BAB 16

Aku sedang berbincang hangat dengan Ibu dan kaka Mas Hardi saat Bapak Mas Nano datang tergopoh dengan wajah sendu.

" Nak Emil... ! " Bapak Mas Nano terkejut melihat kehadiran ku di rumah nya.

Aku berdiri menyambut tangan beliau mencium punggung tangan nya.

Airmata keluar dari sudut mata Bapak Mas Namo. Menepuk - nepuk bahu ku lembut.

" Do ' a kan Mas Nano Ya.. semoga mampu melewati masa kritis nya " Ucap nya bergetar.

Aku terbengong mendengar penjelasan Beliau, hampir saja kehilangan kesadaran saat diberitahu beliau kondisi Mas Nano di rumah sakit daerah S, tetangga kabupaten kami, Ibu Mas Nano terduduk lemah dengan menyayat memanggil nama nya. tubuh ku terhuyung, Erza meraih nya dan menopang tubuh ku erat sembari menelfon Akmal untuk datang ke rumah Mas Nano membawa mobil Ayah.

Setelah Akmal datang aku dan keluarga Mas Nano beranjak ke rumah sakit bersama. Erza dan Eksan mengikuti dari belakang memakai motor.

Di rumah sakit Dewan pembimbing pramuka menyambut kedatangan kami. Beberapa murid perempuan yang mengetahui hubungan kami mendatangi dan memeluk tubuh ku , kami terisak bersama - sama.

Sayup - sayup ku dengar penjelasan dari seorang guru teman dekat mas Nano yang di mintai penjelasan oleh Akmal atas kejadian yang menimpa Mas Nano.

Dari cerita nya aku dengar Mas Nano terlihat berbeda tiga hari belakangan dari awal Dia mengikuti acara pramuka, awal nya Mas Nano tidak masuk dalam daftar peserta dewan pembimbing yang ikut kemah, tetiba sehari sebelum keberangkatan Dia mendaftar kan diri untuk ikut kemah. Selama mengikuti perkemahan Mas Nano terlihat murung dan sering meyendiri seperti ada fikiran berat yang mengganggu nya. Sayang nya sikap tertutup Mas Nano kali ini membuat teman nya tak bisa mengorek apa yang ada dalam fikiran nya.

Sampai kejadian subuh pagi itu Mas Nano meminjam motor kepala desa untuk pulang menemui ku dengan izin dari wakil kepsek yang menjadi ketua dewan pembimbing pramuka di sekolah nya . Di tikungan tajam menukik ke bawah motor nya selip dan tak dapat di kendali kan hingga membawa nya ke bawah jurang dan tubuh nya menghantam batu perbukitan.

Aku terduduk lemah mendengar cerita nya, tubuh ku terasa sesak seakan merasakan kesakitan seperti yang dirasakan nya. Erza memeluk dan mengelus bahu ku kuat.

" Yang sabar Mbak...Yang tabah...yang kuat jangan perlihat kan kesedihan di hadapan nya " Nasehat Erza pada ku. Dan aku membalas hanya dengan anggukan .

Beberapa jam kemudian seorang berbaju putih - putih memanggil nama ku meminta untuk masuk menemui pasien. Di ruang berwarna putih bersih kulihat tubuh Mas Nano terbaring penuh luka dengan selang infus., selang oksigen dan selang darah PMI memenuhi tubuh nya.

Dia tersenyum lemah menatap ku sendu, kuraih tangan nya ku genggam erat lengan kekar nya, airmata ku tertumpah di sana.

Mas Nano berusaha menghapus airmata ku sayang tangan nya terlalu lemah untuk meraih wajah ku.

Tanpa ku sadari itu saat terakhir aku melihat senyum nya, meraskan hangat lengan tangan nya, degup jantung yang melemah, tatapan sendu dengan berjuta rindu dan luka yang terpancar dari sorot mata nya menohok hati.

****************

Fkasback off !!

Dalam setengah sadar ku aroma wangi tubuh yang sangat ku kenali menyengat hidung. Aku mengenal aroma tubuh yang hampir sebelas tahun menemani tidur ku, menumbuh kan benih tiga makhluk kecil penghibur hati selama ini .., Yah ini aroma tubuh Ayah anak - anak ku, lelaki yang menghilang beberapa hari ini .

Ku coba membuka mata dengan setengah menahan kantuk, ku lihat Mas Hardi berdiri mengenakan seragam perawat lelaki. Dia menyamar untuk bisa menemui ku. Meski wajah nya tertutup dengan masker dan mata nya terhalang bingkai kacamata, tapi aku masih mengenal dari aroma tubuh nya.

Bagaimana mungkin seorang isteri tidak bisa mengenali aroma tubuh suami yang telah menjalani hidup hampir sebelas tahun bersama, sekeras apa pun perlakuan nya, Dia tetap lelaki yang hidup bersama selama ini.

" Mas Hardi.. " Ucap ku setengah berbisik.

Dia menutup mulut ku dengan telapak tangan kanan nya, takut Erza yang tertidur.di soffa dan Yu Tinah yang tertidur di mini sofbed terbangun. setelah menengok ke arah mereka Memastikan keadaan aman, Dia melepas masker mencium kening ku lembut.

" Maaf kan kesalahan ku yang terbawa emosi, maafkan.., Mamah boleh membenci papah tapi mohon jangan tinggalkan papah dan anak - anak kita " Bisik nya lembut di telinga.

Ku lihat aimata membasahi wajah nya, Dia mencium bibir ku lembut.

" Cepat sembuh mah.., kita perbaiki hubungan diantara kita .., Papah kangen sekali, hampir tak mampu menahan rasa ini " Ucap nya lagi sembari meraih telapak tangan ku di arah kan nya ke seleting celana nya yang menonjol. ada desiran hangat sangat tanganku di arah kan untuk meraba milik nya.

" Ini milik mu Mah.., selama nya hanya mamah yang akan menikmati junior ku.. papah janji sungguh ini hanya milik mamah "

Ucap nya sembari menahan desahan saat tangan ku tanpa sadar meremas nya lembut.

" Sudah.. Mah..., Papah sudah tak tahan.." Bisik nya di telinga ku, lalu kembali mencium bibir ku hangat.

" Mamah Istirahat biar cepat sembuh.., Papah pamit mau nenangin si junior " Ucap nya lagi dengan wajah merah padam menahan berontakan dari junior nya.

Mas Hardi keluar dengan sangat hati - hati, melangkah melewati Erza yang tertidur lelap lalu membuka pintu dan keluar ruangan, sebelum berlalu pergi Dia masih berdiri di kaca kecil depan pintu menatap ku tersenyum lembut dan melambai kan tangan.

Aku hanya terdiam melihat kelakuan nya, masih ada sedikit amarah yang terpendam mengingat Dia lah yang membuat ku terbaring tak berdaya di atas tempat tidur ini.

Ku lihat jam di dinding, pukul tiga lima belas menit pagi .

Erza masih mendengkur di tempat nya terlelap, wajah nya terlihat masih kecepean sehabis menempuh perjalanan jauh. Yu Tinah pun masih meringkuk nyaman di tempat tidur kecil dekat jendela kaca lantai empat rumah sakit terbesar di kota provinsi di jawa.

Ku coba kembali memejam kan mata yang kembali terasa berat hingga terpejam dan kembali dalam buaian mimpi.

Flasback on !!

Kali ini aku melihat pemakaman Mas Nano, Ayah Mas Nano yang terlihat tabah melepas kepergian nya, Ibu nya yang bersandar di tubuh suami nya, Aisya kaka Mas Nano yang terus memeluk ku dengan adik - adik nya dan ke empat adik ku yang berdiri di belakang ku serta Ayah dengan Ibu yang menangis di samping orangtua Mas Nano .

Mendung bergelayut sore itu, pemakaman telah sepi di tinggal kan para peziarah pun keluarga Mas Nano telah beranjak pulang mempersiap kan untuk acara tahlilan nanti malam, hanya aku yang masih setia di sana menemani nya dalam tidur panjang .

" Tak tahu kah kau Mas.. betapa aku sangat merindukan mu..?, seminggu tanpa mu rasanya seperti setahun bagi ku,.tak pernah kulalui hari hari tanpa membayang kan mu, dalam setiap tempat yang ku kunjungi bersama keluarga nya aku bahkan selalu berfantasi tentang mu melalui diri Mas Hardi,

aku selalu berharap waktu cepat berlalu untuk bisa bertemu dengan mu dan saat aku datang mengapa kamu malah pergi meninggal kan ku untuk selama nya..??!!.., kemana harus ku obati sakit nya menahan rindu ini..?!! " Raung ku menyayat hati.

Akmal dan Erza meraih tubuh ku memeluk nya erat, dengan bujukan berkali - kali mereka memapah ku untuk pulang ke rumah.

" Jangan begini Mbak.., kasihan Mas Nano, Dia tidak akan tenang di alam nya kalau Mbak Emil tidak ikhlas melepas nya " Bisik Akmal sembari mengurut punggung ku.

" Yang sabar Mbak.. ikhlas kan Mas Nano biar mendapat jalan yang terang di alam nya, Do'a kan yang terbaik untuk nya jika Mbak Emil menyayangi Mas Nano, pasrah kan kepada Allah agar jiwa nya tenang di alam fana " Suara Emran bergetar menahan pedih.

Aku bersyukur memiliki keluarga yang sangat menyayangi ku, saling menguat kan dan mengingat kan satu sama lain. Di depan gerbang pemakaman ku lihat Ayah berjalan ke arah kami, bergegas mendekat ke arah ku lalu berganti memeluk tubuh ku erat, mengusap airmata dan membelai rambut ku lembut. Ayah memapah ku masuk ke dalam mobil nya,.duduk di samping ku, meraih kepala ku di sandarkan di dada nya. Akmal yang memegang kemudi dan Emran duduk di samping nya.

---------------------------------------

⭐⭐ Hai Kaka Reader"s jangan lupa tekan tombol Like dan masukan dalam daftar favorit agar dapat update terbaru

Tuk yang suka karya ku pentengin aja di Mangatoon ada karya ku yang lain judul nya

HIDUP DALAM.BAYANG MASA LALU

Terpopuler

Comments

Nur

Nur

Astaghfirillaah Hardiiiii...masih mentingin juniorrr...gw potong juga tuh juniornya

2024-06-10

0

Erna Rizqy

Erna Rizqy

dikit2 flashback dikit2 flashback bosan aahhh

2021-04-14

0

Mis Warti

Mis Warti

terlalu banyak flashback..jd lalan ceritanya kurang memuaskan pembaca...

2021-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 2BAB 30
31 *BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 .BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 1BAB 113
114 pengumuman
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
Episodes

Updated 132 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
2BAB 30
31
*BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
.BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
1BAB 113
114
pengumuman
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!