Tersesat

"Hah, kemana si Mbah" Ucap Pak Jaya bingung, dengan masih celingak-celinguk mencari keberadaan si Mbah.

"Ah, sebaiknya aku masuk saja" Ucap Pak Jaya, dengan sudah berlari kecil masuki rumahnya.

"Pak ada apa" Tanya istri Pak Jaya, seketika Pak Jaya terperanjat dan terjatuh dari jalannya.

"Duh, kamu itu mengagetkan saja" Bentak Pak Jaya sedikit kesal, sudah ketakutan setengah mati, eh tiba-tiba istrinya nongol gitu aja.

"Ada apa sih" Ucap istrinya bingung.

Pak Jaya kembali masuk kedalam kamarnya dengan wajah masamnya. Hal itu membuat istrinya tergeleng-geleng melihat tingkah suaminya yang selalu tidak berubah.

Habis manis, sepah dibuang. Begitulah sifat Pak Jaya, ketika belum ia dapatkan dikejar hingga dapat, ketika sudah didapatkan ia buang bagaikan sampah.

Karena merasa sangat lelah, Pak Jaya langsung tidur saja setelah membersihkan diri.

"Tumben tidur awal, biasanya aja begadang sampe subuh" Gerutu istrinya yang baru masuk kedalam kamar dan tidur disamping Pak Jaya.

************************

"Pak Jaya, Pak Jaya" Suara seorang wanita terdengar sangat lirih.

Pak Jaya terbangun dari tidurnya, dengan sedikit mengusap lembut pelupuk matanya.

"Siapa yang memanggilku" Ucap Pak Jaya

Seketika Pak Jaya melihat kearah jendela, sosok seseorang dengan bayangan hitam melewati jendelanya.

Pak Jaya penasaran siapa yang melewati jendelanya itu. Pak Jaya pikir itu adalah seorang pencuri.

Pak Jaya mengambil sepotong kayu, dengan berjalan mengendap-endap, lalu pergi keluar rumah untuk melihat siapa yang diluar itu.

Pak Jaya sudah berada diluar, dan terus mengikuti bayangan hitam itu dari kejauhan.

Hingga akhirnya, sosok itu terhenti disebuah rumah tua yang pernah Pak Jaya tempati untuk memperkosa Arumi waktu itu, dengan posisi membelakangi Pak Jaya.

Wajah Pak Jaya seketika pucat pias, pasalnya iya mengenal betul rumah tua itu. Dan lebih anehnya lagi rumah itu berpindah kebelakang rumah nya.

"Hihihihihi," Suara tawa itu terdengar sangat menakutkan, Pak Jaya langsung terkesiap mendengar tawa orang itu.

Sosok itu kini beralih menghadap kepada Pak Jaya yang masih berdiri ditepi rumahnya.

Tubuh Pak Jaya gemetar, dengan wajah ketakutan yang tidak dapat diartikan lagi ekpresi wajah nya.

Ingin rasanya Pak Jaya berlari dari sana, namun kakinya seakan terasa berat, dan ingin berteriak pun tidak bisa, terasa dibungkam.

Sosok itu tidak lain adalah Dewi, dengan pakaian putih panjang menutupi seluruh bagian tubuhnya serta rambut panjang yang tidak terawat seperti acak-acakan. Tidak hanya itu, yang lebih menyeramkan lagi adalah wajahnya yang putih pucat dengan bola mata yang merah serta melotot serta bongkahan hitam mengelilingi matanya.

Tiba-tiba saja sosok Dewi sudah berada tepat didepan wajah Pak Jaya yang ketakutan itu, dengan suara tawa Hantu Dewi yang Khas seperti kuntilanak itu.

"Aaaaaaaaaakkkkkkkk" Pak Jaya berteriak sekeras mungkin.

"Pak, Pak, ada apa" Istrinya pak Jaya membangunkan Pak Jaya yang berteriak-teriak tengah tertidur, dengan sedikit menggoyangkan tubuh Pak Jaya pelan.

Seketika Pak Jaya terbangun, dengan wajah takutnya yang masih terlihat serta keringat yang bercucuran diseluruh tubuhnya.

"Mimpi apa sih pak, sampai teriak-teriak gitu" Tanya istrinya.

"Ternyata aku hanya bermimpi" Ucap Pak Jaya lirih

"Aku bermimpi bertemu hantu" Sambung Pak Jaya lagi.

"Hantu? " Tanya istrinya lagi dengan wajah herannya.

"Sudah kamu tidur saja" Perintah Pak Jaya.

Bersambung,,,,,,,,,,,,,

Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***