"Kenapa kamu mendekat kemari?"tanya Lyra.
"Menurut reset sariawan bisa dihilangkan ketika kecupan dari lawan jenisnya,apa kamu mau mencobanya," jawab Reyhan dengan ekspresi serius.
"Apa? Ke-cu-pan😯"
"Iya aku jamin bisa menghilangkan sariawan yang kamu alami sekarang," jawab Reyhan meyakinkan.
"Sejak kapan kamu berubah mesum seperti ini. Apa yang sudah merusak otakmu?" Menatap tajam ke arah Reyhan.
"Aku sudah berbaik hati menawarkan bantuan malah dikatakan yang tidak-tidak," kata Reyhan sambil mengerutkan dahinya.
"Baiklah aku bersedia tapi kalau tidak berhasil aku akan mencekikmu."
Sedangkan para ART terlihat salah tingkah melihat adegan para remaja yang mereka intip.
"Apa den Reyhan benar-benar akan menciumnya."
"Oh ya Tuhan, Reyhan kami sudah mengerti hal seperti ini, aku jadi sangat terharu."
"Aku rasa tidak akan, den Reyhan pasti tidak serius."
Lyra menutup matanya, Reyhan mulai mendekatkan wajahnya sambil menghitung mundur.
"3,2,1."
Bruk!!!
Para Art tiba-tiba terjatuh bersamaan dari balik pintu dekat ruang makan.
"Hah, kenapa para bibi semua ada disini?" tanya Lyra dengan wajah yang sangat terkejut.
"Anu, itu Neng kami tadi-"
Reyhan tersenyum melihat tingkah para ART-nya.
"Ehmmm, Bik Sum bisa dijelaskan apa yang terjadi?" tanya Reyhan lembut.
"Maaf Den, sebenarnya tadi kami berniat untuk masak akan tetapi sudah keduluan sama neng Lyra. Waktu kami akan keluar tiba-tiba Aden datang. Kami pun mengurungkan niat dan memutuskan untuk menunggu Aden dan neng Lyra selesai sarapan. Kami tidak bermaksud untuk menguping pembicaraan Aden dengan neng Lyra. Tidak disangka malah ada kejadian seperti ini, sekali lagi kami minta maaf Den," jawab bik Sum sambil menundukkan kepalanya.
Lyra yang merasa sangat malu ia terus menundukkan kepalanya.
Seandainya adegan tadi masih berlanjut mau ditaruh kemana mukaku,ini benar-benar memalukan. Batin Lyra.
"Baiklah, Bibi silahkan lanjutkan pekerjaannya ingat jangan diulangi lagi," ucap Reyhan dengan ramah tak lupa senyum manis di wajahnya.
"Baik, Den kalau begitu bibi pamit dulu permisi Den."
Para ART pun berlalu.
Reyhan melihat ke arah Lyra yang masih menunduk.
"Mereka sudah pergi, mau sampai kapan kamu tetap menunduk seperti itu?" tanya Reyhan.
"Aku mau pulang sekarang!" teriak Lyra pelan.
"Tapi kamu belum selesai sarapan," jawab Reyhan.
"Aku sudah kenyang, pokoknya aku mau pulang!" teriak Lyra lagi.
Reyhan pun mendekat diangkatnya wajah Lyra yang sedari tadi menunduk. Di perhatikannya mata Lyra yang terpejam karena masih merasa malu. Tiba-tiba matanya tertuju pada bibir Lyra.
Benar-benar indah. Batinnya.
"Baiklah sekarang ayo ku antar pulang," jawab Reyhan sambil memegangi kedua pipi Lyra.
Lyra membuka matanya dan langsung menarik Reyhan menuju halaman untuk mengendarai mobil.
***
"Kenapa bukan pak Mat yang antar sekarang?" tanya Lyra.
"Aku tidak mau dia mengganggu suasana," jawab Reyhan.
"Mengganggu dari mananya kita kan enggak ngapa-ngapain juga di dalam mobil ini,"jawab Lyra.
"Siapa tau adegan yang tadi masih berlanjut. Apa kamu mau pak Mat melihat kita? Kamu tidak malu gitu," tanya Reyhan.
"Omong kosong apalagi yang kamu bicarakan!" teriak Lyra.
Reyhan tersenyum senang mendengar teriakan Lyra yang dianggapnya sangatlah indah di telinganya itu.
Tiba-tiba pandangan Lyra mengarah ke pengendara motor yang membawa istri dan dua orang anaknya.
"Hei boleh aku tanya sesuatu?" tanya Lyra.
"Selama aku tahu jawabannya tentu saja boleh," jawab Reyhan.
"Ehmmm kamu suka anak-anak enggak?" tanya Lyra.
"Tidak," jawab Reyhan singkat.
"Apa?" Lyra terkejut tak percaya.
"Ya. aku tidak suka anak-anak," jawab Reyhan.
Lyra menghembuskan napas panjang lalu bersandar ke sisi kursi mobil dan mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela mobil.
Apaan sih dia ini masa anak kecil saja dia enggak suka padahal kan mereka itu imut banget. Bagaimana dia menjadi seorang ayah nanti. Batin Lyra.
"Tapi aku ingin menjadi seorang ayah yang baik dan menjadi kebanggaan untuk anakku nanti," kata Reyhan tiba-tiba.
"Menjadi seorang ayah? Bukannya kamu tidak suka anak-anak?" tanya Lyra.
"Selama itu anak kita berdua aku akan menyukai bahkan mencintainya seumur hidupku," jawab Reyhan.
Lyra memandangi Reyhan dengan sangat dalam seakan terhipnotis dengan perkataan Reyhan.
"Sudah sampai."
Lyra tidak mendengar perkataan Reyhan.
"Kamu enggak dengar ya kita sudah sampai," kata Reyhan Lagi.
"Ah oh sudah sampai ya, kalau begitu aku pergi dulu," kata Lyra.
"Kamu melamun ya?" tanya Reyhan.
"Tidak. Aku pergi dulu ya," sela Lyra.
Reyhan menahan tangan Lyra.
"Mengenai tentang anak aku serius denganmu," kata Reyhan membuat Lyra tampak salah tingkah.
"I-iya aku tahu bisa lepaskan tanganku sekarang," jawab Lyra dengan suara terbata-bata.
Reyhan melepaskan tangan Lyra, dengan cepat Lyra langsung bergegas meninggalkan Reyhan.
Apa aku menakutinya. Batin Reyhan keheranan.
Malam pun tiba...
Seseorang mengetuk pintu yang ditinggali Lyra.
"Sebentar!" teriak Lyra dari dalam.
"Baaaaaaaa!" kejut Siska.
Ternyata dia tidak sendiri sosok Fardan berada tepat di belakang Siska.
"Hai Lyra," sapa Fardan.
"Hah Kak Fardan ternyata, kirain siapa ayo masuk," ajak Lyra.
Mereka pun masuk.
"Jadi ini tempat tinggal kalian. Tahu gitu kakak kan bisa sering-sering mampir daripada di rumah sendiri suntuk apalagi malam minggu maklum jomblo ha ha ha!" seru Fardan.
"Ini Kak diminum dulu teh nya," kata Siska sambil memberikan secangkir teh pada Fardan.
"Terima kasih Sis, oh ya Lyra kemarin malam kamu kemana? Kenap pesan Kakak eggak dibalas sibuk ya?" tanya Fardan.
"Pesan untuk Lyra?" tanya Siska.
"Iya kemarin rencananya mau bawa Lyra ke tempat saudara tapi karena enggak dibalas ya enggak jadi deh," jawab Fardan.
Lyra merasa salah tingkah terhadap Siska takut terjadi kesalah-pahaman diantara mereka.
"Maaf Kak Lyra ada keperluan makanya enggak sempat balas pesan dari Kakak," jawab Lyra.
Siska terlihat terdiam tanpa sepatah kata pun.
"Oh begitu, enggak apa-apa kok tapi malam minggu nanti boleh dong kita keluar berdua," kata Fardan.
Lyra menatap ke arah Siska dan merasa kurang nyaman dengan situasi tersebut.
"Iya Kak tentu saja Lyra akan menemani Kakak iya kan, Lyra," kata Siska.
Lyra melihat Siska dengan tatapan merasa bersalah.
"Ok lah kalau begitu kakak akan kenalkan kamu dengan saudara kakak. Kakak juga ada sesuatu yang ingin ditanyakan sama kamu ini sudah sangat lama Kakak pendam," jawab Fardan.
Apa itu sebuah ungkapan cinta,kenapa terasa sakit ya seperti habis dicabik-cabik. Batin Siska.
"Bagaimana Lyra, bisa ya malam minggu yang akan datang. Kakak akan jemput kamu," ajak Fardan.
Sambil tersenyum Siska menjawab.
"Lyra malu Kak hehehe tentu saja dia ma-"
"Maaf Kak Lyra nggak bisa Lyra ada janji dengan seseorang yang penting bagi Lyra," kata Lyra.
"Seseorang yang penting? Maksud Lyra Paman atau-"
"Pacar, ya Lyra sekarang sudah punya pacar Kak jadi Lyra akan menghabiskan waktu libur dengannya," jawab Lyra.
"Apa? Lyra punya pacar?" Fardan menatap tak percaya.
BERSAMBUNG........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Ree.Pand
bibik kepo
2020-07-19
1
syehalea
😅😅😅😅 bibik2 remponk... demo ngintip den Reyhan. fardan ... kasihan kamu, yuk mlming sama aq aja.
2020-06-17
1
Harryan Fawzi
Hmmm laki2
2020-04-25
2