Tidak merasakan niat yang berbahaya dari dua tatapan tersebut, Jiang Xingyu menurunkan kewaspadaannya dan berbalik kebelakang.
Ia melihat dua gadis muda sedang berdiri didekat gerbang Kuil dan tengah menatapnya.
Dua gadis muda berusia sekitar 17 dan 18 tahun, keduanya mengenakan pakaian berwarna biru serupa serta rambut panjang yang ditata serupa.
Wajah keduanya terlihat pucat disertai sudut bibir mereka tampak sehabis muntah darah. Jika dilihat berdasarkan penampilan, dipastikan keduanya dalam kondisi terluka. Mereka terlihat semakin menyedihkan ketika beberapa luka yang tidak hanya ada yang mengering, tapi juga ada yang terus-menerus mengeluarkan darah.
Lamunan Jiang Xingyu dibubarkan ketika gadis yang tampak lebih tua berbicara padanya.
"Aku meminta maaf telah membuatmu terlibat dalam pertarungan ini. Aku juga berterima kasih karena dengan membunuh para pembunuh itu, kau telah menyelamatkan hidup kami berdua. Terima kasih." Dengan suara lemah, gadis lebih tua mengucapkan terima kasih yang tulus.
Dengan nada suara serupa, gadis lebih muda berkata. "Terima kasih telah menyelamatkan hidup kami."
"Aku mengerti apa yang kualami. Jadi kalian tidak perlu berterima kasih." Jiang Xingyu tampak biasa saja menanggapinya.
Tak ingin tinggal lebih lama, ia segera melangkah pergi tanpa menunggu tanggapan keduanya.
"Ning Xia, Ning Xia, ada apa denganmu?"
Ketika Jiang Xingyu berjalan sekitar lima langkah, daun telinganya tiba-tiba mendengar panggilan cemas dari belakangnya. Tidak perlu berbalik, ia tahu apa yang terjadi.
Luka mereka cukup serius, apalagi luka gadis yang lebih muda. Bahkan jika keduanya selamat dari kejaran para pembunuh, ia tidak yakin apakah mereka akan selamat dari luka-luka separah itu.
Awalnya ia memilih pergi karena tidak ingin ikut campur, lagipula bukan urusannya apakah keduanya bisa bertahan hidup atau tidak. Tetapi sekarang setelah memikirkannya lagi, entah mengapa ia tidak bisa melanjutkan langkahnya.
Ia berbalik kebelakang dan mengarahkan pandangannya pada gadis yang dipanggil Ning Xia.
Sekarang Ning Xia berbaring tidak sadarkan diri dipangkuan gadis lebih tua. Luka ditubuhnya terus-menerus mengeluarkan darah hingga membuat wajahnya lebih pucat dari sebelumnya. Jika pendarahan tidak dihentikan dan diobati tepat waktu, dia akan meninggal dalam kurun waktu satu jam kemudian.
"Bertahanlah. Tunggu sampai aku kembali!" Sesudahnya lima kata terucap, Jiang Xingyu berbalik pergi menuju arah lain.
Mendengar ucapan dan melihat kepergiannya yang terburu-buru, gadis lebih tua yang bernama Ning Zhi menampakkan ekspresi rumit.
Karena Nona itu mengatakan agar menunggunya kembali, ia mengurungkan niatnya untuk pergi dan akan menunggunya.
Melihat sebentar lagi hari akan gelap, ia beranjak mengumpulkan ranting-ranting kering yang berada disekitarnya, membentuk menjadi api unggun kecil lalu membakarnya dengan caranya sendiri.
Tak lama setelah itu, ketika setengah jam telah berlalu dan ketika kegelapan malam telah tiba, ia melihat Nona itu benar-benar kembali.
Cahaya rumit muncul dimata Ning Zhi. Sebelumnya ia menebak kepergian Nona itu mungkin untuk mencari tanaman obat. Namun nyatanya dia tidak hanya mencari tanaman obat, tapi juga pergi menangkap ikan.
Ia tidak tahu harus berkata apa selain terima kasih. Ia sangat terharu karena orang yang tidak dikenalnya akan membantunya hingga sedemikian rupa.
"Haluskan tanaman obat ini lalu balurkan pada luka saudarimu sekaligus pada lukamu juga." Ucap Jiang Xingyu sambil menyerahkan segenggam tanaman obat.
Kemudian ia melangkah pergi kearah api unggun, mencari tempat duduk yang nyaman lalu membakar ikan yang sudah dibersihkan.
"Terima kasih." Ucap Ning Zhi sambil menundukkan kepalanya.
Sikap Nona itu sangat dingin dan acuh tak acuh. Namun ia sangat bersyukur karena bagaimanapun juga hidupnya serta hidup saudarinya sekali lagi diselamatkan olehnya.
Dibawah kegelapan malam yang hanya disinari oleh terangnya api unggun, Ning Zhi selesai menghaluskan tanaman obat dan membalurnya pada luka saudarinya serta pada lukanya sendiri.
Sedangkan setelah selesai memanggang semua ikan, Jiang Xingyu menyerahkan dua sebagian pada Ning Zhi.
Setelah melihat kondisi Ning Xia perlahan membaik, ia kembali ketempat duduknya dan memakan ikan panggang bagiannya. Keesokan harinya sebelum matahari terbit, ia segera pergi dan meninggalkan kalimat pendek untuk Ning Zhi yang terbangun lebih dulu. "Jaga diri kalian baik-baik."
Sebagai tanggapan, Ning Zhi menganggukkan kepalanya dan tak lupa mengucapkan terima kasih berulang kali.
Setelah memastikan kondisi saudarinya baik-baik saja, akhirnya ia meletakkan hatinya yang terus menerus khawatir. Mengingat kembali apa yang terjadi semalam, ia memutuskan bahwa jika ia dan saudarinya berhasil melewati bencana yang sedang mereka lalui, dimasa depan jika bertemu dengan Nona penyelamat lagi, mereka pasti akan membalas budi nyawa ini berkali-kali lipat walaupun Nona penyelamat itu tidak membutuhkannya.
Sebenarnya semalam Ning Zhi sudah mengungkapkan keinginannya untuk balas budi pada Jiang Xingyu, namun di tengah-tengah ucapannya, Jiang Xingyu menyela dan mengatakan bahwa mereka tidak perlu balas budi.
Alasannya karena mereka adalah orang asing yang tidak sengaja bertemu. Terlebih lagi Jiang Xingyu tidak pernah membutuhkan balasan atas perbuatan yang dilakukannya.
"Ning Xia, Ning Xia, cepat bangun. Kita harus segera pergi!" Ning Zhi membangunkan saudarinya dengan lembut.
Jika mereka tidak segera pergi, kemungkinan para pembunuh gelombang kedua akan segera menemukan keberadaan mereka.
Setelah Ning Xia terbangun dan mengisi perutnya dengan ikan panggang yang disimpan untuknya, mereka segera pergi meninggalkan Kuil rusak.
Sepanjang jalan mencari tempat yang aman, Ning Zhi menceritakan semua yang terjadi semalam pada saudarinya.
Sama seperti Ning Zhi, setelah mendengarkan keseluruhan cerita, Ning Xia membuat keputusan yang serupa yakni membalas budi nyawa pada Nona penyelamat itu.
-----Terima kasih sudah membaca-----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Putri Minwa
lanjut thor semangat
2022-10-16
1
Zulvianti
hmm aku suka sifat pemeran utamanya, sayangnya kurang dingin thor
2022-03-08
1
Xel
hm
2022-01-13
14