Anggi datang menyusul mereka. Ia heran kenapa mereka bertiga berdebat. Anggi paham ada Niken disana. Dan Anggi juga tahu kalau Niken menyukai Gilang. Maka dari itu Anggi berusaha menengahi mereka.
"Kenapa Lang? Gue denger kaya lagi ribut yaa..??" cecar Anggi.
"Ini si Niken katanya kekilir gitu. Minta gue anter ke rumah. Tapi kn gue gga enak kalo ninggalin May gitu aja bro." Jawab Gilang jujur.
"oke. Gue paham masalah kalian. Lo sama May balik aja Lang. Niken biar gue yang anter." Anggi mencoba memberi solusi.
"Bisa-bisanya dia nongol di saat yg gak tepat kayak gini." Niken mendengus.
May dan Gilang saling berpandangan dan tersenyum. Seolah saling paham dengan penawaran Anggi.
Akhirnya mereka menyetujui ide Anggi. Dan meninggalkan Anggi dan Niken berdua di taman.
Niken yang paham maksud Anggi terus saja menggerutu tak jelas.mengutuki tindakan Anggi yang menggagalkan rencananya.
Sementara May pergi sebentar untuk membeli minuman untuknya dan Gilang. Dengan santainya May berjalan menuju warung. Tak disangka ada Anis di salah satu bangku warung sedang istirahat.
May berusaha seramah mungkin menyapa Anis. Karena bagi May, mereka tak pernah bermasalah. Kecuali menyangkut perasaan Gilang.
Anis melambai ke arah May. Memanggil untuk meminta May mendekat. May yang paham, berusaha menghampirinya.
"Hai Nis.. Kenapa..??" Tanya May.
"Gak apa May. Aku cuma mau bilang makasih ke kamu. Karena udah bantuin Gilang lupain aku. Aku tau kamu suka sama Gilang." Anis menarik napas dalam dan menggenggam tangan May. "Tolong tetap berada di samping Gilang. Aku yakin Gilang sayang banget sama kamu. Jangan biarin Niken dekat dengan Gilang. Teruslah bersikap seperti ini padanya. Sampai Dia mengerti perasaanmu dan dia juga menyadari perasaannya sama kamu." Anis tersenyum dan memohon pada May.
"Kamu ngomong apa Nis. Mana mungkin dia suka aku. Baginya aku adalah adik kecil yang harus dia lindungi. Dia memandangku bukan sebagai wanita dewasa sepertimu." May berusaha menahan suaranya. Mencoba tegar dengan ucapannya.
"Tenanglah.. Dia hanya butuh waktu untuk menyadari segalanya." Anis mencoba memberi kekuatan untuk May. "Sudah cepat balik sana. Jangan katakan aku menemuimu May. Aku tak ingin dia jatuh kedalam obsesinya lagi." Anis menekankan kalimat terakhirnya.
May hanya bisa tersenyum dan berterimakasih atas dukungan Anis padanya.
May dan Gilang akhirnya sampai di rumah May. Mereka meregangkan kaki yang sempat sedikit lelah karena jogging tadi. Gilang tiba-tiba ingat saat tadi may meninggalkannya terlalu lama. Gilang tak sabar menanyakan pada May. Karena Gilang curiga ada sesuatu yg May sembunyikan. Melihat May yang lebih banyak diam saat perjalanan pulang tadi.
"Kamu tadi kemana aja..? Beli minum gak mungkin selama itu kan. Apa yg kamu sembunyiin dari aku..?" Gilang mulai mengintrogasi May.
"Ke warung doang kok. Gak kemana-mana lagi. Tadi lama karena nyari toilet dlu aku." May gelagapan jawab pertanyaan Gilang.
Gilang tau ada yang di sembunyikan sahabatnya. Hanya saja dia tak mau memaksa May untuk bercerita. Gilang biarkan May untuk menceritakan sendiri nanti.
🌹🌹🌹
Setelah Gilang pulang, May duduk di bangku teras rumahnya. Fikirannya berkelana memikirkan ucapan Anis pagi tadi. Tak May pungkiri, ia senang mendengar ucapan Anis kalau Gilang sebenarnya menyukainya. Tapi, lagi-lagi May merasa sedih karena pada kenyataannya Gilang hanya menganggapnya sahabat saja.
Sesampainya Gilang di rumah, ia menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur. Ia pandang langit-langit kamar yang putih bersih. Entah mengapa bayangan May muncul begitu saja.
'Kenapa gue jadi mikirin May yaa..?? Apa mungkin gue suka sama May..??'
Tapi Gilang berusaha menepis keras fikirannya.baginya tak mungkin menyukai sahabatnya sendiri. Bagi Gilang, May adalah gadis kecil yang harus selalu ia lindungi. Bukan karena cinta. Tapi lebih karena mereka bersahabat dari kecil.
Namun nyatanya Gilang salah. Semakin ia menepis perasaannya, semakin beras rasa sayangnya pada May. Gilang bingung mengartikan perasaannya sendiri. Hingga Gilang berusaha menghindari May.
May bingung akhir-akhir ini susah untuk bertemu Gilang. May merasa tidak ada yang salah dalam hubungannya dengan Gilang. Tapi Gilang seolah selalu menghindari May tanpa tau penyebabnya.
May sangat sedih mendapat perlakuan Gilang yang seperti orang asing padanya. Apalagi May sering melihat Gilang bersama dengan Niken. Ia ingat perkataan Anis bahwa Niken bukan orang yang baik untuk Gilang.
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Hanna Devi
lagi
2021-02-25
0