Terungkap Sudah

Keesokan harinya, Dewi masih terbaring lemah ditempat tidurnya, dengan tempelan infus disisi kanan tangannya.

Nenek mengelap wajah hingga tangan dan kaki Dewi, dengan kain lap yang sudah iya basahi dengan air.

Dewi menggeliat disaat kain lap itu mengenai wajahnya, "Dewi, kau sadar sayang" Ucap nenek sedikit dengan wajah senangnya.

Dewi mulai membuka matanya perlahan namun pasti, "Nenek" Ucap Dewi dengan lirih

"Aku dimana" Sambung Dewi

"Kamu dirumah Dewi, beristirahat saja dulu" Jawab nenek

"Siapa yang membawaku kerumah nek?" Tanya Dewi

"Para warga yang membawamu kesini Dewi, kamu ditemukan jauh didalam hutan" Jawab nenek

"Nenek, maafkan aku sudah membuat nenek hawatir" Ucap Dewi, masih dengan suara yang lirih.

"Tidak apa-apa Dewi, yang penting kamu selamat nenek sudah senang" Jawab nenek, sedikit meneteskan air mata.

"Nenek, aku ingin bicara" Dewi menggenggam tangan nenek dengan erat.

"Bicara apa Dewi" Tanya nenek

"Kemarin aku, kemarin aku" Dewi tampak sangat ragu-ragu.

"Bicara saja Dewi, nenek tidak akan marah" Jelas nenek, sebenarnya nenek tau apa yang ingin Dewi sampaikan, namun nenek ingin mengetahui lebih lanjut kejadian yang sebenarnya tentang hilangnya Dewi kemarin.

"Nenek, aku diperkosa, aku sudah kehilangan harga diriku nek" Ucap Dewi dengan cepat yang sudah menangis, nenek langsung memeluk tubuh Dewi dan juga ikut menangis dipelukan Dewi.

Nenek tidak kuasa menahan air matanya itu, melihat cucu satu-satunya menangis karena kehilangan keperawanan nya.

"Dewi, siapa yang melakukan ini kepadamu" Tanya nenek, yang sudah melepaskan pelukannya.

Dewi sedikit diam dengan raut wajah takut. "Dewi, bicara saja. Nenek tidak akan marah padamu" Ujar si nenek.

"Yang melakukannya adalahh.....Pak Jaya dan anak buahnya" Ucap Dewi, kembali menangis mengingat kejadian yang menimpanya.

"Maafkan nenek yang tidak bisa menjagamu Dewi, kamu tenang saja. Nenek akan menuntut Pak Jaya agar dia bertanggung jawab atas semua ini" Tegas nenek.

"Tapi nek, aku tidak mau menikah dengannya" Ucap Dewi

"Kamu tidak perlu hawatir, nenek pastikan Pak jaya akan diberikan hukuman oleh kepala Desa disini" Ucap nenek, sudah mulai merasa geram.

Dewi hanya diam, dia benar-benar tidak tau harus berbuat apa saat ini. Hanya kesedihan yang mendalam yang iya rasakan.

"Tenanglah, nenek akan mengurus semuanya. Kamu harus fokus untuk pemulihan tubuhmu dulu" Jelas nenek.

Dewi mengangguk mengerti, "Istirahatlah" Sambung nenek lagi sambil merapikan selimut ke tubuh Dewi.

Setelah memastikan Dewi beristirahat dengan tenang, nenek pergi keluar rumah menuju rumah Pak RT.

Setelah sampai di depan rumah Pak RT, nenek mengetuk pintu.

Tok

Tok

Tok

"Iya sebentar" Teriak seseorang dari dalam rumah.

"Nenek, silahkan masuk nek" Ucap Pak RT yang sudah berdiri diambang pintu.

Nenek masuk kedalam rumah dan duduk dikursi yang disiapkan diruang tamu.

"Ada apa nek, bagaimana kabar Dewi sekarang" Tanya Pak RT

"Dewi sudah jauh lebih baik Pak RT, Saya kesini ingin bicara hal penting" Ucap nenek

" Bicara saja nek"

"Dewi sudah memberitahu saya, siapa yang memperkosanya waktu itu" Jelas nenek

" Siapa nek" Tanya Pak RT

"Pak Jaya dan anak buahnya" Ucap nenek

"Astagfirullah, tega sekali mereka" Ucap Pak RT, menyesali dengan apa yang terjadi sekarang.

"Iya Pak RT, sebelum Dewi diperkosa, Pak Jaya sempat kerumah untuk melamar Dewi. Namun Dewi menolak lamaran nya, mungkin karena itu Pak Jaya sampai tega menodai cucu saya" Jelas nenek, dengan deraian air mata.

"Tenanglah nek, saya akan berusaha membantu Dewi"

Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!