'Ssstttt'
Xing Yu mendengar suara mendesis dan merasakan sesuatu merayap di lengan kirinya. Meski saat ini kelopak matanya terasa berat, dia yakin sesuatu yang merayap di lengan kirinya adalah seekor ular.
Dia membuka matanya secara paksa. Sikapnya yang waspada bersiap memberi pukulan fatal jika ular menjijikkan itu berani menyerangnya.
Tepat saat kedua matanya terbuka, dia mengalihkan tatapannya pada lengan kirinya.
Benar saja! Seekor ular sepanjang satu meter, sebesar lengan bayi serta berwarna hitam putih.
Dia bergegas membuang ular itu dari lengannya, kemudian dia segera berdiri karena takut ada ular lain menghampirinya.
Sebelum mencaritahu apa yang terjadi serta mencaritahu dimana dirinya berada, sesosok tubuh tiba-tiba muncul di hadapannya, membuatnya tanpa sadar mundur menjauh.
Sosok itu adalah seorang gadis bertubuh kurus, fitur wajahnya yang cukup cantik terlihat kotor penuh debu, dengan rambut hitam panjang yang sangat berantakan.
"Apakah dia pengemis?" ucap Xing Yu dalam hatinya.
"Apa yang terjadi? mengapa aku tidak mati? tidak, tidak! Sekarang aku hanya tubuh roh. Artinya aku sudah mati. Tapi mengapa tubuhku?..." Kebingungan, gadis itu memandangi wanita didepannya dengan mata berkaca-kaca.
Xing Yu tidak tahu apa yang dibicarakan gadis itu serta tidak tahu apa yang membuatnya kebingungan.
"Mm, kamu siapa? mengapa kamu ada di tubuhku?" Gadis kurus itu bertanya karena tak bisa menebak apa yang terjadi.
Xing Yu sangat terkejut dan segera mengalihkan pandangannya pada tubuhnya sendiri. Alangkah terkejutnya dia ketika melihat pakaian kuno compang-camping berwarna biru polos melekat di tubuhnya.
Ada yang salah...
Tiba-tiba dia teringat bahwa sebelumnya dia terjebak dalam badai pasir mengerikan. Pada saat itu dia mengira hidupnya sudah berakhir. Tanpa diduga dia tidak hanya selamat, tapi juga dalam keadaan baik-baik saja.
Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke sekitarnya. Keterkejutannya semakin memuncak dikala kedua matanya melihat pohon-pohon khas zaman kuno yang menjulang tinggi seakan-akan ingin menyaingi langit.
Dia menyadari bahwa saat ini dirinya tidak lagi berada di zaman modern, tapi berada di zaman kuno!
"Ini, apakah aku benar-benar menyebrang dan jiwaku menempati tubuh orang lain?" Xing Yu tidak berani mempercayai tebakannya sendiri.
Namun fakta memberitahunya bahwa sekarang dia tidak hanya mengenakan pakaian compang-camping, tetapi juga telah terjadi perubahan pada tubuhnya.
Sebelumnya dia memiliki tubuh seksi seorang gadis berusia dua puluh lima tahun. Kini tubuhnya tidak hanya seperti gadis berusia lima belas tahun, tapi juga sangat kurus dan lemah. Yang membuatnya bergidik ngeri bukan perubahan tubuhnya, tetapi fakta bahwa struktur tubuh serta pakaiannya sangat identik dengan tubuh roh gadis itu.
Setelah dia menyebrang ke zaman kuno, apakah Belati Naga miliknya juga mengikutinya atau tidak?
Xing Yu segera menggunakan pikirannya untuk memeriksanya. Dia sangat gembira karena ternyata Belati Naga berharganya juga mengikutinya menyebrang.
"Jika Belati Naga mengikutiku, mengapa Cermin Kunlun tidak dan bahkan menghilang?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Hei, mengapa kamu tidak menjawab pertanyaanku?" suara lemah gadis itu menyadarkan Xing Yu dari lamunannya.
Lagi-lagi tidak menjawab, Xing Yu justru mengajukan pertanyaan lain, "Aku akan menjawab pertanyaanmu. Tapi, bolehkah aku mengetahui identitasmu terlebih dahulu?"
Gadis itu tidak keberatan. Dia memberitahu Xing Yu semua yang diketahuinya. "Namaku Jiang Xingyu. Umurku lima belas tahun di bulan april ini. Aku adalah Nona Tertua dari Kediaman Jiang yang berada di Ibukota An Ming. Aku bertunangan dengan Pangeran Ketiga yang bernama Murong Yuhao. Identitasku yang lain adalah Putri Ming, Putri tingkat kedua dari Kekaisaran Ling Timur."
Kemudahan dia memberitahu tentang kehidupannya.
Xing Yu menjadi pendengar setia walaupun dia sangat terkejut karena ternyata nama gadis itu memiliki kemiripan dengan namanya.
Jiang Xingyu adalah Nona Tertua dari Kediaman Jiang. Puteri Ming adalah gelar yang diberikan secara langsung oleh Kaisar ketika usianya genap lima tahun.
Pada usianya yang ke lima tahun, dia bertunangan dengan Pangeran Ketiga yang bernama Murong Yuhao.
Lahir dari seorang wanita yang berstatus sebagai Nyonya dari Kediaman Jiang serta berstatus sebagai Nona terhormat dari Kediaman Jendral Nalan, Jiang Xingyu menjalani kehidupan terhormat dan mewah sejak lahir.
Sejak usia dini, dia mulai berlatih segala jenis keterampilan seperti beladiri, kaligrafi, catur, melukis serta bermain Qin.
Pada usianya yang ke delapan tahun, dia menjadi gadis jenius yang terkenal dalam lingkaran bangsawan terhormat. Dia juga sangat dicintai serta dimanja oleh seluruh keluarganya.
Namun tanpa diduga, lima tahun yang lalu ketika usianya genap sepuluh tahun, pasukan musuh menyerang perbatasan yang dijaga oleh kakek dan pamannya.
Kakeknya yang merupakan Jendral pemberani bernama Nalan Wangli, serta pamannya yang bernama Nalan Wangyu, tewas mengorbankan nyawa demi melindungi Ibukota An Ming serta Kekaisaran Ling Timur.
Mendengar berita duka tersebut, ibunya yang bernama Nalan Wangzi, sakit parah dan meninggal satu bulan kemudian. Saat meninggalnya sang ibu, Jiang Xingyu yang sudah terpukul atas kematian kakek dan pamannya, jatuh sakit hingga tak sadarkan diri selama kurang lebih seminggu.
Setelah sembuh dari sakit parahnya, dia yang awalnya merupakan gadis kecil bijaksana, secara tak terduga berubah menjadi gadis kecil yang sangat bodoh.
Karena perubahan inilah kehidupan mewahnya berakhir dan kehidupannya yang sengsara baru saja dimulai.
Ayahnya yang bernama Jiang Zhang Wei tidak lagi mencintainya. Selir yang bernama Mo Rushuang sering menyiksanya. Dua saudari yang awalnya hanyalah putri seorang Selir dan takut padanya, berubah menjadi Nona Kedua dan Nona Ketiga yang paling dihormati.
Para pelayan tidak lagi menghormatinya, bahkan memarahinya serta memukulnya sesuka hati mereka.
Jiang Xingyu, seorang gadis kecil yang menjalani kehidupan sengsara bagaikan neraka, tidak pernah sekalipun mengeluh.
Hingga akhirnya kehidupannya berakhir ditangan calon suaminya sendiri, dengan cara ditendang dari atas tebing.
Jiang Xingyu menangis saat mengakhiri ceritanya. Karena hanya sesosok tubuh roh, tidak ada air mata yang menetes seberapa keras dia menangis.
Sedangkan saat ini seluruh tubuh Xing Yu memancarkan aura dingin menakutkan. Sebenarnya sejak Jiang Xingyu mulai bercerita tentang kehidupannya, dia tanpa sadar mengetahuinya lebih detail.
Lebih tepatnya memori kehidupan Jiang Xingyu membanjiri otaknya hingga kemudian menyatu sempurna dengan jiwanya.
-----Terima kasih sudah membaca-----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Shelvia Amanda Dika
jgn bilang klu xiang yu udh bls semua org yg menyakiti jiang xingyu terus rohnya balik lg ke badannya dan xiang yu terjebak didalam cermin kunlun
2024-08-13
0
Septi Verawati
ada ayah durhaka lagi nih 😡😡😡🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2022-10-28
1
Putri Minwa
hai say kk putri Minwa mampir ya, jangan lupa mampir Dibalik Kesetiaan Nayla Ok
2022-10-15
1