Kondisi May

Ibu May kini duduk berhadapan dengan dokter. Ibu may berusaha menepis semua fikiran buruk tentang keadaan May. Tak di pungkiri, ibu sangat hawatir dengan hasil yang akan dokter katakan. Ibu tak hentinya meremas ujung hijab syar'i nya.

Dokter tersenyum. Memberi sedikit kelegaan untuk ibu May. Tapi tetap saja, ibu sudah kadung panik dan takut.

Dokter Mira berusaha menjelaskan keadaan May dengan hati-hati. Tak mau ada salah arti dengan penjelasannya. Dengan tenang dokter Mira menyampaikan hasil pemeriksaannya. 

"Sejauh ini kondisi May tidak ada yang harus di hawatirkan bu." Dokter Mira tak lupa mengulas senyumnya. "Hanya saja.." Dokter menggantung kalimatnya.

Degg...

Ibu May langsung melotot kaget menunggu lanjutan kalimat sang dokter. "Hanya saja apa dok..??" ibu seperti ragu bertanya pada dokter.

"Tak usah terlalu tegang bu. Sejauh ini memang May belum sadar. Tapi kondisinya baik. Hanya saja kaki May butuh penanganan khusus. Akan sedikit lama masa penyembuhannya. Ada pergelangan kakinya yang sedikit retak. Maka dari itu saya sarankan May untuk istirahat dulu. Jika dia memaksa beraktifitas, sebaiknya menggunakan kursi roda atau tongkat dulu." Dokter menjelaskan semua diagnosanya.

Ibu May sedikit lega mendengar penjelasan dokter. Segera ia berpamitan dan menuju kamar May lagi.

POV Gilang

Aku sedang asik main basket. Terdengar suara gaduh di depan sekolah. Yang kebetulan lapangan basket memang berjarak cukup dekat dengan jalan depan sekolah.

Aku dan teman-teman mengabaikan keributan itu. Hingga selesai latihan, banyak anak lalu lalang yang membahas kejadian di depan sekolah tadi.

"Itu anak kasian banget yaa. Ampe pingsan gitu."

"Bisa-bisanya itu motor ngrbut pas jam pulang sekolah."

"Katanya anak kelas 3. Mana sampe gak sadarkan diri juga."

"Katanya gebetan anak basket dia."

Degg..!!

Jantungku seketika bereaksi mendengar perkataan orang lewat tadi. Entah kenapa hatiku mendadak gusar. Aku berusaha menepis fikiran buruk temtang May. Tapi nyatanya aku masih memikirkannya.

Aku hendak menelpon May. Tapi teman-teman tak memberiku kesempatan. Akhirnya aku kembali larut dalam obrolan.

Saat aku hendak mengemasi baju bekas latihan tadi, aku menerima panggilan telpon dari Ningsih.

Aku heran. Tak biasanya Ningsih sampai menelpon ku. Aku berfikir May sedang meminjam ponselnya. Tak menunggu lama, ku angkat  panggilan itu. Tapi rupanya memang benar itu Ningsih. Bukan May kekasihnya.

Betapa terkejutnya aku saat Ningsih bilang May mengalami kecelakaan. Dan dia tak sadarkan diri. 

Tak ku hiraukan perkataan teman-teman. Dengan cepat aku kemasi barang-barangku. Lari meninggalkan mereka menuju parkiran. Langsung ku tanjap gas dengan melebihi biasanya. Hatiku gusar, khawatir akan keadaan May. Bisa-bisanya Ningsih terlambat memberi tahuku. Bahkan ibu Rara tak memberiku kabar.

Sesampainya aku di rumah sakit, aku bingung harus kemana. Bertanya pada resepsionis pasti akan lama. Akhirnya aku menelpon Ningsih untuk nenanyakan keberadaan kamar May.

Setelah tau, aku sedikit berlari menuju kamar May. Sesampainya di sana tak ada ibu ataupun bapak. Hanya ada teman-teman May. Ku hampiri May yang masih memejamkan matanya. Banyak luka di sekujur tubuhnya. Tak tega aku melihatnya. Tanpa permisi cairan bening yang ku tahan sekuat tenaga akhirnya lolos begitu saja.

Tiba-tiba ibu dan bapak masuk. Ibu langsung menghambur memelukku. Menumpahkan air matanya. Sedangkan bapak menepuk pundakku. Menguatkanku sebagai laki-laki.

POV Author

Ibu Rara dan suaminya masuk ke kamar rawat May. Mereka melihat Gilang sedang menangis. Bu Rara tak kuasa melihatnya. Ia lantas menghambur memeluk Gilang. Sedangkan bapak menepuk pundaknya. Mencoba menguatkan.

Gilang masih bertanya seputar kronologis kejadian yang menimpa May. Dan Ningsih menjelaskan semuanya.

"...."

"Tapi kok gue rada curiga ya Lang. Kejadiannya kaya yang cepet gitu. Tapi kaya ada unsur kesengajaan deh kayanya." Ucap Ningsih.

Gilang yang mendengarkan ceritanya juga merasa ada yang janggal dengan kejadian ini. Dia mencurigai seseorang, tapi Gilang tak mau ceroboh. Ia sendiri harus hati-hati menyelidiki semuanya.

Gilang menghubungi Anggi. Rekan tim basketnya. Untuk menyelidiki kasus May. Gilang sudah memperhitungkan setiap langkahnya. Ia menyuruh Anggi karena dia teman satu kelas Niken. Tak di pungkiri Niken menjadi target kecurigaan Gilang.

Gilang juga mencoba menghubungi Gino. Menceritakan semuanya dan menyuruhnya menyelidiki Evan.

Gilang berbincang kembali dengan keluarga May. Ibu yang tadi menemui dokter pun menceritakan keadaan May pada semuanya.

Teman-teman May menangis. Merasa bersalah karena tak bisa menjaga May. Begitu juga Gilang. Ia merasa gagal, tak berguna saat ini. Bisa-bisanya ia biarkan May pulang tanpa ia dampingi. Gilang terus merutuki kebodohannya.

Disela obrolan mereka, May membuka matanya. Sedikit demi sedikit ia buka matanya. Mengerjab beberapa kali untuk menyiapkan netranya menerima silau cahaya lampu. Dan memanggil ibunya.

Ibu Rara sontak bangun fari duduknya dan melangkah cepat menghampiri May. Di susul Bapak dan Gilang.

"Kamu gimana neng..? Mana yang sakit..?" Ibu terus mencecar May.

Bapak dan Gilang hanya tersenyum melihat May sudah siuman. Gilang elus pucuk kepala May dan berusaha setenang mungkin. 

"Kamu bisa-bisanya bikin aku hawatir May. Aku takut banget pas Ningsih kabarin aku. Tapi, syukurlah kamu udah sadar sekarang."

May tersenyum melihat mereka ada mengelilinginya. Mesadakan kasih sayang tulus dari mereka.

Terpopuler

Comments

🌸EɾNα🌸

🌸EɾNα🌸

ceritanya keren ditunggu up nya Thor 👍
jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Kekasih Simpanan Tuan Muda"
makasih 🥰

2021-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 Kekecewaan Gilang
2 Bazar Buku
3 Mahluk Menggeliat
4 Pengakuan Anis
5 Sebuah Pengakuan
6 Pernyataan
7 Kecelakaan
8 Salah Perhitungan
9 Kondisi May
10 Hasil Penyelidikan
11 Kemunculan Ai..
12 Kemunculan Ai Part 2
13 Kejadian Sebenarnya
14 Lukisan Hancur
15 Pengumuman Pemenang
16 Pelakunya adalah...
17 Menyusun Rencana
18 Penyesalan Zee
19 Rencana Ai
20 Salah Paham
21 Teman Lama
22 Penyelidikan Nana
23 Kesedihan May
24 Tabrak Lari
25 Cuek
26 Sambutan
27 Kunjungan Raharja
28 Keputusan
29 Persiapan
30 Melamar Part 1
31 Melamar Part 2
32 Bioskop
33 Fist Kiss
34 Aa & Neng
35 Di Hadang
36 Tak Sadar
37 Siuman
38 Tertangkap
39 Pesan Misterius
40 Rencana Manikah
41 Teror
42 Rencana pernikahan
43 Pengajian
44 Penyusup
45 Penyusup Part 2
46 Penyusup Part 3
47 Pembongkaran
48 Pembongkaran Part 2
49 Sah
50 Mempelai
51 Ledakan
52 Jebakan
53 Investigasi
54 Teror
55 Malam Kedua
56 Paket Misterius
57 Pesan Ningsih
58 Bukti
59 Bukti Part 2
60 Penangkapan Bagio
61 Reuni
62 Teman Gak Ada Ahlak
63 Adu Banteng
64 Kondisi Gilang
65 Siuman
66 Tentang Anis
67 Cafe
68 Cafe Part 2
69 Pembalasan Anis
70 Gak Jadi..
71 PHK
72 PHK Part 2
73 Antara Anggi dan Zee
74 Tawaran kerja
75 Resepsionis
76 Galau
77 Canggung
78 Melamar
79 Kegab
80 Restu Sahabat
81 BAB 81
82 Melamar Zee
83 Mengantar zee
84 Penyadapan
85 Pembebasan Bagio
86 Pertemuan Bagio dan ibunya
87 Bukti
88 Penangkapan kuncoro
89 Sidang Putusan
90 Tanggung
91 Calon Mertua
92 Kembalinya Bagio
93 Pria Misterius
94 Pria Misterius Part 2
95 Pernikahan Gino dan Nuna
96 Curhatan Anis
97 Liburan
98 Liburan Part 2
99 Liburan Part 3
100 Rujak
101 Garis Dua
102 Kejutan Ulang Tahun
103 Morning Sicknes
104 Penyimpangan
105 Bukti Percakapan
106 Bukti Percakapan Part 2
107 Kemunculan Ai
108 Kemunculan Ai part 2
109 Kemunculan Ai Part3
110 Kemunculan Ai Part 4
111 Perhatian
112 Nostalgia
113 Berkemas
114 Kontraksi
115 Gema Putra Cahyadi
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Kekecewaan Gilang
2
Bazar Buku
3
Mahluk Menggeliat
4
Pengakuan Anis
5
Sebuah Pengakuan
6
Pernyataan
7
Kecelakaan
8
Salah Perhitungan
9
Kondisi May
10
Hasil Penyelidikan
11
Kemunculan Ai..
12
Kemunculan Ai Part 2
13
Kejadian Sebenarnya
14
Lukisan Hancur
15
Pengumuman Pemenang
16
Pelakunya adalah...
17
Menyusun Rencana
18
Penyesalan Zee
19
Rencana Ai
20
Salah Paham
21
Teman Lama
22
Penyelidikan Nana
23
Kesedihan May
24
Tabrak Lari
25
Cuek
26
Sambutan
27
Kunjungan Raharja
28
Keputusan
29
Persiapan
30
Melamar Part 1
31
Melamar Part 2
32
Bioskop
33
Fist Kiss
34
Aa & Neng
35
Di Hadang
36
Tak Sadar
37
Siuman
38
Tertangkap
39
Pesan Misterius
40
Rencana Manikah
41
Teror
42
Rencana pernikahan
43
Pengajian
44
Penyusup
45
Penyusup Part 2
46
Penyusup Part 3
47
Pembongkaran
48
Pembongkaran Part 2
49
Sah
50
Mempelai
51
Ledakan
52
Jebakan
53
Investigasi
54
Teror
55
Malam Kedua
56
Paket Misterius
57
Pesan Ningsih
58
Bukti
59
Bukti Part 2
60
Penangkapan Bagio
61
Reuni
62
Teman Gak Ada Ahlak
63
Adu Banteng
64
Kondisi Gilang
65
Siuman
66
Tentang Anis
67
Cafe
68
Cafe Part 2
69
Pembalasan Anis
70
Gak Jadi..
71
PHK
72
PHK Part 2
73
Antara Anggi dan Zee
74
Tawaran kerja
75
Resepsionis
76
Galau
77
Canggung
78
Melamar
79
Kegab
80
Restu Sahabat
81
BAB 81
82
Melamar Zee
83
Mengantar zee
84
Penyadapan
85
Pembebasan Bagio
86
Pertemuan Bagio dan ibunya
87
Bukti
88
Penangkapan kuncoro
89
Sidang Putusan
90
Tanggung
91
Calon Mertua
92
Kembalinya Bagio
93
Pria Misterius
94
Pria Misterius Part 2
95
Pernikahan Gino dan Nuna
96
Curhatan Anis
97
Liburan
98
Liburan Part 2
99
Liburan Part 3
100
Rujak
101
Garis Dua
102
Kejutan Ulang Tahun
103
Morning Sicknes
104
Penyimpangan
105
Bukti Percakapan
106
Bukti Percakapan Part 2
107
Kemunculan Ai
108
Kemunculan Ai part 2
109
Kemunculan Ai Part3
110
Kemunculan Ai Part 4
111
Perhatian
112
Nostalgia
113
Berkemas
114
Kontraksi
115
Gema Putra Cahyadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!