Tiba-tiba suara Kucing hutan mengejutkan Mereka...
"Ayo keluar dari tempat ini!" teriak Lyra.
"Kamu belum menjawab pernyataan ku," kata Reyhan sambil menarik tangan Lyra.
"Maaf aku tidak tertarik pada yang lebih muda," jawab Lyra sambil melepaskan tangan Reyhan dan berjalan pelan.
Reyhan memperhatikan kaki Lyra,dia menghampirinya dan berjongkok.
"Naiklah, nanti kakimu terkena duri," kata Reyhan.
"Ah, tidak akan ada duri aku akan berjalan pelan," jawab Lyra.
"Naik kataku! Jangan keras kepala!" teriak Reyhan.
Lyra pun naik dipunggung Reyhan. Selama perjalanan mereka hanya terdiam hening. Beberapa langkah kemudian.
"Tolong turunkan aku disini saja," kata Lyra.
Namun Reyhan tidak menghiraukannya.
"Aku mohon, aku tidak mau mereka salah paham," kata Lyra lagi.
Reyhan pun menghentikan langkahnya dan menurunkan Lyra. Lyra berjalan namun lagi-lagi Reyhan menarik tangannya.
"Apa kau benar-bnar tidak menyukai ku bahkan sedikit pun?" tanya Reyhan.
"Hah? Ada banyak Siswi yang menyukaimu jadi, tetap saja aku tidak tertarik," jawab Lyra.
"Oh, baiklah terima kasih," ucap Reyhan seraya meninggalkan Lyra.
Lyra hanya menatap Reyhan yang perlahan berjalan menjauh. Kemudian dia berjalan mulai mendekati camp. Sesampainya disana dia disambut oleh Siska dan para Murid. Lyra hanya melihat Reyhan yang berjalan masuk menuju tenda.
Dua hari berlalu. Fardan mengkonfirmasi bahwa Reyhan dan Erick pamit pulang tadi malam dikarenakan urusan mendadak. Lyra tampak murung dan memilih untuk menyendiri didalam tenda hingga seharian.
Keesokan harinya....
Para Guru dan Murid mulai berkemas meninggalkan lokasi camp karna waktunya sudah tiba. Dan Lyra masih tetap murung dan tidak bersemangat.
********
Dua hari kemudian waktu masuk sekolah pun tiba, Mereka tampak bahagia termasuk Lyra.
"Hemmm, cie-cie semangat banget mau berangkat. Karena akan bertemu dengan dia niye," goda Siska.
"Apa? Maksud kamu dia siapa sih? Kamu ini, enggak pagi-pagi sudah eror," kesal Lyra.
****
Jam pelajaran akan segera dimulai, sesekali Lyra melihat ke arah luar ruang kelas. Menunggu seseorang (Reyhan) masuk. Namun batang hidung yang ia tunggu itu pun tak kunjung terlihat. Diana selaku ketua kelas mengkonfirmasi bahwa Reyhan sedang sakit sontak membuat Lyra dan Siska terkejut.
***
4 hari berlalu Reyhan tak kunjung juga masuk sekolah.
"Adik-adik. Bagaimana kalau sepulang sekolah kita jenguk Reyhan? Ini udah akhir minggu lho tapi Reyhan belum juga masuk?" tanya Siska.
"Maaf Kak sebenarnya kami sudah datang ke rumahnya. Namun dilarang masuk, katanya sih saat ini Reyhan benar-benar tidak bisa diganggu," jawab ketua kelas.
"Oh begitu ya. Baiklah pulang sekolah nanti kami akan mencoba menjenguknya," jawab Siska.
Lyra melihat Siska dan tersenyum ragu. Dia tampak merasa bersalah pada Reyhan. Mendengar perkataan Siska para siswi pun berbondong-bondong memberikan titipan mereka kepada Lyra dan Siska. Isinya bermacam-macam, ada parcel buah, susu roti hingga buket bunga, membuat Lyra dan Siska pusing bagaimana cara membawanya.
Sesampainya di rumah Lyra dan Siska bersiap-siap menjenguk Reyhan. Namun saat akan berangkat...
"Astaga, aku lupa hari ini temanku si Ipeh menikah, maaf Lyra hari ini kamu yang pergi, please...," ujar Siska memelas.
"Kok bisa tiba-tiba begini sih, ya sudah urungkan saja deh," jawab Lyra.
"Enggak baik lho, Mending kamu saja yang pergi ya," bujuk Siska.
20 Menit kemudian....
"Aih, akhirnya hanya aku sendiri yang datang kesini,"
gumam Lyra.
"Permisi Pak, saya guru Reyhan mau menjenguk kira-kira bisa enggak Pak?" tanya Lyra.
.
"Coba saya tanya dulu ya," jawab Satpam.
Beberapa saat kemudian...
"Baiklah Nona, Anda boleh masuk mari saya tunjukkan arahnya," ujar satpam ramah.
Saat masuk ke halaman depan rumah Reyhan, Lyra tampak terkesima dengan air pancur yang indah rumput yang tampak rapi serta corak rumah yang megah, saat akan masuk kedalam rumahnya juga Lyra disambut para ART yang ramah dan membuat Lyra sedikit canggung dan tidak nyaman.
Pak Mat menghampiri Lyra dan membawanya ke ruang tamu. Namun Reyhan tak kunjung turun pak Mat pun berniat akan membawanya ke kamar Reyhan Awalnya Lyra menolak akan tetapi pak Mat memiliki puluhan alasan untuk meyakinkan Lyra, akhirnya Lyra pun bersedia. Sebenarnya Reyhan tidak tahu bahwa Lyra menjenguknya, pak Mat sengaja tidak memberitahunya karena takut dia tidak mau bertemu.
Lyra tetap dibuat takjub pada rumah Reyhan yang sangat megah dan mewah. Hingga tiba didepan kamar Reyhan, pak Mat mengetuk pintu kamarnya dan kemudian masuk. Di dalam tampak Reyhan sedang berbaring membelakangi mereka.
"Permisi Den, ada yang mau bertemu dengan Aden," ujar pak Mat.
"Sudah berapa kali saya bilang jangan biarkan siapapun datang kemari," jawab Reyhan.
"Baiklah."
Pak Mat pura-pura menelpon Satpam.
"Suruh neng Lyra pulang," kata pak Mat.
Reyhan terkejut.
"Apa, Lyra dimana dia? Kenapa disuruh pulang ?"
tanya Reyhan.
"Lho Aden sendiri yang suruh," jawab pak Mat.
"Tapi Bapak enggak bilang kalau dia itu Lyra," kesal Reyhan
"Oh kalau neng Lyra boleh datang ya Den?" tanya pak Mat.
"Jangan banyak bicara, sekarang juga kejar dan bawa dia masuk!" perintah Reyhan.
"Ok, Neng sudah boleh masuk nih," ujar pak Mat.
Reyhan terkejut ternyata dari tadi Lyra ada di depan kamarnya, takut Reyhan marah, pak Mat langsung pamit kabur.
"Hai, gimana kabar kamu?" tanya Lyra.
"Yah, lumayan," jawab Reyhan singkat.
"Wah, kamar kamu sangat luas ya," puji Lyra.
"Biasa saja," jawab Reyhan singkat.
"Oh ya ini titipan teman sekelasmu, kamu beruntung," kata Lyra.
"Buang saja semua aku tidak butuh, kalau mau ambil saja," jawab Reyhan.
Lyra mulai berjalan masuk tiba-tiba sebuah kaca yang berbentuk permata menarik perhatiannya. Dia berjalan menuju permata tersebut. Dan saat akan memegangnya tiba-tiba kaca tersebut jatuh dan pecah karna panik Lyra langsung memungut pecahannya dan..
"Awww!" teriaknya.
Reyhan langsung bergegas kearahnya dan terlihat panik.
"Ini tuh tajam banget kacanya jadi tidak akan bisa sembarang pungut pakai tangan," ujar Reyhan, sambil menghisap darah di jari Lyra dan sesekali menghembuskannya.
"Maaf, pasti itu mahal banget ya," kata Lyra bersalah.
"Itu bukan berarti apa-apa keselamatanmu yang lebih penting." Mengambil kotak P3K.
"Kemarilah, aku akan mengobatinya," kata Reyhan.
"A-aku bisa sendiri," jawab Lyra gugup.
"Sudah jangan membantah duduklah nanti kau terkena infeksi," ujar Reyhan.
Lyra memberikan tangannya, dengan pelan Reyhan mulai membalurkan obat merah serta memperban jarinya. Lyra terus memandanginya.
"Sudah selesai," kata Reyhan.
"Terima kasih, oh ya kapan kamu akan masuk sekolah lagi?" tanya Lyra.
"Sampai kamu menerimaku," kata Reyhan.
"Apa, kamu kira, sekolah itu mainan ya!" teriak Lyra.
"Mungkin kalau kita tidak bertemu rasa sukaku akan hilang, saat itulah aku juga akan melupakanmu itu prinsipku," jelas Reyhan.
"Jadi maksud kamu kalau seandainya kita tidak bertemu rasa sukamu bakalan hilang, begitukah?" tanya Lyra.
"Yah, kalaupun tidak aku berencana pindah sekolah,
aku tidak bisa menahan diriku untuk bertemu denganmu dengan hati yang masih berharap, aku tidak bisa membuang waktuku untuk hal seperti itu dan kalaupun nantinya kamu membuka hati aku tidak akan bisa menerimanya, kecuali takdir kita memang harus bersama," jelas Reyhan.
Lyra terdiam sejenak. Dia bimbang dengan perasaannya, di lain sisi dia sangat menyukai Reyhan tapi di lain sisi juga dia ragu takut patah hati karena prinsipnya "CINTA PERTAMA DAN TERAKHIR " sedangkan baginya Reyhan terlihat labil (padahal nggak 😣) namun dia takut kehilangan Reyhan.
"Aku juga menyukaimu," ujar Lyra.
Reyhan terkejut Dan.....
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
flower garden
nah ini baru nyaman bacanya hurufnya besar dan bold serta background nya hitam.....gak silau bacanya dan jelas banget.
2020-09-08
2
flower garden
oh ternyata setelah otak Atik bisa mode gelap background bacaannya dan huruf nya diperbesar ✌️
2020-09-08
2
Atih Azha
soswit banget iiih bikin geregetan
2020-08-18
1