Hari ini merupakan hari pernikahan Alesha dan Azril. Alesha tak tahu harus bagaimana, apakah harus bergembira karena akhirnya ia menikah dengan orang yang paling dicintai atau harus bersedih karena ia tahu, sejak ia memutuskan menerima pernikahan ini sejak saat itulah ia harus siap menerima kebencian dari Azril.
Ijab kabul telah diucapkan, itu berarti ia telah resmi menyandang status istri dari seorang Haykal Azril Ansa.
Alesha masih ingat sebelum Ijab kabul ,saat dirinya dirias, Azril mendatangi Lesha.
"Ingat Alesha ini keputusan kamu bukan, jadi kamu harus siap menerima semua konsekuensi dari keputusanmu ini. Jangan pernah berharap aku akan memperlakukan kamu semestinya seorang istri. Karena kamu tahu bukan, aku tak pernah menginginkan pernikahan ini. Aku telah memiliki seseorang yang telah mengisi seluruh hatiku. Aku tak pernah membenci seseorang seperti aku membenci kamu"
Setelah mengatakan itu Azril pergi. Tinggallsh Alesha yang dengan sekuat tenaga berusaha menahan air matanya yang ingin keluar.
"Aku tak akan pernah memperlihatkan air mata ini padamu kak. Aku akan tegar dan sabar menghadapi semua kebencian yang kau perlihatkan padaku. Aku akan terus bersabar sampai kesabaran itu sendiri lelah dengan kesabaranku "
Alesha keluar dari ruang rias menuju pelaminan dimana Azril telah menunggu. Aku diminta mencium tangan kak Azril.
Setelah acara akad selesai dilanjutkan dengan pesta pernikahan di gedung yang sama.
Para tamu kebanyakan teman temannya ayah bunda dan para tetangga. Alesha tak mengundang satu orang pun temannya. Begitu juga dengan Azril.
Azril mengatakan pada Alesha jika ia tak akan mengundang satu orang pun temannya agar tidak ada yang tahu jika ia telah menikahi Alesha.
"Ingat Lesha, aku tak mengundang satu orang pun temanku karena yang mereka tahu kamu adalah adikku dan aku telah memiliki Tiara sebagai kekasihku. Jadi aku harap kamu jangan pernah memberitahukan temanku jika kita menikah "
Alesha masih mengingat perkataan Azril, dan sebab itulah ia tak mengundang temannya agar nanti tak ada yang tahu mereka telah menikah.
Malam harinya sekitar pukul sepuluh semua tamu dan keluarga telah kembali ke rumah mereka.
Alesha dan Azril menginap di hotel tempat pesta berlangsung. Alesha masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Dengan handuk yang hanya menutupi separuh badannya Alesha keluar dari kamar mandi.
Alesha tidak tahu jika Azril telah berada di kamar dan duduk bersandar di kepala ranjang.
Karena sudah terlanjur keluar dengan memakai handuk, Alesha pura pura acuh. Ia mengambil pakaian tidur yang ada di dalam kopernya.
"Bukankah kami telah sah menjadi suami istri, aku tak perlu malu. Kak Azril suamiku "
Alesha mengganti pakaiannya di depan Azril tanpa sungkan. Azril terus memandangi semua gerak gerik yang dilakukan Alesha.
"Apa kau ingin menggodaku ALESHA ZAHRA"ucap Azril dengan penuh penekanan.
"Mengapa aku harus menggoda kakak"
"Harus kau ketahui Alesha, aku tak akan bernafsu melihat wanita manapun kecuali kekasihku Tiara. Sekalipun kau telanjang didepanku seharian,aku tak akan pernah tergoda dengan tubuh mur*hanmu itu"
"Kau keterlaluan kak Azril, siapa yang kau katakan mur*han"ucap Alesha mulai tersulut emosi
"Apa sebutan yang pantas bagi seorang wanita yang mencoba menggoda lelaki yang telah memiliki kekasih yang sangat dicintainya"
"Apa kak Azril lupa, jika kak Azril adalah suamiku, jadi apakah pantas seorang istri yang mengganti pakaian didepan suaminya disebut mur*han"
"Apa kau lupa Alesha, aku tak pernah menganggap pernikahan ini ada"
"Kak Azril mengakui atupun mau menyangkalnya, tapi menurut agama dan negara pernikahan kita sah"
Alesha lalu pergi meninggalkan Azril sendiri.Ia berjalan menuju balkon kamar. Ia tak ingin berlama lama berdua dengan Azril. Karena ia takut, ia tak bisa menahan tangisnya. Alesha tak ingin terlihat lemah di mata Azril
Sampai di balkon Alesha langsung terduduk dilantai dengan memegang kedua lututnya, ia akhirnya tak bisa menahan tangisnya lagi.
"Papi, mami... Alesha rindu. Seharusnya ini menjadi malam bahagia buat Lesha, karena bisa menikah dengan lelaki yang paling Alesha cintai. Tapi itu hanyalah ada di mimpi Lesha saja. Kenyataannya sangat menyakitkan. Lesha bukan saja tak dianggap seorang istri tapi Lesha juga harus menerima penghinaan dari suami Lesha... Papi... mami.. jemput Lesha "
Alesha menangis sampai akhirnya ia tertidur di lantai balkon. Azril yang telah tertidur, terbangun ditengah malam dan tidak melihat Alesha berada di dalam kamar.
"Kemana Lesha pergi. Apa kah ia pulang ke rumah. Ayah bunda tidak boleh tahu jika aku memperlakukan Alesha dengan tidak baik. Maaf Lesha.. aku harus melakukan ini agar kamu tidak bisa bertahan lama dengan pernikahan kita ini . Aku ingin nanti kamulah yang akan meminta cerai denganku, agar aku tidak disalahkan ayah bunda. Aku tahu Lesha,aku keterlaluan, tapi aku terpaksa melakukan ini. Agar kamu menyadari kesalahan kamu karena telah memaksa orang tuaku menikahkan kita"
Azril tidak bisa memejamkan matanya. Ia teringat kata katanya yang mengatakan jika Alesha wanita murahan. Dulu ia tidak akan segan menghajar siapapun yang berkata menyakiti Alesha, tapi kini ia sendiri yang melakukan itu.
Azril berjalan menuju balkon. Ia terkejut melihat Alesha yang tidur di lantai.
"Dasar wanita bodoh, jika aku tadi memang berkata menyakitimu bukan berarti kau juga harus menyakiti dirimu sendiri. Kamu tahu, kamu bisa sakit jika tidur dilantai dengan udara dingin begini"
Azril menggendong tubuh Alesha, ia meletakan diatas ranjang. Setelah itu menyelimutinya.
"Baru dua minggu yang lalu aku menggendongmu, tapi mengapa sekarang tubuhmu terasa jauh lebih ringan. Apakah kau juga tertekan dengan pernikahan ini. Bukankah ini kemauanmu"gumam Azril sambil menatap wajah Alesha.
Azril melihat mata bengkak Alesha dan sisa air mata yang masih membasahi pipinya.
Azril menghapus air mata itu.
"Aku tak boleh iba. Mungkin saja ia berpura pura menangis, agar aku kasihan padanya dan mau menerima pernikahan ini"lirih Azril.
Azril melangkah menuju sofa. Ia tidur di sofa itu. Azril mencoba memejamkan matanya kembali.
Pagi harinya Alesha terbangun, ia heran melihat dirinya tidur di atas ranjang.
"Bukankah kemarin aku di balkon. Kenapa aku bisa berada disini pagi ini. Apakah kak Azril yang memindahkan aku"
Alesha dikagetkan dari lamunannya ketika mendengar suara pintu dibuka.
"Kau telah bangun. Cepatlah mandi, kita akan segera menuju jakarta hari ini juga. Sebelum berangkat kamu bisa mengambil pakaian kamu terlebih dahulu"
"Apakah tidak terlalu cepat kita berangkatnya kak, nggak menunggu besok"
"Aku tak bisa menunggu. Tiara sudah meminta aku cepat kembali. Aku tak mau nanti ia menjadi marah. Jika kamu tak mau ikut, kamu bisa tinggal. Tapi kamu harus meyakinkan ayah bunda, katakan jika kamu yang tak ingin ikut denganku"
"Baiklah kak, sebagai seorang istri, aku harus mengikuti kemana pun kakak pergi"ucap Alesha dan bersiap pergi mandi.
**************
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
guntur 1609
kalau dari kata2 ni alesha sungguh naif dan bodoh
2025-01-22
1
guntur 1609
kalau dari kata2 ni alesha sungguh naif dan 👎
2025-01-22
1
Eliani Elly
😭😭😭
2022-08-29
0