apa yang sudah aku berikan padamu, tapi aku tidak bisa jika harus sepenuhnya mencintai kamu, batinnya.
Ceklek...
Tiba tiba saja pintu kamarnya terbuka membuatnya cepat menoleh.
''Monica, serunya terkejut.
Sang tamu tak menjawab namun langsung berjalan menuju ranjang di mana arah Daniel duduk dan menggenggam kedua tangannya.
''Apa kamu tidak mau turun menemuiku Dan, apa kamu sudah melupakan semua tentang kita, aku minta maaf untuk urusan kemarin, beri aku kesempatan, aku akan menikah dengan mu, tunggu aku setelah pameran di luar negeri, karena itu juga penting bagiku,dan setelah pulang kita langsung menikah, ucapnya terbata, wajahnya terlihat melas, bagai di sinetron.
Daniel tersenyum getir... ''Maksud kamu!".
''Kita balikan, aku mencintai kamu, aku memang salah, tidak sepantasnya aku berkata seperti itu, dan aku tau kamu pasti sakit hati dengan omonganku kemarin, ucapnya lagi mengiba.
Daniel yang juga masih mencintai nya pun merasa, mungkin menerima nya kembali lebih baik, merajut kembali benang yang hampir putus, semua orang pasti punya salah alangkah baiknya jika bisa menyadari sebelum terlambat, seperti Monica saat ini.
''Oke, kita balikan, dan kita akan menikah setelah kamu pulang nanti,aku tau itu impian kamu dan kamu juga harus tau impiankau adalah membangun rumah tangga bersamamu, menoel hidung Monica yang kini duduk di sampingnya.
Daniel dan Monica saling berpelukan dengan erat, kenbali senyuman itu terukir dari sudut bibir keduanya, akhirnya Monica benar benar menyesali kesalahannya.
''Maaf aku harus ngantor pagi ini, Kevin hari ini mulai magang, dan aku harus turun tangan sendiri mengawasinya, kalau kamu mau di rumah nggak apa apa, beranjak menuju kamar mandi.
''Aku nebeng mobil kamu, mau mampir ke butik ngambil baju, tadi di antar pak supir.
''Baiklah, berjalan menuju kamar mandi.
Selang beberapa menit, keduanya turun dari kamar Daniel menuju meja makan.
''Kamu mau makan di rumah?'', tanya Monica.
"Hemmm... di rumah sudah ada masakan, jadi mendingan kita makan saja , dari pada mubadzir, jawabnya mengambil piring.
Monica sedikit heran dengan Daniel saat ini itu adalah satu perubahan yang baru di ketahuinya.
Apa lagi saat melihat Daniel makan, itu membuat Monica mengernyit.
Makanan ini rasanya biasa saja, tapi kenapa Daniel kelihatannya sangat menyukainya, ada apa dengannya,
Monica ikut menyambar makanan yang tersaji.
Dalam perjalanan menuju butik pun sama, Monica sesekali menoleh ke arah Daniel yang duduk di sampingnya.
Seperti ada banyak perubahan pada pria itu, tapi apa, Monica pun belum menyadari sepenuhnya.
''Dan, panggilnya.
''Iya Kenapa?'', tanya Daniel meringsuk duduknya menghadap Monica.
''Kamu nggak apa apa kan?'', tanya Monica lagi.
Daniel hanya mengangkat kedua bahunya dan menggeleng.
''Pak, berhenti di butik depan ,titahnya saat mobil memasuki kawasan butik yang akan di kunjunginya.
''Ini non, tanya lagi pak Bejo setelah nampak butik besar di sebelah kiri jalan.
Monica turun dan menarik lengan Daniel, ''Temani sebentar dong, nanti kamu yang nilai tampilan aku, ajaknya.
Keduanya mulai berjalan menuju pintu masuk butik tersebut, dan betapa terkejutnya Daniel saat menatap wanita yang ada di depannya.
''Pagi pak, Selamat datang di butik kami,ada yang bisa saya bantu?'', ucap Zifara se rilex mungkin untuk bersikap profesional pada para pengunjung dan tak pandang bulu.
Sedangkan tatapan Monica menyipit sinis, ada rasa tak suka saat di sapa.
''Ini pembantu kamu kan Dan?", ucapnya lantang membuat semua pengunjung menoleh termasuk Cantika sang pemilik.
''Ada apa Zi?", tanya Cantika menghampiri Zifara yang berdiri di depan pintu masuk.
''Tidak ada apa apa, boleh kami masuk, Daniel mencoba menghindari Zifara dengan mengajak Monica masuk.
...Ternyata ini tempat kerjanya, batinnya melewati tubuh Zifara yang masih mematung....
...Di saat Monica sibuk dengan baju yang di pilihnya, Daniel hanya duduk sembari memainkan ponselnya, pandangannya sesekali melirik ke arah Zifara yang dengan ramahnya menyapa para pengunjung ,begitu pun dengan Zifara yang tak bisa melepaskan tatapannya dari Daniel dan sesekali menunduk....
''Mereka pasangan yang serasi ya Zi, lihat saja pria itu tampan sekali ,dan wanitanya juga cantik, bisik Lia.
Zifara mengangguk pelan dan tersenyum.
Mereka memang pasangan yang serasi Li, aku adalah orang ketiga yang hadir di tengah mereka, aku akan cari waktu yang tepat untuk pergi, tapi tidak untuk sekarang, aku masih belum siap untuk menjadi janda muda, apa lagi usiaku baru dua puluh tahun, apa kata orang nanti, batinnya sedikit miris.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
runma
😌😌😌
2022-09-03
0
Hikmah Araffah
kamu kan jadi janda kembang zif
2022-08-20
0
LJ19
gak apa janda zifara yang penting masih perawan 😁
2022-03-04
0