Salah Perhitungan

May segerah bangkit. Dengan tergopoh-gopoh May dekati Gilang. Mencoba membantu sebisanya. Tak lupa May berteriak meminta tolong pada orang di sekitar taman.

Tak lama May meminta tolong, banyak orang yang menolong mereka. Gilang panik melihat May yang sempat terlempar. Dia seakan lupa pada keadaannya sendiri yang lebih memprihatinkan. 

"Kamu gak apa-apa May..? Mana yang luka. Maafkan aku, aku gak bisa menghindar dari orang asing tadi. Aku lengah, sampai salah perhitungan." Gilang terus menyesalinya.

"Udah Lang. Lagian kan kamu juga gak sengaja. Aku gak papa kok. Gak ada luka. Lihat kamu, malah kamu yang banyak lecet kaya gini." 

"Aku yakin orang itu sengaja. Ada yang mau celakain kita May. Aku yakin banget. Udah beberapa hari ini ada yang ngikutin aku May. Terutama kalo aku lagi sama kamu. Kamu harus waspada May."

May mengangguk menenangkan Gilang. Walaupun dalam hatinya jelas memikirkan kata-kata Gilang.

Sebulan berlalu...

"Lo gimana sih. Bikin mereka celaka aja gagal mulu. Gimana mau misahin mereka. Mana janji lo..?" Bentak Niken pada oeang asing itu.

"Lo jangan cuma bisa ngomel doank. Lo kira gampang apa bikin orang celaka..!! Lo mau tanggung jawab kalo gue sampe ketangkep..?!" Balas orang asing itu tak kalah ngotot.

Tanpa mereka sadari ada beberapa pasang mata yang sedang melihat mereka. Ningsih salah satu teman sekelas May merekam semua percakapan mereka.

Setelah Niken pergi, barulah teman-teman May juga pergi dari tempat itu. Ningsih buru-buru mengajak yang lainnya ke rumah May. Sebelumnya Ningsih lebih dulu menelpon May untuk mengajak Gilang ikut menyaksikan video yang akan mereka tunjukkan juga.

Setelah mereka berkumpul di rumah May, Ningsih segera menunjukkan bukti kejahatan Niken. Gilang tak bisa menahan ekspresi kemarahannya. Rahangnya mengeras. Tangannya mengepal. Seperti tak tertahankan amarah Gilang.

May terbengong menyaksikan video itu. Tapi May masih berusaha sabar. May tenangkan Gilang yang sedang membuncah.

May mengelus punggung Gilang. Mencoba meredam emosinya. "Udah Lang sabar dulu. Tahan emosi kamu. Gak baik mengambil langkah saat kamu emosi."

"Tapi Niken udah keterlaluan. Dia udah bikin kamu selalu dalam ancaman May. Aku gak terima sama perbuatannya. Aku mau samperin dia sekarang."

May buru-buru menarik tangan Gilang. "Jangan konyol kamu Lang. Kalo kamu buka kedok dia sekarang, keenakan dia donk. Dia jadi gak bisa main sama kita." May cengar cengir menatap Gilang.

"Bener tuh kata May. Kira ikutin aja permainan Niken. Jangan buru-buru memutus semua kejahatan Niken gitu aja.keenakan donk dia Lang." Jeje membenarkan ucapan May.

Akhirnya Gilang menuruti mereka dan mau meredam emosinya. Gilang berfikir keras untuk membalas semua perlakuan Niken pada May. Dia tau, target utama Niken adalah May. Dan dia tau penyebabnya adalah karena dirinya selalu menolak Niken.

Sebulan berlalu...

Banyak lika liku yang May dan Gilang hadapi. Gilang bersi keras meyakinkan May bahwa semua akan baik-baik saja.

Sampai Niken datang ke rumah may. Terang-terangan Niken menghampirinya. Menggedor keras rumahnya. Seperti tak punya adab. Niken terus menggedor kencang pintu rumah May. Hingga tetangga May merasa risih atas perbuatan Niken. 

Dengan santainya Niken melirik tetangga May. Ia tatap sinis buk Ela tetangga May. Lalu ia palingkan lagi pandangannya ke arah pintu.

Buk Ela bingung dibuatnya. Selama ini sikap May tidak ada yang buruk. Tapi kenapa ada seorang wanita yang menggedor rumahnya dengan raut wajah seperti penuh amarah.

May berlari mendengar pintu rumah yang di gedor dengan keras. Perlahan ia buka pintu rumahnya.

"Mau ngapain kamu dateng ke rumah aku..?"

"Gak usah geer deh.. Gue cuma mau peringatin lo buat jauhin Gilang. Jangan sampe lo egois dan menyesal nanti." Tekan Niken.

May mengabaikan semua perkataan Niken. Hingga akhirnya Niken benar-benar melancarkan aksi nekatnya.

May yang sedang berjalan bersama teman sekelasnya tiba-tiba di tabrak oleh pengendara motor yang tidak bertanggung jawab. Pengendara motor itu kabur saat teman-teman May meneriakinya. May terkapar tak sadarkan diri. Buru-buru mereka membawa May ke rumah sakit terdekat di bantu warga sekitar.

Ningsih tak berlama-lama. Ia langsung menghubungi orang tua May. Tak lama, orang tua May sampai di rumah sakit. Ditatapnya anaknya yang kini terbaring lemah tak sadarkan diri. Kaki dan tangan yang penuh luka. Bahkan kepalanya berbalut perban.

Tak sanggup orang tua setengah baya itu menyaksikan anaknya dalam keadaannya. Bahkan tak pernah terlintas sedikitpun akan terjadi hal buruk seburuk-buruknya pada anak mereka.

Ibunya tanpa lelah terus berada di samping May. Sedangkan ayahnya sibuk mengurus administrasi.

Lama mereka termenung dalam fikiran masing-masing. Hingga seorang perawat memanggil orang tua May untuk ikut menemui dokter.

Karena ayahnya sedang mengurus administrasi, mau tak mau ibunya yang harus menemui dokter. Ibunya menatap beberapa teman May. Teman-temannya pun mengangguk tanda mempersilahkan ibunya pergi. 

"Udah bu temui saja dokternya. May biar kami jaga di sini." Ningsih meyakinkan ibu. Di angguki oleh teman yang lainnya juga.

"Terimakasih ya nak. Sudah baik banget mau bantuin anak ibu. Ibu nitip May sebentar ya." Teman-teman May mengangguk setuju.

Jeje menanyakan pada Ningsih perihal kecelakaan May. Apa sudah beri tahu Gilang atau belum. Tapi Ningsih benar-benar lupa. Ia tak ingat belum memberi kabar pada Gilang. Hingga Ningsih langsung menelpon Gilang dan menjelaskan semua yang terjadi pada May.

Tak mau terlalu lama, Gilang berlari ke arah parkiran. Ia tancap gas motornya tanpa ragu. Melajukan dengan kecepatan yang tak seperti biasa. Dengan wajah gusar bercampur panik Gilang abaikan semua pertanyaan teman satu tim basketnya.

Episodes
1 Kekecewaan Gilang
2 Bazar Buku
3 Mahluk Menggeliat
4 Pengakuan Anis
5 Sebuah Pengakuan
6 Pernyataan
7 Kecelakaan
8 Salah Perhitungan
9 Kondisi May
10 Hasil Penyelidikan
11 Kemunculan Ai..
12 Kemunculan Ai Part 2
13 Kejadian Sebenarnya
14 Lukisan Hancur
15 Pengumuman Pemenang
16 Pelakunya adalah...
17 Menyusun Rencana
18 Penyesalan Zee
19 Rencana Ai
20 Salah Paham
21 Teman Lama
22 Penyelidikan Nana
23 Kesedihan May
24 Tabrak Lari
25 Cuek
26 Sambutan
27 Kunjungan Raharja
28 Keputusan
29 Persiapan
30 Melamar Part 1
31 Melamar Part 2
32 Bioskop
33 Fist Kiss
34 Aa & Neng
35 Di Hadang
36 Tak Sadar
37 Siuman
38 Tertangkap
39 Pesan Misterius
40 Rencana Manikah
41 Teror
42 Rencana pernikahan
43 Pengajian
44 Penyusup
45 Penyusup Part 2
46 Penyusup Part 3
47 Pembongkaran
48 Pembongkaran Part 2
49 Sah
50 Mempelai
51 Ledakan
52 Jebakan
53 Investigasi
54 Teror
55 Malam Kedua
56 Paket Misterius
57 Pesan Ningsih
58 Bukti
59 Bukti Part 2
60 Penangkapan Bagio
61 Reuni
62 Teman Gak Ada Ahlak
63 Adu Banteng
64 Kondisi Gilang
65 Siuman
66 Tentang Anis
67 Cafe
68 Cafe Part 2
69 Pembalasan Anis
70 Gak Jadi..
71 PHK
72 PHK Part 2
73 Antara Anggi dan Zee
74 Tawaran kerja
75 Resepsionis
76 Galau
77 Canggung
78 Melamar
79 Kegab
80 Restu Sahabat
81 BAB 81
82 Melamar Zee
83 Mengantar zee
84 Penyadapan
85 Pembebasan Bagio
86 Pertemuan Bagio dan ibunya
87 Bukti
88 Penangkapan kuncoro
89 Sidang Putusan
90 Tanggung
91 Calon Mertua
92 Kembalinya Bagio
93 Pria Misterius
94 Pria Misterius Part 2
95 Pernikahan Gino dan Nuna
96 Curhatan Anis
97 Liburan
98 Liburan Part 2
99 Liburan Part 3
100 Rujak
101 Garis Dua
102 Kejutan Ulang Tahun
103 Morning Sicknes
104 Penyimpangan
105 Bukti Percakapan
106 Bukti Percakapan Part 2
107 Kemunculan Ai
108 Kemunculan Ai part 2
109 Kemunculan Ai Part3
110 Kemunculan Ai Part 4
111 Perhatian
112 Nostalgia
113 Berkemas
114 Kontraksi
115 Gema Putra Cahyadi
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Kekecewaan Gilang
2
Bazar Buku
3
Mahluk Menggeliat
4
Pengakuan Anis
5
Sebuah Pengakuan
6
Pernyataan
7
Kecelakaan
8
Salah Perhitungan
9
Kondisi May
10
Hasil Penyelidikan
11
Kemunculan Ai..
12
Kemunculan Ai Part 2
13
Kejadian Sebenarnya
14
Lukisan Hancur
15
Pengumuman Pemenang
16
Pelakunya adalah...
17
Menyusun Rencana
18
Penyesalan Zee
19
Rencana Ai
20
Salah Paham
21
Teman Lama
22
Penyelidikan Nana
23
Kesedihan May
24
Tabrak Lari
25
Cuek
26
Sambutan
27
Kunjungan Raharja
28
Keputusan
29
Persiapan
30
Melamar Part 1
31
Melamar Part 2
32
Bioskop
33
Fist Kiss
34
Aa & Neng
35
Di Hadang
36
Tak Sadar
37
Siuman
38
Tertangkap
39
Pesan Misterius
40
Rencana Manikah
41
Teror
42
Rencana pernikahan
43
Pengajian
44
Penyusup
45
Penyusup Part 2
46
Penyusup Part 3
47
Pembongkaran
48
Pembongkaran Part 2
49
Sah
50
Mempelai
51
Ledakan
52
Jebakan
53
Investigasi
54
Teror
55
Malam Kedua
56
Paket Misterius
57
Pesan Ningsih
58
Bukti
59
Bukti Part 2
60
Penangkapan Bagio
61
Reuni
62
Teman Gak Ada Ahlak
63
Adu Banteng
64
Kondisi Gilang
65
Siuman
66
Tentang Anis
67
Cafe
68
Cafe Part 2
69
Pembalasan Anis
70
Gak Jadi..
71
PHK
72
PHK Part 2
73
Antara Anggi dan Zee
74
Tawaran kerja
75
Resepsionis
76
Galau
77
Canggung
78
Melamar
79
Kegab
80
Restu Sahabat
81
BAB 81
82
Melamar Zee
83
Mengantar zee
84
Penyadapan
85
Pembebasan Bagio
86
Pertemuan Bagio dan ibunya
87
Bukti
88
Penangkapan kuncoro
89
Sidang Putusan
90
Tanggung
91
Calon Mertua
92
Kembalinya Bagio
93
Pria Misterius
94
Pria Misterius Part 2
95
Pernikahan Gino dan Nuna
96
Curhatan Anis
97
Liburan
98
Liburan Part 2
99
Liburan Part 3
100
Rujak
101
Garis Dua
102
Kejutan Ulang Tahun
103
Morning Sicknes
104
Penyimpangan
105
Bukti Percakapan
106
Bukti Percakapan Part 2
107
Kemunculan Ai
108
Kemunculan Ai part 2
109
Kemunculan Ai Part3
110
Kemunculan Ai Part 4
111
Perhatian
112
Nostalgia
113
Berkemas
114
Kontraksi
115
Gema Putra Cahyadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!