Pemakaman

Setelah sampai pada tempat tujuan, para warga melihat kearah sumur secara bergantian. Dan nampak, mayat itu sudah membusuk, tubuhnya sudah membiru bahkan bagian tubuh lain sudah ada mengeluarkan ulat-ulat yang memakan tubuh mayat itu.

Sebagian warga, ada muntah-muntah melihat mayat itu. Dan sebagian lagi, menahan dirinya untuk membantu dan mengeluarkan mayat itu dari sumur.

Sekarang sudah ada 3 orang yang sudah masuk dan menuruni sumur itu dengan anak tangga yang sudah mereka bawa dari rumah.

Karena keadaan disana sedikit gelap, dan hampir sore juga. Mereka bergegas mengambil mayat itu dan pergi dari sana, karena juga takut akan kemalaman dijalan.

"Astagfirullah, bukannya ini Dewi" Ucap salah satu warga yang masuk kedalam sumur, ketika melihat wajah mayat itu dari dekat.

"Iya bener ini Dewi" Ucap salah satunya lagi membenarkan.

"Ada apa bapak-bapak" Teriak Pak RT dari atas, ketika melihat para bapak-bapak yang masuk kedalam sumur itu menghentikan kegiatannya.

"Ini mayatnya Dewi Pak RT" Teriak salah satu warga didalam sumur.

Seketika, para warga yang ada diatas saling mengucapkan "Astagfirullah" dan ikut prihatin atas meninggalnya Dewi, yang merupakan juga warga kampung Sedagan.

Setelah mengangkat dan membawa tubuh Dewi keatas permukaan. Para warga membawa jenazah Dewi kekampung dan mengurusi langkah pemakaman jenazah.

Dirumah Duka......

"Ya Allah, kasihan sekali ya nasip Dewi. Sudah diperkosa dan hamil. Eeh sekarang malah meninggal dengan mengenaskan" Ucap salah satu ibu-ibu disana.

"Hussss, jangan membicarakan orang yang sudah meninggal, pamali" Tegur Bik inem tetangga Dewi.

Para ibu-ibu itu hanya melengos, menatap sinis kepada Bik inem. Sementara Bik Inem kembali melanjutkan kegiatannya, memasak makanan yang biasa orang Desa sebut sebagai serabi.

Para warga yang lainnya sudah bergotong-royong mempersiapkan pemakaman jenazah Dewi, karena Dewi sudah tidak memiliki keluarga lagi, jadi terpaksa para warga disanalah yang mengurus semuanya.

Banyak dari para warga menyayangkan musibah yang menimpa Dewi, berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi dikampung mereka.

Para warga tidak tahu pasti penyebab meninggalnya Dewi saat ini, karenanya para warga kini hanya fokus dalam pemakaman Dewi saja. Ditambah lagi kondisi mayat Dewi yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk di malamkan, jadi para warga bergegas mengubur Dewi walaupun dalam kondisi sudah malam.

Setelah memandikan Dewi dan memasang kain kapan. Para warga dan para tetua disana segera menuju ke pemakaman, tempat dimana Dewi akan dikubur.

Hari sudah gelap, matahari sudah meninggalkan sinarnya. Pertanda bahwa kini hari sudah malam.

"La ilahailaallah, La ilahailaallah" Ucap para warga seraya mengiringi langkah mereka membawa jenazah Dewi ke pemakaman.

Suasana semakin mencekam, pasalnya baru kali ini Pemakaman jenazah seseorang dilakukan pada malam hari. Karena tempat pemakaman juga berada diujung kampung dan sedikit memasuki hutan, berbagai bunyi binatang terdengar menyeramkan saat ini.

Ditengah perjalan, dengan lantunan "La ilahailaallah" yang tidak putus mereka ucapkan, seketika angin berdius dengan kencang serta suara binatang yang terdengar menyeruak seperti menandakan sesuatu yang akan terjadi, dan entah apakah itu.

Dengan langkah sedikit ragu, dan terpaksa. Para warga tetap masih melanjutkan perjalanan nya menuju pemakaman, dengan berbagai lantunan doa yang mereka ucapkan dalam hati seraya mengiringi rasa takut mereka.

Kini mereka semua sudah sampai di tempat pemakaman, 4 orang laki-laki yang membawa tandu jenazah tadi, kini sudah meletakan tandu itu tepat disisi kanan lubang kubur.

Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***