"Maaf, kelas sudah bubar tapi kenapa kamu belum pulang?" tanya Lyra sedikit gugup.
"Kamu, apa kamu tahu aku sekolah disini?" tanya Reyhan sambil menyandarkan tubuhnya di kursi.
"Ya nggak lah lagi pula untuk apa aku mencari tahu dimana sekolahmu?" tanya Lyra balik.
"Siapa tahu, kamu suka padaku," jawab Reyhan.
"Ehmmm, adik Reyhan sudah waktunya pulang, jadi hati-hati di jalan," kata Lyra beranjak pergi.
Reyhan menarik tangan Lyra.
"Laki-Laki yang tadi didekatmu, tolong jauhi dia," perintah Reyhan.
"Aduh Dek, dia itu teman kampus Kakak, jadi nggak masalah dong, semakin lama adik ini kok aneh sih tiba-tiba larang ini itu, alasannya apa coba?" tanya Lyra bingung.
"Ya kurang suka saja," jawab Reyhan sambil mengalihkan pandangannya.
"Oalah, Reyhan Almirza waktunya pulang kasihan pak Mat menunggu lama diluar," kata Lyra sambil memasukkan kotak penanya kedalam tas.
Tiba-tiba Fardan masuk hendak mengajak Lyra pulang bareng. Reyhan tampak tidak suka.
"Eh, Lyra belum pulang juga ternyata, pulang bareng yuk," ajak Fardan.
"Oh maaf Lyra bawa motor sendiri Kak," jawab Lyra.
"Ok lh, Lyra tau nggak minggu ini untuk anak seluruh kelas 3 diajak camping biasalah biar ada kenangan, kamu ikut nggak?" tanya Fardan.
"Oh yang tadi dibahas ya, Lyra mah ikut aja kak kayaknya sih seru," jawab Lyra.
"Eh ada adik Reyhan ternyata disini," kata Fardan ramah.
Reyhan yang kesal karna kedatangan Fardan pun memakai tasnya kemudian keluar. Fardan dan Lyra tampak heran.
Sesampainya dirumah....
"Pak, saya minta alamat Lyra dong," ujar Reyhan.
"Cie cie cie jadi aden suka sama neng Lyra niee,"
goda pak Mat.
"Saya sedang bad mood Pak Mat mau ngasih ngga nih," kata Reyhan.
"Haha cuma becanda kok Den, ini alamatnya neng Lyra," kata pak Mat sambil mengeluarkan kartu nama Lyra.
Setelah memberikan kartu nama Lyra, Reyhan dan pak Mat pun beranjak keluar. Reyhan memandangi kartu nama Lyra sambil tersenyum.
Lyra masuk kekamarnya, betapa terkejutnya dia setelah mendapati kamarnya dalam keadaan berantakan parah. Kemudian dia pergi kedapur menanyakan pada Tante namun hanya omelan yang dia dapat. Tante bahkan mengatakan gudang memang cocok untuk Lyra. Lyra terdiam dan beranjak kembali ke kamarnya. Ternyata Vanes ada didalam kamarnya.
"Kamu ngapain disini, dan itukan parfum milikku,"
kata Lyra.
"Sekarang ini untukku," kata Vanes sambil tertawa.
Tak terima parfumenya diambil, Lyra berusaha merebutnya dari tangan Vanes. Vanes tak mau kalah terjadilah pertengkaran hebat.
"Lepasin, ini punya ku!" teriak Lyra.
"Gak mau kamu nggak pantas pakai ini," jawab Vanes mempertahankan parfume ditangannya.
Tante datang dan marah (tentu saja membela anaknya).
"Apa-apaan ini!" teriaknya.
"Maaf Tante, Vanes mengambil parfume ku dan aku mencoba memintanya tapi nggak dikasih," jelas Lyra.
"Ma, dia pelit banget aku kan juga mau punya parfume kayak gini," kata Vanes.
"Kamu ya Lyra, sudah numpang gratis, makan juga gratis, cuma barang gitu saja kamu nggak mau ngasih dasar anak tak tau balas budi !" teriak Tante.
"Bukannya Lyra nggak mau ngasih, tapi ini pemberian dari Siska Tante," jelas Lyra.
Tante mengamuk dan mengambil sapu kemudian dia memukuli Lyra, Vaness langsung tertawa melihat Lyra yang menangis minta ampun. Paman yang baru pulang mendengar jeritan Lyra langsung masuk.
"Apa-apaan ini, kenapa kamu pukul Lyra?" tanya Paman sambil menggenggam sapu yang sisi ujungnya dipegang oleh Tante.
"Ini, keponakan kamu yang tersayang, Vanes minta parfumenya nggak dikasi dasar nggak tahu diuntung !"
teriak Tante .
"Bukan begitu Paman, Lyra sudah janji sama Siska nggak diberikan pada siapapun," jelas Lyra sambil merintih.
"Tuh lihat, sama anak kita dia berani pelit begitu,"
kata Tante.
"Vanes, berikan barang milik kakakmu!" teriak Paman.
"Tapi Yah, Vanes pengen punya parfume kayak gini,"
kata Vanes.
"Vanes, dengar nggak kamu?!" teriak Paman
"Nihh aku balikin, aku benci sama Ayah belain dia terus!" teriak Vanes seraya meninggalkan tempat itu.
"Mas demi belain dia, kamu membuat Vanes menangis, kamu keterlaluan mas," ujar Tante.
"Ini semua salah kamu, karna tingkahmu begitu, makanya dia menjadi seperti itu!" teriak Paman.
"Apa maksudmu mas? oh aku tau sekarang,sepertinya kamu masih mencinta Rosa(Ibu Lyra) kan!"
teriak Tante.
"Apa kamu bilang?!" teriak Paman.
"Ya Lyra asal kamu tau Pamanmu ini sangat menyukai Ibumu dan dia mati-matian mengejar Ibumu, sekarang dia melindungi kamu seperti ini, tentu saja karna dia masih menyukai Ibumu," kata Tante lagi.
Tak tahan mendengar ocehan istrinya Paman pun menamparnya. Lyra yang merasa terkejut mendengar pernyataan dari Tantenya langsung pergi kekamarnya.
Malam hari,,,
Lyra diam-diam memasukkan pakaiannya kedalam koper, dia memutuskan untuk pindah ke tempat Siska tanpa sepengetahuan Pamannya tak lupa dia menulis surat yang berisi terimakasih dan permintaan maaf. dia pun pergi menyelinap keluar.
Diluar tampak Siska yang sedang menunggu Lyra, langsung membantu Lyra membawa kopernya.
"Maaf Sis, sudah membuat kamu repot di tengah malam begini," kata Lyra.
"Dengan senang hati, kamu kan sahabatku," jawab Siska.
Lyra menatap rumah Paman yang ditinggalinya selama 10 tahun itu.
*Maaf paman Lyra perginya nggak pamit langsung dan terimakasih karena sudah menjaga Lyra slma ini, selamat tinggal* batinnya.
*****
Pagi pun tiba Siska dan Lyra bersiap-siap berangkat ke sekolah. Ya mereka kurang tidur karna Lyra kabur di tengah malam. Setelah selesai mereka pun berangkat.
Paman yang membaca surat dari Lyra langsung memasang wajah sedih, dia tidak menyangka terjadi hal seperti itu. Berbeda dengan Paman, Vanes dan Tante justru terlihat bahagia.
Di sekolah...
"Adik-adik sekolah kita akan mengadakan acara camping di puncak bagi siapapun yang mau ikut, maju dan tanda tangan kertas ini," ujar Lyra sambil menunjukkan kertas pernyataan yang ditangannya.
Mereka pun maju satu persatu tak banyak dari mereka yang ikut acara tersebut. Akan tetapi saat Reyhan maju menandatangani kertas tersebut murid-murid yang lain pun berubah pikirin. Mereka semua ikut camping. Lyra dan Siska tampak senang dan bersemangat.
"Baiklah, kelas selesai dan sudah boleh pulang sampai ketemu di hari minggu selamat siang Adik-adik!" seru Siska.
"Siang Kak," jawab Mereka serentak.
Sepulang sekolah Reyhan berencana pergi kerumah Lyra, dia ingin membicarakan sesuatu. setelah sampai dia pun turun dari mobilnya. Didepan tampak Tante Lyra sedang duduk di kursi depan.
"Permisi, apa ini rumahnya Lyra dan Lyra nya ada nggak Tante?" tanya Reyhan.
"Oh, si Lyra sudah kabur nggak tahu tuh perginya kemana," ketus Tante.
Vanes keluar dia tampak senang melihat Reyhan datang kerumahnya
"Kak Reyhan, kamu ngapain datang ke rumah ku?" tanya Vanes sambil tersenyum.
"Yang pasti bukan untuk melihatmu," ketus Reyhan sambil beranjak pergi.
"Sombong banget tuh anak, siapa sihh dia?" tanya Tante.
"Dia Kakak kelas di sekolah ku Ma, dia sangat populer di sekolah, pintar banget lagi," jelas Vanes
"Terus, ngapain dia nyariin Lyra?" tanya Tante.
"Lyra kan guru PPL di kelasnya," jelas Vanes.
Sesampainya di kontrakkan Siska langsung mengajak Lyra nonton drama bareng.
"Kamu tahu nggak tadi anak-anak banyak yang nggak ikut, tapi sekali si Reyhan maju mereka serentak ikut juga, karisma Reyhan memang best lah," ujar Siska.
Lyra terdiam dan kejadian di kelas pun terbayang-bayang olehnya.
"Sis, kalau kita punya temann cowok dia melarang kamu dekat sama cowok lain, itu kenapa ya?" tanya Lyra.
"Menurutku sih sepertinya dia cemburu, cie cie cie siapa nih kak Fardan ya," goda Siska.
"Apaan sih, ya nggaklah, aku cuma iseng nanya kok," jawab Lyra .
"Iya deh, bercanda kali," kata Siska sambil tertawa.
*Apa mungkin dia cemburu, kalaupun iya berarti dia suka dong sama aku, ahh masa sih dia suka,lama-lama ngawur juga ni otak* batin Lyra.
REYHAN ALMIRZA
LYRA NAYRA
SISKA RAHMA
ERICK ROJALI
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Fa Rel
visul siska lebih imut ketuker kali thor
2022-06-17
0
Anonymous
lyra mirip Shim su ryeon??wkwkwkwk
2021-03-29
1
flower garden
eh kenapa Siska rumah kontrakan? bukannya Binus kampus Elite ya? Siska punya rumah sendiri?
2020-09-08
4