Jiang Xingyu yakin mereka adalah para pembunuh profesional.
Ia tidak tahu apa yang mereka pikirkan. Mengapa mereka harus mencegat orang luar yang tidak tahu apa-apa sepertinya?
"Apakah mereka berpikir aku ada hubungannya dengan orang yang mereka cari?" batinnya menebak.
Ia memang tidak takut, tapi ia tidak berani meremehkan. Apalagi mereka bukan pembunuh biasa, tapi pembunuh yang memiliki berbagai jenis keterampilan serta memiliki kekuatan internal yang tidak rendah.
Membuang pikirannya yang tidak-tidak, untuk kedua kalinya ia mengeluarkan Belati Naga, menggenggam erat di tangan kanannya lalu melepaskan aura jahatnya.
Saat aura Belati Naga dilepaskan, para pembunuh merasakan hawa dingin yang aneh. Namun mereka tidak bereaksi serta tidak memperdulikan hawa dingin yang mereka rasakan.
Jiang Xingyu menampakkan senyum samar "Cih! Aku ingin melihat sampai dimana kalian meremehkanku."
Kemudian salah satu pembunuh langsung menyerang Jiang Xingyu. Gerakan acak yang digunakannya jelas meremehkannya.
Sedangkan Jiang Xingyu masih tenang saat melihat pedang tajam mengarah padanya. Di detik berikutnya tepat ketika pedang hanya berjarak satu inci dari dadanya, ia memutar tubuhnya kesamping seraya mencetak tanda bergaris dileher lawan.
Gerakannya sangat cepat hingga membuat pembunuh itu tidak memiliki kesempatan untuk menghindar. Dengan ekspresi tidak percaya, dia ambruk dan meninggal ditempat.
Pembunuh yang lain sangat terkejut menyaksikan rekan mereka kehilangan nyawanya dalam hitungan detik. Mereka tak kalah terkejutnya ketika gadis lemah yang mereka kira akan tertiup angin kapan saja, ternyata memiliki kecepatan serta kemampuan yang cakap.
Di detik berikutnya ketiga pembunuh segera menyerang secara bersamaan.
Terlepas dari apakah sebelumnya serangan Jiang Xingyu adalah kekuatannya yang sesungguhnya atau hanya keberuntungannya saja, singkatnya mereka tidak lagi menganggapnya sebatas gadis lemah.
Ketika ketiga pembunuh menyerang bersama, Jiang Xingyu berpikir bahwa tidak ada gunanya jika menggunakan metode yang sama.
Sesaat setelah memejamkan matanya, ia yang telah diselimuti aura Pembunuh Medali Emas, melemparkan Belati Naga ke udara dan apa yang terjadi berikutnya membuat ketiga pembunuh bergidik ngeri.
Belati Naga yang dilemparkan ke udara secara tak terduga melesat menyerang mereka.
Mereka tidak menyangka ternyata sebuah senjata berupa Belati kecil, masih bisa dikendalikan setelah terlepas dari tangan pemiliknya. Namun mereka tidak berani memikirkan banyak hal. Jika tidak, mengingat situasi saat ini, mereka mungkin tidak tahu bagaimana mereka meninggal.
Mereka membagi tugas. Dua diantara mereka menangani Belati aneh, sementara satu yang tersisa bertugas menyerang Jiang Xingyu.
Tanpa obrolan apapun, pertarungan sengit terjadi disebuah Kuil rusak.
Berselang lima belas menit kemudian, Jiang Xingyu kewalahan karena di satu sisi ia harus mengendalikan Belati Naga dengan kekuatan internalnya, disisi lain ia harus bertarung secara individu.
Ia tahu ia tidak bisa mengalahkan ketiga pembunuh secara bersamaan. Oleh karena itu ia langsung mengganti metode serangannya dengan metode khusus.
Sebuah metode sederhana dimana ia akan tetap menyerang lawan, namun tujuan utamanya adalah untuk memperlambat waktu. Menunggu lawan sepenuhnya dipengaruhi oleh aura jahat Belati Naga. Kemudian yang perlu ia lakukan selanjutnya adalah memberikan pukulan fatal.
Namun apa yang terjadi beberapa saat kemudian membuatnya sangat kesal. Karena hingga saat ini kekuatan ketiga pembunuh masih belum melemah walaupun telah dipengaruhi aura Belati Naga. Ia juga kagum karena mereka bisa melawan aura Belati Naga dalam waktu yang lama.
Kembali ke pertarungan.
Jiang Xingyu tampak kewalahan menghadapi lawannya yang terkadang dua sekaligus. Untunglah berkat profesinya di kehidupan sebelumnya, ia mampu menghindari serangan lawan dengan gerakannya yang lincah. Ketika bahaya menghampirinya, ia memanggil Belati Naga untuk menyelamatkannya.
Setelah pertarungan berlangsung cukup lama, penampilan Jiang Xingyu semakin menyedihkan tapi beruntungnya ia tidak terluka.
Sedangkan ketiga pembunuh terlihat seperti kehilangan energi fisik maupun kekuatan internal mereka. Bahkan hawa dingin yang mereka rasakan kini terasa semakin menakutkan dan menyesakkan.
Mereka merasa ada yang aneh. Namun mereka tidak tahu darimana sumber keanehan tersebut.
"Apa yang terjadi? mengapa aku merasa kekuatan internalku sepertinya terkuras habis?" suara salah satu pembunuh terdengar kebingungan.
"Aku juga merasa seperti itu." Sahut pembunuh lain yang sepertinya paling muda.
"Aku bahkan merasa tidak memiliki tenaga untuk mengangkat pedangku. Aku yakin apa yang terjadi pada kita pasti berhubungan dengan hawa dingin yang kita rasakan." Pembunuh yang tampak paling dewasa menebak setelah menyimpulkan dari berbagai sisi.
Mendengar tebakan ini, Jiang Xingyu tersenyum manis walaupun wajahnya terlihat sangat lelah. "Tebakan yang akurat! Sepertinya kau yang paling pintar."
"Kau..." Ketiga pembunuh seketika geram.
"Sebenarnya kalian memiliki kekuatan dan keterampilan yang luar biasa. Namun sayangnya kalian bertemu denganku, bahkan ingin membunuhku yang tidak memiliki dendam apapun dengan kalian. Asal kalian tahu, bagi yang ingin membunuhku, aku tidak akan berbelas kasihan dan akan membalasnya berkali-kali lipat. Karena kalian tidak bisa mengambil hidupku, sekarang menjadi giliranku untuk mengambil hidup kalian." Ucap Jiang Xingyu dan di akhir kalimatnya suaranya terdengar menakutkan.
Ia tidak membiarkan pihak lain memiliki kesempatan bereaksi. Dengan satu perintahnya, Belati Naga melesat membunuh ketiga orang yang ingin membunuh Tuannya.
Segera! Bersamaan dengan jatuhnya tubuh ketiga pembunuh yang telah kehilangan nyawanya, tubuh Jiang Xingyu juga ambruk.
Ia mengalihkan pandangannya pada keempat mayat disekitarnya, dan gagasan menjadi lebih kuat semakin membuatnya tidak sabar.
"Hanya dengan menjadi lebih kuat, tidak akan ada orang bodoh yang berani menggangguku lagi." Ia ingin menjadi kuat bukan untuk kekuasaan, tetapi untuk melindungi dirinya sendiri serta melindungi orang-orang terdekatnya.
Ia tidak bangun setelah terjatuh. Sebaliknya ia menutup matanya sambil mencari posisi berbaring yang lebih nyaman. Sekarang yang paling ia inginkan hanyalah beristirahat.
Beberapa saat kemudian setelah energi fisiknya cukup pulih, ia bangkit dan menepuk pakaiannya yang penuh debu, berdiri lalu pergi meninggalkan Kuil.
Namun setelah satu kakinya melangkah, tiba-tiba ia merasakan dua pasang mata sedang menatapnya dari belakang.
-----Terima kasih sudah membaca-----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
siapa tuhhhh🙁🙁🙁🙁
2023-09-05
0
Putri Minwa
kita saling dukung ya thor
2022-10-16
1
Marlyne Lia Lyne
klw xing juga dia tangguh sampai mendapatkan medali tp kok menghadapi 4 orang sdh mengeluarkan senjata andalannya. bertarung nya belum kelihatan hanya belati yg kerja. msh ada yg kurang improv nya msh belom nyatu di ceritanya.... julukan nya tidak s suai
2022-07-27
3