Kemunculan Ai Part 2

Sorry Ai.. Aku gak bisa bales perasaan kamu. Kamu tau kan alesan aku..??" Gilang melepaskan genggaman tangan Ai.

"Tapi kita bisa mencoba dari awal lagi Lang. Aku sadar, kebodohan aku di masa lalu itu sangat besar. Aku terlalu egois saat itu. Aku terlalu takut kehilangan pamorku Lang. Sekarang aku sadar, aku sayang banget sama kamu. Aku gak bisa tenang liat kamu sama May. Apa lagi aku tahu ada Niken yang selalu mencoba mencelakai kalian." Ai berusaha meyakinkan Gilang. Mencoba mengambil hatinya lagi. Menyusun kembali serpihan hati Gilang untuknya.

Gilang hanya menyunggihkan senyum tipisnya. "Semudah itu kamu bilang sayang. Kemana aja saat aku mati-matian kejar kamu..? Sepeduli apa kamu sama aku..? Sampai May benar-benar selalu ada buat aku. Menyembuhkan semua lukaku. Dia juga lebih bisa berlapang dada melihat semua yang aku lakukan sama cewe-cewe lain. Padahal dia udah lama suka sama aku." Gilang menghela nafasnya kasar. "Lagian cuma May yang selalu ngerti kondisi aku. Dari dulu dia selalu paham apa yang aku rasa pada setiap orang. Sorry Ai, aku gak mau melakukan hal bodoh lagi."

Tak terasa pipi Ai membasah. Gilang membuang pandangannya keluar jendela. Tak mau kalah dengan keadaan, Gilang verusaha menguatkan hatinya untuk tak iba pada Ai.

Ai mendesah, ia pikir Gilang akan dengan mudah ia dapatkan. Melihat perjuangannya dulu mengejar cinta Ai, Ai yakin Gilang akan dengan mudah ia tahlukkan. Nyatanya, Gilang sekarang bukanlah Gilang yang dulu.

Tak mau mendengar penjelasan Ai yang akan semakin menyesatkan hatinya, buru-buru Gilang berpamitan pada Ai.

POV Ai

'Aku udah bertekad buat mengakui semua perasaan ku sama Gilang'

Akan ku coba mengungkapkan perasaanku padanya. Aku yakin Gilang masih sangat mencintaiku.

Dengan penuh percaya diri, ku kirim chat ke nomer Gilang. Seperti biasa, Gilang membalasku dengan ramah.

Dengan semua respon Gilang yang baik, aku yakin Gilang mau menerimaku. Sudah cukup aku menahan perasaanku. Tak ada gunanya aku menuntut egoku, tapi aku malah kehilangan cinta.

Ku ajak Gilang bertemu di cafe max. Lagi.. Gilang menerima dengan baik ajakanku. Aku semakin percaya diri mengungkapkan perasaannya.

Sampai akhirnya kita bertemu di cafe max. Aku mengungkapkan semua yang aku rasa selama ini. Penyesalanku, perasaanku, bahkan semua kebodohanku saat mengabaikan perasaannya. Tapi.. Nyatanya aku salah. Aku hanya terlalu percaya diri. Aku lupa, Gilang adalah orang yang baik kepada siapapun.

Dengan tegas dia menolak perasaanku. Bahkan dengan bangganya Gilang menceritakan semua kebaikan May. 

Semua tentang May. Semua kesempatan baik yang dulu aku sia-siakan dan May yang mengisinya. Menghapuskan sakit yang telah ku torehkan dalam di hati Gilang.

Sebodoh itu kah aku. Hingga aku sangat percaya diri. Hingga akhirnya aku berada di posisi terbawahku. Nerasakan apa yang dulu Gilang rasakan karena keegoisanku.

Bahkan setelah Gilang puas menyanjung May, ia melenggang dengan santainya meninggalkanku hanya dengan satu kata maaf.

Kesal, cemburu, marah.. Semua yang ku rasa pantas mewakilinya. Bahkan untuk menahan Gilang tetap tinggal saja aku tak mampu.

Aku merutuki diriku sendiri. Bodohnya aku, dengan tak tahu malunya muncul dihadapan orang yang pernah ku sakiti. Bertubi-tubi aku hantam hatinya. Tapi aku tak pernah memikirkan sejauh itu.

___________

POV May

Siang ini seperti biasa, Gilang datang ke rumah ku. Dia selalu datang ke rumah membantuku mengajari pelajaran yang tadi di sampaikan di kelas. Karena kondisiku yang belum pulih,sebulan ini aku masih belum bisa datang ke sekolah. Aku tak mau memaksa ke sekolah yang ujung-ujungnya akan merepotkan banyak orang.

Ku perhatikan setiap apa yang Gilang jelaskan. Aku seperti mudah sekali memahami pelajaran saat Gilang menjelaskan. Entah karena pembawaannya yang tenang atau memang karena pesonanya yang membuat otak ini selalu fress kala mendengar penjelasannya.

Hingga pukul 4 sore, Gilang berpamitan pulang. Gilang tak menyampaikan apa pun selain pamit pulang. Tapi tiba-tiba ponsel ku berdering. Ku lirik benda pipih yang berlayar tanpa tombol itu. Ku lihat nama Ningsih ada di layarnya. Ku usap untuk membuka pesan yang Ningsih kirim. 

Rupanya itu adalah sebuah foto. Aku seperti sangat mengenal orang yang ada dalam foto itu. 

"May lo tau tuh cewek siap..?" caption foto yang Ningsih kirim.

Ku fikirkan sejenak sambil ku amati foto itu. Sesaat mataku membulat, mulutku terbuka lebar. Aku ingat.. Aku ingat betul.. Itu adalah Ai. "Iya gue kenal tuh cewek. Lu lagi dimana Ning..?" Tanya May penasaran. "Lu denger obrolan mereka..?" Sambung May penasaran.

Mendadak Ningsih meresa bersalah. Ia takut sahabatnya malah mikir yang macam-macam. "Gue lagi di cafe max. Gue gak denger sii obrolan mereka. Cuma liat aja May. Dan gue cuma mastiin lu kenal apa ngga ama itu cewek." Ningsih urung memberi tahu obrolan dua orang yang ia lihat tadi. Ningsih lebih memilih diam tak ikut campur urusan May dan Gilang. 

'Lagian Gilang juga sama sekali tak menggubris ucapan cinta cewek itu.' Batin Ningsih.

"Terus sekarang Gilang udah balik belum Ning..?"

"Udah May. Lu tenang aja, Gilang gak akan belok dari lu dah. Gue yakin kok."

Aku hanya tersenyum menanggapi chat sahabatku. Aku yakin ada yang Ningsih sembunyikan. Tapi aku tak mau memaksa Ningsih bercerita.

Ku hubungi ponsel Gilang. Dering pertama, tak ada sahutan. Dering kedua.. Rupanya Gilang sudah mengangkat panggilanku.

"Halo sayang.. Tumben jam segini telpon aku. Ada apa May..?

"Kamu tadi habis dari mana gak langsung pulang..?" ku tanya langsung pada intinya.

Gilang terlonjak kaget dengan pertanyaanku. Aku berharap dia mau menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi di cafe max tadi.

Akhirnya Gilang mengaku bahwa ia mampir ke cafe max setelah dari rumahnya. Gilang menjelaskan perlahan padaku. Tak mau aku salah paham padanya, Gilang juga jujur telah bertemu dengan Ai. Gilang jelaskan maksud dan tujuan Ai mengajaknya bertemu.

Episodes
1 Kekecewaan Gilang
2 Bazar Buku
3 Mahluk Menggeliat
4 Pengakuan Anis
5 Sebuah Pengakuan
6 Pernyataan
7 Kecelakaan
8 Salah Perhitungan
9 Kondisi May
10 Hasil Penyelidikan
11 Kemunculan Ai..
12 Kemunculan Ai Part 2
13 Kejadian Sebenarnya
14 Lukisan Hancur
15 Pengumuman Pemenang
16 Pelakunya adalah...
17 Menyusun Rencana
18 Penyesalan Zee
19 Rencana Ai
20 Salah Paham
21 Teman Lama
22 Penyelidikan Nana
23 Kesedihan May
24 Tabrak Lari
25 Cuek
26 Sambutan
27 Kunjungan Raharja
28 Keputusan
29 Persiapan
30 Melamar Part 1
31 Melamar Part 2
32 Bioskop
33 Fist Kiss
34 Aa & Neng
35 Di Hadang
36 Tak Sadar
37 Siuman
38 Tertangkap
39 Pesan Misterius
40 Rencana Manikah
41 Teror
42 Rencana pernikahan
43 Pengajian
44 Penyusup
45 Penyusup Part 2
46 Penyusup Part 3
47 Pembongkaran
48 Pembongkaran Part 2
49 Sah
50 Mempelai
51 Ledakan
52 Jebakan
53 Investigasi
54 Teror
55 Malam Kedua
56 Paket Misterius
57 Pesan Ningsih
58 Bukti
59 Bukti Part 2
60 Penangkapan Bagio
61 Reuni
62 Teman Gak Ada Ahlak
63 Adu Banteng
64 Kondisi Gilang
65 Siuman
66 Tentang Anis
67 Cafe
68 Cafe Part 2
69 Pembalasan Anis
70 Gak Jadi..
71 PHK
72 PHK Part 2
73 Antara Anggi dan Zee
74 Tawaran kerja
75 Resepsionis
76 Galau
77 Canggung
78 Melamar
79 Kegab
80 Restu Sahabat
81 BAB 81
82 Melamar Zee
83 Mengantar zee
84 Penyadapan
85 Pembebasan Bagio
86 Pertemuan Bagio dan ibunya
87 Bukti
88 Penangkapan kuncoro
89 Sidang Putusan
90 Tanggung
91 Calon Mertua
92 Kembalinya Bagio
93 Pria Misterius
94 Pria Misterius Part 2
95 Pernikahan Gino dan Nuna
96 Curhatan Anis
97 Liburan
98 Liburan Part 2
99 Liburan Part 3
100 Rujak
101 Garis Dua
102 Kejutan Ulang Tahun
103 Morning Sicknes
104 Penyimpangan
105 Bukti Percakapan
106 Bukti Percakapan Part 2
107 Kemunculan Ai
108 Kemunculan Ai part 2
109 Kemunculan Ai Part3
110 Kemunculan Ai Part 4
111 Perhatian
112 Nostalgia
113 Berkemas
114 Kontraksi
115 Gema Putra Cahyadi
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Kekecewaan Gilang
2
Bazar Buku
3
Mahluk Menggeliat
4
Pengakuan Anis
5
Sebuah Pengakuan
6
Pernyataan
7
Kecelakaan
8
Salah Perhitungan
9
Kondisi May
10
Hasil Penyelidikan
11
Kemunculan Ai..
12
Kemunculan Ai Part 2
13
Kejadian Sebenarnya
14
Lukisan Hancur
15
Pengumuman Pemenang
16
Pelakunya adalah...
17
Menyusun Rencana
18
Penyesalan Zee
19
Rencana Ai
20
Salah Paham
21
Teman Lama
22
Penyelidikan Nana
23
Kesedihan May
24
Tabrak Lari
25
Cuek
26
Sambutan
27
Kunjungan Raharja
28
Keputusan
29
Persiapan
30
Melamar Part 1
31
Melamar Part 2
32
Bioskop
33
Fist Kiss
34
Aa & Neng
35
Di Hadang
36
Tak Sadar
37
Siuman
38
Tertangkap
39
Pesan Misterius
40
Rencana Manikah
41
Teror
42
Rencana pernikahan
43
Pengajian
44
Penyusup
45
Penyusup Part 2
46
Penyusup Part 3
47
Pembongkaran
48
Pembongkaran Part 2
49
Sah
50
Mempelai
51
Ledakan
52
Jebakan
53
Investigasi
54
Teror
55
Malam Kedua
56
Paket Misterius
57
Pesan Ningsih
58
Bukti
59
Bukti Part 2
60
Penangkapan Bagio
61
Reuni
62
Teman Gak Ada Ahlak
63
Adu Banteng
64
Kondisi Gilang
65
Siuman
66
Tentang Anis
67
Cafe
68
Cafe Part 2
69
Pembalasan Anis
70
Gak Jadi..
71
PHK
72
PHK Part 2
73
Antara Anggi dan Zee
74
Tawaran kerja
75
Resepsionis
76
Galau
77
Canggung
78
Melamar
79
Kegab
80
Restu Sahabat
81
BAB 81
82
Melamar Zee
83
Mengantar zee
84
Penyadapan
85
Pembebasan Bagio
86
Pertemuan Bagio dan ibunya
87
Bukti
88
Penangkapan kuncoro
89
Sidang Putusan
90
Tanggung
91
Calon Mertua
92
Kembalinya Bagio
93
Pria Misterius
94
Pria Misterius Part 2
95
Pernikahan Gino dan Nuna
96
Curhatan Anis
97
Liburan
98
Liburan Part 2
99
Liburan Part 3
100
Rujak
101
Garis Dua
102
Kejutan Ulang Tahun
103
Morning Sicknes
104
Penyimpangan
105
Bukti Percakapan
106
Bukti Percakapan Part 2
107
Kemunculan Ai
108
Kemunculan Ai part 2
109
Kemunculan Ai Part3
110
Kemunculan Ai Part 4
111
Perhatian
112
Nostalgia
113
Berkemas
114
Kontraksi
115
Gema Putra Cahyadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!