Pengorbanan Untuk Cinta
Zifara Aqqila, gadis cantik yatim piatu berumur 20 tahun, dewasa dan mandiri bekerja di sebuah butik ternama,
Daniel Anggoro, pria tampan mapan berumur 27 tahun memiliki perusahaan terkenal ,di gadang gadang sebagai pengusaha muda yang sukses,karena kegigihan dalam bekerja, hingga bisa mempunyai beberapa bisnis.
Devina Aqqila, adik dari Zifara berumur 17 tahun kelas tiga SMA, pendiam dan kurang bergaul.
Dimas Kurniawan pria yang tak kalah tampan, pacar Zifara, berumur 27 tahun sahabat dari Daniel Anggoro.
Kevin Anggoro ,sepupu dari Daniel Anggoro, sedikit urakan dan tak mau mendengar tuturan orang tuanya ,suka semaunya sendiri, dan sering mabuk.
Perjalanan hidup yang mulus meskipun tak bergelimang harta, Zifara bisa membiayai sekolah sang adik ,dan memenuhi kebutuhan sehari hari, namun terjalan hidup mereka akan berliku dan tajam setelah pertemuannya dengan Daniel di malam yang dingin itu, Zifara akan menyebrangi kejamnya dunia yang tak bersahabat perjalanan hidup mereka akan di mulai.......
Matahari belum menampakkan sinarnya, namun rumah Zifara terasa panas, semua warga mendatangi rumahnya.
Sedangkan pria yang baru sadar itu pun hanya bisa menatap setiap sudut kamar yang di tempatinya, sambil memegang kepalanya yang masih terasa pusing, asing, itulah yang kini melintas dalam otaknya,
Sedangkan di luar kamar, Zifara dan Devina sudah merasa terpojok, karena banyak warga yang menuduhnya bertindak hal yang tak senonoh.
''Lihat saja kamarnya, pasti ada seorang laki laki., ucap salah satu warga,
Mata Zifara terbelalak karena memang benar di kamarnya masih ada pria pingsan itu.
Belum juga warga membuka pintu kamarnya, Pria itu muncul dengan baju yang tidak berkancing semakin membuat warga itu percaya.
''Ada apa ini?'', tanya pria itu dengan wajah bingungnya,
''Dasar wanita murahan, kami kira selama ini kamu wanita baik baik, ternyata kamu suka membawa pria asing pulang ke rumah, ucapan itu yang kini terngiang ngiang di telinga Zifara, dan masih banyak olokan olokan dari yang lainnya yang semakin membuatnya menangis.
Zifara maupun pria itu tak berkesempatan walau hanya mengeluarkan satu patah kata saja,
''Di apakan ini pak?'',tanya warga kepada pak Lurah yang juga sudah hadir,
''Zifara, maaf ya, saya tidak bisa berbuat apa apa, karena kamu tertangkap basah , ada dua pilihan, yang pertama kamu akan di arak ke balai warga, dan yang kedua kalian harus menikah, jelasnya.
Zifara menangis merangkul Adiknya Devina yang juga menangis pilu.
Belum juga Zifara menjawab, pria itu lebih dulu membuka suara.
''Menikah saja, ucapnya singkat, karena pria itu tau apa yang terjadi jika dirinya di arak dan di pertonton warga yang lain, pasti malu dan nama baiknya tercoreng.
Isak tangis memenuhi rumah kecil di mana Zifara dan Devina tinggal saat ini, pernikahan yang tak di inginkan itu akhirnya terjadi, pasrah, itulah Zifara saat ini karena akalnya sudah lemah untuk memikir, air matanya seakan kering untuk memohon,
Begitu juga dengan Daniel, tak bisa berbuat apa apa, suaranya pun tak di anggap dan lebih memilih diam.
Jika pernikahan adalah jalan yang terbaik , kenapa tidak,
Kejadian semalam.....
Karena pesanan baju yang lumayan banyak malam itu Zifara terpaksa pulang sedikit telat,
Malam yang dingin karena jatuhnya air hujan itu membuat suasana yang dingin semakin dingin.
Dengan motor maticnya, Zifara membelah jalanan yang licin dan tak bersahabat ,sedikit sepi karena sudah jam sembilan malam,
Selang beberapa menit berjalan, tiba tiba saja Zifara di kejutkan dengan tubuh seorang pria yang tergeletak di pinggir jalan.
Menoleh ke kanan dan kiri, tak ada satu pun kendaraan yang lewat karena itu sebuah gang yang sedikit jauh dari pemukiman.
Sepi... gumamnya, bulunya merinding, takut, ingin sekali mengabaikannya namun hati nuraninya berkata lain, Tolong, itu juga manusia yang butuh bantuan, akhirnya Zifara turun dan memegang tubuh lemas tersebut.
''Mas.... serunya, menggoyang goyangkan tubuh pria dengan posisi tengkurep, namun tak ada respon.
''Apa dia mati ya, gumamnya lagi, dengan terpaksa Zifara membalikkan tubuh kekar yang basah karena air hujan dan memeriksa nadinya, ternyata masih hidup.
Melihat wajahnya yang tampan dan bajunya yang masih rapi, Zifara menafsirkan kalau itu bukan pria sembarangan, ada luka lebam di wajahnya serta mobil yang di sampingnya dengan kaca yang pecah, membuat Zifara semakin yakin kalau pria itu korban kejahatan.
''Gi mana ini, apa yang harus aku lakukan?'', memikirkan langkah apa yang akan di ambil.
''Maaf ya mas, bicara dengan orang setengah mati, merogoh saku celana dan saku jas serta baju, namun nihil tidak menemukan apa apa.
''Kasihan dia, mengelap wajah yang sudah mulai memucat itu dengan jaket yang di pakainya, ''Pasti dia kedinginan, lanjutnya.
Karena tak ada jalan lain, akhirnya Zifara menyeret tubuh itu ke motornya dan mengikat dengan tubuh rampingnya supaya tidak jatuh,
Zifara melajukan motornya dan membawa pria yang tak beridentitas itu pulang ke rumah.
''Dek,... panggilnya sedikit berteriak saat motornya berhenti di halaman.
Tak butuh waktu lama pintu rumahnya pun terbuka karena Devina memang belum tidur.
''Ini siapa kak, tanya Devina menghampiri Zifara dan membantu menurunkan pria itu dari motor dan membawanya masuk.
''Kakak juga tidak tau, dia pingsan di pinggir jalan kasihan, kayaknya korban kejahatan.
Dengan sempoyongan Zifara dan Devina membawa tubuh Pria itu ke kamar Zifara ,karena hanya ada dua kamar dalam rumah itu.
Zifara yang tidak berani membuka baju pria itu pun hanya bisa mengelap tubuhnya lalu menyelimutinya.
Karena tak sadar juga, terpaksa Zifara meninggalkan pria itu dan beralih ke kamar Devina yang ada di samping.
''Malam ini kakak tidur di kamar kamu ya, semoga masnya itu cepat sadar, dan besok bisa pulang.
Setelah membersihkan dirinya, Zifara langsung membaringkan tubuh lelahnya di samping Devina.
Tanpa Zifara sadari, ternyata dari dia datang ada salah satu warga yang menyaksikan dirinya membawa tubuh pria itu masuk tanpa ingin mencari tau.
Setelah pernikahan yang sah secara agama dan hukum itu selesai , semua warga kembali ke rumah masing masing, dan kini tinggal Zifara, dan pria itu serta Devina yang ada di rumah,
''Kamu tidak lupa kan siapa namaku?'', tanya pria itu tanpa menatap wajah Zifara,.
Zifara menggeleng. ''Daniel Anggoro, jawabnya pelan.
''Bagus, pinjam ponselmu, dengan sedikit gemetar Zifara menyodorkan ponsel miliknya ke arah Daniel.
''Jemput aku, di jalan xxx sekarang!'' ucapnya pada orang di balik ponsel.
''Sekarang kamu sudah menjadi istriku, jadi kamu tinggal sama aku, tapi tidak untuk adikmu,ucap Daniel dengan tatapan tajamnya.
''Tidak, aku akan membawa Devina ke mana pun aku pergi, jawabnya tak kalah ketus.
Daniel tersenyum licik ,''Kalau begitu siap siap, aku akan membuat hidup kalian hancur kerena sudah berurusan denganku.
Devina menggenggam tangan Zifara dengan erat, ''Tidak apa apa kak, aku bisa jaga diri baik baik, jangan khawatir, kita masih bisa bertemu kok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Nur Hayati
aki mampir thor 🥰
2022-08-29
0
🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라
Daniel salah paham ini...
2021-10-19
0
Heny Ekawati
tau gitu ngapsin ditlng lagian ngaoain sih dibawa plng
2021-09-24
0