Azril terbangun tengah malam dan melihat ke samping, tapi tak ada Alesha.
"Di mana Alesha tidur. Apa ia tidur di sofa. Jika ayah bunda tahu, pastilah aku nanti dimarahin"
Azril berjalan keluar kamar mencari Alesha. Tapi ia tak dapat menemukan Alesha di ruang tamu atau ruang keluarga. Ia mencari ke dapur juga tidak ia temui Alesha.
"Tidur dimana kamu Alesha, kamu seperti nya sudah tak sabar ingin memberitahu ayah bunda jika hubungan kita tidak baik"
Azril kembali masuk kamar, ketika akan ke kamar mandi ia melihat pintu balkon terbuka. Ia lalu berjalan ke balkon dan melihat Alesha yang tidur dengan meringkuk menahan dingin.
Azril mendekati Alesha dan memegang tubuhnya yang sudah sangat dingin. Ia lalu menggendong Alesha dan membaringkan dikasur. Azril menyelimuti tubuh Alesha yang menggigil menahan dingin.
"Ternyata kamu memang bodoh, Lesha. Kamu tahukan jika tubuhmu tidak bersahabat dengan udara dingin, tapi kamu sangat keras kepala. Jadi kamu tidur semalaman di balkon. Atau ini caramu ingin menarik perhatianku, dengan sakitmu ini"
Alesha yang menahan dingin tubuhnya menjadi sangat tersinggung dengan ucapan Azril, ia membuang selimut yang menutupi tubuhnya. Alesha berusaha berdiri, tapi tubuhnya terlalu lemah buat diajak kompromi.
"Jangan masih keras kepala juga Lesha.. istirahatlah, aku buatkan teh hangat "
Bunda yang telah bangun, lagi menyiapkan sarapan. Ia melihat Azril keluar dari kamar dan membuat teh.
"Buat siapa teh itu,Ril "
"Buat Lesha bun. Lesha kurang sehat. Tubuhnya kedinginan"
"Mengapa sampai kedinginan, biar bunda lihat"ucap bunda langsung bergegas menuju kamar Azril.Bunda memegang tubuh lesha yang dingin.
"Apa yang terjadi, kenapa bisa dingin begini tubuhnya Lesha. Kamu buka baju Lesha, biar bunda ambil minyak angin dulu di tas bunda"
Bunda dengan tergesa menuju kamarnya dan kembali ke kamar Azril dengan membawa minyak angin.
"Kenapa kamu belum buka pakaian Lesha,buka cepat biar bunda balur semua tubuh Lesha dengan minyak angin"
Azril dengan perlahan membuka baju Lesha dan menyisakan bra. Bunda membalur perut dan punggung Lesha dengan minyak angin.
"Celana Lesha juga bukakan Azril, biar kaki nya juga bunda beri minyak angin "ucap Bunda. Alesha ingin menolak, tapi tubuhnya sangat lemah dan ia juga takut nanti bunda curiga jika ia tak mau membuka seluruh pakaiannya karena bunda pasti berpikir, mengapa Lesha malu dengan Azril suaminya sendiri.
Azril dengan ragu akhirnya membuka celana tidur yang dipakai Alesha, sekarang tubuh Alesha hanya ditutupi bra dan celana dalam. Azril memandangi tubuh mulus Alesha tanpa kedip dengan menelan air liurnya.
"Ternyata kamu tampak sangat cantik Lesha ketika tanpa busana begini. "
"Bunda.. sudah ya"ucap Lesha terbata.
"Bunda tahu cara paling cepat menghangatkan tubuhmu, Azril kamu peluk Alesha erat, pasti nanti cepat hangat "
"Nggak perlu bunda"ucap Lesha lagi dengan pelan.
"Bunda akan keluar jika kamu malu. Azril peluklah istrimu, biar suhu tubuhnya cepat naik lagi"ucap Bunda dan meninggalkan kamar Azril lalu menutupnya.
Alesha berusaha mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya. Azril lalu naik ke ranjang dan mendekat ke Alesha.
"Kakak mau apa"ucap Alesha pelan.
"Mau memeluk kamu"
"Jangan pernah lakukan itu"
"Kenapa, aku ini suami kamu"
"Jangan... "ucap Lesha menangis
"Mengapa... kamu nggak mau aku peluk. Kamu takut Kenzo cemburu jika tahu aku memeluk tubuh kekasihnya. Apa tubuhmu hanya boleh di sentuh dan di peluk oleh Kenzo"
"Kak Azril tahu betul aku tak akan pernah lakukan itu, mengapa Kak Azril masih menuduh aku yang bukan bukan. Jika kak Azril menghina aku apa saja, aku bisa terima. Tapi jangan menghina harga diriku, aku masih punya moral, aku tak akan berpelukan dengan sembarangan lelaki "ucap Alesha pelan dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
"Maaf... "ucap Azril
Azril langsung memeluk tubuh Lesha erat. Ia menghapus air mata Alesha. Alesha dengan sisa tenaganya masih mencoba memberontak, tapi tak ada gunanya karena Azril memeluknya sangat erat. Alesha dapat merasakan tubuh hangat Azril. Tanpa Alesha sadari ia akhirnya tertidur dipelukan Azril.
Azril melepaskan pelukannya ketika merasakan nafas Alesha yang teratur menandakan ia telah tertidur. Azril menyelimuti tubuh Lesha.
"Shit... jika saja kamu tidak sakit, mungkin aku sudah memakanmu Lesha. Baru aku sadari ternyata tubuhmu sangat seksi. Kamu membangunkan juniorku. Jika aku lama lama memelukmu, aku tak yakin bisa menahan diriku "
Azril lalu mandi untuk menenangkan pikiran dan nafsunya. Selesai mandi ia meninggalkan Alesha sendiri di kamar, jika ia masih tetap dikamar ,ia takut juniornya bangun kembali.
"Bagaimana Alesha, udah baikan Ril"
"Sudah agak mendingan bun, sekarang sedang tidur"
"Kenapa Alesha.. "tanya Ayah
"Tadi kedinginan Yah, tapi sekarang sudah mendingan "
"Kamu tuh Ril, jaga istrimu itu. Jangan pernah kamu sia siakan. Kamu tak akan pernah dapat wanita seperti Alesha lagi jika kamu menyakiti hatinya dan ia pergi meninggalkan kamu. Ayah ini sudah hidup puluhan tahun, ayah bisa mengerti jika kamu dan Alesha masih canggung sebagai suami istri. Ayah maklum karena kalian baru berumah tangga. Tapi jangan biarkan ini berlarut, nanti kalian makin saling menjauh. Bukankah kalian sudah lama saling mengenal, ayah rasa seharusnya tidak ada lagi kecanggungan itu "
"Ayah jangan kuatir, itu tak seperti yang ayah pikirkan"
"Mengapa kamu dan Lesha malam tadi hanya diam tanpa ada bicara "
"Aku dan Lesha cuma ada sedikit pertengkaran, Yah. Aku marah karena ia lembur, aku tak ingin ia kerja terlalu keras"
"Tapi kamu jangan menegur dengan berkata terlalu keras dan kasar, kamu tahukan wanita itu perasaannya lembut."
"Iya ayah.. "
"Ayah sebentar lagi pulang, bu de kamu itu minta tolong sama ayah buat mengurus pernikahan anaknya besok. Ayah harap kamu dapat menjaga Alesha dengan baik, ayah tak akan pernah maafkan kamu jika kamu menyakiti Alesha "
"Baik ayah, ayah jangan kuatir. Selama ini Azril juga menjaga Alesha dengan baikan"
"Sudah ngobrolnya sarapan lagi. Setelah kamu sarapan, bawakan bubur ini buat Alesha nak"
"Baik bunda... "
###############
Siang harinya Alesha merasa tubuhnya sudah mendingan. Ia memakai pakaiannya dan berjalan perlahan menuju ruang keluarga. Bunda tadi mengatakan jika ia akan kembali.
"Ayah,bunda, maaf Alesha jadi merepotkan. Ayah dan bunda mengapa cepat kembali, katanya sore "
"Kamu tak ada merepotkan bunda, kamu jaga kesehatan ya. Cepat beri kabar bunda tentang kehamilanmu"ucap bunda mengusap perut rata Alesha
Azril mengikuti gerak tangan bunda yang mengusap perut Alesha,membuat Azril jadi teringat dengan tubuh mulus Alesha.
"Ayah pamit ya. Azril kamu jaga Alesha baik baik. Jika terjadi sesuatu dengan Alesha, awas kamu ya"
"Tenang ayah, anak ayah ini akan aman bersamaku"ucap Azril dan memeluk pundak Alesha
"Bunda juga pamit ya.. "
"Maaf ayah, bunda, Lesha tak bisa mengantar. Badan lesha masih lemas"
"Nggak apa nak, kamu istirahatlah lagi"
Ayah dan bunda meninggalkan apartemen diantar Azril menuju basemant tempat mobil ayah diparkir.
Setelah ayah dan bunda pamit, Lesha langsung masuk kekamar tamu dan mengunci pintunya. Ia tak mau Azril nanti mengganggunya.
*****************************
Terima kasih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Firtrian Delli
tinngalin april alehsa jgn bodoh
2022-09-02
0
Eliani Elly
next
2022-08-29
0
Jasmine
semoga benih cinta azril selama ini tumbuh dan berkembang dgn baik tuk alesha
2022-08-09
0