"Pacarmu jelek gitu kok siapa yang mau," kata Lyra.
"Apa kau bilang!" teriak si Pria itu.
Amarahnya memuncak di rampasnya helm yang ditangan Lyra dan melemparnya.Lyra dan reyhan pun turun dari motor.
"Nah gitu dong turun,kayak ikan aja dipancing dulu baru datang," kata Pria itu dengan senyuman sinis.
Lyra mengambil helm yang dilempar pria itu,namun dihalangi pacar si pria. Wanita itu langsung melemparkannya kembali hingga jatuh kedalam selokan.
"Hahaha bagus sayang!" seru si Pria merasa bangga.
Lyra tak dapat menahan emosinya dan....
Plak!!!
Tamparan Lyra mendarat di pipi panita itu.
Reyhan tersenyum. Pria itu tak bergerak dia menantikan pacarnya membalas tamparan Lyra.
"Beraninya kamu menamparku!" teriak si wanita.
"Ambil helm itu sekarang juga," kata Lyra berusaha tenang.
"Ambil saja sendiri, kau pantas tinggal di selokan seperti itu hahaha," kata Wanita itu sambil tertawa sekuatnya.
Lyra menarik rambut wanita itu dan menyeretnya menuju ke selokan. Si pria berteriak keras bak orang keserupan sambil berjalan menghampiri Lyra.
Dengan kuat dia menarik rambut Lyra dan menamparnya lalu mendorongnya hingga tersungkur tepat di depan Reyhan.
Tanpa berkata-kata Reyhan langsung menghampiri pria itu dan menghajarnya tanpa henti. Bertubi-tubi Reyhan melayangkan bogemnya tanpa memberi pria itu kesempatan untuk bernapas.
"Katakan padaku tangan mana yang kau gunakan untuk menamparnya tadi!" teriak Reyhan dengan mata penuh amarah.
"A-ampun, to-tolong jangan hajar lagi," kata pria itu terbata-bata tak berdaya.
"Aku tanya tangan mana yang kau gunakan!" teriak Reyhan.
Dan pukulan terakhir membuat pria itu tersungkur dan tak sanggup bangkit. Reyhan menghampirinya ingin menghajarnya lagi namun segera dihentikan oleh Lyra.
"Jangan, dia bisa mati," kata Lyra.
Tiba-tiba Reyhan teringat saat pertama dia berjumpa dengan Lyra. Saat itu Fero akan memukul Reyhan namun digagalkan oleh Lyra (episode 1).
Reyhan memapah Lyra kembali ke tempat motornya berada. Tiba-tiba Lyra menghentikan langkahnya.
"Ada apa?" tanya Reyhan.
"Itu, aku mau mengambil helm yang tadi. Itu helm milik Siska dia sayang banget sama helm itu," kata Lyra.
"Nanti beli yang baru saja masih banyak yang lebih bagus di toko" kata Reyhan menarik tangan Lyra kembali.
"Tapi itu pasti mahal banget," kata Lyra sambil berjalan menuju selokan.
"Tunggu sebentar. Hei kau ambil helm itu," kata Reyhan menyuruh wanita itu mengambil helm tersebut.
"Apa? Aku yang ambil kamu enggak lihat ya aku pakai gaun. Jangan begitu dong," kata wanita itu.
"Ambil atau aku tambah lagi pukulan di wajah jelekmu itu!" teriak Reyhan.
"Sayang aku enggak mau udah kotor bau lagi," kata wanita itu dengan nada yang memelas.
"Sudah lakukan saja apa yang dikatakannya, nanti wajahmu ikutan bonyok," kata pria itu.
Dengan wajah yang cemberut dan setengah memerah(bekas tamparan Lyra)wanita itu terpaksa berusaha turun ke dalam selokan.
Lyra memandangi Reyhan yang dibasahi derasnya keringat. Sedangkan si wanita itu berusaha melepaskan sepatu mahalnya agar tidak kotor.
Dasar miskin,helm yang sudah masuk kedalam selokan saja masih mau. Batin si wanita.
Tak lama kemudian ia keluar dari selokan.
"Ini ambil helm kesayanganmu ini," kata Wanita itu seraya meletakkan helm tersebut di hadapan Lyra.
"Sudahlah aku tidak membutuhkannya lagi, ini pantasnya untukmu," kata Reyhan sambil menarik tangan Lyra.
"Ini semua karena kamu yang sok jagoan!" teriak wanita itu.
"Kalau bukan kau yang menggodanya, enggak bakal ini terjadi dasar cewek matre," balas pria itu.
Wanita itu marah dan pergi berjalan meninggalkan pria itu.
Lyra terkejut pak Mat sudah berada didepan mobil dan sedang menunggu mereka.
"Lho pak Mat kok ada disini?" tanya Lyra.
"Aku yang suruh, melihat kondisimu yang seperti ini gimana mau bawa motor," jawab Reyhan.
"Andaikan kamu bisa bawa motor," kata Lyra pelan.
Reyhan pura-pura tidak mendengar perkataan Lyra.
"Tunggu sebentar kalau kita pulang naik mobil jadi motor ku siapa yang bawa?" tanya Lyra.
"Pak Mat akan mengantar motor kamu pulang," jawab Reyhan.
"Jadi yang bawa mobilnya siapa dong? Aku enggak bisa bawa mobil," kata Lyra.
"Aku yang bawa."
"Serius kamu bisa?" tanya Lyra dengan wajah penasaran.
"Kamu enggak percaya, aku bisa bawa mobil tapi kalau motor belum," jawab Reyhan.
"Kenapa bisa gitu ya, aku boro-boro bisa bawa mobil naik mobil saja baru sekarang ini, semenjak kedua orang tuaku meninggal," kata Lyra lirih.
Reyhan menatap Lyra dengan sangat dalam, dia pun mendekatkan tubuhnya pada Lyra.
"Ka-mu mau ngapain?" tanya Lyra.
"Cuma mau memasangkan tali pengaman saja kok," jawab Reyhan.
"Oh kan kamu bisa bilang tadi, tidak perlu main langsung pasangin. Aku terkejut," kata Lyra.
"Males," jawab Reyhan singkat.
Lyra kesal mendengar jawaban Reyhan, dia membuka tali pengamannya dan berencana mengganggu Reyhan yang sedang berkonsentrasi menyetir mobil.
"Kamu, apa yang kamu lakukan kenapa tali pengamannya dibuka?" tanya Reyhan.
"Biarin,tanpa pakai tali pengaman juga enggak akan terjadi apa-apa kok," jawab Lyra cuek.
Tiba-tiba sebuah mobil melintas tepat di depan mobil Reyhan, Reyhan yang terkejut langsung mengerem hebat sontak saja Lyra langsung terpelanting tepat di atas pangkuan Reyhan.
Namun Reyhan yang sudah tersulut emosi langsung mengejar mobil tersebut dengan Lyra yang masih berada dipangkuannya.
"Berhentilah, tunggu aku duduk sebentar," ujar Lyra.
Reyhan mengabaikannya dia fokus menyetir menambah kecepatan mobilnya.hingga terkejarlah mobil yang melintas tadi Reyhan langsung menghambat mobil tersebut dan hampir tertabrak.
Si pemilik mobil pun keluar dan dia seorang Wanita.
"Hei keluar kamu! Kalau mau mati jangan ajak orang lain dong!" teriaknya sambil mengetuk pintu mobil Reyhan.
"Tuh kan. Kamu sih cari gara-gara," kata Lyra dari dari dalam mobil.
Reyhan tetap tenang dan membuka pintu mobilnya untuk bertemu dengan wanita itu.
Ya ampun ganteng banget. Batin Wanita itu.
"Ada apa ya?" tanya Reyhan santai.
"Hmm, tadi kamu hampir menabrak mobil saya," jawab Wanita itu.
Lyra turun dari mobil tersebut...
"Jadi menurutmu melintas tiba-tiba di hadapan mobil orang secara tiba-tiba itu diperbolehkan?" tanya Reyhan.
"Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti," tanya Wanita itu.
"Mobilmu tiba-tiba muncul tepat di depan mobilku, gara-gara kamu, kami hampir saja kecelakan," jawab Reyhan.
"Aku minta maaf, tadi kami buru-buru jadi tidak melihat kanan kiri lagi," jelas Wanita itu.
"Sudahlah masalah seperti itu jangan diperpanjang, maaf dia terlalu berlebihan," kata Lyra.
"Kami yang seharusnya minta maaf sekali lagi maafkan saya," kata Wanita itu sambil memasang wajah memelas pada Reyhan.
Reyhan memalingkan wajahnya dan langsung menarik tangan Lyra.
"Sudahlah. Ayo kita pulang," kata Reyhan.
"Permisi. Kami duluan dulu," kata Lyra sambil menganggukkan kepalanya.
Reyhan membuka pintu mobil untuk Lyra dan dia bergegas masuk ke pintu yang 1 lagi. Tiba-tiba wanita itu mengetuk jendela mobil Reyhan dengan terpaksa Reyhan pun membukanya.
"Ah... Itu boleh minta nomor ponselnya enggak? Paling tidak kita bisa berteman," kata Wanita itu.
"Aku tidak butuh teman, ada dia itu sudah cukup untukku," kata Reyhan sinis.
"Apa"😲
BERSAMBUNG....
Terima kasih sudah mampir,jangan bosan-bosan guys jangan lupa di like, komen dan vote.
Jangan pelit-pelit ya....luv u...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Fafa Adieq Bosky
udah baca 2x masih ttp gemezh ama reyhan
2021-03-11
1
Atih Azha
manis banget
2020-08-19
1
Ree.Pand
manis sekali
2020-07-19
1