Lyra bangun dan tampak buru-buru karna alarm mati menyebabkan dia telat bangun. Tante lewat dari kamarnya langsung menegurnya karna tak pernah membantu pekerjaan rumah lagi.
"Ehm, sejak kamu masuk rumah sakit aku nggak pernah liat kamu mengantar laundry lagi smua serba pamanmu yang kerjakan, ingat woyy di dunia ini tidak ada yang gratis ya, hidup itu jangan sesukamu !" bentak Tante.
"Maaf Tante, Lyra buru-buru nanti saja ya kita bahas, tunggu Lyra pulang," jawab Lyra sambil memakai tasnya.
"Apa kamu bilang, beraninya membantahku !" teriak Tante sambil menampar dan menarik rambut Lyra.
"Tante Lyra mohon lepaskan Tante !" teriak Lyra kesakitan.
"Nggak akan, dasar anak sial seenaknya dirumah orang setelah membuat orang tuamu meninggal sekarang membuat suami ku menderita !"teriak Tante.
sambil mempererat tarikannya.
Paman yang baru keluar dari kamar langsung berusaha melepaskan genggaman tangan tante dari rambut Lyra.
"Biarin mas jangan ikut campur biar anak sial ini ****** sekalian !" teriak Tante.
Tak tahan melihat Lyra kesakitan Paman langsung menampar Tante dan mendorongnya hingga tersungkur. Paman menyuruh Lyra pergi, Lyra langsung menurutinya .
"Demi dia kamu menampar aku, sadar mas aku istri kamu !" teriak Tante sambil mengusap air matanya .
"Hentikan omong kosong dari mulut kotormu itu, mau berapa lama lagi kamu menyiksanya, hah?? selama ini dia sudah banyak membantu sedangkan kamu dan Vanes tau nya cuma menghabiskan uang saja !" bentak Paman.
Vanes keluar dari kamarnya dengan memakai seragam sekolah bersiap pergi kesekolah. Dia melihat orang tuanya bertengkar karna Lyra. Dan yang pasti bukan pertama kalinya hanya bedanya kali ini Ayahnya benar-benar sudah muak sampai menampar Ibunya, yang sebelumnya tidak separah itu. Vanes hanya terdiam dan pergi meninggalkan orang tuanya.
Lyra sampai ke sekolah dan berjalan menuju kantin menemui Siska. Sesampainya disana Siska terkejut dengan wajah Lyra yang merah bekas tamparan.
"Kok bisa jadi memar begini sih katakan siapa, Tantemu atau Vanes ?" tanya Siska sambil mengambil tisu dan air es.
"Sudahlah, jangan dibahas lagi sebentar lagi bakalan hilang kok," jawab Lyra menghindar.
"Kok kamu betah sih dirumah neraka kayak gitu, sudahlah tinggalin saja mereka tinggal denganku saja," ujar Siska.
"Aku nggak enak sama paman Sis, dia sudah sangat baik sama aku jadi aku harus tahan," jawab Lyra.
"Begini saja nanti kalau tu 2 nenek sihir cari gara-gara lagi kamu harus ninggalin tuh rumah ya," kata Siska.
"Ok lah, aku janji," jawab Lyra.
Siska tampak sedih melihat sahabatnya yang selalu menjadi bulan-bulanan Tantenya. Tiba-tiba seorang Laki-Laki menghampiri mereka dan ternyata itu Fardan senior Lyra dan Siska. Dan dia sangat menyukai Lyra.
"Hey kalian disini rupanya," sapa Fardan
"Lho kak Fardan kok bisa ada disini ?" tanya Siska dan Lyra serentak.
"Haha, bisa serentak gitu ya, memang kalian sohib goals deh, kebetulan kakak juga ditugaskan PPL disini juga, cuma kakak kemarin ada urusan makanya baru masuk hari ini, oh ya kalian ngajar dikelas mana ?"
tanya Fardan sambil duduk didekat Lyra.
"Oh kami kelas IPA 1, kalau Kakak dikelas mana ?"
tanya Siska.
"Hmm, kakak mah di kelas IPS mungkin kalau kemarin kita masuk bareng kita pasti satu kelas, iyakan Lyra,"
ujar Fardan sambil melirik Lyra.
"Tapi maaf kak kami sudah 1 grup karna kami ditakdirkan bersama," jawab Siska.
"Haha, bercanda saja kok jangan dibawa kehati,"
kata Fardan sambil tertawa.
Lyra dan Siska pun ikut tertawa.
Reyhan dan Erick lewat dari depan mereka, Lyra memperhatikannya. Semua siswi mendekati mereka dan memberikan bekal serta cemilan lainnya. Siska Lyra dan Fardan langsung kaget.
"Wow, aku kira cuma didalam drama korea doang yang ada adegan seperti ini, ternyata ada juga di indonesia," ujar Siska heboh.
"Mereka terkenal kali, dilihat tampangnya memang ganteng banget,pasti itu yang bernama Reyhan dan Erick," kata Fardan.
"Kok kak Fardan tahu tentang mereka ?" tanya Siska.
"Pak Hasa bilang Reyhan itu sangat pintar dan bahkan tanpa pernah belajar disekolah, itu juga yang membuat aku penasaran sama dia," jelas Fardan.
"Wah, pantas aku melihat auranya sangat berbeda dari yang lain, ada ya orang seperfect itu, Ya nggak Lyra ?!" seru Siska.
"Hah ? aku cuma menyayangkan sikap Siswi-siswi tersebut, orang tuanya capek kerja mencari uang malah dihamburkan seperti itu, padahal nggak dapat keuntungan apa-apa sudah berapa duit tuh," jawab Lyra.
"Yah pemikiran orang kan beda-beda, rata-rata orang yang sekolah disini kan orang-orang kaya," kata Fardan.
"Betul, beda dengan kita yang harus hemat uang biar tetap cukup dalam 1 bulan, nasib ku," kata Siska.
Reyhan melihat kearah Lyra, Lyra langsung mengalihkan pandangannya. Reyhan tampak kesal melihat Lyra dan Fardan duduk berdekatan.
"Erick,suruh mereka pergi aku mau sarapan,"
kata Reyhan.
"Ok, maaf ya cantik-cantik, kalian harus pergi Reyhan mau sarapan dulu," ujar Erick.
"Ok deh tapi dimakan ya bekal dari kami, ini soalnya dibuat Chef terkenal lho," jawab mereka seraya pergi meninggalkan Erick dan Reyhan.
"Rey, andai lu punya pacar, gua yakin habis tu cewek dilahap sama mereka, habis mereka tuhh harapannya tinggi ke lu," kata Erick.
"Nanti suruh anak-anak buang sampah ini semua, aku nggak butuh," ketus Reyhan.
"Baiklah pangeran Reyhan, tanpa disuruh juga gua sudah tahu untuk diapain nih makanan," kata Erick.
15 Menit berlalu bel masuk kelas pun berbunyi Reyhan dan Erick berpisah karna mereka memang beda kelas.
Setelah Reyhan masuk, Lyra dan Siska pun masuk.
"Selamat pagi semua," sapa Siska,
"Pagi Kak," jawab mereka kecuali Reyhan
"Ok,kali ini kita akan membahas tentang matriks.oh ya tadi pagi Guru matematika sebelumnya mengatakan sudah menjelaskannya dan dia mengatakan harusnya hari ini ada tugas, bisa dikumpul sekarang ya," kata Lyra.
Mereka pun mengumpulkan tugas matematika yang kemarin diberikan Guru sebelumnya. Reyhan berjalan menuju Lyra, Lyra yang melihatnya langsung salah tingkah hingga tidak sadar menjatuhkan penanya . Reyhan mengambilnya dan memberikan pada Lyra. Siska semakin curiga dengan kelakuan Lyra yang tidak biasa. Mereka pun melanjutkan pembahasan materi selanjutnya dan memberikan catatan. Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi Lyra dan Siska tampak sibuk memeriksa tugas para Murid.
"Wahh ternyata yang dikatakan kak Fardan itu benar Reyhan sangat pintar," puji Siska takjub.
Lyra terdiam dan menatap buku Reyhan yang tampak sangat rapi.
"Dia memang benar-benar baik dalam hal ini," batin Lyra.
"Bahkan Murid yang lain cuma dapat 6 bahkan ada yang 3, gimana ya cara belajar Reyhan kok bisa sepintar itu," ujar Siska.
Fardan datang menemui mereka dan membawa cemilan. Siska menceritakan tentang Reyhan dan menunjukkan buku tugas Reyhan. Fardan juga terkejut dan memuji kepintaran Reyhan.
10 menit berlalu para siswa-siswi pun masuk.
Reyhan yang biasa masuk belakangan tiba-tiba masuk lebih awal dan sontak saja membuat siswa lain terkejut. Lyra dan Siska membagikan tugas yang mereka kerjakan.
"Untuk adik-adik yang nilainya dibawah 5 tolong belajarnya ditingkatkan lagi, sebentar lagi kan UAN jadi belajar giat lah," nasihat Siska.
"Adik Reyhan pertahankan nilainya ya, tapi ingat tetap belajar dengan giat,karna hari esok siapa yang tahu,"
ujar Fardan sambil menatap Reyhan.
Reyhan tersenyum sinis dan langsung menunduk.
Fardan pamit pada Lyra dan Siska. Tak lama kemudian mereka pun pamit karna pelajaran matematika sudah selesai dan digantikan mata pelajaran lain.
Bel tanda pulang pun berbunyi....
"Sis, kamu liat kotak penaku tidak ?" tanya Lyra.
"Nggak, mungkin tinggal di kelas kali," jawab Siska
"Aku cari dulu ya," kata Lyra sambil pergi.
"Perlu ku temani tidak ?" tanya Siska.
"Tidak, kamu pulang saja," jawab Lyra.
Sesampainya dikelas Lyra mengacak meja dan kotak penanya ditemukan di laci. Dia melihat kearah depan tampak seorang Siswa sedang tertidur dan benar saja dia Reyhan. Lyra mencoba mengabaikannya namun ia takut kalau terjadi sesuatu nantinya.
Dia pun mendekati Reyhan dan hendak memegang tangan Reyhan, dengan cepat Reyhan menangkap tangan Lyra. Alangkah terkejutnya Lyra.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Justru dia baik sama kamu,kamu harus berkorban,jangan karna mu paman mu dan kluarga kecilnya berantakan,Kamu udah gede juga,Harusnya bisa berpikiran dewasa lah..cara kerja part time cari rumah kost..
2024-07-10
0
Fitri Talib Jelani
Keren thor aku suka
2022-07-21
1
Fafa Adieq Bosky
Udah ada rasa
2021-03-11
1