Ternodai 2

"Cepat bawa dia" Perintah Pak Jaya kepada anak buahnya, untuk membawa Dewi kesuatu tempat. Anak buah Pak Jaya mengangguk dan menyeret tubuh Dewi secara paksa.

Setelah lama berjalan, sampailah mereka pada sebuah gubuk tua yang sudah lama tidak berpenghuni.

"Apa yang ingin kalian lakukan, lepaskan aku" Teriak Dewi sambil meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari pegangan laki-laki itu.

Namun usahanya sangat sia-sia, malah menguras banyak energinya.

"Dewi, berhubungan kamu tidak ingin menikah denganku. Bagaimana jika aku menyicipi tubuhmu yang indah ini" Ucap Pak Jaya, sambil tersenyum licik memandang paha mulus Dewi yang terlihat agak intim, akibat robeknya kain yang iya pakai.

"Menjauh dariku" Teriak Dewi, ketika melihat Pak Jaya sudah mulai berjalan mendekati dirinya.

Dewi kembali meronta-ronta, berusaha melepaskan tangannya dari genggaman pria yang memasungnya.

"Baringkan dia" Perintah Pak Jaya

Kini Dewi sudah dibaringkan dengan tangannya yang sudah diikat. Dewi sudah tidak kuasa lagi untuk melawan, hingga akhirnya Dewi hanya meneteskan air matanya pasrah, dengan tubuhnya yang sudah ternodai dan dinikmati oleh keempat laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu.

Setelah merasa puas menikmati tubuh Dewi, mereka melepaskan tangan Dewi yang terikat itu.

"Ini bajumu" Pak Jaya melemparkan sebuah baju kepada Dewi.

Dewi menangis tersedu-sedu, melihat dirinya yang sudah tidak beharga ini. Keempat laki-laki itu pergi meninggalkan Dewi dengan membawa kepuasan dalam bercinta.

Sementara Dewi masih terbaring lemah di gubuk tua itu dengan tubuh yang tidak berdaya, bagaimana tidak? Ini pertama kalinya bagi Dewi, apalagi ini empat orang sekaligus memperkosa dirinya.

Dewi menangis sejadi-jadinya disana, meratapi nasipnya hingga menahan sakit di bagian bawahnya.

Setelah hari hampir sore, Dewi bergegas memakai pakaiannya. Dan berlalu pergi dengan membawa deraian air mata.

Sementara ditempat lain, nenek sangat merasa hawatir, "Dewi pergi dari rumah sejak tadi siang. kenapa sudah malam begini Dewi belum juga pulang" Gerutu nenek yang sudah berjalan mondar-mandir didepan pintu rumahnya.

"Ada apa nek? Kok gelisah gitu?" Tanya salah satu warga disana. Yang hendak melewati depan rumah Dewi.

"Dewi dari tadi siang belum juga pulang, padahal hanya disuruh membeli beras. Nenek merasa hawatir sekali" Jelas nenek.

"Ya sudah nek, kita datangi ketua RT saja dan minta bantuan untuk mencari Dewi" Ucap ibu-ibu itu.

Ibu itu mengantar nenek untuk pergi kerumah ketua RT, dan kini kabar hilangnya Dewi sudah tersebar diseluruh kampung.

Para pria ditugaskan Ketua RT untuk mencari keberadaan Dewi, sementara para wanita menunggu dirumah saja sambil menunggu kabar dari mereka.

Para warga mencari Dewi keseluruh kampung hingga kedalam hutan, dengan ditemani lampu seperti sebuah obor yang menerangi jalan mereka.

"Dewi, Dewi" Seru para warga, memanggil-manggil nama Dewi.

Hingga akhirnya, jam sudah menunjukan waktu subuh. "Bagaimana pak RT, hari sudah hampir pagi. Tapi Dewi tetap tidak ketemu" Ucap salah satu warga.

" Tetap usahakan untuk mencari, jika hingga pagi Dewi tidak ditemukan, kita kembali kerumah untuk istirahat sebentar, lalu setelah itu kita lanjutkan lagi mencari Dewi" Jelas Pak RT

Lalu semua warga mengangguk mengiyakan perkataan Pak RT. Setelah sekian lama berjalan, matahari pun menjulang memancarkan sinarnya. Pertanda waktu pagi sudah tiba, namun Dewi juga belum ditemukan. Hingga akhirnya, Pak RT memutuskan untuk membawa para warga kembali kerumah masing-masing untuk beristirahat.

Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***