Beberapa kilometer jauhnya di daerah Selatan kota S terdapat sosok hitam dengan tinggi mencapai 200cm. Melihat penampilannya, sosok itu adalah seorang pria dengan wajah putih pucat, mata berwarna merah darah dan seluruh Tubuhnya besar dengan banyak goresan luka berbau busuk dengan darah hitam mengalir di setiap lukanya.
Pemandangan tragis dapat di lihat di sekitar pria itu menginjakkan kakinya. Seluruh tempat penuh dengan daging terkoyak berceceran di setiap tempat yang tengah di nikmati ole ribuan Zombie, Seolah itu adalah sebuah festival panen.
Pria besar itu berdiri tegap di lautan Zombie layaknya seorang raja yang menatap puas kearah bawahannya yang telah memusnahkan para musuhnya dan menyantap mereka untuk berpesta.
Setelah selesai menyantap semua daging manusia hingga habis. Zombie pria bermata merah darah itu menatap sekelilingnya dengan erangan yang tidak bisa di mengerti manusia normal. Hanya Zombie yang mengerti dan turut mengerang keras mengikutinya.
Perlahan ribuan Zombie itu bergegas untuk pergi menuju kearah selatan menemukan mangsa selanjutnya. Dan sialnya arah yang di pilih oleh gelombang Zombie yang telah mencapai lebih dari 6 ribuan adalah tempat kamp keluarga Zhang!
----
Di kediaman keluarga Zhang saat ini tengah dalam suasana yang hangat seperti biasa. Kehangatan didalam rumah itu terasa lebih manis dengan kedatangan Zhang Xifeng untuk makan siang bersama dengan keluarganya.
Ye Mei Ling melotot kearah pria di hadapannya yang tengah berjalan mendekat kearahnya dengan senyuman dangkal di sudut bibirnya.
"Apakah kau hidup dengan baik?"
Zhang Xifeng bertanya datar kearah bocah yang tengah berdiri disisi ibunya. Namun wajah pria itu menunjukkan sedikit kelembutan yang tidak ia sadari. Ia dapat kembali pulang untuk makan siang bersama keluarganya hari ini setelah menyelesaikan banyak pekerjaan.
"Oh.. ternyata Jendral hebat kita masih ingat pada kendaraan pribadi keluarga Zhang!" Mei Ling mendengus ringan seraya mengalihkan pandangannya.
Gadis itu mengedipkan matanya beberapa kali mencoba untuk menenangkan dadanya yang tengah berdebar kencang. Namun, semua percuma saja! Entah kenapa hatinya berdetak keras membuat nafasnya sedikit berat. Ia juga tidak tahu mengapa! tapi, ia merasa seolah ia senang dapat melihat wajah tampan di depannya ini lagi setelah lebih dari 1 bulan tidak melihatnya.
Qiao Li yang berada disisi Mei Ling hanya tersenyum lembut penuh dengan makna. Putranya ini memiliki ekspresi wajah yang sama ketika ia berusia 6 tahun dulu.
Waktu itu putranya masih sangat kecil dan polos, ia sangat menyukai kue beruang, tapi karena suatu alasan toko kue itu ditutup. Ia sangat sedih, hingga Qiao Li meminta resep pada toko tersebut dan membuatkannya untuk Zhang Xifeng. Xifeng kecil tersenyum bahagia dan mengatakan bahwa ia sangat mencintai kue beruang buatan ibu.
Dan Ekspresi wajahnya saat ini sama dengan kala itu. Hanya saja karna wajahnya saat ini sudah dewasa dan selalu terlihat dingin maka ekspresinya tidak ketara. Qiao Li sebagai seorang ibu tentu saja dapat melihatnya.
Putranya Zhang Xifeng telah dewasa dan ia telah membuka hatinya. Namun karena pihak lain adalah wanita yang menyamar menjadi lelaki, ia hanya bisa menyesal karna Zhang Xifeng tidak akan menyadari perasaannya sendiri saat ini.
"Tentu aku masih ingat pada transportasi milik keluarga kami. Maka dari itu kami harus memberikan perawatan yang terbaik! Agar kendaraan tersebut tetap dalam kondisi prima!" Zhang Xifeng menjawab pertanyaan Mei Ling tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Qiao Li sekali lagi hanya bisa tertawa pelan, ia melihat kearah Mei Ling yang berada disisinya. Gadis itu menampakkan wajah marah yang galak, tapi ia memiliki mata berbinar terlihat bahagia dapat melihat putranya lagi. Sungguh mata yang tidak dapat menyembunyikan apapun.
'Aihhhh. Pasangan ini sangatlah miris. Wanitanya sangat lambat untuk memahami perasaannya sendiri. Sedangkan si pria juga sangat tidak peka dan bodoh! Apa yang harus ku lakukan dengan mereka berdua' Qiao Li bersuara dalam benaknya menatap kearah 2 orang yang sangat konyol ini.
"Baiklah berhenti berdebat! Mari kita makan!"
Mereka berhenti berbicara dan hanya mengikuti Qiao Li untuk makan bersama di meja makan. Di belakang mereka juga mengikuti Zhang Xiumei yang terlihat semangat atas kedatangan Zhang Xifeng. Zhang Xiuhan juga mengikuti dibelakang mereka dan menampakkan wajah bodoh penuh kejutan pada saudara lelakinya yang lebih tua. Entah mengapa ia merasa bahwa kakaknya Zhang Xifeng memiliki udara yang berbeda disekitarnya saat berbicara dengan bocah mungil itu! -_-
Makanan di meja makan tidak terlihat mewah, namun dapat makan di era Apocalypse seperti saat ini cukup dapat dikatakan sangat mewah daripada kebanyakan orang yang kelaparan di luar.
Saat mereka tengah asyik menyantap makanan di meja makan dengan riang, seorang prajurit berusia sekitar 35 tahunan datang menghampiri kearah mereka dengan nafas tersendat dan keringat deras di dahinya.
"Lapor! Letnan Jendral Zhang terluka dan kini tengah berada di rumah sakit militer!"
Ruangan itu sunyi seketika saat kalimat itu keluar dari mulut pajurit yang baru saja datang
"Apa yang terjadi?" Zhang Xifeng bertanya dingin kearah prajurit itu. Ia melangkahkan kakinya dengan ekspresi wajah yang tetap datar, namun matanya menunjukkan sedikit ke khawatiran.
"Apakah lukanya serius? Bagaiman dia terluka? Dimana dia saat ini?" Suara cemas Qiao Li terdengar dengan berbagai macam pertanyaan.
"Ibu! Tenanglah! Ayah pasti baik-baik saja! Mari kita pergi untuk melihatnya!"
Zhang Xiuhan berbicara lembut mencoba untuk menenangkan ibunya. Walaupun hatinya juga gelisah akan keselamatan ayahnya.
Mereka bergegas pergi bersama dengan prajurit yang memberi kabar untuk menuntunnya. Ye Mei Ling hanya diam dan tidak bersuara apapun, gadis itu tidak yakin dengan apa yang bisa ia lakukan saat ini. Mata indah Mei Ling melirik kearah Xiumei yang memeganganya saat ini. Gadis itu juga memiliki ekspresi sedih dan khawatir di wajahnya.
"Dia akan baik-baik saja!"
Mei Ling bersuara lembut. Mencoba untuk menghilangkan sedikit kegelisahan gadis itu. Zhang Xiumei hanya mengangguk ringan dan mempererat genggaman tangannya pada tangan Mei Ling.
----
Setelah sampai di rumah sakit militer mereka bergegas ke tempat dimana Zhang JunQing berada. Disana juga telah datang kakek mereka Zhang Jiangwu serta paman pertama Zhang Junda dan paman ke dua Zhang Wenling. Mereka memiliki ekspresi serius di wajahnya membuat semua orang yang baru saja datang memiliki ekspresi wajah yang lebih gelap.
"JunQing baik-baik saja! Dia tidak terluka terlalu serius!" Kakek Zhang bersuara menenangkan melihat tampilan menantu dan cucunya yang tidak baik. Ia menghela nafas ringan dan kembali bersuara
"Hanya saja kami memiliki masalah yang lebih serius untuk di hadapi saat ini!"
Zhang Xifeng mengangguk ringan setelah mengetahui kondisi ayahnya tidak terlalu parah. Ia melangkah pergi bersama kakek dan para pamannya serta Xiuhan yang mengikuti meninggalkan ayahnya pada para wanita untuk di urus.
Setelah sampai di sebuah ruangan tertentu, Zhang Xifeng menaikkan alis indahnya ringan menatap kearah Jiang Qin yang telah berada di ruang itu dengan beberapa luka memar di wajahnya.
"Jendral!"
"Duduklah! Mari kita lihat apa yang kau punya!" Zhang Xifeng bersuara memerintahkan kearah Jiang Qin yang telah memberi hormat militer. Pria itu tidak membuang waktu dan menjelaskan seluruh kejadian yang terjadi kearah Zhang Xifeng dan lainnya dengan wajah serius
"Saat kami mencoba mencari kristal sesuai printah Jendral di daerah selatan. Kelompok kami bertemu dengan sekelompok Zombie. Awalnya kami sangat percaya diri karena Zombie itu tidak banyak. Namun, setelah kami selesai membunuh para Zombie itu. Zombie baru berdatangan. Itu terus terjadi berkali-kali dan menguras kekuatan kami. Karena penasaran kelompok kami mengirim seseorang untuk melihat sekeliling." Jiang Qin terhenti sejenak dengan wajah pucat ketakutan
"Itu adalah pemandangan yang sangat mengerikan. Ada lebih dari 6 ribu Zombie telah menghancurkan sebuah kamp pengungsi. Dan tengah bergerak kearah kamp ini. --karna hal tersebut kami mencoba melarikan diri dan hanya ada beberapa yang dapat selamat sampai kami bertemu dengan Letnan Jendral Zhang yang menolong kami untuk lari."
Ruangan itu sunyi. Hanya ada suara nafas yàng terdengar berat. Semua orang dalam ruangan memiliki wajah yang sangat jelek. Mereka terlihat gelisah dan ketakutan. Itu adalah 6 ribu Zombie. Bagaimana mereka dapat bertahan?
"Jiang Qin! Beritahu Mao Lu dan Wen Yan untuk memindahkan para warga yang tidak memiliki kekuatan untuk pergi meninggalkan kamp ke arah Barat secepat mungkin jika kamp ini tidak dapat bertahan! Hubungi Yang Min dan minta ia kembali saat ini juga dengan semua senjata yang didapat! Minta Feng Yu untuk mengumpulkan para manusia berkekuatan untuk berjuang di garis depan pertahan melawan para Zombie! Dan kau! Lakukan pengitaian lebih lanjut! Berapa banyak! Kapan mereka akan sampai disini! Level berapa Zombie itu!"
Zhang Xifeng bersuara dingin dengan niat membunuh yang kuat. Ia memberikan semua intruksi pada Jiang Qin tanpa menunda sedikitpun. Situasi saat ini tidak terlihat baik! Ia harus membuat semua pengaturan yang efesien.
"Baik Jendral!" Jiang Qin menjawab tegas pada Jendral di hadapannya dengan pandangan pemujaan. Ia selalu percaya pada Jendral di hadapannya ini. Selama Jendral iblis ada di hadapannya! Ia tidak akan takut pada apa pun. Karna semua hal yang menakutkan itu akan sangat mudah di atasi olehnya.
Ruangan itu kembali sunyi setelah Jiang Qin keluar dan melaksanakan perintah Zhang Xifeng. Semua orang dalam ruangan hanya menatap lelaki tampan di hadapan mereka dengan perasaan lega. Mereka selalu berfikir lelaki ini adalah jimat keberuntungan keluarga Zhang mereka.
"Kakek! Aku akan menyerahkan ibu, ayah dan para bibi padamu!" Kakek Zhang mengangguk ringan mendengar pernyataan cucu kebanggannya
"Lalu, paman aku akan membutuhkanmu untuk menstabilkan markas dan kekacauan yang terjadi!"
"Serahkan pada kami!" Zhang Junda menjawab tegas di ikuti anggukan Zhang Wenling disisinya.
Zhang Xifeng kembali mengangguk ringan kearah mereka. Ia mengalihkan pandangannya kearah adik lelakinya yang hanya terdiam dengan wajah penuh keseriusan menatap kearahnya, namun mata Zhang Xiuhan terlihat menunjukkan ibadah pemujaan pada kakaknya yang dapat tenang mengatasi situasi sulit!
"Xiuhan!" Zhang Xifeng mendesah lirih melihat kearahnya, jika ia bisa! Ia tidak ingin melibatkan adik-adiknya namun keadaan saat ini sangat membutuhkan kemampuan mereka.
"Kakak! Katakanlah apa yang harus aku lakukan! Jangan memperlakukanku seperti anak kecil!" Xiuhan menjawab tegas kearah kakaknya. Ia juga ingin membantu.
"Aku membutuhkan kekuatan gabungan milikmu dan Xiumei untuk digunakan di garis depan!"
"Baik!"
Zhang Xiuhan mengangguk tegas pada permintaan kakaknya. Semua orang diruangan itu juga tidak menghentikannya. Mereka sangat khawatir pada si kembar karena usianya yang masih muda. Namun, Saat ini mereka membutuhkan semua kekuatan yang dapat di digunakan! Tidak ada waktu untuk memilih-milih. Yang dapat mereka lakukan adalah menjaga mereka sebaik mungkin agar tidak terluka. Tuhan tahu jika keputusan mereka semua saat ini hanya akan membawa nama besar si kembar di kenal oleh dunia dengan sebutan The Twin of Destruction!
-end of chapter
Ps : ●keluarga Zhang memiliki 3 putra. Ke1(Zhang JunQing) ke2(Zhang Junda) ke3(Zhang Wenling). Ayah si protagonis adalah anak ke 1. Maka protagonis memanggil para paman. Itu paman ke1(anak ke2) dan paman ke2(anak ke3).
● Ada 5 anak buah kepercayaan Zhang Xifeng yang stia dan mengikutinya sejak pertama di militer: Yang Min, Feng Yu, Mao Lu, Wen Yan, Jiang Qin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments