Sebuah Pengakuan

May tak pernah berfikir negatif tentang Gilang. Hanya saja May sedih karena jarak antara mereka semakin jauh. Seperti saat ini. May yamg sedang duduk di bangku depan kelasnya melihat Gilang berjalan dengan teman-temannya. May lihat dengan jelas, ada Niken juga disana. May berusaha tersenyum menyapa Gilang. Tapi harapan May seketika sirnah. Gilang tak sedikitpun menyapa May.

May tentu sangat sedih atas kejadian itu. Sekuat tenaga May berusaha menahan diri. Mampertahankan sudut matanya yg akan meleleh. Sementara Niken yang mengetahui itu tersenyum sinis ke arah May.

Bergegas May pergi menjauh dari Gilang dan teman-temannya. Ingin rasanya May menarik Gilang dan memperjelas semuanya.

Waktu menunjukkan pukul 15.05 WIB. May yang baru sampai di kamarnya teringat perlakuan Gilang siang tadi. Segera May keluarkan handphone nya dan segera menelpon Gilang. Tapi rupanya Gilang memilih tak mengangkat telpon May.

"Lang, kamu kenapa..?? Apa aku punya salah sama kamu..? Pliss jangan kaya gini. Aku bingung harus ngapain ke kamu."

Lama tak ada jawaban. Bahkan lama tak terbaca juga.

"Sebegitu besar kah salahku sampe kamu kaya gini ke aku..? Apa perlu aku ke rumah kamu buat minta maaf. Biar kamu gak kaya gini lagi."

Masih tetap tak ada jawaban..

"Kamu tahu kalo aku gak peka sama kamu. Entah harus gimana biar kamu buka mulut kamu. Jujur, aku sedih kita jauh. Tapi, sejauh apapun kamu lari, aku masih setia kejar kamu. Kalo perlu kamu tak usah lari. Biar aku yang menjaga jarak sama kamu. Kalo kamu masih gak mau jawab juga, sekarang aku ke rumah kamu. Tolong jangan menghindar..!!" Tulis May untuk Gilang.

Kali ini berhasil. Pesannya menunjukkan dua centang berwarna biru. Hanya saja Gilang tak membalas juga.

Di sebrang sana, Gilang hanya diam mematung. Memandangi handphone nya yg penuh dengan pesan May.

Di depan teras rumahnya, Gilang berfikir harus nenjawab apa pada May. Sementara memang seharusnya mereka tak begini. Tak ada yang salah dari May. Hanya saja Gilang terlalu naif untuk mengakui perasaannya. Gilang tau perbuatannya akan menyakiti sahabatnya. Tapi menurut Gilang ini adalah yang terbaik yang harus ia lakukan.

Setelah melaksanakan kewajibannya, May mengunjungi rumah Gilang. May sudah biasa berkunjung ke rumah itu. Bahkan dia sudah hafal setiap sudut rumah itu. May juga mengenal dekat keluarga Gilang. Karena memang mereka bersahabat dari sejak kecil.

May berhenti tepat di depan pintu rumah Gilang. May menarik nafas dalam. Berusaha mengumpulkan keberanian untuk menghadapi sikap Gilang nanti. Lalu May ketuk pintu rumahnya dan ucap salam.

Tok..tok..tok..

"assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam" terdengar sahutan salam dari dalam rumah.rupanya ibu Gilang yang membuka pintu.

"Ehh.. Ada May. Masuk may. Gilang ada di kamar nak. Panggil aja yaa." sambut Rina ibunya Gilang.

"Makasih tante. May panggil Gilang dulu ya." jawab May.

Rina tersenyum dan mengangguk. Rina merasa ada yang aneh dengan sikap May dan Gilang. Hanya saja ia tak mau ikut campur masalah anaknya. Kecuali memang mereka membutuhkan bantuannya.

"Lang... Kamu di dalem..??" Panggil May sahabatnya.

Tanpa menyahut, Gilang langsung membuka pintu. Gilang menunduk tak berani menatap May. Gilang yang kebingungan menghadapi May. Sedangkan May merasa Gilang sedang menghindarinya. May mencoba bersabar menghadapi sahabatnya. Mencoba selembut mungkin bertanya pada sahabatnya.

"Sebenernya kamu kenapa..? Aku gak mau salah paham sama kamu. Aku kenal kamu gak sebentar Lang. Cukup paham aku sikap kamu. Tolong jangan kaya gini dong. Kamu gak anggep aku sahabatmu lagi..?" May menekankan kalimat belakangnya.

Gilang langsung mendongak. Ia tatap wajah teduh sahabatnya. Tak tega jika harus terus menghindarinya.

"Maafin aku May. Aku hanya sedang memperbaiki hatiku. Mungkin ini memang yang terbaik buat kita." Kalimat Gilang terhenti seketika.

May membelalakkan matanya. "Maksud kamu apa..??" May tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.

"Sudahlah gak usah di bahas May. Aku lagi males ngomong sama kamu." jawab Gilang enteng.

May tak terima dengan jawaban Gilang. Ia guncang tubuh Gilang. Sudut matanya tak mampu lagi membendung. Menumpahkan cairan bening begitu derasnya. "Maksud kamu apa Lang. Aku gak suka kamu kaya gini. Entah apa yang kamu dengar tentangku sampai kamu kaya gini ke aku. Udah cukup Lang..!! Aku kecewa sama kamu." May berdiri menggebrak meja belajar di kamar Gilang. Meninggikan oktavnya. Dan cairan bening tak henti mengalir dari sudut matanya.

Sementara Rina yang mendengar perdebatan mereka sudah menduga akan seperti ini. Tapi Rina pura-pura tak mendengarnya.

Gilang semakin tertunduk lemas mendengar ucapan May. Air matanya pun merembes perlahan dari sudut matanya.

Lama mereka saling diam dalam tangis masing-masing. Akhirnya Gilang kembali menatap May.

Terpopuler

Comments

Aice

Aice

5 like mendarat untuk Author hebat♥️

Novel nya keren❤

mampir juga yah di karya kedua aku judulnya "Dendam Gadis Beracun"
tinggalkan like dan komennya juga.
ditunggu kehadirannya
terimakasih

2021-02-28

0

Azizah Zulhidayat

Azizah Zulhidayat

,F FW az cvytfj

2021-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Kekecewaan Gilang
2 Bazar Buku
3 Mahluk Menggeliat
4 Pengakuan Anis
5 Sebuah Pengakuan
6 Pernyataan
7 Kecelakaan
8 Salah Perhitungan
9 Kondisi May
10 Hasil Penyelidikan
11 Kemunculan Ai..
12 Kemunculan Ai Part 2
13 Kejadian Sebenarnya
14 Lukisan Hancur
15 Pengumuman Pemenang
16 Pelakunya adalah...
17 Menyusun Rencana
18 Penyesalan Zee
19 Rencana Ai
20 Salah Paham
21 Teman Lama
22 Penyelidikan Nana
23 Kesedihan May
24 Tabrak Lari
25 Cuek
26 Sambutan
27 Kunjungan Raharja
28 Keputusan
29 Persiapan
30 Melamar Part 1
31 Melamar Part 2
32 Bioskop
33 Fist Kiss
34 Aa & Neng
35 Di Hadang
36 Tak Sadar
37 Siuman
38 Tertangkap
39 Pesan Misterius
40 Rencana Manikah
41 Teror
42 Rencana pernikahan
43 Pengajian
44 Penyusup
45 Penyusup Part 2
46 Penyusup Part 3
47 Pembongkaran
48 Pembongkaran Part 2
49 Sah
50 Mempelai
51 Ledakan
52 Jebakan
53 Investigasi
54 Teror
55 Malam Kedua
56 Paket Misterius
57 Pesan Ningsih
58 Bukti
59 Bukti Part 2
60 Penangkapan Bagio
61 Reuni
62 Teman Gak Ada Ahlak
63 Adu Banteng
64 Kondisi Gilang
65 Siuman
66 Tentang Anis
67 Cafe
68 Cafe Part 2
69 Pembalasan Anis
70 Gak Jadi..
71 PHK
72 PHK Part 2
73 Antara Anggi dan Zee
74 Tawaran kerja
75 Resepsionis
76 Galau
77 Canggung
78 Melamar
79 Kegab
80 Restu Sahabat
81 BAB 81
82 Melamar Zee
83 Mengantar zee
84 Penyadapan
85 Pembebasan Bagio
86 Pertemuan Bagio dan ibunya
87 Bukti
88 Penangkapan kuncoro
89 Sidang Putusan
90 Tanggung
91 Calon Mertua
92 Kembalinya Bagio
93 Pria Misterius
94 Pria Misterius Part 2
95 Pernikahan Gino dan Nuna
96 Curhatan Anis
97 Liburan
98 Liburan Part 2
99 Liburan Part 3
100 Rujak
101 Garis Dua
102 Kejutan Ulang Tahun
103 Morning Sicknes
104 Penyimpangan
105 Bukti Percakapan
106 Bukti Percakapan Part 2
107 Kemunculan Ai
108 Kemunculan Ai part 2
109 Kemunculan Ai Part3
110 Kemunculan Ai Part 4
111 Perhatian
112 Nostalgia
113 Berkemas
114 Kontraksi
115 Gema Putra Cahyadi
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Kekecewaan Gilang
2
Bazar Buku
3
Mahluk Menggeliat
4
Pengakuan Anis
5
Sebuah Pengakuan
6
Pernyataan
7
Kecelakaan
8
Salah Perhitungan
9
Kondisi May
10
Hasil Penyelidikan
11
Kemunculan Ai..
12
Kemunculan Ai Part 2
13
Kejadian Sebenarnya
14
Lukisan Hancur
15
Pengumuman Pemenang
16
Pelakunya adalah...
17
Menyusun Rencana
18
Penyesalan Zee
19
Rencana Ai
20
Salah Paham
21
Teman Lama
22
Penyelidikan Nana
23
Kesedihan May
24
Tabrak Lari
25
Cuek
26
Sambutan
27
Kunjungan Raharja
28
Keputusan
29
Persiapan
30
Melamar Part 1
31
Melamar Part 2
32
Bioskop
33
Fist Kiss
34
Aa & Neng
35
Di Hadang
36
Tak Sadar
37
Siuman
38
Tertangkap
39
Pesan Misterius
40
Rencana Manikah
41
Teror
42
Rencana pernikahan
43
Pengajian
44
Penyusup
45
Penyusup Part 2
46
Penyusup Part 3
47
Pembongkaran
48
Pembongkaran Part 2
49
Sah
50
Mempelai
51
Ledakan
52
Jebakan
53
Investigasi
54
Teror
55
Malam Kedua
56
Paket Misterius
57
Pesan Ningsih
58
Bukti
59
Bukti Part 2
60
Penangkapan Bagio
61
Reuni
62
Teman Gak Ada Ahlak
63
Adu Banteng
64
Kondisi Gilang
65
Siuman
66
Tentang Anis
67
Cafe
68
Cafe Part 2
69
Pembalasan Anis
70
Gak Jadi..
71
PHK
72
PHK Part 2
73
Antara Anggi dan Zee
74
Tawaran kerja
75
Resepsionis
76
Galau
77
Canggung
78
Melamar
79
Kegab
80
Restu Sahabat
81
BAB 81
82
Melamar Zee
83
Mengantar zee
84
Penyadapan
85
Pembebasan Bagio
86
Pertemuan Bagio dan ibunya
87
Bukti
88
Penangkapan kuncoro
89
Sidang Putusan
90
Tanggung
91
Calon Mertua
92
Kembalinya Bagio
93
Pria Misterius
94
Pria Misterius Part 2
95
Pernikahan Gino dan Nuna
96
Curhatan Anis
97
Liburan
98
Liburan Part 2
99
Liburan Part 3
100
Rujak
101
Garis Dua
102
Kejutan Ulang Tahun
103
Morning Sicknes
104
Penyimpangan
105
Bukti Percakapan
106
Bukti Percakapan Part 2
107
Kemunculan Ai
108
Kemunculan Ai part 2
109
Kemunculan Ai Part3
110
Kemunculan Ai Part 4
111
Perhatian
112
Nostalgia
113
Berkemas
114
Kontraksi
115
Gema Putra Cahyadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!