Seorang Mayat

Setelah semua warga berkumpul, mereka semua menuju kesebuah pemakaman.

Setelah sampai disana, mereka semua terkejut. Melihat mayat seorang laki-laki dengan keadaan yang masih bertelanjang, serta matanya yang masih melotot sempurna dan bersimbah darah diseluruh tubuhnya dengan papan Nisan yang tertancap diperutnya.

"Astagfirullah hallazim" Ucap mereka serempak.

"Bagaimana bisa seperti ini, kenapa laki-laki ini bisa menancapkan dirinya sendiri ke papan Nisan ini" Ucap Pak RT menyesali kejadian ini, karena memang saat ini bukan batu nisannya menancap ditubuh pria itu, melainkan tubuh pria itu yang berada di atas papan Nisan milik Almarhum Dewi, dengan keadaan bertelungkup mencium tanah dan Papan Nisan itu masih utuh berdiri di makam milik Dewi.

Para warga mengangkat tubuh pria itu dari baru Nisan milik Dewi, setelah terlepas, mereka meletakkan mayat itu kesebuah tandu yang mereka bawa tadi.

"Pak RT, ini seperti anak buahnya Pak Jaya yang pernah Dewi tunjuk sebagai pelaku pemerkosaan waktu itu" Ucap salah satu warga, sambil mengingat-ingat kejadian waktu di rumah adat waktu itu.

"Iya benar, ini bener orangnya" Balas salah satu warga membenarkan.

"Apakah yang dikatakan Dewi waktu itu memang benar, dan sekarang dia membalas dendam kepada mereka" Ucap salah satu warga menduga-duga. Sambil bergidik ngeri, mengingat dengan kejadian aneh semenjak kematian Dewi beberapa hari terakhir.

Pak RT nampak diam, sambil memandang wajah mayat itu dengan sedikit kerutan dikeningnya.

"Apa benar yang dikatakan para warga waktu itu, bahwa Dewi sudah menjadi Hantu gentayangan? Dan sekarang dia membalas semua orang yang menyakiti dia" Batin Pak RT

Setelah lama memandang, Pak RT dan para warga pergi dari sana dengan sudah membawa mayat itu.

Setelah sampai dirumah keluarga mayat itu, para warga bergotong royong membantu dalam proses pemakaman hingga selesai.

Semenjak kejadian ini, banyak warga yang tidak ingin lagi keluar rumah. Mereka semua mengurung dirinya didalam rumah ketika hari sudah mulai petang.

Sementara di tempat lain,

Di sebuah rumah mewah, tepatnya diruangan kerja.

"Bagaimana ini bos, si Santo sudah mati. Aku tidak mau selanjutkan kita juga menjadi korban Dewi" Ucap Joni, dengan wajah ketakutan.

"Siapa bilang bahwa Santo mati karena Dewi, Dewi itu udah mati" Balas Pak Jaya santai, masih bersandar disebuah bangku dengan masih fokus membaca sebuah buku.

"Para warga kampung selalu membicarakan arwah Dewi yang gentayangan, ditambah lagi semenjak kematian Santo yang begitu mengerikan saya mengira bahwa ini adalah pembalasan dendam Dewi" Jelas Joni.

"Hahahaha" Pak Jaya tertawa puas disana.

"Itu tahayul" Sambung Pak Jaya lagi.

"Tapi bos,,,,,,,"

"Sudah, jangan tapi-tapian lagi. Sekarang waktunya bekerja" Ucap Pak Jaya, memotong perkataan Joni.

"Baik bos" Balas Joni pasrah. Joni berjalan keluar dari ruangan Pak Jaya.

Joni kembali bekerja, seperti biasa dia pergi ke rumah-rumah warga yang memiliki hutang kepada Pak Jaya.

Malam harinya,

Ditengah perjalanan, Joni bergoncengan dengan seorang pria bernama Jarwo yang tidak lain adalah teman kerjanya yang juga merupakan anak buah Pak Jaya.

"Wo, kamu denger gak sih cerita-cerita para warga itu mengenai Dewi yang gentayangan" Tanya Joni, yang duduk belakang Jarwo. Sementara Jarwo menggonceng motornya.

"Iya aku denger kok, apa iya ya kalau Santo itu meninggal karena Dewi" Balas Jarwo namun masih tetap fokus menyetir.

"Iyaaaaaaa" Suara itu terdengar lirih

"Jon, kok suara kamu seperti perempuan?" Tanya Jarwo bingung.

Joni tidak menjawab Jarwo, "Jon, kok motornya jadi berat gini. Kamu makan apa sih kok berat banget" Tanya Jarwo lagi.

Namun Joni masih tidak menjawab, Joni sejak tadi merasakan hawa dingin dibelakangnya. Iya memberanikan diri untuk menoleh kesisi belakangnya, karena dia pun juga mendengar suara itu.

"Ha-hantuuuuuu" Teriak Joni

"Apa hantu" Balas Jarwo dengan melajukan gas motornya.

Seketika, disaat mereka sedang melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, sesosok benda putih menghadang didepan. Jarwo dengan rasa takut langsung memutar setang motornya kesisi kiri, namun dia malah kehilangan keseimbangan. Akhirnya motor itu malah melaju ke arah jurang yang amat dalam, dan mereka berdua jatuh kesana dengan motor yang sudah meledak.

Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Aldi Yansyah

Aldi Yansyah

seremmmmmm

2022-01-28

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!