Maaf Terlambat Mencintai Mu

Maaf Terlambat Mencintai Mu

BAB 1

Ku langkah kan kaki ku menyusuri sepanjang tepian pantai di kota T, tempat kelahiran yang telah aku tinggal kan beberapa tahun belakangan karena mengikuti suami yang tinggal di kota lain.

Aku main kan deburan ombak yang menghem pas di kaki ku., aku tumpah kan segala rasa kecewa , amarah dan luka yang masih membekas di pipi kiri akibat tamparan lelaki yang menjadi imam ku.

Drrrt...drrttt..ddrrrrtt

Android ku bergetar lagi, ku abaikan panggilan yang tertera dalam layar ponsel ku.

Sedari tadi puluhan panggilan dari lelaki yang melukai pipi ini terus memenuhi layar ponsel dan tak ku indahkan panggilan nya .

Aku kembali ke kota kelahiran ku ini sendiri, tanpa memberitahukan nya ke siapa pun, jangankan ke lelaki yang sangat aku benci

itu, ke ketiga anakku pun tidak bahkan keluarga ku, orangtua , adik - adik ,family dan teman - teman ku pun tak ada yang tahu kehadiran ku di pantai ini.

Kurebah kan tubuh ku di atas pasir lembab menerawang ke atas langit luas, menatap burung camar yang riang berterbangan kian kemari.., menukik ke bawah saat di lihat nya seekor ikan di atas permukaan lalu kembali naik ke atas membawa mangsa nya pergi entah kemana.

Aku ingin seperti burung camar itu yang tanpa beban bebas melangkah kemana pun mereka suka, melalang buana hingga ke negeri tak berbatas.

" Ka... sedang apa sendirian di sini.. ?! "

Sebuah suara yang cukup familiar membuyar kan lamunan ku.

Ku alihkan pandangan ku menatap sesosok lelaki bertubuh sedang dengan balutan kaos berkerah V berwarna biru laut dan celana pendek katun berwarna cream.

Lelaki itu tersenyum memandang ku dan mengulurkan tangan nya , meraih tangan ku membantu bangun dari rebahan di atas pasir.

Aku duduk melipat lutut, melingkar kan kedua lengan ku pada lutut dan menyandar kan dagu di atas lutut. Dia melakukan hal yang sama seperti yang ku lakukan.

" Bagaimana kau tahu keberadaan ku " Tanya ku datar tanpa memandang wajah nya.

" Gak sengaja sih ka, tadi kan sedang cari remis , cangkang kerang yang banyak terdampar di pinggir pantai terus aku lihat seseorang telentang di atas pasir dan feling ku mengaatakan aku mengenal sosok yang tiduran di atas pasir , jadi aku kemari, setelah dekat ternyata benar ini kaka.., sejak kapan kaka di sini " Dia memandang wajah ku dari samping.

" Baru satu jam yang lalu " Jawabku malas.

" Sudah mampir ke rumah..?! " Selidik nya .

Aku menggeleng kan kepala ku pelan dengan tatapan hampa memandang lautan lepas.

"' Kaka dari rumah atau kantor.. , kenapa tidak ke rumah dulu.. kenapa langsung kemari "

pertanyaan nya beruntun.

" Sedang ingin sendiri aja " Jawabku enggan.

Dia diam, adik bungsu ku yang terpaut tiga belas tahun dengan ku ini meski masih tergolong remaja namun sifat nya lebih dewasa di banding dengan anak seusia nya.

Senja menampakan wajah nya, semburat oranye memperlihatkan kecantikan paras

semesta , menandakan mentari yang akan segera ke peraduan nya bersembunyi pada tubuh bulat sang bumi untuk kemudian menampakan kembali bias sinar nya esok hari dengan secercah harapan bagi umat manusia.

" Ka .. sudah menjelang magrib , ayu pulang " Ajak nya hati - hati.

Ku anggukan kepala, Lalu Dia meraih tangan ku membantu ku berdiri dari duduk.

Dia menenteng satu tas kantong plastik hifam di tangan kiri nya, berjalan berjajar mengiringi langkah kaki ku.

" Keparkiran Pos PolAir Ka, motor aku titip kan di sana sama mas Ardi tetangga kita yang jadi petugas polisi penjaga pantai "

Pinta nya pada ku dengan lembut.

Ku ikuti langkah nya menuju tempat yang Dia tunjukan, di sebelah timur pantai lima ratus meteran dari tempat ku rebahan tadi.

" Ka.. mana kendaraan mu ?! " Dia memutar pandangan ke sekitar pantai .

" Aku gak bawa " Jawab ku singkat.

" Ooo ya udah bonceng aja sama aku " Seulas senyum mengembang memperlihatkan lesung pipit nya kian menambah manis paras nya yang ayu seperti wanita meski Dia lelaki tulen namun wajah oriental nya lebih mirip wanita, halus dan lembut tanpa kumis.

Di nyalakan mesin motor nya dan aku duduk di belakang , memeluk pinggang nya erat.

Di perempatan lampu merah seorang gadis menatap kami sinis dengan balutan cemburu.

" Eksan sejak kapan selera mu jadi tante tante gitu...Iiiihhhh jatuhin harga aja loe.. "

Sungut gadis berkaos hijau lengan panjang dengan paduan celana jeans ketat yang membonceng motor scoopy.

Lelaki remaja adikku hanya tersenyum ramah membalas cemoohan sang gadis. Ku toleh kan wajah memandang perempuan di motor scoopy yang kian kesal mendapat balasan hanya seulas senyum.

" Siapa Dek.. ?! Pacar mu.. ?! Seperti nya kesal banget sama kita " Tanya ku ingin tahu.

" Bukan ka.. Dia kaka setingkat di atas ku di tempat kuliah.. Biasa Ka.. penggemar.. "

Jawab nya penuh percaya diri.

" Heeemm ge'er banget kamu., berasa paling tampan aja ... " Cibir ku yang langsung di balas dengan tawa lepas oleh nya.

Saat lampu hijau menyala Dia tancap gas, aku sengaja memeluk pinggang nya lebih erat dan ku rapat kan tubuh ku ke punggung nya. gadis di atas motor scoopy membulatkan mata nya, wajah kesal nya terlihat jelas dari balik kaca helm yang dikenakan nya.

Ku lempar kan seulas senyum puas campur geli melihat rona merah amarah nya. Adikku mengikuti permainan ku digenggam nya tangan ku yang melingkar di perut nya. membuat pandangan gadis itu kian panas .

Lalu Dia melajukan motor nya kencang melewati kami. yang tertawa seperti mendapat permainan baru.

Wajah oriental si bungsu yang mirip artis Roger Danuarta dengan tatapan mata sendu, alis tebal berbaris serupa bulan sabit , hidung lancip, bibir tipis membelah di bagian bawah berwarna pink plus lesung pipit yang menambah pesona nya saat tersenyum sedari kecil selalu jadi idola para wanita.

Dulu saat Dia masih balita dan aku yang saat itu masih sekolah SMA, setiap aku ajak main kemana pun selalu jadi pusat perhatian, dan setelah menjadi ABG dari kelas lima Sekolah Dasar saja sudah banyak gadis yang suka cari perhatian kepada nya.

Dia tipe anak yang mudah bergaul meski sedikit pendiam , mudah menyesuaikan diri dan pandai membawa diri . Dari keempat adik ku sejak kecil Dia yang jadi kesayangan ku.

Dengan anak - anak ku juga Dia yang paling dekat di banding adik yang lain.

Aku anak pertama dari lima bersaudara. satu - satu nya anak perempuan dalam keluarga.

Ayah sudah meninggal Delapan tahun yang lalu dua tahun setelah aku menikah . Dua adik ku sudah menikah , sudah memiliki rumah sendiri dan kaka si bungsu memilih bekerja di laut sebagai Mualim di sebuah kapal pesiar, praktis ibu hanya tinggal berdua dengan si bungsu dan seorang asisten rumah tangga yang sudah seperti keluarga sendiri karena sudah ikut keluarga kami dari si bungsu lahir.

Di sepanjang jalan yang kami lalui dari pantai menuju rumah yang menempuh jarak tujuh kilo meter seringkali saat berpapasan dengan wanita yang mengenal adik terutama para penganggum nya selalu memandang kami dengan tatapan tak mengenakan. Sementara Dia tetap cuek dengan perlakuan mereka dan tetap melajukan motor nya pelan.

sebagian dari warga sekitar lingkungan ibu ku yang masih muda terutama yang sepantaran si bungsu memang tak mengenal ku, karena sejak menikah dan di boyong suami ke kota yang berjarak satu jam dari kota kecamatan tempat keluarga ku tinggal aku hanya pulang saat lebaran saja dan saat ada momen tertentu itu pun tak pernah diizin kan menginap lama paling sehari dua hari .

--------------------------------------------------------------+++

Hai Kaka Readers perkenalkan ini karya perdana ku semoga suka

Jika menghibur tolong tinggalkan kesan dengan like , komen dan vote

Terimakasih tuk redaktur yang sudah menerima karya ku

😍Love four all 😍😍

Terpopuler

Comments

Nur

Nur

Baru baca...sepertinya menarik. semangat berkarya thor

2024-06-10

0

Murni

Murni

baru mulai baca nya, tpi kenapa risih banget dgn panggilan ka nya atau kaka nya ya, knpa ngak ditambah aja k nya kan ngak ribet juga

2021-06-25

0

Off

Off

hay ka aku mampir...bawa like & semangat buat kaka Author

2020-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 2BAB 30
31 *BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 .BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 1BAB 113
114 pengumuman
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
Episodes

Updated 132 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
2BAB 30
31
*BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
.BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
1BAB 113
114
pengumuman
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!