Dihadapkan dengan pilihan buntu, Lin Jiayin tidak putus asa dan mulai bertindak melepas tangan hantu dari lehernya. Namun karena kekurangan tenaga, ia tidak bisa melepaskannya seberapa keras ia mencoba.
"Belatiku tidak memiliki mata, jika kau bertingkah lagi, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu selanjutnya." Suara dingin Jiang Xingyu membuat Lin Jiayin terpaksa menghentikan tindakannya.
Melihat Belati mendekati wajahnya, ia tidak bisa menahan ketakutannya lagi dan pingsan begitu saja.
"Pingsan? Ah, tidak menyenangkan!" Jiang Xingyu melepaskan tangannya.
Tubuh Lin Jiayin kehilangan penopang dan terjatuh menimpa tubuh Pelayannya.
Namun Jiang Xingyu masih memiliki ribuan cara untuk membuatnya sadar.
Berikutnya ia mengangkat tangan kanannya dan menampar pipi kanan Lin Jiayin. Bunyi 'PLAK' terdengar cukup keras bersamaan dengan lima cetakan jari berwarna merah gelap.
Lin Jiayin tidak sadarkan diri, tapi satu tamparan itu membuat alisnya berkerut.
"Tidak bangun?" Jiang Xingyu mengernyit.
Ia kembali mengangkat tangannya dan kali ini menggunakan semua tenaganya.
Lin Jiayin terbangun karena rasa sakit dan secara tidak sadar ingin berteriak. Tapi ketika ia melihat Belati hanya berjarak satu inci dari wajahnya, ia terpaksa menahan teriakannya yang hampir pecah. Saat ini rasa takutnya melebihi rasa takut yang bisa ditanggung oleh manusia normal.
"Tolong biarkan aku pergi..." Ia memohon, ia tidak berani menatap mata menakutkan seseorang yang diyakininya sebagai hantu.
Jiang Xingyu menggertakkan giginya. "Waktu itu ketika kau dan Murong Yuhao ingin membunuhku, bukankah aku juga memohon sama sepertimu? Sekarang katakan padaku, kualifikasi apa yang kau miliki untuk memohon padaku?"
"Tolong lepaskan aku..." Lin Jiayin tidak bisa mendengar dengan jelas. Saat ini yang ia ketahui hanyalah memohon secara membabi buta.
Jiang Xingyu tidak peduli. Ia melayangkan tamparannya lagi secara bergantian. Suara 'PLAK! sangat keras mewakili seberapa besar kemarahannya.
Dalam hitungan detik wajah Lin Jiayin terlihat bengkak seperti kepala babi. Merasakan rasa sakit yang menurutnya tidak manusiawi, dia akhirnya pingsan lagi.
Melihat telapak tangannya memerah, Jiang Xingyu tidak berencana melanjutkan lagi. Pelajaran kecil darinya cukup sampai disini.
Lagipula pelajaran ini akan membuat Lin Jiayin tersiksa selama beberapa waktu.
Setelah aksi penamparan, ketika Jiang Xingyu pergi menjauh, terdengar teriakan memilukan dari arah hutan kecil.
Lin Jiayin terbangun dan saat merasakan sakit dikedua pipinya, ia secara refleks berteriak histeris. Ketakutan mendalam yang dirasakannya membuatnya mengigau tak jelas. Ia berdiri kemudian berlari ke segala arah.
Tanpa sadar ia yang kehilangan kendali berlari menuju jalan utama. Sepanjang jalan tubuhnya terus bergetar dan langkahnya terhuyung-huyung tak menentu, jatuh berkali-kali dan bangun lagi.
"Hei! Berjalan ke segala arah dan menabrak orang, apa kau buta?" seseorang memakinya.
"Gadis ini bukan buta, tapi sudah gila!" Ungkap yang lain.
"Tsk, tsk, melihat wajahnya yang jelek dan bengkak, gadis ini pasti berselingkuh dengan Suami orang dan telah dipukuli oleh Istri sahnya." Seseorang menebak.
"Ya. Jika tidak, bagaimana mungkin dia dipukuli begitu parah? Tsk, tsk, seorang gadis yang tidak bermoral." Orang lain setuju dan yang berbicara adalah seorang pria.
Namun setelah kata-katanya keluar, seorang wanita menanggapinya dengan kesal. "Daripada mengkritik gadis ini, lebih baik kalian para pria introspeksi diri dulu. Jika bukan karena para pria yang tidak bisa memberi kepastian dan menepati kata-katanya, bagaimana mungkin ada gadis seperti ini? Saat awal menikah, kalian para pria berjanji hanya ingin mencintai Istri yang dinikahinya secara sah. Namun beberapa waktu kemudian kalian justru menikahi banyak Selir. Setiap hari bersenang-senang dengan para Selir tanpa memikirkan perasaan Istri sah."
Para wanita disekitar, entah itu tua atau muda, menyetujuinya kalimat tersebut. Walaupun di zaman ini seorang pria diizinkan menikahi banyak Selir, tapi wanita atau Istri mana yang bersedia berbagi Suaminya dengan wanita lain?
"Bukankah normal bagi seorang pria untuk memiliki Selir? jika kau memiliki kemampuan, raih hati Suamimu dan jangan biarkan tertarik pada wanita lain. Jika kau bahkan tidak memiliki kemampuan dasar seperti ini, lebih baik diam saja daripada seumur hidup kau tidak diperlakukan dengan baik oleh Suamimu." Pria itu tidak setuju.
"Logika macam apa itu?!" Ucap seorang wanita yang semakin kesal.
"Tunggu! Bukankah gadis gila ini merupakan kecantikan nomor satu di Ibukota kita? Nona Lin Jiayin? bukankah tadi masih baik-baik saja? mengapa dalam waktu singkat wajahnya berubah seperti kepala babi?" seorang pemuda mengenali Lin Jiayin, suaranya yang penuh tanda tanya membuat semua orang kembali menaruh penglihatan mereka pada sang gadis gila.
"Apa? tidak mungkin dia Nona Lin?!" Suara keras bagaikan bom meledak hebat hingga menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang lainnya.
"Ah! Jangan datang padaku! Pergi! Jangan datang padaku!" Lin Jiayin terlihat sangat ketakutan.
"Melihat kondisinya sekarang, sepertinya mentalnya telah terganggu." Ucap seseorang yang heran sekaligus bersimpati.
"Pada hari biasanya Nona Lin sangat sombong dan angkuh. Mungkin saja dia telah menyinggung seseorang yang seharusnya tidak disinggung,"
"Mungkin yang terjadi padanya sekarang adalah hasil dari ulahnya sendiri,"
"Jangan asal membuat asumsi. Mungkin saja kejadiannya tidak sesederhana seperti yang kita pikirkan." Seseorang menebak.
-----Terima kasih sudah membaca-----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
gila gila deh, biar mampuss RASAKAN 😏😏😏
2023-09-05
0
Sulati Cus
pria egois gmn klu di baliknpara wanita jg boleh py banyak selir😂
2022-10-30
1
Sulati Cus
😂😂😂😂😂😂
2022-10-30
2