Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, Azril belum juga pulang kerumah. Alesha memilih menunggu Azril sambil menonton televisi.
"Kak Azril lembur atau pergi dengan kak Tiara ya. Kak Azril ,aku masih bisa toleransi jika kakak hanya sekadar menghabiskan waktu bersama dengan Tiara. Tapi aku tidak bisa memaafkan jika kak Azril sampai menginap ataupun berhubungan lebih jauh lagi dengan kak Tiara. Walau aku bukan istri yang Kak Azril harapkan, tapi aku juga tak akan merelakan suamiku tidur dengan wanita lain"
Alesha menunggu sambil gelisah. Ia takut membayangkan jika Azril memang melakukan sesuatu di luar batas.
Setelah lama menunggu, akhirnya Alesha tertidur di sofa. Jam satu malam Azril pulang. Ia melihat Alesha yang tertidur duduk di sofa.
"Kamu masih saja sama Lesha. Tak akan tidur sebelum aku pulang. Jika dulu aku begitu senangnya melihat kamu menunggu kedatanganku, tapi tidak untuk saat ini. Aku baru tahu jika kamu tidak sebaik yang aku pikirkan. Kamu juga bermain api dengan pernikahan kita. Aku salah selama ini berpikir, aku yang selalu menyakiti kamu. Tapi kamu tak lebih baik dariku"
Azril masuk ke kamar tanpa pedulikan Alesha. Ia membiarkan Alesha tidur di sofa tanpa membangunkannya.
Subuh Azril bangun, ia masih melihat Alesha tidur di sofa dengan kedinginan. Azril mendekati Alesha ingin meggendongnya. Tapi ketika Alesha menggerakkan badannya, Azril cepat cepat kembali ke kamar.
"Apa Lesha masih menunggu kepulanganku"
Pagi harinya Lesha terbangun, ia memandangi kamar Azril.
"Apa kak Azril benar benar menginap dengan Tiara. Apa ia tak ada sedikitpun menghargai pernikahan ini"
Alesha berdiri, dan ia melihat sepatu Azril. Hatinya lega ketika tahu Azril sudah pulang.
Alesha mandi dan membuatkan sarapan. Ia duduk menunggu Azril, walau sudah seminggu pernikahan mereka Azril tak pernah mau memakan sarapan buatannya tapi ia tetap membuatnya.
"Selamat pagi kak. Jam berapa kak Azril pulang, kok aku nggak dibangunkan. Pegal loh kak semalaman tidur disofa"
"Aku tak ada meminta kamu menungguku"
"Tapi aku sudah terbiasa menunggu Kak Azril pulang, kakak mau sarapan. Aku buat omlet kesukaan kakak"
"Jangan bodoh Lesha.. jangan bersikap seolah kamu istri yang baik, jika kamu sama bej*tnya denganku"
"Maksud kak Azril apa.. "
"Aku pikir hanya aku yang tak menghargai pernikahan ini dengan tetap menjalin hubungan bersama wanita lain, ternyata kamu sama saja, kamu juga menjalin hubungan dengan pria lain. Buat apa lagi pernikahan ini, mari kita akhiri saja"
"Kak Azril, aku dan Kak Kenzo tidak ada hubungan apa apa. Aku baru bertemu Kak Kenzo kemarin setelah lima tahun lamanya. Jangan kak Azril samakan aku dengan kakak. Aku masih menghargai sakralnya pernikahan, dan aku masih menghormati ayah bunda. Aku tak akan melakukan sesuatu hal yang memalukan mereka... "
"Apa kamu ingin mengatakan jika aku melakukan sesuatu yang memalukan. Dimana letak memalukannya,aku berpacaran dengan orang yang aku cintai. Yang memalukan itu adalah, ketika seorang wanita memaksa menikah dengan lelaki yang tak pernah mencintainya"
"Harus berapa kali aku katakan kak, aku tak pernah meminta ayah bunda buat menikahkan aku dengan kak Azril, karena aku tahu, kak Azril tak pernah memandang kearahku. Mata kak Azril hanya memandang kesatu wanita. Aku sadar kak, aku tak ada apa apanya dibanding kekasih kakak. Aku ini hanya wanita bodoh dan jelek. Mana mungkin kak Azril menyukaiku. Tapi aku tak bisa mengecewakan ayah bunda yang telah memohon padaku agar menerima kakak. Aku tahu, dengan aku menerima pernikahan ini berarti aku harus siap mental buat menerima hinaan dan cacian serta kebencian kak Azril. Aku hanya ingin membuat ayah bunda bahagia, walau aku akan sakit hati"ucap Alesha dan meninggalkan Azril
Azril memandangi Alesha yang masuk ke kamarnya. Dapat Azril lihat air mata Alesha yang jatuh dipipinya.
Azril menarik nafas kasar. Ia melihat ke atas meja, ada omlet telur dan sayur yang biasa Alesha buatkan untuknya. Dulu ia akan melahapnya segera jika Alesha membuat itu.
Azril duduk di sofa sambil menonton televisi. Hari ini ia pergi kerja agak siang. Karena da meeting di luar kantor.
Alesha keluar dari kamar dengan pakaian yang telah rapi. Ia mengucir rambutnya. Dulu Azril akan memarahi Alesha jika mengucir rambutnya. Karena ia tak ingin orang melihat leher jenjang Alesha.
"Aku pamit kerja... "ucap Alesha dan mengambil tangan Azril lalu menciumnya.
Azril memandangi kepergian Alesha sampai ia menghilang.
"Jika memang ia tak ada hubungan dengan Kenzo, tak mungkin ia pergi kerja dengan gaya begitu.. Shitt.. mengapa aku memikirkan Lesha. Jika memang ia ada hubungan dengan Kenzo bukankah itu lebih baik. Ada alasan bagiku buat pisah dengan Alesha. Aku bisa mengatakan pada ayah jika Lesha memiliki kekasih. Tapi apa aku tak terlalu jahat, bukankah aku juga punya kekasih. "
Azril berjalan menuju meja makan. Ia memakan omlet yang dibuatkan Lesha tadi.
"Enak banget.. aku sudah lama pengin ini"gumam Azril dan menghabiskan semuanya.
Setelah itu Azril baru sadar "Shhitt.. pasti Alesha tahu aku memakan masakannya nanti, setelah ia melihat semuanya habis. Masa bodo ah"
Azril pergi mandi dan bersiap siap meeting dengan klien di luar kantor. Sebelum pergi ketempat meeting ia menjemput Tiara terlebih dahulu.
"Sayang... sarapan dulu. Aku sudah buatkan omlet telur kesukaanmu"ujar Tiara ketika Azril masuk ke apartemennya.
"Aku sudah kenyang sayang... "
"kamu makan apa.. Alesha ya yang buatkan sarapan. Sayang, apa tidak sebaiknya Alesha kamu carikan kost atau apartemen lain. Nanti apa yang dipikirkan orang jika ada lelaki dan wanita tinggal serumah. Nama baik kamu bisa tercemar. Kecuali jika kamu tinggal bersama istri kamu"
"Alesha kan sepupu aku, Sayang.. "
"Tapi kamu bilang, ia sepupu jauh. Berarti kamu masih bisa menikah dengannya. Aku tak mau nanti kamu atau Lesha jadi jatuh cinta. Pokoknya kamu harus mencarikan Lesha tempat tinggal yang lain. Biar aku bisa main ke apartemen kamu seperti biasanya. "
"Iya.. nanti aku pikirkan. Aku sarapan dulu ya"
"Katanya udah kenyang.. "
"Aku kenyang karena makan malam kemarin, bukan karena sarapan yang dibuat Alesha.. "
Azril duduk dekat meja makan dan mulai menyuap omlet ke mulutnya.
"Omlet yang Alesha buat jauh lebih enak. Ya.. Tuhan mengapa aku jadi membandingkan mereka. Aku tak boleh begini, jika Tiara tahu ia bisa sakit hati"
Azril dengan susah payah menghabiskan omlet buatan Tiara. Karena ia tak ingin kekasihnya marah. Setelah sarapan barulah Azril dan Tiara berangkat menuju tempat mereka akan mengadakan meeting.
***************
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
guntur 1609
ya sdh kau ucapkan saja talak sm lesha. biar kau nyesal nanti
2025-01-22
1
Eliani Elly
lanjut
2022-08-29
0
Jasmine
seperti mirip cerita farhan dan nisa dlm judul nikah tanpa cinta
2022-08-09
0