Berita tentang kegilaan Lin Jiayin menyebar hingga hampir ke seluruh Kota.
Orang pertama yang mengetahuinya adalah Pangeran ketiga, Murong Yuhao.
-Mansion Pangeran Yuhao-
Pangeran Yuhao yang sedang berada di ruang belajar terperanjat kaget.
"Apa yang terjadi pada Jiayin?" tanyanya.
"Nona Lin dicegat dalam perjalanan pulang. Kedua pipinya bengkak seperti kepala babi. Dia juga terlihat sangat ketakutan, bahkan mengigau tidak jelas sambil berteriak meminta tolong," jawaban hormat seorang bawahan bernama Yifei.
"Di seluruh Ibukota tidak mungkin ada yang berani menyakitinya." Lagi-lagi Pangeran Yuhao terkejut.
Ia tahu sifat Lin Jiayin sombong dan angkuh, apalagi sering menyinggung banyak pihak, tapi sejauh ini tidak ada yang berani membalas.
Semakin memikirkannya, semakin ia yakin apa yang terjadi tidak sesederhana yang terlihat. "Dimana dia sekarang?"
"Saya sudah menginstruksikan bawahan yang lain untuk mencari Nona Lin." Jawab bawahan lain bernama Yimei.
"Selidiki apa yang sebenarnya terjadi. Siapa yang menyakitinya dan apa motifnya." Perintah Pangeran Yuhao.
"Ya!" Jawab keduanya bersamaan.
.....
Di suatu tempat yang masih dalam lingkup jalan utama, berdiri dua gadis muda berusia 19 tahun. Keduanya mengenakan pakaian polos berwarna hitam, memiliki wajah cantik alami serta penampilan heroik.
Keduanya adalah Yifei dan Yimei yang saat ini tengah menangani kegilaan Lin Jiayin.
"Pergi! Jangan mendekatiku." Lin Jiayin sangat ketakutan, semua orang yang dilihatnya selalu berupa hantu Jiang Xingyu.
Yifei sakit kepala melihat kerumunan yang semakin banyak, kemudian ia memukul meridian bagian belakang leher Lin Jiayin hingga membuatnya pingsan, lalu memerintahkan para bawahannya untuk membawanya pulang.
-Mansion Jendral Lin-
Mansion Jendral Lin yang awalnya tenang seperti biasa, dalam sekejap dilanda kekacauan. Berbagai gelombang bawahan dikerahkan untuk mencari keberadaan Lin Jiayin dan membawanya kembali bagaimanapun kondisinya.
Beberapa waktu singkat kemudian, bawahan Pangeran Yuhao datang membawa Lin Jiayin yang berada dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Saat ini di aula utama, Jendral Lin memandangi dua orang yang tengah berlutut dengan ekspresi muram.
Keduanya adalah pelayan pribadi Lin Jiayin dan kusir yang mengendarai gerbong sebelumnya. Tubuh mereka bergetar ketakutan dan hati mereka dilanda kepanikan.
"Apa yang terjadi?" tanya Tuan Besar Lin dengan suara yang sulit dideteksi.
Jendral Lin yang bernama lengkap Lin Qian Cheng, merupakan Jendral besar yang saat ini memimpin Militer Kekaisaran Ling Timur.
Sebagai seorang Jendral, dia telah lama berada di Medan Perang dan secara bertahap memiliki aura mendominasi. Tidak marah sudah menakjubkan seperti Singa. Ketika marah seperti saat ini, dia terlihat menakutkan seperti akan menghancurkan apapun yang tidak baik dimatanya.
"Hamba tidak tahu apa-apa. Saat itu dada hamba tiba-tiba terasa sangat sakit, kemudian hamba tidak sadarkan diri." Kusir buru-buru menjawab seperti yang diketahuinya.
"Mei Lan, apa kau juga tidak tahu apa yang terjadi pada Nonamu?" Kali ini pertanyaan ditujukan pada Mei Lan yang seluruh tubuhnya tidak berhenti gemetar.
"Tuan Besar, itu, itu sungguh Hantu Jiang Xingyu, Dia mendatangi Nona untuk menuntut balas dendam." Jawab Mei Lan tanpa sadar.
Sekarang kondisinya belum stabil dan masih terus mengingat rupa Hantu Jiang Xingyu.
"Apa?! Hantu Jiang Xingyu?" alis Tuan Besar Lin menegang.
Sebagai seorang Jendral besar dan Pemimpin Keluarga, pengetahuannya tentu tidak dangkal, Ia percaya dan yakin bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya Hantu.
"Ah Fu, kau keluar dulu." Perintahnya pada Kusir.
"Ya, Tuan." Ah Fu segera menanggapi.
Mengalihkan pandangannya pada Mei Lan, Tuan Besar Lin bertanya serius. "Sebagai pelayan pribadi yang selalu mengikuti Jiayin, kau tidak mungkin tidak mengetahui apa-apa kan? sekarang katakan, ada apa dengan Hantu Jiang Xingyu yang kembali untuk balas dendam?"
Mei Lan yang kondisi mentalnya perlahan membaik, memberitahu semua yang diketahuinya. "Beberapa hari yang lalu ketika Kuil Yun mengadakan doa bersama, Jiang Xingyu juga datang. Nona dan Pangeran Yuhao menjebaknya kebelakang Kuil kemudian mendorongnya dari Tebing. Itu, Tuan, Hantu Jiang Xingyu benar-benar mendatangi Nona."
"Belakang Kuil Yun? apakah Tebing yang dikenal curam itu?" Tuan Besar Lin terperanjat kaget.
"Benar, Tuan." Jawab Mei Lan sekali lagi.
Tuan Besar Lin sangat terkejut karena ternyata kematian Nona Jiang tertua memang terkait dengan puterinya.
Keterkejutannya berkurang ketika mendengar Pangeran Yuhao juga terlibat. Ia yakin Pangeran Yuhao adalah pelaku utaman dan mungkin puterinya hanya menyaksikan dari samping.
Di dunia ini yang paling menginginkan kematian Nona Jiang tertua bukan hanya puterinya, tapi juga Pangeran Yuhao.
Sebagai seorang Bangsawan ambisius, yang paling Dia ingin nikahi bukan seorang istri, tetapi kekuasaan. Ini adalah aturan utama permainan perebutan kekuasaan yang selalu diterapkan oleh keluarga Kekaisaran.
Karena alasan inilah Ia tahu mengapa Pangeran Yuhao tidak ingin menikahi Nona Jiang tertua dan bersikeras memilih menikahi puterinya.
Ia menolak ketika Pangeran Yuhao mendekati puterinya karena kekuasaan, tapi setelah Pangeran Yuhao berjanji akan menjadikan puterinya sebagai Permaisuri setelah berhasil naik tahta, tidak ada alasan untuk menolaknya lagi.
"Kau boleh pergi sekarang. Ingatlah! Masalah ini tidak boleh sampai tersebar." Perintahnya.
"Tuan yakinlah, hamba akan menutup rapat masalah ini." Mei Lan menangkupkan tangannya dengan hormat kemudian meninggalkan aula utama.
.
.
_____Happy Reading_____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Putri Minwa
Mei kan, harus tetap jaga rahasia tuan mu ya
2022-10-30
1
Putri Minwa
jangan lupa lirik di mutiara Yang Terabaikan ya thor
2022-10-29
1
Nita Itha
mungkin dia bukanlah anak kandungnya
2022-07-17
1