Alesha berjalan terus, sampai kakinya lecet, baru ia berhenti dan beristirahat di taman kota. Alesha bisa saja pulang dengan taksi dan bayar di rumahnya. Tapi ia sedang tak ingin pulang, karena itu akan mengingatkan pada semua kenangan dengan Azril.
Alesha mengingat ketika ia bersama teman temannya pergi ke mal. Mereka kehabisan uang,sehingga terpaksa pulang dengan berjalan kaki sejauh dua kilo, sampai dirumah Azril karena kecapean Alesha tertidur di kamar Azril.
Azril yang baru pulang kerja melihat ia ketiduran dengan masih memakai sepatu langsung membuka sepatunya dan melihat kakinya yang lecet Azril langsung panik.
Ia membangunkan Alesha dan menanyakan penyebab kakinya lecet.
"Apa yang kamu lakukan Lesha,kenapa kakimu lecet"
"Aku dan teman teman kehabisan uang kak, jadi kami pulang dengan berjalan kaki, emangnya kenapa kak"
"Jangan pernah lakukan hal bodoh itu lagi. Kamu bisa pulang dengan taksi dan minta bayaran dengan bunda di rumah. Besok besok jika kamu mau pergi jalan bawa kartu ATM Kak Azril"
"Aku ada uang dirumah kok kak, tapi aku lupa bawanya. Karena aku pikir cukup dengan uang di dompet, tadi kami keasyikan main jadi nggak sadar uang habis buat beli tiket"
Azril mengambil kotak obat dan mengobati luka di kaki Alesha dengan telaten. Ketika waktu makan malam, kak Azril langsung menggendongku tanpa aku minta menuju ruang makan.
Tapi saat ini aku tak yakin kak Azril masih peduli denganku,sekalipun kakiku penuh darah.
Malam semakin larut, Alesha akhirnya pulang ke rumah dengan menggunakan taksi karena kaki nya sudah lecet.
###############
Pagi hari Alesha sudah sampai di rumah ayah Azril. Ia memang selalu membantu bunda menyiapkan sarapan.
Azril yang baru bangun melihat kedatangan Alesha dengan tatapan kebenciannya.
"Selamat pagi kak, nyenyak tidurnya"sapaku.
"Hhhmmmm..... "
"Kak Azril mau sarapan, aku siapkan ya.. "
"Aku bisa sendiri"jawab Azril ketus dan mengambil sarapan sendiri.
Ayah yang baru keluar dari kamar melihat Alesha berjalan sedikit pincang langsung bertanya.
"Kenapa kakimu nak... "
"Oh ini, hanya sedikit lecet yah"
"Kenapa bisa lecet.."
"Aku memakai sepatu yang agak kekecilan yak, jadi lecet deh"
"Sudah jangan dipakai lagi. Azril kamu bagaimana sih, apa kamu nggak ada uang beli sepatu baru buat Lesha "
"Alesha nggak ada minta.. "
"Jangan tunggu Lesha minta dulu baru kamu beliin. Kamu sebagai calon suami seharusnya tahu apa yang dibutuhkan lesha"ujar Ayah
"Ayah.. nggak apa. Sepatu aku yang lain masih banyak. Itu kemarin sepatu yang paling aku suka, jadi walau sempit aku masih suka pakai. Lagi pula sepatu aku semuanya kak Azril juga yang beli"
Alesha tidak bohong, karena memang hampir seluruh sepatu aku Kak Azril yang beli. Kak Azril kerja di Jakarta,setiap akhir pekan pulang ke Bandung ia selalu membelikan baju atau sepatu buat Alesha.
"Kamu obati kakimu nak, lusa kamu sudah bersanding dengan Azril"ucap bunda
"Ya bunda, bunda jangan kuatir. Lesha kan wanita kuat, tak akan kaki jadi penghalang buat Lesha bersanding"
Lesha mendekat ke tempat Azril duduk,membuat Azril sedikit beringsut.
"apakah segitu besarnya rasa benci kamu padaku kak, sehingga kamu takut aku mendekatimu"
"Kak Azril, aku bisa pinjam kunci mobilnya kakak "
"Buat apa"tanya Azril dengan tanpa memandangi wajah Alesha
"Kemarin dompet dan ponsel aku tertinggal di mobil kakak"
"Apa.. "tanya Azril kaget.
"Apa Lesha berjalan kaki kemarin setelah aku meninggalkannya sampai membuat kakinya lecet "
"Dompet aku ada di dalam mobil kakak "ulang Alesha pelan
"Jadi kemarin kamu pergi dengan Azril nak. Kenapa kamu nggak ngelarang Lesha memakai sepatu kekecilan dan jangan jangan kamu juga nggak tahu kaki Lesha lecet begitu"ucap Ayah sedikit marah
"Ayah.. mana tahu sih kak Azril sepatu yang aku pakai kekecilan atau kebesaran, yang makai aku bukan kak Azril "
"Kamu jangan membela Azril terus Lesha, ia punya mata, apa ia tidak ada sedikitpun perhatian dengan calon istrinya"
"Ayah.. sudah,nggak boleh marah nanti sakit. Lusa ayah mau menyaksikan Lesha menikahkan."
"Iya nak... ayah nggak mau melewatkan hari bahagia itu"ucap Ayah mengusap kepala Lesha
"Kak, mana kunci mobilnya. Aku mau mengambil dompet dan ponsel aku"
Azril memberi kunci tanpa melihat ke arah Lesha. Setelah Lesha mulai berjalan menuju garasi, Azril mengikuti dari belakang.
Lesha yang akan menutup pintu mobil setelah mengambil dompetnya kaget ketika melihat Azril ada dibelakangnya.
"Apa maksud kamu.. "ucap Azril memegang pergelangan tangan Lesha dengan kuat
"Lepaskan kak, sakit.. "ucap Lesha menitikan air mata.
"Apa maksud kamu memperlihatkan kakimu yang lecet, agar semua orang rumah tahu jika aku meninggalkan kamu. Kamu bukan anak kecil lagi bukan, kamu baru aja wisuda itu berarti kamu sudah dewasa. Apa kamu bodoh, tidak menggunakan otakmu buat berpikir, kamu bisa pesan taksi bukan, mengapa harus jalan kaki "
"Maaf.. aku tak ada niat mencari perhatian keluarga kak Azril. Aku juga tidak menginginkan kakiku lecet. Mungkin memang aku bodoh karena masih aja berpikir jika kak Azril yang berdiri saat ini masih kak Azril yang dulu aku kenal. Ternyata aku salah,kak Azril yang pernah aku kenal tak seperti ini,ia tak akan tega menyakiti aku"
"Aku sudah katakan, sejak kamu menyetujui menikah denganku, sejak itu pula kamu akan memulai hidup dengan penuh penderitaan dan kesakitan yang tak pernah kamu bayangkan. Aku benci kamu"ucap Azril penuh penekanan. Dan meninggalkan Lesha sendiri.
"Kamu jahat kak, kamu bukan hanya menyakiti hatiku dengan kata katamu, tapi kamu juga sudah mulai menyakiti fisikku"
Lesha masuk ke rumah kembali dan memberi kunci pada ayah Azril.
"Yah, tolong berikan kunci mobil ini pada Kak Azril. Aku mau pulang ke rumah dulu. "
"Pergelangan tangan kamu kenapa nak, membiru begitu.. "
"Tadi ketika mau menutup pintu mobil, tanganku terjepit.Yah,aku pamit ya"ucap Lesha berbohong dan segera pergi sebelum ayah banyak bertanya.
"Apa lesha tak menyadari tangannya berada, mengapa bisa terjepit"gumam ayah.
Azril yang duduk di ruang keluarga mendengar ucapan ayah. Ia mengepalkan tangan kanannya yang digunakan buat mencengkeram pergelangan tangan Alesha tadi.
"Mengapa aku terus saja menyakiti Lesha. Apakah ini karena rasa kecewaku yang besar sehingga aku tega menyakitinya dengan kata kataku. Aku juga menyakiti fisiknya. Pasti kaki Lesha yang lecet karena ia pulang dengan berjalan kaki karena dompetnya ada di mobil. Dan tadi... apa aku sekeras itu memegang tangannya sehingga membiru . Aku tak tahu, apa ini cara yang tepat buat membalas perbuatannya yang mau menikah denganku."
*****************************
Terima kasih buat yang telah mampir ke novel ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
mending diam ajah dri pada menjelaskan krn orng benci tdk menerima penjelasan sekalipun it benar
2022-08-29
0
Lihayati Khoirul
dpt notif langsung baca
2022-08-13
0
Jasmine
kenapa bisa berubah 360° hanya lantaran ortunya menjodohkan dirinya
2022-08-09
0