"Enyah!" Sorot mata pria itu dipenuhi niat membunuh.
Jiang Xingyu mengakui bahwa tatapannya sangat menakutkan. Dia merasa takut hanya dengan menatapnya. Apalagi, dia selalu merasa bahwa identitasnya tidak sederhana.
Dia memancarkan aura seperti seorang Raja!
"Huhuhu! Pria tampan, aku sudah berkata tidak akan menyakitimu, mengapa kamu tetap menyuruhku pergi? lagipula jika bukan karena mengagumi wajahmu yang begitu tampan, aku tidak mungkin tetap berada disini." Ucapnya dengan tatapan berkaca-kaca, seolah-olah dia telah ditindas.
Ekspresi pria itu menjadi lebih suram dibandingkan sebelumnya.
Jiang Xingyu mengangkat sudut bibirnya dan berkata, "Pria tampan, mengapa kamu menatapku seperti itu? mungkinkah kamu jatuh cinta padaku? Mm, aku tahu kecantikanku akan membuat siapapun terpesona, jadi wajar saja jika kamu juga terpesona. Tetapi jika kamu terus menatapku, aku akan merasa malu..."
Pria itu tidak menyangka akan ada hari dimana dia bertemu dengan seorang gadis hooligan, tidak tahu malu serta narsis. Meskipun gadis itu sedikit kurus dan terlihat pucat, wajah mungilnya memang cantik.
"Pria tampan, bisakah kamu berhenti menatapku? aku benar-benar malu. Kamu tidak hanya menodai mata polosku, tapi juga membuat wajah cantikku ternodai karena tatapanmu." Setelah itu, Jiang Xingyu mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah tampan pria itu.
Tepat saat tangan kanannya berjarak satu inci dari wajah pria itu, tiba-tiba terdengar suara 'Klik!' bersamaan dengan rasa sakit dipergelangan tangan kanannya.
"Persetan denganmu!" Jiang Xingyu mengumpat sambil mundur menjauh.
"Kamu pria yang, uhuk-uhuk..." Sebelum selesai memakinya, dia tersedak akan tatapan pria itu.
Dia menghela nafas kasar, kemudian memperbaiki pergelangan tangannya yang terkilir.
Suara 'Klik!' sekali lagi terdengar.
Pria itu terkejut melihat tindakannya. Dia tidak menyangka Jiang Xingyu bukan hanya tidak menangis setelah pergelangan tangan kanannya terkilir, tapi juga memperbaikinya dengan mudah. Tindakannya yang terampil seolah-olah dia sudah terbiasa melakukannya.
Memang benar Jiang Xingyu sudah terbiasa melakukannya. Dia adalah agen pembunuh di kehidupan sebelumnya, saat dia berlatih beladiri, terkilir atau semacamnya sudah menjadi hal yang biasa baginya. Sangat mudah baginya untuk memperbaikinya kembali.
"Kamu benar-benar tidak tahu cara memperlakukan gadis cantik. Yah, aku mengaku salah. Tapi kamu seharusnya tidak menyakiti seorang gadis yang bahkan belum menyentuhmu." Jiang Xingyu melangkah pergi setelah menyelesaikan ucapannya.
Pria itu mengangkat kedua alisnya. Dia sama sekali tidak merasa bersalah. Lagipula jika bukan karena keadaannya yang tidak bisa bergerak, dia tidak akan melepaskan gadis yang telah menggodanya dengan kata-kata tidak tahu malu, serta berkali-kali menyebut wajahnya yang bermartabat sebagai pria tampan bodoh.
Begitu Jiang Xingyu pergi, pria itu memuntahkan seteguk darah.
Dia berkata, "Gadis kecil, sebaiknya kita tidak bertemu lagi. Jika kamu muncul di hadapanku lagi, aku akan membuat hidupmu sengsara!"
Setelah itu, dia kembali memejamkan matanya dan melanjutkan meditasinya yang terganggu.
Disisi lain, setelah keluar dari kolam air terjun, Jiang Xingyu segera mengenakan pakaiannya dan kemudian pergi dengan langkah terburu-buru.
Ketika dia menyadari pria itu tidak mengejarnya, dia berdiri bersandar pada pohon didekatnya. Sialnya saat dia baru beristirahat sekitar satu menit, tiba-tiba dia mendengar suara mendesis yang paling menyebalkan.
Dia melihat beberapa ular bergelantungan di atas dahan pohon dibelakangnya. Kekesalannya semakin memuncak ketika ular-ular itu menatapnya seperti mangsa menyedihkan. Tanpa berpikir panjang, dia memanggil Belati Naga dan melepaskan sedikit auranya hingga membuat ular-ular itu mundur dengan sendirinya.
Kemudian dia melanjutkan beristirahat sampai puas.
Berselang satu jam kemudian, dia melanjutkan perjalanannya, namun dia kebingungan lantaran semakin jauh kakinya melangkah, semakin padat pula pohon-pohon yang dilewatinya.
"Sepertinya aku memasuki hutan bagian terdalam. Jika begitu, aku harus berjalan ke arah dimana pohon-pohon terlihat jarang." Ucapnya.
Setelah mengubah arah, tidak butuh waktu lama baginya untuk keluar dari hutan bagian dalam.
Merasa sangat kelelahan, dia langsung merebahkan tubuhnya di atas rerumputan kasur. Dia juga merasa sangat lapar.
Jiang Xingyu menghela nafas berat ketika memikirkan kondisi tubuhnya yang lemah serta kekurangan gizi baik.
Memikirkan perjalanan hidupnya yang masih sangat panjang, dia bangkit dan melanjutkan berjalan keluar dari hutan, sambil melihat sekeliling apakah ada buah-buahan liar yang bisa dimakan.
"Aku harus mencari makanan untuk mengisi perutku. Jika tidak, aku tidak akan memiliki tenaga untuk kembali ke Ibukota." Ucapnya dengan pasrah.
Setelah berjalan sekitar sepuluh menit lamanya, hidungnya tiba-tiba mencium aroma ikan panggang yang tidak jauh dari arah depan.
Dia mempercepat langkah kakinya menuju sumber aroma. Kemudian kedua matanya terpaku pada api unggun kecil didepannya. Lebih tepatnya pada ikan panggang di atas api unggun kecil, yang mengeluarkan aroma harum hingga membuat perut kelaparannya semakin menjerit.
Melihat tidak ada seorangpun disekitar api unggun, Jiang Xingyu yang sangat kelaparan dan mengira pemilik ikan panggang telah pergi, tanpa berpikir panjang langsung mengambilnya.
Dia mulai makan setelah memastikan tidak beracun.
Ketika hampir selesai menghabiskan ikan panggang berukuran lumayan besar, sebuah suara kemarahan terdengar dari kejauhan, "Hei, bagaimana kamu bisa mencuri ikan panggang orang lain dan memakannya dengan lahap?"
"Uhuk-uhuk..." Jiang Xingyu tersedak mendengar suara kekanak-kanakan itu.
Benar! Suara itu milik bocah lelaki berusia sekitar dua belas tahun.
"Uhuk-uhuk..." Jiang Xingyu tersedak hingga wajahnya memerah.
"Kamu... apa kamu baik-baik saja?" Bocah lelaki itu mengernyitkan dahinya, terlihat khawatir.
"Apa kamu melihatku sedang baik-baik saja?" Jiang Xingyu pura-pura marah.
Dia juga terkejut melihat bocah lelaki itu tiba di hadapannya dalam sekejap mata.
Sangat cepat!
Jiang Xingyu tidak mau mengakuinya. Faktanya, dia cemburu pada kecepatan bocah itu. Pada saat yang sama, dia juga semakin bersemangat untuk meningkatkan kekuatan internalnya!
"Kamu, kamu, kamu gadis jelek, apa kamu tidak tahu kalau mencuri adalah sesuatu yang tidak dibenarkan? kamu bukan hanya tidak mengakui kesalahanmu, tapi juga berbalik memarahi pemilik barang yang kamu curi."
Jiang Xingyu terkejut. Bukan karena diceramahi, tapi karena dipanggil... gadis jelek?
-----Terima kasih sudah membaca-----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Putri Minwa
lanjut thor
2022-10-15
1
Herry Ruslim
cewek sejelek apapun,jgn pernah di bilang jelek..itu rumus kehidupan bila ingin selamat dunia akhirat...
2022-08-12
1
Nur Aliya Hikmah
kena batu nya tuh.. kenapa gak cari ikan pas mandi tadi...😅
2022-07-29
1