Sesaat kemudian sentuhan tangan. lembut kurasakan di lengan ku hangat.
" Ka bangun..,!, ni Eksan nganter Ibu untuk ketemu ka Emil bareng ka Akmal.., Ka kami sayang Kaka , jangan pergi tinggalin kami seperti Ayah meninggal kan Eksan saat masih kecil, Daffa , Zahwa dan Zahra masih memerlukan kasih sayang kaka " Setetes bulir hangat membasahi telapak tangan ku, yang terasa hangat dalam genggaman jemari lembut nan kokoh .
Kucoba membuka mata namun terlalu berat yang kurasa, ingin kupincing kan mata pun tak mampu yang ada hanya bulir hangat yang merembes keluar dari kelopak yang tertutup..
" Mesti nya kemarin Ibu tak biar kan kamu pulang sendiri , kalau saja nurut nasehat Ibu, nunggu sebentar biar Akmal yang antar kamu ke kantor.., mungkin kamu tak kan pernah merasakan ini semua , oalala Nok..Nok.. !! " Terdengar isakan Ibu yang menyayat hati ku.
" Sabar Jeng , maaf kan Hardi anakku..., maaf kan aku sebagai Ibu tak becus mendidik nya " Suara isakan Ibu Mas Hardi pun pecah jua.
Tiba tiba sebuah kekuatan menarik ku dari labirin yang sedari tadi kuputari tak ada ujung nya , menuntun ku keluar dari dalam nya.
Kupandangi sesosok bersinar di depan ku yang menunjukan kemana arah untuk ku keluar dari labirin bunga putih. Ku tatap dalam samar wajah Mas Nano tersenyum manis
" Kembali lah ini belum saat untuk mu berada di sini , bersabarlah hingga tiba waktu utusan Allah menjemput mu untuk pulang , yang ikhlas menjalani takdir Nya , semoga kelak kita dipertemukan di alam keabadian " Suara nya menggema menembus relung hati ku .
Lalu samar samar bayangan nya menjauh hingga menghilang di batas cakrawala biru.
Ku rasakan sentuhan dingin nan lembut di wajah , ku coba membuka kelopak mata untuk mencari tahu siapa yang ada di dekat ku... , Ibu...!! Sentuhan dingin itu tangan ibu ku yang tersenyum dalam raut cemas nya, lalu di sebelah Ibu ada Daffa , Zahwa , Zarra dan di sebelah kiri ku ada Eksan , Si kembar Hana dan Hani adik ipar ku serta Ibu mertua ku, tak kulihat Mas Hardi diantara mereka Kemana kah Dia..?, tanya ku dalam hati .
" Mamah.... ! " Bisik manja Daffa bungsu ku. Lalu menghambur memeluk tubuh ku dengan bantuan om nya , Eksan yang menaikan tubuh nya ke atas ranjang pasien, mendudukan di samping ku .
Begitu pun kedua anakku Zahwa dan Zarra mereka menghambur memeluk dan mencium tangan ku dengan airmata tergenang .
Ku coba mengangkat tubuh ku untuk duduk bersandar tapi rasa nyeri menyerang sekujur tubuh ku . " aaauuuwww....... !!! " Rintih ku menahan sakit yang menyergap dada ku.
" Kaa jangan banyak gerak dulu , nanti aku naikan pembaringan nya aja biar nyaman " Seru Eksan adik bungsu ku lantas menaikan pengungkit di bawah ranjang pasien sebelah kaki , menaikan hingga posisi kepala ku lebih ke atas.
Ibu masih membelai kepala ku lembut. Pening menyerang sebegitu hebat nya , aku berusaha menahan namun rasa sakit nya tak tertahan kan , ibu memijat kening ku , Zahwa memencet tombol memanggil para medis.
Dua orang petugas kesehatan dan seorang dokter datang memeriksa kondisi ku, Dokter mengarahkan seorang perawat untuk memberi suntikan pereda nyeri ke dalam selang infus ku dan Paracetamol untuk menurun panas tubuh yang meninggi .
" Adek ganteng Mamah nya biar istirahat dulu ya , Adek turun dulu biar Mamah bisa tidur nyaman " Bujuk seorang suster.
Susi babysister Daffa mendekat mengangkat tubuh nya.
" Adek sama Ka Susi dulu ya , Mamah harus banyak tidur biar cepat sembuh " Jelas Susi dengan lembut , Daffa menganggukan kepala, menuruti perintah babysister nya .
" Maaf bu pasien perlu istirahat cukup sebaik nya yang di dalam ruangan dua orang saja, yang lain silah kan menunggu di luar dulu " Perintah seorang suster dengan nada lembut.
Ibu Mas Hardi pamit pada ibuku dengan mengajak anak - anak dan Susi babysister Daffa , untuk pulang ke rumah mertua ku, sementara anak - anak Beliau yang akan merawat nya. Di dalam ruangan hanya tinggal kami bertiga.
" Apa yang terjadi dengan ku Bu..? " Tanya ku lirih menahan sesak dalam dada .
Ku lihat airmata Ibu menggenang .
"Kamu tak ingat Mbak...?, semua perlakuan kasar nya hinga kau dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan tak sadar kan diri.. ? "
Tanya Ibu getir menahan geram dalam hati .
Eksan mengelus bahu Ibu ku untuk meredam kan emosi nya .
" Sabar Bu..., Ibu harus sabar , ingat kondisi Ka Emil " Bisik nya lembut .
" Tak ada satu Ibu pun yang akan tabah melihat anak yang awal nya sehat sehat saja, baik baik saja , tiba - tiba bertemu lagi di rumah sakit dalam kondisi mengenas kan " Tangis Ibu pecah .
" Ibu takan memaafkan kejahatan nya .. , tak akan pernah sampai kapan pun.., biar kan saja Dia membusuk di penjara " Geram Ibu dengan menggeretakan gigi nya.
" Bu...! , kasihan Ka Emil , Ibu tahan amarah dulu.., Eksan tahu sakit hati Ibu tapi sekarang fokus dulu dengan kesehatan ka Emil " Nasehat bijak adik ku dengan nada pelan.
" Kalau Dia sudah tak sayang dengan Kaka mu , tak lagi mencintai Emil., tak mengingin kan nya lagi mesti nya Dia kembali kan saja ke Ibu ! , ke keluarga nya.. jangan di siksa serupa binatang saja hingga terluka parah seperti ini.. !! " Suara Ibu menahan geram .
Aku hanya diam mendengar kan kemarahan Ibu dan sabar nya Eksan membujuk Ibu untuk meredam kan emosi nya. Saat ini otakku tak mampu berfikir apa pun . Sungguh aku tak ingat apa yang terjadi dengan diri ku hingga terbangun dalam posisi terbaring di kamar asing bercat putih .
Yang kuingat hanya tatapan sendu Ayah yang tak mampu ku gapai , labirin bunga berwarna putih dan senyum tulus Mas Nano dengan seberkas sinar yang mengikuti nya.
Cekrek... cekrek
Pintu kamar terbuka, dua orang adikku Akmal dan Emran masuk , mendekat ke ranjang ku , Akmal mendekat ke Ibu sedang Emran memijat telapak kaki ku .
" Bagaimana... Mal ?! " Tanya Ibu dengan tatapan penuh harap .
Akmal mendesah terlihat rasa kesal dan kecewa terpancar di wajah nya.
" Dapat kebebasan bersyarat bu ! , pengacara Ayah nya yang menjamin dengan alasan demi kebaikan anak - anak Mbak Emil ''
Akmal mendengus kesal .
" Anak berbuat salah ko masih di bela saja , gimana bisa tanggung jawab kalau gak pernah di tunjukan apa kesalahan nya , sedikit - sedikit Ayah nya turun tangan , lah kapan dewasa nya kalau seperti itu terus !! " Geram Ibu menahan amarah .
" Sabar bu ! , nunggu Mbak Emil sehat nanti kita ambil langkah selanjut nya "
Saran Emran dengan wajah pias .
" Mana bisa Ibu sabar melihat anak terkapar tanpa daya, duduk aja gak mampu hiks ..hiks " Isakan Ibu menyayat hati .
" Iya Bu..! , kami ngerti perasaan Ibu.., saya juga geram Bu , kalau tahu kejadian nya bakal begini mending kemarin aku tahan mbak Emil jangan pulang sekalian aja ! " Sesal Akmal.
Akmal meraih tubuh Ibu meminta nya untuk istirahat di Mini springbed yanga ada di dekat jendela kamar.
" Ibu istirahat dulu berbaring di sini , Mbak Emil biar Eksan sama Emran yang urusin , Ibu jangan terlalu kecapean nanti ikutan sakit "
Rasa haus menyerang tenggorokan , aku meminta Eksan mengambikan minum. Diambil nya botol minuman mineral di meja sebelah atas ranjang ku , Eksan membantu ku minum dengan sedotan plastik.
Rasa nyeri kurasakan di dada saat air mengalir melalui tenggoran melewati dada.
Aku meringis menahan nyeri. Emran melihat ku, di elus nya dada ku lembut .
" Pelan saja minum nya Mbak " Saran nya lembut .
Ibu meminta Akmal dan Emran keluar bersama nya, entah apa yang ingin Ibu bicara kan dengan kedua adik ku. Eksan masih duduk di atas kursi bundar di sebelah ku.
Memijat kepala ku lembut . Kenyamanan kurasakan dari pijatan lembut nya hingga aku terlelap dalam buaian mimpi .
------------------------------------------
Hai readers terimakasih untuk luang waktu membaca karya ku
Tolong jangan lupa tinggakan kesan Like dan komentar .. di tunggu vote dan point nya untuk semangat author
Jadikan novel favorit mu untuk mendapat up datr setiap hari 🙏
Love U all. 😘😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Nur
Sebal tuh bapaknya harfi
2024-06-10
0
Michelle Avantica
Laki2 kek Hardi ini emang minta dikebiri ya..dah gitu orang tuanya gak ada sama sekali ngerasain kesakitan menantu nya kah malah belain anaknya yg gak bener
2020-10-26
0
Kiki Otong Brebes
😭😭😭😭kalo udah gak sayang gak cinta pulangin aja kerumah ibu bener kan 😭😭😭😭😭😭ngapain coba ampe disiksa 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2020-10-17
2