Pembantu

Dengan berat hati kedua kakak beradik itu bermandikan air mata, Zifara terpaksa menitipkan Devina kerumah bibinya saudara dari Ibunya karena tak tega jika harus meninggalkan Devina tinggal sendiri.

Ada pertemuan pasti pun ada perpisahan, itulah faktanya ,namun bukan seperti ini yang di inginkan, takdir memaksa keduanya untuk saling menjauh meskipun saling menyayangi.

Dengan tas yang masih menggantung di tangannya, Zifara memeluk tubuh adiknya dengan erat , ''Jangan menangis kakak akan sering datang ke sini, ucapnya di depan pintu rumah bibinya.

''Aku akan selalu merindukan kakak, ucap Devina di sela sela tangisnya.

''Tapi maaf ya Zi, bibi tidak bisa membayar sekolah Devina, kamu tau sendiri kan, seperti apa keadaan Bibi, dengan ketusnya sang Bibi mengucapkannya dengan lantang.

Zifara mengangguk, ''Aku cuma nitip Devina saja Bi, urusan yang lain tetap aku yang tanggung, jawabnya mengelus lengan bibinya.

Zifara yang tak kuasa menahan air mata pun kini luruh sudah di saat dirinya pergi dari rumah sang Bibi.

Dalam hatinya merasa teriris dan bersalah, karena tidak bisa menepati janji pada sang Ibu untuk menjaga Adiknya sampai dewasa,

Maafin kakak Dev, bukan ini yang kakak mau, tapi kakak tidak bisa berbuat apa apa, semoga kita akan mendapat kebahagiaan seperti yang kita harapkan dulu, batinnya menoleh ke arah Devina dan sang bibi yang masih mematung.

Isakan tangis itu kembali dengan lambaian tangan yang terakhir sebelum Zifara kembali masuk ke mobil Daniel yang menunggunya.

Pak Bejo sang supir hanya diam tak tau menau masalah yang di hadapi majikannya itu.

Dalam perjalanan pulang, tak ada satu patah kata pun yang terucap dari keduanya semakin membuat pak Bejo bingung, , Zifara melengos menatap ke arah luar, begitu pun dengan Daniel.

Selang beberapa menit, kini mobil pak Bejo sudah tiba di depan rumah mewah milik Daniel, dengan cepat langkah kaki Daniel masuk ke dalam rumah dan mengambil ponselnya yang lain, sedangkan dengan pelan Zifara pun ikut masuk, tak tau mau ke mana dan berbuat apa, Zifara hanya mematung di dekat pintu.

''Masuk Non, ucap pembantu yang terbilang muda.

Dengan keramahannya Zifara mengangguk.

Dentuman sepatu dan lantai itu terdengar kembali di kuping Zifara membuatnya langsung mengarah ke arah tangga.

Daniel yang baru turun dengan tangan yang di masukkan ke kantongnya itu duduk di sofa.

''Kamu sini!'' menunjuk ke arah Zifara, dengan mengumpulkan keberaniannya, Zifara mendekati Daniel dan berdiri di sampingnya.

''Bi Ani, panggilnya sedikit berteriak.

''Iya pak, jawabnya sopan dan menunduk,.

''Panggil semua pembantu, titahnya, dengan waktu yang singkat tiga pembantu dengan tugas yang berbeda itu datang.

''Ini untuk kalian, menyodorkan amplop berwarna cokelat, ''Dan mulai sekarang kalian pergi, karena aku sudah punya pembantu baru,terima kasih untuk kerja kalian selama ini ,dan itu tidak akan kurang, aku kasih lebih, dan semoga kalian mendapat pekerjaan lagi ucapnya.

Semua pembantu hanya bisa menerima tanpa melawan sepatah kata.

Deg.... jantung Zifara merasa berdetak dengan kencang, di iringi air mata yang kembali menetes.

Pembantu, bukankah aku disini sebagai seorang istri, lirih hatinya.

Namun apa daya, dirinya sudah terjebak dalam pernikahan dengan Daniel, pria yang saat ini duduk di depannya.

Tak berselang lama, pria tampan pun datang dengan membawa paper bag di tangannya.

''Ini permintaan bapak, meletakkan paper bag di atas meja, melirik ke arah Zifara yang masih betah menopang tubuhnya dengan kakinya.

''Antar dia ke rumah belakang, dan kamu kasih tau semua tugasnya di rumah ini, jangan sampai ada yang salah karena kamu tau kan aku tudak suka dnengan itu, jelasnya.

''Mari Non, mempersilahkan Zifara mengikutinya kembali keluar menuju rumah kecil yang ada di belakang rumah besar itu.

''Maaf Non, memang Non ini siapanya bapak?'', tanya Norman,

''Kenapa bapak harus bertanya, bukankah bapak yang di suruh memberi tau tugasku di sini, dan bapak pasti juga tau, ini rumah untuk siapa ,kalu majikan nggak mungkin kan menempati rumah sekecil ini, itu artinya saya pembantu disini,

Kenapa dengan pak Daniel, kenapa nyari pembantu se cantik ini, batin Norman.

Karena tak mau ambil pusing, Norman menjelaskan tugas sebagai pembantu di rumah itu, dari membersihkan rumah sampai memasak dan lainnya,

''Apa bapak tidak bisa memberikan keringanan untuk saya, karena saya juga kerja di luar pak, bukan di sini saja, sebuah permohonan yang tidak bisa di kabulkan Norman.

''Maaf non, ini sudah prosedur disini, dan saya tidak berani mengubahnya, saya juga masih butuh pekerjaan, saya tidak mau di pecat karena hal sepele ini.

''Tidak apa apa pak, saya juga tau posisi bapak, kalau begitu saya masuk dulu, permisi, Zifara langsung membuka pintu dan masuk .

Sedangkan Norman makin bingung saja dengan ucapan Zifara, kalau dia sudah kerja di rumah Daniel, ngapain juga kerja di luar, Bukankah dia sudah mendapat gaji dari Daniel, sebenarnya siapa wanita itu.

''Maaf bapak kenapa?'', tanya Norman saat melihat wajah Daniel yang sedikit masih lebam.

''Semalam ada yang menjambretku, saat aku melawan temannya datang dan memukulku dari belakang, setelah itu aku tak sadarkan diri, dan tiba tiba saja tadi pagi aku ada di rumah wanita itu, jangan usut kasus ini, aku tak mau menjadi panjang urusannya,jawabnya mengelap sudut bibirnya menggunakan air hangat.

Bukan hanya itu, karena Daniel takut jika pernikahannya di ketahui semua orang.

Sedangkan di kamar, Zifara menghafalkan semua perintah yang di ucapkan Norman padanya ,di atas tempat tidur kecil itu dirinya menatap langit langit kamarnya.

''Kenapa semua jadi seperti ini ,mas Dimas maafkan aku karena sudah menghianati cinta kita, aku tidak tau bagiamana aku menjelaskan padamu nanti saat kamu pulang, tapi percayalah semua ini takdir, ucapnya memandang gambar Dimas sang kekasih dari layar ponselnya.

Karena jam menunjukkan makan siang, Zifara segera beranjak dan merapikan rambutnya,

''Aku kan harus masak, gumamnya dan mengingat makanan kesukaan Daniel yang di bilang Norman tadi.

Dengan pelan, Zifara berjalan menuju dapur rumah besar itu ,membuka lemari pendingin dan mencari bahan makanan, untung saja Norman melintas membuatnya sedikit merasa lega.

''Pak, maaf, kalau masak untuk berapa orang?'', tanya Zifara pelan seperti berbisik.

''Satu, jawab Norman iku berbisik membuat Zifara terkekeh.

''Bapak bisa ngelawak juga, Zifara kembali mengeluarkan suaranya sambil mencuci sayuran,

''Siapa nama kamu, perasaan dari tadi kita belum kenalan, nggak enak banget ngobrol nggak saling tau nama, Norman mulai menggoda.

''Zifara, mengulurkan tangannya dan langsung di terima pria tampan itu.

''Norman, asisten sekali gus sekretaris pak Daniel.

Eheemmm... tiba tiba suara deheman itu membuat keduanya terkejut.

Terpopuler

Comments

Ratna Ningsih

Ratna Ningsih

klu gitu mah ga usah di tolong biar kn ajah mati ...seperti nolong anjing ke jepit

2025-01-18

0

Sri Cntya

Sri Cntya

sbrrr y sifara... nyesek mampir sini thorr

2021-08-22

0

Juliezaskia

Juliezaskia

awas kena karma lo niel

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Pernikahan
2 Pembantu
3 Serendah itukah diriku
4 Kesibukan baru
5 Penolakan
6 Patah hati
7 Sosok Kevin
8 Sial
9 Istri
10 Balikan
11 Sakit
12 Ada apa dengan Daniel
13 Rencana bercerai
14 Sakit jantung
15 Perhatian
16 Pertemuan kedua
17 Aneh
18 Kangen
19 Jejak dalam pernikahan
20 Lelah
21 Servis
22 Mi instan
23 Penggemar rahasia
24 Perubahan
25 Dilema
26 Sinyal cinta
27 Isi hati
28 Putus
29 Menginap
30 Super Hero
31 Ikhlas
32 Klub
33 Kesalahan
34 Sarapan
35 Devina hilang
36 Mengurung diri
37 Kepergian Zifara
38 Rindu
39 Daniel yang malang
40 Penyesalan
41 Kehidupan baru
42 Daniel VS Kevin
43 Hamil
44 Gagal
45 Cicit
46 Tak sesuai ekspektasi
47 Jebakan
48 Ngidam
49 Pertemuan
50 Berkunjung
51 Kemarahan kakek Tirto
52 Keputusan Zifara
53 Rumah sakit
54 Curhat
55 Kecewa
56 Tatapan rembulan
57 Frustasi
58 Periksa
59 Perjodohan Kevin
60 Kembalinya Monica
61 Baby Dara
62 Syukuran
63 Tangisan Dara
64 Jujur
65 Izin
66 Desain baru
67 Kedatangan Zifara
68 Pertemuan Zifara dan Daniel
69 Berharap
70 Cerai
71 Ancaman Monica
72 Pengumuman
73 Pertemuan Zifara dan Dimas
74 Pekerjaan baru
75 Kevin yang sewot
76 Terima kasih
77 Perampok mahkota
78 Mantan
79 Pernyataan Dimas
80 Nasehat
81 Ikatan batin
82 Lamaran dadakan
83 Curahan hati Dimas
84 Kepergian Dimas
85 Pacar
86 Kevin dan Devina
87 Lupa
88 Ketegasan Daniel
89 Kecewa
90 Penggalangan Dana
91 Pernikahan
92 Kakek Tirto sakit
93 Kecelakaan
94 Meninggal
95 Pemakaman
96 Kenyataan pahit
97 Kesadaran Daniel
98 Fakta yang membingungkan
99 Anak kandung Daniel
100 Kebingungan Devina
101 Sebuah keikhlasan
102 Dia milikku
103 Makam Dimas
104 Titipan kakek
105 Tingkah lucu Dara
106 Salah faham
107 Malu
108 Semangat
109 Keceplosan
110 Susu atau Susi
111 Kompromi
112 Tipuan Daniel
113 Restu
114 Siasat
115 Pernyataan Daniel
116 Perdebatan
117 Menikah dadakan
118 Setia
119 Pil KB
120 Persetujuan
121 Kejutan dan hadiah
122 Nonton bersama
123 Pantas
124 Kemarahan Daniel
125 Ancaman Kakek
126 Tempat mantan
127 Kutu kampung
128 Fitnah
129 Tukang ojek
130 Cemburu
131 Tertangkap basah
132 Kantor Daniel
133 Calon mantu
134 Sidang
135 Kemarahan Devina
136 Putus
137 Kepergian Kevin
138 Pilihan Devina
139 Kabar Kevin
140 Buka toko kue
141 Pelanggan baru
142 Terharu
143 Kesibukan Devina
144 Persetujuan Daniel
145 Kejengkelan Devina
146 Menunggu
147 Kevin pulang
148 Melepas rindu
149 Hadiah dari Kevin
150 Tak percaya
151 Test pack
152 Pertemuan Devina dan Naura
153 Dion
154 Ulang tahun Kevin
155 Fakta baru
156 Mencari tahu
157 Penampilan Devina
158 Kecewa
159 Sandaran
160 Jangan cemburu
161 Rencana Kakek Tirto
162 Isi hati Devina
163 Persiapan pernikahan
164 Restu mama tiri
165 Pernikahan Devina dan Kevin
166 Tamu tak di undang
167 Hanya bunga tidur
168 Gelang kaki
169 Permintaan sederhana
170 Ngumpul
171 Pacaran ala pengantin
172 Sekolah
173 Cerita mantan
174 Berharga
175 Kebahagiaan Zifara
176 Fakta baru
177 Membawa Tyo pulang
178 Dongeng
179 Devina hamil
180 Kejahilan Norman
181 Kena tipu
182 Pergi ke London
183 Adopsi
184 Rencana lamaran
185 Lamaran
186 Titisan
187 Ratapan Tyo
188 Zidan Anggoro
189 Pulang
190 Keputusan terakhir
191 Akhirnya
192 Pengumuman
193 Season 2. Rasa hati
194 Season 2. Ungkapan Dara
195 Season 2. Perkenalan
196 Season 2.Pamit
197 Ngambek
198 Firasat
199 Marah atau cemburu
200 Ungkapan
201 Pencarian
202 Kembali
203 Rencana Tyo
204 Pertemuan
205 Vanesa jatuh
206 Calon istri
207 Mantan jadi besan
208 Cerita masa lalu
209 Tidak akan tertukar
210 Pergi
211 Pengakuan Tyo
212 Memori lama
213 Fakta
214 Sakit hati
215 Ulang tahun pernikahan
216 Tantangan baru
217 Tak biasa
218 Penjelasan
219 Rencana pernikahan
220 Mengenang Kakek tirto
221 Diet
222 Perubahan
223 Gerebek
224 nekad
225 Di terima
226 Persiapan pernikahan
227 Pingitan
228 Mencari papa
229 Bertemu
230 Wejangan Bunda
231 Pernikahan
232 Status baru
233 Suasana baru
234 Ritual siang
235 Pingin kawin
236 Keinginan Dara
237 Buat dedek
238 Panik
239 Positif
240 Pernikahan Nando dan Vanesa
241 Periksa
242 Marahan
243 Rindu tapi malu
244 Melepas rindu
245 Berkunjung ke rumah papa
246 Pertemuan mantan
247 Mendekatkan
248 Mencuri
249 Rumah baru
250 Permintaan Tyo
251 Menerima
252 Happy semuanya
253 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 253 Episodes

1
Prolog Pernikahan
2
Pembantu
3
Serendah itukah diriku
4
Kesibukan baru
5
Penolakan
6
Patah hati
7
Sosok Kevin
8
Sial
9
Istri
10
Balikan
11
Sakit
12
Ada apa dengan Daniel
13
Rencana bercerai
14
Sakit jantung
15
Perhatian
16
Pertemuan kedua
17
Aneh
18
Kangen
19
Jejak dalam pernikahan
20
Lelah
21
Servis
22
Mi instan
23
Penggemar rahasia
24
Perubahan
25
Dilema
26
Sinyal cinta
27
Isi hati
28
Putus
29
Menginap
30
Super Hero
31
Ikhlas
32
Klub
33
Kesalahan
34
Sarapan
35
Devina hilang
36
Mengurung diri
37
Kepergian Zifara
38
Rindu
39
Daniel yang malang
40
Penyesalan
41
Kehidupan baru
42
Daniel VS Kevin
43
Hamil
44
Gagal
45
Cicit
46
Tak sesuai ekspektasi
47
Jebakan
48
Ngidam
49
Pertemuan
50
Berkunjung
51
Kemarahan kakek Tirto
52
Keputusan Zifara
53
Rumah sakit
54
Curhat
55
Kecewa
56
Tatapan rembulan
57
Frustasi
58
Periksa
59
Perjodohan Kevin
60
Kembalinya Monica
61
Baby Dara
62
Syukuran
63
Tangisan Dara
64
Jujur
65
Izin
66
Desain baru
67
Kedatangan Zifara
68
Pertemuan Zifara dan Daniel
69
Berharap
70
Cerai
71
Ancaman Monica
72
Pengumuman
73
Pertemuan Zifara dan Dimas
74
Pekerjaan baru
75
Kevin yang sewot
76
Terima kasih
77
Perampok mahkota
78
Mantan
79
Pernyataan Dimas
80
Nasehat
81
Ikatan batin
82
Lamaran dadakan
83
Curahan hati Dimas
84
Kepergian Dimas
85
Pacar
86
Kevin dan Devina
87
Lupa
88
Ketegasan Daniel
89
Kecewa
90
Penggalangan Dana
91
Pernikahan
92
Kakek Tirto sakit
93
Kecelakaan
94
Meninggal
95
Pemakaman
96
Kenyataan pahit
97
Kesadaran Daniel
98
Fakta yang membingungkan
99
Anak kandung Daniel
100
Kebingungan Devina
101
Sebuah keikhlasan
102
Dia milikku
103
Makam Dimas
104
Titipan kakek
105
Tingkah lucu Dara
106
Salah faham
107
Malu
108
Semangat
109
Keceplosan
110
Susu atau Susi
111
Kompromi
112
Tipuan Daniel
113
Restu
114
Siasat
115
Pernyataan Daniel
116
Perdebatan
117
Menikah dadakan
118
Setia
119
Pil KB
120
Persetujuan
121
Kejutan dan hadiah
122
Nonton bersama
123
Pantas
124
Kemarahan Daniel
125
Ancaman Kakek
126
Tempat mantan
127
Kutu kampung
128
Fitnah
129
Tukang ojek
130
Cemburu
131
Tertangkap basah
132
Kantor Daniel
133
Calon mantu
134
Sidang
135
Kemarahan Devina
136
Putus
137
Kepergian Kevin
138
Pilihan Devina
139
Kabar Kevin
140
Buka toko kue
141
Pelanggan baru
142
Terharu
143
Kesibukan Devina
144
Persetujuan Daniel
145
Kejengkelan Devina
146
Menunggu
147
Kevin pulang
148
Melepas rindu
149
Hadiah dari Kevin
150
Tak percaya
151
Test pack
152
Pertemuan Devina dan Naura
153
Dion
154
Ulang tahun Kevin
155
Fakta baru
156
Mencari tahu
157
Penampilan Devina
158
Kecewa
159
Sandaran
160
Jangan cemburu
161
Rencana Kakek Tirto
162
Isi hati Devina
163
Persiapan pernikahan
164
Restu mama tiri
165
Pernikahan Devina dan Kevin
166
Tamu tak di undang
167
Hanya bunga tidur
168
Gelang kaki
169
Permintaan sederhana
170
Ngumpul
171
Pacaran ala pengantin
172
Sekolah
173
Cerita mantan
174
Berharga
175
Kebahagiaan Zifara
176
Fakta baru
177
Membawa Tyo pulang
178
Dongeng
179
Devina hamil
180
Kejahilan Norman
181
Kena tipu
182
Pergi ke London
183
Adopsi
184
Rencana lamaran
185
Lamaran
186
Titisan
187
Ratapan Tyo
188
Zidan Anggoro
189
Pulang
190
Keputusan terakhir
191
Akhirnya
192
Pengumuman
193
Season 2. Rasa hati
194
Season 2. Ungkapan Dara
195
Season 2. Perkenalan
196
Season 2.Pamit
197
Ngambek
198
Firasat
199
Marah atau cemburu
200
Ungkapan
201
Pencarian
202
Kembali
203
Rencana Tyo
204
Pertemuan
205
Vanesa jatuh
206
Calon istri
207
Mantan jadi besan
208
Cerita masa lalu
209
Tidak akan tertukar
210
Pergi
211
Pengakuan Tyo
212
Memori lama
213
Fakta
214
Sakit hati
215
Ulang tahun pernikahan
216
Tantangan baru
217
Tak biasa
218
Penjelasan
219
Rencana pernikahan
220
Mengenang Kakek tirto
221
Diet
222
Perubahan
223
Gerebek
224
nekad
225
Di terima
226
Persiapan pernikahan
227
Pingitan
228
Mencari papa
229
Bertemu
230
Wejangan Bunda
231
Pernikahan
232
Status baru
233
Suasana baru
234
Ritual siang
235
Pingin kawin
236
Keinginan Dara
237
Buat dedek
238
Panik
239
Positif
240
Pernikahan Nando dan Vanesa
241
Periksa
242
Marahan
243
Rindu tapi malu
244
Melepas rindu
245
Berkunjung ke rumah papa
246
Pertemuan mantan
247
Mendekatkan
248
Mencuri
249
Rumah baru
250
Permintaan Tyo
251
Menerima
252
Happy semuanya
253
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!