"Kamu aneh," kata Lyra.
"Aku aneh? Aneh dari mananya?" tanya Reyhan.
"Ya aku kan cuma sekedar pacar kamu bukan istri kamu. Memberikan barang mahal begini itu menurutku sangat berlebihan," jawab Lyra.
"Kalau begitu ayo kita menikah," kata Reyhan.
"Apa? kamu sadar enggak sih ngomong apa? Jangan-jangan kamu mabuk ya," ujar Lyra.
"Aku tidak mabuk. Aku sadar dan aku tidak bercanda. Aku serius," jawab Reyhan dengan sorot mata yang tajam.
Tawa Lyra pecah saat melihat ekspresi Reyhan yang serius namun dianggap bercanda oleh Lyra.
"Kenapa kamu tertawa? Apa yang lucu?" tanya Reyhan dengan wajah terheran-heran.
"Oh ya ampun Reyhan, kamu si cowok dingin dan datar lawakanmu memang parah. Aku hampir saja menangis saking Lucunya," jawab Lyra sambil mengusap air matanya yang tiba-tiba keluar karena melihat tingkah lucu Reyhan.
"Aku sudah bilang kalau aku sedang tidak bercanda. Aku serius." Suara Reyhan mulai tajam di telinga Lyra dan itu membuatnya langsung menghentikan tawanya yang heboh tadi.
"Jadi tadi kamu serius mengajakku menikah?" tanya Lyra.
"Tentu saja. Apa kamu tidak mau?" tanya Reyhan.
Lyra terdiam sesaat dia menarik nafas yang tadinya terengah-engah.
"Reyhan. Kamu tahu tidak bahwa menikah itu bukan sesuatu hal yang bisa kamu anggap mudah. Sebelum menuju ke arah sana. Kita benar-benar harus mempertimbangkan banyak haL, seperti kamu dan aku menurutku kita belum matang ke arah itu. kamu masih SMA sedangkan aku juga masih kuliah," jelas Lyra.
"Aku mengerti maksud kamu, tapi bisakah kamu menungguku menjadi seseorang yang hebat untukmu ?" tanya Reyhan sambil meraih tangan Lyra.
Lyra memandangi wajah Reyhan yang memelas.
Ya ampun tidak ku sangka pikirannya ternyata cukup dewasa. Aku kira tadinya dia akan langsung memakiku seperti anak labil kebanyakan. Batinnya.
Sambil tersenyum Lyra pun menjawab...
"Tentu saja aku akan menunggu. Tapi jangan buat aku menunggu terlalu lama. Kamu tahu kan usiaku sudah tidak muda lagi dan hampir melewati batas usia menikah jadi bersungguh-sungguhlah," jawab Lyra.
"Pasti, bersabarlah." Reyhan menganggukkan kepalanya dan tersenyum senang.
"By the way sekarang sudah hampir jam lima sore. Kita pulang yuk kasihan pak Mat sudah menunggu lama di bawah," ujar Lyra sambil melepaskan tangan Reyhan.
"Hemmm pak Mat sudah ku suruh pulang," jawab Reyhan.
"Hah? Jadi kamu pulang naik apa dong?" Memelotot terkejut.
"Ya pulang bareng kamu lah," jawab Reyhan santai.
Ya Tuhan, ini anak kok sikapnya berubah dengan sekejap mata dan wajahnya kali ini terlihat sangat datar begitu. Sangat menyebalkan sekali. Batin Lyra.
"Hah. Ya sudahlah ayo kita pulang," ujar Lyra pasrah.
Sambil tersenyum Reyhan mengikuti Lyra keluar dari gedung A.
Sesampainya di parkiran motor...
"Apa? Kamu enggak bisa bawa motor. Jadi maksud kamu aku yang bawa gitu. Dimana-mana cowok yang bonceng cewek, ini kok malah terbalik." Memelotot terkejut.
"Apa kamu sudah siap pergi ke surga?" tanya Reyhan.
Lebih baik diam dilawan terus juga aku tetap kalah, benar-benar sangat menyebalkan. Batin Lyra.
"Ini punya siapa?" tanya Reyhan.
"Punya Siska, kamu pakailah. Biasanya jam segini ada razia. Jangan sampai kita tertangkap," jawab Lyra.
"Tidak mau! Buka milikmu dan pakai yang ini," kata Reyhan sambil meletakkan helm tersebut diatas motor.
"Kamu ini. Pakailah! Yang penting utamakan keselamatan dulu," kata Lyra berusaha bersabar sebisa mungkin.
"Aku bilang tidak!" bantah Rehyan.😤😤
Lyra be like 😕
"BaikLah ini aku yang pakai . Dan yang ini kamu pakai. Sekarang Tuan Reyhan sudah puaskan." Mengerutkan dahinya merasa kesal dengan tingkah Reyhan yang kekanakan.
Reyhan pun memakainya kemudian naik ke atas motor begitu juga Reyhan. Lyra melihat ke sekeliling sekolah.
Untung anak-anak sudah pada pulang kalau enggak, mau ditaruh kemana mukaku ini. Batin Lyra.
Motor pun melaju.
Dia duduknya dekat banget, ahh rasanya benar-benar tidak nyaman. Batin Lyra.
Sementara itu Reyhan memperhatikan Lyra membawa motor sambil mempelajarinya sehingga tidak menyadari Lyra yang merasa tidak nyaman dengan tingkah laku Reyhan. Tak Lama kemudian Lyra pun menghentikan motornya.
"Kamu bisa enggak sih duduknya jangan terlalu dekat. Aku enggak konsen nih," ujar Lyra.
"Oh maaf aku sedang memperhatikanmu dari belakang. Aku tidak bermaksud berbuat macam-macam," jawab Reyhan.
"Jadi kamu beneran tidak bisa bawa motor?" tanya Lyra penasaran.
"Iya,aku pernah belajar tapi karena terjadi sesuatu. Aku tidak pernah mempelajarinya lagi," jelas Reyhan.
Sejenak Lyra menatap iba pada Reyhan *Mungkin itu kejadian yang sangat parah. Jadi enggak tega aku sudah berkata sedikit kasar tadi. Batinnya.
"Hmmm aku haus banget ni, mau beli es krim dulu. Kamu tunggu disini dulu ya, enggak lama kok," ujar Lyra sambil melambaikan tangannya.
Reyhan mengangguk, sepuluh menit kemudian Lyra kembali dengan dua buah es krim di tangannya.
"Ini untuk kamu." Lyra memberikan Reyhan es krim rasa strawberry.
"Ah aku tidak suka warnanya ini untukmu. Yang coklat untukku." Reyhan mengambil es krim berwarna coklat dan menggantinya menjadi warna pink.
"Hah, cuma beda warna doang, kamu enggak mau memakannya, gimana kamu bisa tahu rasanya? Padahal yang tadi itu sudah aku telan juga, enggak jijik apa ya?" tanya Lyra menatap bingung pada Reyhan.
"Tidak, asalkan itu kamu. Apapun itu aku terima,"
jawab Reyhan.
Tak tahan mendengar kata-kata Reyhan yang apa adanya, Lyra langsung menarik gas motornya.
"Ayo kita pulang!" seru Lyra dengan senyuman.
Reyhan tersenyum ia pun kembali naik ke atas motor.
Motor pun melaju kencang. Selang beberapa menit kemudian mereka pun sampai tepat di depan rumah Reyhan.
"Masuklah! Kamu pasti sangat lelah," ajak Reyhan.
"Mampirnya lain kali saja. Pekerjaan rumahku numpuk banget nih. Mencuci, menyetrika, pokoknya banyak banget deh," jawab Lyra.
"Apa perlu aku berikan beberapa bibi di rumahku untuk menyelesaikannya?" tanya Reyhan.
"Ah tidak perlu, tenang aku bisa sendiri, sudah ya aku pergi dulu," ujar Lyra sambil melajukan motornya
Reyhan memperhatikan Lyra hingga tidak terlihat lagi, kemudian dia pun masuk. Satpam menatap bingung melihat Reyhan yang berjalan masuk tanpa mengendarai mobil.
"Siang Pak," sapa Reyhan ramah.
"Eh si-ang Den," jawab mereka gugup.
Bik Sum menghampiri Reyhan.
"Sini Den bibik bawakan," kata bik Sum sambil mengulurkan tangannya.
"Tidak perlu Bik. Saya bisa sendiri," jawab Reyhan sambil tersenyum.
Bik Sum bingung dengan sikap Reyhan yang berubah menjadi ramah senyum.
Den Reyhan kesambet apa ya hari ini. Batinnya.
Langkah Reyhan terhenti dan berjalan balik ke arah bik Sum.
"Bik saya minta tolong besok pagi tolong kirim 2 orang ke rumah Lyra suruh pak Mat yang antar. pokoknya semua pekerjaan disana benar-benar sudah sangat beres dan kalau ada barang yang sudah usang suruh diganti saja," ujar Reyhan.
"Siap Den Bibi laksanakan," jawab bik Sum.
Reyhan kembali melangkah masuk kedalam rumah.
Lyra membuka pintu rumah dan
"Dorrr!"Suara kejutan dari Siska membuat Lyra lemas.
"Lyra maaf kaget banget ya," ujar Siska merasa bersalah.
"Hampir saja jantungku copot, Kamu ini yaa jahil banget sih," kesal Lyra.
"Ehmmm, dari mana saja? Jam segini baru pulang. Pacaran ya," goda Siska.
"Mulai lagi, aku capek nih mau mandi dulu," kata Lyra.
Mata Siska tertuju pada bingkisan yang dibawa Lyra.
"Apa ini? Wah inikan ponsel iphone keluaran terbaru itu, nyolong dimana kamu? Ini mah seharga motor Lyra!" Mengeluarkan isi bingkisan tersebut.
"Hah beneran mahal ya?" Lyra terkejut.
"Iya, masa kamu enggak tahu apa-apa tentang harga ponsel," kata Siska.
"ini Reyhan yang berikan."
"Apa? serius?" Mata Siska memelototinya.
"Iya katanya hp ku sudah layak diganti jadi dia belikan ini. Tp aku tadi sudah nolak tapi dia kayak sedih gitu ya aku nggak tega dehh makanya aku ambil nih hp," jelas Lyra.
"Kamu sangat beruntung. Iri banget deh," ujar Siska sambil memeluk Lyra.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Fafa Adieq Bosky
Jadi inget saat kelas 3 SMA dy kelas 1 ... tiap pulang skolah nunggu di depan kelas . a.pe di bully ama temen 2 v
cowokq ... tp dy cuek aja . begitu aq lulus aq g ada kabar ...
2021-03-11
0
Ratnajuwita
😁🤭jdi inget pernah pcran SMA brondong,dmna sibrondong kls 3smp,sedangkan q kls 3sma,dan GX nyangkya ya dya nyuruh q panggil dya ayah q dpnggil dya bunda😂 kejaanya nlpon trus,dya tmat SMP q tmat SMA dan cerita kta ikut tmat🤣
2021-02-01
0
Ree.Pand
wah beruntung jadi lyra..
2020-07-19
2