Istri

Jika sebelum menikah Zifara masih bisa berkumpul bersama para sahabatnya di cafe untuk sekedar melepaskan penat setelah seharian bergulat dengan pekerjaannya , kini setelah menikah Zifara harus membuang jauh jauh itu semua karena pulang kerjanya hanya selisih satu jam dengan waktu pulang nya Daniel, belum lagi dirinya harus berdesakan menghindari macet di jalanan, membuatnya harus ekstra pintar memutar otak cara untuk pulang tepat waktu,

Namun kali ini ada keringanan dari Bu Cantika, semua karyawan di pulangkan lebih awal, itu membuat senyumnya merekah, bukan untuk gabung dengan yang lain, melainkan untuk menjenguk Devina sang adik.

Dunia memang benar benar berputar, meskipun belum merasakan kebahagiaan yang sebenarnya, setidaknya Zifara sudah merasakan manis pahitnya kehidupan, ada kalanya ia harus tertawa dan kalanya ia harus bersedih seperti saat ini, walaupun belum menatap masa depan yang cerah itu tak membuatnya putus asa.

Air matanya langsung luruh di saat menangkap tubuh sang adik yang berjalan tertatih tatih saat masuk ke rumah Bibinya.

''Kamu kenapa dek?'', tanya Zifara memegang lengan Devina dari belakang.

''Kakak, seru Devina kaget karena tak mengetahui kedatangan Zifara.

''Jatuh, tadi waktu berangkat sekolah, tapi tidak apa apa, cuma lecet saja, mendengar ucapan Devina semakin menggugah rasa penasaran di hati Zifara.

Tanpa meminta izin dari Devina, Zifara menaikkan rok Devina yang menutupi lututnya.

Melihat lutut yang bengkak, darah kering yang masih menempel membuatnya kembali menangis ,memeluk Devina dan mengelus punggungnya, yakin kalau saat ini Devina benar benar tersiksa hidup tanpa dirinya.

''Kalau kamu nggak bisa hidup sendiri kakak akan pergi dari rumah itu, dan kita akan kembali bersama lagi, ucapnya di sela sela tangisnya.

''Tidak kak, kita pasti bisa melewati ini semua, Kini Devina memutar otaknya mencoba se dewasa mungkin ,mencari kata yang tepat membuat Zifara lega. Devina tak mau menjadi beban lagi bagi Zifara yang selama ini merawatnya, Baginya suatu kebahagian tidak harus selalu bersama namun saling menyayangi meskipun jauh.

''Sekarang kakak pulang saja, nanti kalau suami kakak nyari gi mana, mencoba mengalihkan pembicaraan, tak mau larut dalam kesedihan yang menimpa.

Zifara mengangguk dan kembali memeluk tubuh kecil Devina sebelum pergi.

Sebenarnya aku juga nggak mau pisah sama kakak, aku juga ingin kita hidup bersama, tapi nggak mungkin, aku tidak mau karena keegoisanku kakak menanggung akibatnya.

Devina tersenyum getir saat punggung Zifara menghilang dari penglihatannya.

Dengan tergesa gesa Zifara memasukkan motornya melewati gerbang, dan terus melaju menuju belakang.

Waktu adalah emas, bagaimana bisa dirinya terlambat karena Zifara melihat mobil Daniel sudah terparkir rapi.

''Semoga pak Daniel ketiban malaikat pemberi Rizki jadi nggak marah marah malah murah, murah senyum, gumamnya berjalan menghampiri pak Bejo yang sedang menyiram bunga.

''Pak, apa pak Daniel sudah pulang?'', tanya nya pelan hampir mirip berbisik.

''Sudah Non, baru saja ,mungkin juga baru duduk, jawabnya.

''Pak nitip tas bentar saja aku mau masak, takut pak Daniel ngamuk.

Zifara berlari menuju dapur, baru saja membuka pintu, tubuh kekar itu berdiri dengan muka kucel persis kertas yang di remas.

''Maaf pak, saya telat , habisnya kerjaannya numpuk, mengucapkan sebuah alasan sambil menunduk mendominan antara takut dan ramah.

''Hemmm... buatkan teh satu sama kopi satu ucapnya lalu meninggalkan Zifara.

Zifara pun melayangkan kepalan tangannya ke udara. sambil menatap punggung lebar Daniel.

Dasar orang kaya seenak jidatnya saja kalau nyuruh, nggak tau apa aku lagi capek.

''Memangnya siapa yang datang, apa mbak Monica tunangannya itu, gumamnya kecil.

Sebelum mengantarkan pesanan Daniel, Zifara merapikan rambutnya serapi mungkin supaya orang kaya itu tak merasa jijik melihat penampilannya.

''Permisi, ini pak minumnya.

''Hemmm setelah ini kamu masak., aku dan Kevin mau makan malam di rumah, titahnya lagi.

''Baik pak.

Kevin yang saat ini duduk di samping Daniel pun menatap punggung Zifara berlalu, ''Aneh, seperti nya aku pernah lihat wanita itu, tapi di mana, dan juga siapa, menerka.

''Halah perasaan kamu doang kali,

''Mungkin karena di dunia ini banyak wanita, apa lagi di klub, mereka semuanya seksi, dengan sigap Daniel membungkam mulut yang tanpa rem saat bicara itu.

Dengan penuh semangat dan tak mengenal lelah lagi, Zifara bergelut dengan bumbu dapur, tak menghiraukan rasa kantuk yang kini menghampirinya, demi pengabdiannya sebagai seorang istri yang di anggap pembantu oleh suaminya sendiri.

Baginya tak perlu di sesali , toh semuanya sudah terjadi karena Tuhan pasti punya rencana yang lebih indah di balik semua itu.

Dengan lihainya Zifara menyajikan berbagai menu tak lupa dengan yang di ucapkan Norman padanya, baginya itu adalah sebuah amanah yang harus di jaga selama statusnya menjadi seorang istri Daniel, sampai dirinya benar benar menyerah ,jika memang tak ada tempat untuk dirinya di hati Daniel, namun sebisa mungkin Zifara akan pelan membuka hati Suaminya yang masih di gembok emas.

Bukan berarti dirinya lupa dengan orang yang di sana, namun mencoba ikhlas dengan takdir yang singgah saat ini.

''Sudah selesai, tanya Daniel yang sudah mematung di dekat meja makan.

''Hampir pak, masih menatap wajan di depannya.

Wanita itu sangat cekatan, tidak neko neko, penampilannya sederhana, tapi sayang kamu bukan wanita yang aku cintai, kamu disini hanya untuk sementara sampai aku benar benar memantapkan hatiku pada siapa aku menikah, dan di saat itulah aku akan menceraikanmu.

Tak lama menunggu Zifara menyiapkan semua makanan yang di masaknya di meja makan. ,disana sudah ada Daniel dan Kevin yang menunggu pesanan.

''Akhirnya selesai juga, setelah semua rapi Zifara kembali ke rumah belakang.

Di hempaskannya tubuhnya yang kini mulai kaku, banyaknya tuntutan pekerjaan membuatnya tidak peduli dengan dirinya apa lagi kesehatannya.

Tanpa terasa Zifara memejamkan matanya tanpa membersihkan tubuhnya.

''Wanita tadi siapa kak?'', tanya Kevin di sela makannya.

''Kenapa kamu kepo, kamu nggak lihat tugasnya apa, jawaban yang tidak lengkap.

''Istri pun tugasnya juga masak kan kak, jawab lagi lalu memasukkan makanannya ke dalam mulut.

Kini giliran Daniel yang menghentikan makanan meresapi ucapan Kevin.

Istri, ya dia memang istriku, tapi aku tidak rela jika dia sampai menempati hatiku, aku menikahinya hanya terpaksa, sampai kapan pun dia tidak akan bisa menjadi wanita yang aku cintai.batinnya menatap ke depan tanpa arah.

''Tapi aku tau cinta kakak itu sama kak Monica seorang, kapan kalian nikah ?'',celetuknya lagi.

''Jangan di bahas, malas, mendingan selesaikan makanmu aku akan megajarimu tugas di kantor.

Sedikit demi sedikit Daniel mulai melunturkan wajah Monica yang singgah di hatinya bertahun tahun, dengan kesibukannya ia perlahan menutup pintu yang sudah lama terbuka lebar itu hanya karena penolakan yang tak di terimanya.

Terpopuler

Comments

Marulak Siagian

Marulak Siagian

amen amen 🙏🙏🙏🙏🙏

2022-09-10

0

Sri Cntya

Sri Cntya

emm y km cerain aja dia jg pnya pcr adik yg fia tangging..mlh kau buat tersiksa batinnya

2021-08-22

0

Juliezaskia

Juliezaskia

gak tau adab tuh si kuda nil

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Pernikahan
2 Pembantu
3 Serendah itukah diriku
4 Kesibukan baru
5 Penolakan
6 Patah hati
7 Sosok Kevin
8 Sial
9 Istri
10 Balikan
11 Sakit
12 Ada apa dengan Daniel
13 Rencana bercerai
14 Sakit jantung
15 Perhatian
16 Pertemuan kedua
17 Aneh
18 Kangen
19 Jejak dalam pernikahan
20 Lelah
21 Servis
22 Mi instan
23 Penggemar rahasia
24 Perubahan
25 Dilema
26 Sinyal cinta
27 Isi hati
28 Putus
29 Menginap
30 Super Hero
31 Ikhlas
32 Klub
33 Kesalahan
34 Sarapan
35 Devina hilang
36 Mengurung diri
37 Kepergian Zifara
38 Rindu
39 Daniel yang malang
40 Penyesalan
41 Kehidupan baru
42 Daniel VS Kevin
43 Hamil
44 Gagal
45 Cicit
46 Tak sesuai ekspektasi
47 Jebakan
48 Ngidam
49 Pertemuan
50 Berkunjung
51 Kemarahan kakek Tirto
52 Keputusan Zifara
53 Rumah sakit
54 Curhat
55 Kecewa
56 Tatapan rembulan
57 Frustasi
58 Periksa
59 Perjodohan Kevin
60 Kembalinya Monica
61 Baby Dara
62 Syukuran
63 Tangisan Dara
64 Jujur
65 Izin
66 Desain baru
67 Kedatangan Zifara
68 Pertemuan Zifara dan Daniel
69 Berharap
70 Cerai
71 Ancaman Monica
72 Pengumuman
73 Pertemuan Zifara dan Dimas
74 Pekerjaan baru
75 Kevin yang sewot
76 Terima kasih
77 Perampok mahkota
78 Mantan
79 Pernyataan Dimas
80 Nasehat
81 Ikatan batin
82 Lamaran dadakan
83 Curahan hati Dimas
84 Kepergian Dimas
85 Pacar
86 Kevin dan Devina
87 Lupa
88 Ketegasan Daniel
89 Kecewa
90 Penggalangan Dana
91 Pernikahan
92 Kakek Tirto sakit
93 Kecelakaan
94 Meninggal
95 Pemakaman
96 Kenyataan pahit
97 Kesadaran Daniel
98 Fakta yang membingungkan
99 Anak kandung Daniel
100 Kebingungan Devina
101 Sebuah keikhlasan
102 Dia milikku
103 Makam Dimas
104 Titipan kakek
105 Tingkah lucu Dara
106 Salah faham
107 Malu
108 Semangat
109 Keceplosan
110 Susu atau Susi
111 Kompromi
112 Tipuan Daniel
113 Restu
114 Siasat
115 Pernyataan Daniel
116 Perdebatan
117 Menikah dadakan
118 Setia
119 Pil KB
120 Persetujuan
121 Kejutan dan hadiah
122 Nonton bersama
123 Pantas
124 Kemarahan Daniel
125 Ancaman Kakek
126 Tempat mantan
127 Kutu kampung
128 Fitnah
129 Tukang ojek
130 Cemburu
131 Tertangkap basah
132 Kantor Daniel
133 Calon mantu
134 Sidang
135 Kemarahan Devina
136 Putus
137 Kepergian Kevin
138 Pilihan Devina
139 Kabar Kevin
140 Buka toko kue
141 Pelanggan baru
142 Terharu
143 Kesibukan Devina
144 Persetujuan Daniel
145 Kejengkelan Devina
146 Menunggu
147 Kevin pulang
148 Melepas rindu
149 Hadiah dari Kevin
150 Tak percaya
151 Test pack
152 Pertemuan Devina dan Naura
153 Dion
154 Ulang tahun Kevin
155 Fakta baru
156 Mencari tahu
157 Penampilan Devina
158 Kecewa
159 Sandaran
160 Jangan cemburu
161 Rencana Kakek Tirto
162 Isi hati Devina
163 Persiapan pernikahan
164 Restu mama tiri
165 Pernikahan Devina dan Kevin
166 Tamu tak di undang
167 Hanya bunga tidur
168 Gelang kaki
169 Permintaan sederhana
170 Ngumpul
171 Pacaran ala pengantin
172 Sekolah
173 Cerita mantan
174 Berharga
175 Kebahagiaan Zifara
176 Fakta baru
177 Membawa Tyo pulang
178 Dongeng
179 Devina hamil
180 Kejahilan Norman
181 Kena tipu
182 Pergi ke London
183 Adopsi
184 Rencana lamaran
185 Lamaran
186 Titisan
187 Ratapan Tyo
188 Zidan Anggoro
189 Pulang
190 Keputusan terakhir
191 Akhirnya
192 Pengumuman
193 Season 2. Rasa hati
194 Season 2. Ungkapan Dara
195 Season 2. Perkenalan
196 Season 2.Pamit
197 Ngambek
198 Firasat
199 Marah atau cemburu
200 Ungkapan
201 Pencarian
202 Kembali
203 Rencana Tyo
204 Pertemuan
205 Vanesa jatuh
206 Calon istri
207 Mantan jadi besan
208 Cerita masa lalu
209 Tidak akan tertukar
210 Pergi
211 Pengakuan Tyo
212 Memori lama
213 Fakta
214 Sakit hati
215 Ulang tahun pernikahan
216 Tantangan baru
217 Tak biasa
218 Penjelasan
219 Rencana pernikahan
220 Mengenang Kakek tirto
221 Diet
222 Perubahan
223 Gerebek
224 nekad
225 Di terima
226 Persiapan pernikahan
227 Pingitan
228 Mencari papa
229 Bertemu
230 Wejangan Bunda
231 Pernikahan
232 Status baru
233 Suasana baru
234 Ritual siang
235 Pingin kawin
236 Keinginan Dara
237 Buat dedek
238 Panik
239 Positif
240 Pernikahan Nando dan Vanesa
241 Periksa
242 Marahan
243 Rindu tapi malu
244 Melepas rindu
245 Berkunjung ke rumah papa
246 Pertemuan mantan
247 Mendekatkan
248 Mencuri
249 Rumah baru
250 Permintaan Tyo
251 Menerima
252 Happy semuanya
253 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 253 Episodes

1
Prolog Pernikahan
2
Pembantu
3
Serendah itukah diriku
4
Kesibukan baru
5
Penolakan
6
Patah hati
7
Sosok Kevin
8
Sial
9
Istri
10
Balikan
11
Sakit
12
Ada apa dengan Daniel
13
Rencana bercerai
14
Sakit jantung
15
Perhatian
16
Pertemuan kedua
17
Aneh
18
Kangen
19
Jejak dalam pernikahan
20
Lelah
21
Servis
22
Mi instan
23
Penggemar rahasia
24
Perubahan
25
Dilema
26
Sinyal cinta
27
Isi hati
28
Putus
29
Menginap
30
Super Hero
31
Ikhlas
32
Klub
33
Kesalahan
34
Sarapan
35
Devina hilang
36
Mengurung diri
37
Kepergian Zifara
38
Rindu
39
Daniel yang malang
40
Penyesalan
41
Kehidupan baru
42
Daniel VS Kevin
43
Hamil
44
Gagal
45
Cicit
46
Tak sesuai ekspektasi
47
Jebakan
48
Ngidam
49
Pertemuan
50
Berkunjung
51
Kemarahan kakek Tirto
52
Keputusan Zifara
53
Rumah sakit
54
Curhat
55
Kecewa
56
Tatapan rembulan
57
Frustasi
58
Periksa
59
Perjodohan Kevin
60
Kembalinya Monica
61
Baby Dara
62
Syukuran
63
Tangisan Dara
64
Jujur
65
Izin
66
Desain baru
67
Kedatangan Zifara
68
Pertemuan Zifara dan Daniel
69
Berharap
70
Cerai
71
Ancaman Monica
72
Pengumuman
73
Pertemuan Zifara dan Dimas
74
Pekerjaan baru
75
Kevin yang sewot
76
Terima kasih
77
Perampok mahkota
78
Mantan
79
Pernyataan Dimas
80
Nasehat
81
Ikatan batin
82
Lamaran dadakan
83
Curahan hati Dimas
84
Kepergian Dimas
85
Pacar
86
Kevin dan Devina
87
Lupa
88
Ketegasan Daniel
89
Kecewa
90
Penggalangan Dana
91
Pernikahan
92
Kakek Tirto sakit
93
Kecelakaan
94
Meninggal
95
Pemakaman
96
Kenyataan pahit
97
Kesadaran Daniel
98
Fakta yang membingungkan
99
Anak kandung Daniel
100
Kebingungan Devina
101
Sebuah keikhlasan
102
Dia milikku
103
Makam Dimas
104
Titipan kakek
105
Tingkah lucu Dara
106
Salah faham
107
Malu
108
Semangat
109
Keceplosan
110
Susu atau Susi
111
Kompromi
112
Tipuan Daniel
113
Restu
114
Siasat
115
Pernyataan Daniel
116
Perdebatan
117
Menikah dadakan
118
Setia
119
Pil KB
120
Persetujuan
121
Kejutan dan hadiah
122
Nonton bersama
123
Pantas
124
Kemarahan Daniel
125
Ancaman Kakek
126
Tempat mantan
127
Kutu kampung
128
Fitnah
129
Tukang ojek
130
Cemburu
131
Tertangkap basah
132
Kantor Daniel
133
Calon mantu
134
Sidang
135
Kemarahan Devina
136
Putus
137
Kepergian Kevin
138
Pilihan Devina
139
Kabar Kevin
140
Buka toko kue
141
Pelanggan baru
142
Terharu
143
Kesibukan Devina
144
Persetujuan Daniel
145
Kejengkelan Devina
146
Menunggu
147
Kevin pulang
148
Melepas rindu
149
Hadiah dari Kevin
150
Tak percaya
151
Test pack
152
Pertemuan Devina dan Naura
153
Dion
154
Ulang tahun Kevin
155
Fakta baru
156
Mencari tahu
157
Penampilan Devina
158
Kecewa
159
Sandaran
160
Jangan cemburu
161
Rencana Kakek Tirto
162
Isi hati Devina
163
Persiapan pernikahan
164
Restu mama tiri
165
Pernikahan Devina dan Kevin
166
Tamu tak di undang
167
Hanya bunga tidur
168
Gelang kaki
169
Permintaan sederhana
170
Ngumpul
171
Pacaran ala pengantin
172
Sekolah
173
Cerita mantan
174
Berharga
175
Kebahagiaan Zifara
176
Fakta baru
177
Membawa Tyo pulang
178
Dongeng
179
Devina hamil
180
Kejahilan Norman
181
Kena tipu
182
Pergi ke London
183
Adopsi
184
Rencana lamaran
185
Lamaran
186
Titisan
187
Ratapan Tyo
188
Zidan Anggoro
189
Pulang
190
Keputusan terakhir
191
Akhirnya
192
Pengumuman
193
Season 2. Rasa hati
194
Season 2. Ungkapan Dara
195
Season 2. Perkenalan
196
Season 2.Pamit
197
Ngambek
198
Firasat
199
Marah atau cemburu
200
Ungkapan
201
Pencarian
202
Kembali
203
Rencana Tyo
204
Pertemuan
205
Vanesa jatuh
206
Calon istri
207
Mantan jadi besan
208
Cerita masa lalu
209
Tidak akan tertukar
210
Pergi
211
Pengakuan Tyo
212
Memori lama
213
Fakta
214
Sakit hati
215
Ulang tahun pernikahan
216
Tantangan baru
217
Tak biasa
218
Penjelasan
219
Rencana pernikahan
220
Mengenang Kakek tirto
221
Diet
222
Perubahan
223
Gerebek
224
nekad
225
Di terima
226
Persiapan pernikahan
227
Pingitan
228
Mencari papa
229
Bertemu
230
Wejangan Bunda
231
Pernikahan
232
Status baru
233
Suasana baru
234
Ritual siang
235
Pingin kawin
236
Keinginan Dara
237
Buat dedek
238
Panik
239
Positif
240
Pernikahan Nando dan Vanesa
241
Periksa
242
Marahan
243
Rindu tapi malu
244
Melepas rindu
245
Berkunjung ke rumah papa
246
Pertemuan mantan
247
Mendekatkan
248
Mencuri
249
Rumah baru
250
Permintaan Tyo
251
Menerima
252
Happy semuanya
253
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!