"Akan tetapi sekarang den Reyhan perlahan-lahan berubah menjadi ceria semenjak bertemu neng Lyra,
kami sangat berterima kasih Neng," kata bik Sum sambil menggenggam tangan Lyra.
"Apa? Karena saya?" Mata Lyra tampak berbinar-binar😳
"Ya, apalagi kejadian hari ini dia benar-benar sangat merasa menyesal dan mengkhawatirkan Neng Lyra
dia tampak marah dan tadi bibi tidak sengaja mendengar kedua pria itu sekarang ada di gudang bibi sangat yakin mereka tak akan selamat dari den Reyhan."
"Apa Reyhan seberani itu? Apa dia tidak takut hukum akan menuntutnya?" tanya Lyra memelotot kaget.
"Den Reyhan bukanlah tipe seseorang yang takut hal seperti itu."
"Begini Neng, den Reyhan itu sering membantu polisi mengungkapkan kejahatan yang bertahun-tahun tidak bisa mereka tangani," jelas bik Sum.
"Benarkah? Apa dia sehebat itu? Tapi dia kan masih remaja harusnya dia-"
"Orang-orang belakang den Reyhan bukanlah orang sembarangan mereka pernah dikirim ke China, Jepang dan Amerika untuk pelatihan ilmu bela diri, menembak dan memata-matai," jelas bik Sum.
Hmmm,aku kira cerita seperti itu hanya ada di dunia sinetron,drama dan novel ternyata dunia nyata ada seseorang yang seperti itu dia adalah Reyhan seseorang yang ku pacari saat ini. Batin Lyra.
"Maaf Neng bibi pamit dulu pesan den Reyhan Neng Lyra jangan lupa istirahat, bibi berharap hubungan kalian bertahan walau apapun yang terjadi," ucap bik Sum lalu beranjak keluar.
"Terima kasih Bik," jawabnya pelan.
Beberapa menit kemudian.....
Lyra berusaha memejamkan matanya namun tetap saja gagal.
"Penasaran apa yang dia lakukan sekarang, dari tadi dia tidak datang. Apa dia marah atau dia tidak menginginkanku lagi? Ah berpikir apa aku ini dia tidak akan seperti itu padaku karena dia menyukaiku. Tapi, dia kan orangnya sering berubah-ubah sikap. Tidak bisa! Aku harus pergi melihatnya," gumam Lyra.
Saat akan membuka pintu tiba-tiba Lyra mendengar suara langkah kaki yang berjalan menuju kamar yang ditempatinya tersebut. Dan benar saja dia adalah Reyhan.
Tanpa berpikir panjang Lyra langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Reyhan membuka pintu dan itu membuat jantung Lyra berdetak kencang tak beraturan.
Reyhan pun masuk dia melihat Lyra sudah tidur(padahal enggak 🤣).Reyhan merapikan selimut pada tubuh Lyra, dia mulai mengelus-elus kepala Lyra.
"Aku sangat menyukai semua yang ada pada dirimu bahkan semua yang kamu suka aku berusaha menyukainya juga. Tapi ada 1 hal yang aku tidak suka darimu, kamu tahu tidak apa itu? Seperti saat ini berpura-pura tidur," kata Reyhan.
Lyra langsung membuka matanya.
"Dari mana kamu bisa tahu kalau aku berpura-pura tidur?" tanya Lyra..
"Selimut di lantai, kaki setengah mengangkang ekspresi saat tidurnya juga terlihat tidak tenang. Lyra kamu terlihat seperti sapi bunting," jawab Reyhan.
"Apa katamu? Aku seperti sapi bunting? Kamu benar-benar keterlaluan." Memelotot marah.
"Ya sudahlah cepat tidur besok aku akan mengantarmu pulang. Aku tidak mau kak Siska berfikir yang tidak-tidak kalau matamu bengkak akibat tidak tidur," kata Reyhan.
"Apa yang kamu lakukan pada kedua pria itu?"
"Apa kamu mengkhawatirkan mereka?"
"Siapa bilang? Aku hanya penasaran saja kok."
"Mereka ku serahkan pada Kookie,Chim,Tata dan 4 saudara lainnya."
"Apa? Siapa mereka?"
"Mereka 7 ekor buaya milikku."
"Hah? Kamu memelihara buaya, kamu enggak bercanda kan." Memelotot kaget.
"Bercanda itu bukan diriku."
"Tapi kenapa mereka kamu kirim kesana bisa bahaya tahu."
"Karena mereka akan aku jadikan santapan peliharaanku untuk malam ini sesekali makan manusia biar mereka cepat pertumbuhannya. Dari aku kecil mereka besarnya lambat banget apalagi si Kookie mukanya imut terus."
"Hah kamu bilang imut, buaya itu seram tahu."
"Karena kamu enggak pernah mencoba untuk dekat mereka kalau sudah dekat baru deh akan terasa indah ."
"Kamu terlalu pintar tapi sangat aneh. Aku merasa ada yang salah dengan otakmu."
"Mereka mengganggumu sama saja menggangguku. Dan aku paling benci diganggu." Memasang tatapan tajam.
Dia ini benar-benar susah ditebak,aku juga hampir tidak bisa menahan diri bila terus lama-lama disampingnya. Batin Lyra.
Reyhan melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 02.58 WIB.
"Sudah waktunya untuk tidur, bukannya kamu bilang tidak baik bila tidur satu atap dengan beda jenis. Saat ini kita sedang berada di bawah kamar yang sama, Apa kamu tidak takut akan terjadi sesuatu?" tanya Reyhan.
"Tidak."
"Apa ?"
"Ha, maksudku kamu memang harus pergi dari sini."
"Tapi berbeda dari ekspresimu yang ingin aku tetap disini."
"Sok tau kamu pakai ngatain ekspresiku segala lagi.
Sudah sana pergi!" teriak Lyra sambil mendorong paksa Reyhan keluar dari kamar.
"Tunggu sebentar ada yang tinggal."
Lyra berhenti
Apa itu ciuman oh tidak aku belum siap. Batin Lyra.
Reyhan berbalik ke arah Lyra dan melihatnya dengan ekspresi yang serius.
"Lyra kamu memang terlihat seperti sapi bunting!"
seru Reyhan sambil melarikan diri.
"Apa kamu bilang! Beraninya berkata seperti itu!" teriak Lyra.
Malam pun berlalu....
****
Pagi hari....
Reyhan mengucek matanya sambil berjalan ke kamar mandi. Setelah membersihkan tubuhnya dan memakai pakaian yang rapi dia pun berjalan ke arah kamar tempat Lyra tidur.
Dia membuka kamar tersebut, namun sosok Lyra tidak ia temukan.
Apa dia sudah pulang ? Ya sudahlah lupakan saja. Batin Reyhan.
Reyhan turun ke lantai 1 menuju ruang makan di atas meja sudah tergeletak sarapan dan makanan lainnya.
"Hai selamat pagi," sapa Lyra.
"Kamu? Aku kira sudah pulang."
"Hahaha jangan biarkan tamu keluar dengan perut kosong," jawab Lyra sambil tertawa malu.
Reyhan tersenyum.
"Ini semua kamu yang masak jadi para bibik kemana?"
"Ssst mereka masih istirahat sudah jangan banyak cincong silahkan dimakan," ujar Lyra.
"Oh baiklah aku juga sudah sangat lapar."
"Hmm, aku harap kamu suka maaf aku enggak sehandal para bibik di rumah ini," kata Lyra.
"Apapun itu semua hal tentangmu aku menyukainya," jawab Reyhan.
"Iya iya, kamu sudah sering mengatakannya. Baiklah ayo kita makan!" seru Lyra.
Tanpa mereka sadari para ART mengintip mereka di sebuah ruangan kecil mereka tampak bahagia menyaksikan interaksi antara Reyhan dan Lyra.
Beberapa menit kemudian....
Setelah melahap banyak masakan Lyra, Reyhan menghapus bibirnya dengan tisu.
"Hei apa kamu seekor ayam bunting?" tanya Lyra.
"Apa maksudmu?" tanya Reyhan balik.
"Kamu makan semua lauk hanya kurun beberapa menit, sedangkan aku setengah piring pun tak habis kamu seperti tidak pernah makan seminggu saja," jawab Lyra.
"Salah kamu sendiri kenapa makannya lama,
gigimu sakit ya."
"Aku hanya sariawan bukan sakit gigi!" teriak Lyra.
Reyhan berjalan ke arah Lyra dan duduk tepat di hadapannya.
"Kenapa kamu mendekat kemari?" tanya Lyra menatap bingung.
"Menurut reset, sariawan bisa dihilangkan ketika kecupan dari lawan jenisnya. Apa kamu mau mencobanya?" tanya Reyhan dengan ekspresi serius.
"Apa ke-cu-pan ?😯
BERSAMBUNG.....
TerimaKasih sudah membaca jangan lupa like dan komen terimakasih 😚😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Nuraeniy352
Rey,mang pernah lihat kambing bunting tidur'y gmna....??tu lagi ayam bunting...aduh ada"Ja ya....
2021-03-21
1
Fafa Adieq Bosky
benar adanya sariawan bisa hilang dng kecupan ... hhhh karena berpindah tempat
2021-03-11
1
Malaika Daffa
kayak nya author army deh heheh
2021-02-04
1