KEJADIAN MALAM MINGGU....

"Apa kamu mau aku menciummu?" tanya Reyhan.

"Apa?" Lyra terkejut.

"Ah ini bungkusan permennya menyematkan kalimat mutiara dalam bahasa Inggris, dan yang aku bilang barusan itu artinya tidak ada maksud lain," jawab Reyhan sambil menunjuk tulisan yang terdapat di bungkusan permen.

"Oh kirain apaan. Sudahlah kita cari makan dulu yuk," ajak Lyra.

Aku kira dia benaran mau menciumku ternyata karena tulisan dipermen itu, bikin salah fokus saja. Batin Lyra.

Sesampainya ditempat warung makan.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Lyra.

Reyhan melihat ke sekeliling warung yang membuatnya merasa asing karena selama hidupnya dia tidak pernah makan jajanan luar.

Mungkin dia tidak pernah sama sekali makan makanan luar ckckck miris sekali . Batin Lyra.

"Reyhan kamu enggak mau makan disini, kita bisa kok makan diluar kalau kamu mau," kata Lyra.

"Kita makan disini saja, aku harus coba semua yang sudah kamu coba," jawab Reyhan.

"Ah baiklah, Mbak saya pesan nasi goreng kalau kamu apa?" tanya Lyra lagi.

"Sama denganmu saja," kata Reyhan.

"Mbak pesan nasi goreng 2 minumannya mineral 2 juga ya," ujar Lyra kepada pelayan tersebut.

"Ditunggu ya Mbak," jawab si Pelayan.

"Kenapa kamu tidak tanya minuman apa yang mau ku pesan?" tanya Reyhan.

"Lah kamu yang bilang mau mencoba apa yang sudah ku coba, jadi salahnya dimana?" tanya Lyra balik.

"Sudah pintar ngeles ya kamu," kata Reyhan.

"Tentu saja," jawab Lyra bangga.

Beberapa menit kemudian pesanan mereka pun tiba.

Dengan sigap Lyra mengambil pesanannya lalu melahapnya, hingga membuat Reyhan memandang heran ke arahnya.

"Kamu sudah berapa lama tidak makan?" tanya Reyhan sambil membersihkan sendok dan garpunya dengan tisu.

"Tidak selama yang kamu pikirkan, cepatan makan jangan mengganggu konsentrasi dong," jawab Lyra sambil melanjutkan makan.

Reyhan mencoba makan dan berusaha menikmatinya namun sekeras apapun dia berusaha tetap saja makanan itu tidak bisa dia cerna melihat suasananya yang kurang menarik perhatiannya. Setelah makan beberapa sendok dia pun menghentikannya.

"Kamu sudah selesai ya, sini aku yang habisin rezeki kayak begini jangan disia-siakan begitu saja," ujar Lyra sambil mengambil makanan Reyhan.

Reyhan hanya menatap heran pada Lyra. Sedangkan Lyra memakan makanan Reyhan dengan sangat lahap. Setelah lama memperhatikan Lyra makan tiba-tiba Reyhan merasa nafsu makannya tiba-tiba muncul dan meningkat drastis.

Melihatnya makan seperti itu kenapa tiba-tiba aku terobsesi. Batinnya.

Reyhan mencoba bertahan, dia memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri hingga ke belakang namun tetap ia tak bisa menahannya. Ia pun mencondongkan wajahnya ke hadapan Lyra. Lyra tekejut dan menghentikan mengunyah makanan yang ada dimulutnya.

"Kamu! Kenapa melotot padaku?" tanya Lyra dengan suara yang lembut dan pelan.

"Aku rasa aku mulai lapar," jawab Reyhan singkat.

"Kenapa tiba-tiba? Tadi kamu bilang tidak selera makan," tanya Lyra sambil meletakkan sendok dan garpunya.

"Cacing di dalam perutku ini tidak bisa ditebak kapan mereka akan demo," jawab Reyhan.

"Kalau begitu aku akan memesan 1 nasi goreng lagi untukmu," jawab Lyra yang kemudian bangkit dari duduknya.

"Aku mau yang kamu makan sekarang, suapi aku," kata Reyhan menghentikan Lyra.

"Ha? Kamu enggak malu ya, ada banyak orang disini nanti apa kata mereka?" tanya Lyra.

"Aku tidak peduli dengan orang lain, aku hanya ingin makan," kata Reyhan.

Dia ini terlalu polos atau apa ya, meskipun aku belum pernah pacaran paling tidak aku tahu sifat laki-laki rata-rata ingin terlihat dewasa di depan pacarnya cuma Reyhan ini susah ditebak orangnya. Batin Lyra.

"Jadi, kamu mau aku suapi?" tanya Lyra sambil kembali ke tempat duduknya.

"Iya, apa kamu tidak mau?" tanya Reyhan balik.

"Ini terlalu aneh bagiku, kalau nanti orang berpikiran buruk bagaimana? kamu ini seperti anak-anak saja,"

kata Lyra.

"Bukankah kamu menyukaiku? Aku rasa asalkan kita saling suka kita bebas melakukan hal seperti ini. Juga terlihat positif dan biasa saja kecuali kita mencoba melakukan hal yang tidak pantas," jelas Reyhan.

"Tetapi tetap saja bagiku ini berlebihan," sela Lyra.

"Baiklah lanjutkan saja, aku akan menunggumu di luar," kata Reyhan seraya bangkit dari duduknya kemudian berjalan keluar.

Dia itu marah ya, dasar aneh. Batin Lyra.

Selang beberapa menit, Lyra pun selesai makan dan langsung bangkit dan hendak berjalan keluar menghampiri Reyhan. Tiba-tiba langkahnya terhenti ada satu sepasang kekasih menarik perhatiannya. Mereka tampak saling menyuapi satu sama lain dan terlihat sangat bahagia melakukannya.

Apa aku yang terlalu kolot ya. Batin Lyra.

Ia menghampiri Reyhan yang sedari tadi menunggunya diluar diperhatikannya tubuh tinggi dan punggung bidang kekasihnya itu.

"Kamu masih lapar enggak?" tanya Lyra.

"Hmm, menurutmu?" tanya Reyhan balik.

"Kamu ngambek ya?" tanya Lyra sambil menyentuh jemari Reyhan.

"Tidak! Aku bukan kekanakkan yang seperti itu, aku ini sudah dewasa," jawab Reyhan dengan penuh percaya diri.

"Baguslah kalau begitu, ayo kita pergi!" seru Lyra.

"Kemana?"

"Tentu saja pulang, memangnya mau kemana lagi?" tanya Lyra sambil berbalik.

Apa? Berakhir begini saja, aku tidak mengerti dia sama sekali tidak peka. Batin Reyhan.

"Sudahlah jangan bengong entar kesambet lho," kata Lyra sambil menarik tangan Reyhan.

Di atas motor...

Lyra menatap Reyhan melalui kaca spion motornya, terlihat Reyhan tidak bersemangat. Lyra tersenyum dia mengerti penyebab wajah murung kekasihnya itu.

Aku juga mana rela pulang begitu saja malam masih panjang untuk apa disia-siakan. Batin Lyra.

Reyhan melihat ke arah kanan kiri dan dia merasa bingung.

"Ini kan bukan jalan menuju pulang?" tanya Reyhan.

"Oh ya, aku kira kamu tidak sadar hahaha," jawab Lyra disertai tawanya.

"Kemana kamu akan membawaku?" tanya Reyhan.

"Aku akan menculikmu malam ini jadi harap tenang," jawab Lyra.

Reyhan tersenyum tiba-tiba sepasang kekasih melintas tepat di dekat mereka. Tampak si wanita itu memeluk erat yang diduga pacarnya. Mereka melihat ke arah Lyra dan Reyhan.

"Ehe, masa cewek yang bonceng cowok. Harga diri dimana Bro hahaha," ledek si pria.

Reyhan mengalihkan pandangannya dan membuat pria itu semakin menjadi-jadi.

"Sayang kamu mau tidak naik motor butut seperti itu."

"Tentu tidak sayang, aku maunya motor gede agar aku bisa memelukmu lebih erat lagi."

Reyhan melihat ke arah wanita itu, seketika wanita itu terhipnotis pada ketampanan Reyhan.

"Ya ampun ganteng banget!" serunya.

"Apa kamu bilang?" tanya Pria itu dengan nada yang meninggi.

"Haha, kau tuli ya pacarmu bilang kalau pacarku ganteng sekali, hahaha lucu sekali bukan," jawab Lyra sambil menarik gas motornya.

Merasa diejek oleh Lyra, pria itu pun mengejarnya hingga tibalah di rambu lalu lintas dikarenakan lampu merah Lyra menghentikan motornya. Pria itu turun dari motornya dan langsung menghampiri Lyra dan Reyhan. Dengan wajah yang terlihat sangat marah dia menantang Reyhan. Semua orang disana pun tampak tegang.

"Woy, turun nggak lu!" bentaknya.

Reyhan mengabaikannya. Pacar si pria itu pun berjalan menghampirinya.

"Sayang jangan buat kegaduhan disini enggak enak dilihat orang," lerainya.

"Woy, tadi lu merayu cewek gua tapi sekarang kenapa lu diam hah!" teriak Pria itu.

"Sayang jangan begitu namanya juga manusia, hal begitu sudah biasa," kata wanita itu.

Tak tahan melihat Reyhan dimaki, Lyra membuka helmnya.

"Eh situ tuli ya, jelas pacarmu yang kegatalan menggoda pacar orang malah menuduh yang bukan-bukan, dasar gila!" teriak Lyra.

"Apa kamu bilang!" teriak Wanita itu.

"Pacarmu jelek gitu kok, Siapa yang mau,"

kata Lyra lagi.

"Apa kau bilang!"

BERSAMBUNG....